10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Bernyanyi
a. Pengertian Bernyanyi Bernyanyi adalah mengeluarkan suara yang bernada. Seperti
yang diungkapkan Jamalus 1988: 49, bernyanyi adalah “suatu
kegiatan mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui nada dan kata- kata.
” Bernyanyi berbeda dengan berbicara, untuk dapat bernyanyi dengan baik dan benar membutuhkan teknik-teknik tertentu sedangkan
berbicara tidak. Bernyanyi
merupakan suatu
keterampilan yang
dapat mengembangkan rasa keindahan pada diri peserta didik. Penghayatan
isi dari sebuah lagu akan memberikan kesadaran bagi peserta didik bahwa bernyanyi merupakan bagian dari kehidupan. Peserta didik
dapat diarahkan untuk menamkan nilai-nilai yang terdapat di dalam lagu. Pendidik harus lebih jeli dalam memilih lagu-lagu yang
mengandung nilai positif untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, bernyanyi merupakan salah satu
kegiatan yang penting di sekolah. Kepekaan
peserta didik
terhadap lingkungan
dapat dikembangkan dari kegiatan bernyanyi. Dalam kegiatan pembelajaran
11
bernyanyi tidak hanya diberikan melalui metode pembelajaran konvensional saja, akan tetapi juga melalui kegiatan apresiasi dan
mengekspresikan lagu agar peserta didik dapat lebih menghargai sebuah lagu.
b. Teknik Bernyanyi Teknik bernyanyi merupakan cara yang digunakan untuk dapat
bernyanyi dengan baik. Menurut Jamalus 1988: 49, ada beberapa teknik bernyanyi yang harus dipelajari, yaitu: sikap badan, pernapasan,
pembentukan suara, pengucapan, dan resonansi. Melalui latihan secara bertahap, teratur, dan tekun maka akan terbentuk suara yang baik
untuk bernyanyi. “Suara yang bagus adalah hasil daripada cara
pembentukan bunyi yang benar, dan sekaligus juga adalah berkat resonansi yang baik
” Sitompul, 1998: 33. Bernyanyi dapat dilakukan dengan sikap badan berdiri maupun
duduk dengan posisi tegak, rilek, dan bebas sehingga tidak mengganggu suara. Menurut Jamalus 1988: 50, cara berdiri yang
baik adalah dengan agak memutar persendian tulang paha, lutut, dan pergelangan kaki ke arah luar sehingga kedua kaki membentuk sudut
kira-kira 30 derajat dengan agak merenggangkan kedua tumit. Sikap badan yang baik adalah dengan bobot badan bertumpu pada bagian
bawah tulang pinggul, mereganggkan tulang pinggang sehingga lurus, otot perut dikencangkan sehingga tidak kendur, dada agak
dibusungkan, posisi kepala lurus dengan pandangan kedepan.