2.2.4.3 Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air memiliki kualitas air hampir sama dengan kualitas air tanah dalam
dan sangat baik untu air minum. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak berpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air tanah
dalam.
2.3 Pencemaran Air
Pencemaran air sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh ke
bumi bersama air hujan, maka air tersebut sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa air ke daratan
sekitarnya sehingga mencemari air pada permukaan lokasi yang bersangkutan. Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus,
dan parasit sering mencemari air. Pencemaran dari kuman penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit yang di sebabkan oleh pencemaran air
Darmono, 2001. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian,
dan kotoran tanpa mengalami proses pengolahan sterilisasi merupakan penyebab utama pencemaran air. Limbah yang langsung dibuang ke perairan umum dan
belum sempat diolah terlebih dahulu menyebabkan senyawa kimia yang terkandung pada air berdampak yang cukup bahaya bagi manusia yang
mengggunakan air tersebut secara langsung tanpa diolah. Bahan-bahan kimia
Universitas Sumatera Utara
tersebut, antara lain: sabun, detergen, insektisida, bahan pewarna, dan bahan radio aktif yang dapat menyebabkan beberapa macam penyakit ataupun gejala
keracunan Alamsyah, 2007.
2.4 Kualitas Air
Sesuai dengan ketentuan badan dunia WHO maupun badan setempat Departemen Kesehatan serta ketentuan peraturan lain yang berlaku seperti
APHA American Publikc Health Association atau Asosiasi Kesehatan Masyarakat AS, layak tidaknya air untuk kehidupan manusia ditentukan
berdasarkan persyaratan kualitas secara fisik, secara kimia, dan secara biologis. Kualitas secara fisik meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau, dan rasa
Suriawira, 2005. Kualitas air secara kimia meliputi nilai pH, kandungan senyawa kimia di
dalam air, kandungan residu atau sisa, misalnya residu pestisida, deterjen, kandungan senyawa toksik atau racun, dan sebagainya. Kualitas air secara
biologis, khususnya secara mikrobiologis, ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen, dan penghasil toksin Suriawira,
2005.
2.4.1 Air Bersih
Air bersih adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologi belum terpenuhi. Tidak semua air bersih layak minum, tetapi air
minum biasanya berasal dari air bersih. Air bersih perlu diolah terlebih dahulu agar layak diminum dan menjadi air minum yang sehat Suriawira, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Gabriel tahun 2001 secara namun dapat dikatakan penggunaan air bersih sebagai berikut :
Diolah menjadi air siap minum
Untuk keperluan keluarga cuci,mandi
Sarana pariwisata air terjun
Pada industri sarana pendingin
Sebagai alat pelarut dalam bidang farmasikedokteran
Sebagai sarana irigasi sebagai sarana peternakan
Sebagai sarana olah raga.
2.4.2 Air Minum
Air Minum adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia dan bakteriologi serta level kontaminasi maksimun. Mengingat bahwa pada dasarnya
tidak ada air yang seratus persen murni dalam arti sesuai benar dengan kualitas air yang tepat untuk kesehatan, maka walau bagaimanapun harus diusahakan air yang
ada sedemikian rupa sehingga kualitas yang dibutuhkan tersebut memenuhi atau paling tidak mendekati syarat-syarat yang dikehendaki Gabriel, 2001.
Adapun persyaratan air minum yang layak minum baik secara fisik, kimia dan mikrobiologi menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 429 Menkes
Per Iv2010 Tanggal: 19 April 2010 yaitu: 1. Syarat fisik, antara lain:
a. Air harus bersih dan tidak keruh b. Tidak berwarna
c. Tidak berasa dan tidak berbau
Universitas Sumatera Utara
d. Suhu antara 10-25 C sejuk 2. Syarat kimiawi, antara lain:
a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
c. Cukup yodium d. pH air antara 6,5-9,2
3. Syarat mikrobiologi, antara lain: Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab
penyakit.
2.5 Peranan Air Dalam Tubuh
Air mempunyai peranan penting dalam tubuh. Konsumsi air yang cukup bisa membuat fungsi organ dalam tubuh berjalan lancar. Sekitar 80 tubuh
manusia terdiri dari air. Diantara organ-organ tubuh, darah dan otak adalah yang paling tinggi kandungan airnya. Masing-masing organ vital itu mengandung
hingga 90 sampai 95 air. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk: proses pencernaan, metabolisme, mengangkat zat-zat makanan dalam tubuh,
mengatur keseimbangan suhu tubuh, dan menjaga jangan sampai tubuh kekeringan. Apabila tubuh kehilangan banyak air, maka akan mengakibatkan
kematian. Untuk menjaga kebersihan tubuh, diperlukan juga air. Diharapkan orang akan bebas dari penyakir seperti kudis, dermatitis dan penyakit-penyakit
yang disebabkan karena fungi Sutrisno, 1991.
2.6 Logam Fe