Hasil Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil pemeriksaan kadar Fe pada sampel air reservoir Sungai blumai di Laboratorium PDAM Tirtanadi Limau Manis pada tanggal dilihat pada Tabel 4.1 . No Tanggal Pemeriksaan Kadar Besi yang diperoleh mgL Persyaratan Kadar Maksimum Besi dalam Air Reservoir mgL Air Baku Air Reservoir 1 04 Febuari 2014 1,10 0,01 0,03 Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan sampel Air Reservoir di Laboratorium PDAM Tirtanadi Limau Manis

4.2 Pembahasan

Dari hasil pemeriksaan yang diperoleh dari pengujian air reservoir, didapat kadar Besi Fe pada bulan Februari adalah 0,01 mgl. Menurut DepKes. RI No. 492 MenKes Per IV 2010 tanggal 19 April 2010, kadar Besi Fe yang ditetapkan untuk air minum adalah 0,3 mgl. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kadar Besi Fe dari air reservoir memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum dan air bersih karena kadar yang diperoleh tidak melebihi dari batas kadar maksimum yang ditetakan. Jika air tidak mengalami proses pengolahan maka kadar Besi Fe dalam air sangat tinggi yang apabila dikonsumsi akan menimbulkan toksik dalam tubuh. Universitas Sumatera Utara Dapat dilihat kadar Besi Fe yang diperoleh pada pengujian air baku, pada bulan Februari adalah 1,10 mgl. Konsentrasi Besi Fe dalam air baku lebih tinggi dibandingkan dalam air reservoir. Hal ini di sebabkan karena pada air reservoir telah melewati proses pengolahan air dari mulai proses pengendapan, proses penjernihan, proses desinfektan, dan telah disaring pada filter yang kemudian ditempatkan pada bak penyimpanan air bersih sehingga kadar yang diperoleh dapat memenuhi syarat dan layak untuk digunakan. Konsentrasi kadar Besi Fe pada air minum yang lebih besar dari 0,3 mgl, dapat menyebabkan efek-efek yang merugikan seperti mengotori bak yang terbuat dari seng dan mengotori wastafel serta kloset. Disamping itu juga bersifat korosif terhadap pipa. Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air yang melebihi ±2 mgl akan menimbulkan noda-noda pada peralatan dan bahan-bahan yang berwarna putih. Adanya kadar besi ini dapat pula menimbulkan warna dan bau pada air minum. Selain itu, konsentrasi lebih besar dari 1 mgl dapat menyebabkan warna air menjadi kemerah-merahan, memberi rasa yang tidak enak pada minuman, kecuali dapat membentuk endapan pada pipa-pipa logan dan bahan cucian Sutrisno, 1991. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisa Kadar Besi (Fe) pada Air Baku dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal

7 68 41

Penentuan Kadar Mangan (Mn) dari Air Baku dan Air Reservoir Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolahan Air Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

2 32 38

Penentuan Kadar Besi (Fe) Dan Ammonia (NH3) Pada Air Reservoir Di PDAM IPA Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

3 74 38

Penentuan Kadar Aluminium (Al) dan Mangan (Mn) Pada Air Reservoir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolahan Air Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

2 69 36

Penetapan Kadar Logam Aluminium Dan Tembaga Dalam Air Reservoir PDAM Tirtanadi Medan Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

3 43 32

Penetapan Kadar Besi (Fe) DAN Seng (Zn) Pada Air Reservoir PDAM Tirtanadi Deli Tua Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

3 73 25

Penentuan Kadar Amoniak Pada Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis Secara Spektrofotometri

0 5 48

Penentuan Kadar Amoniak Pada Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis Secara Spektrofotometri

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Penentuan Kadar Besi (Fe) Dari Air Baku Dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Penentuan Kadar Besi (Fe) Dan Ammonia (NH3) Pada Air Reservoir Di PDAM IPA Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 14