UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERNYANYI SISWA KELAS VB MENGGUNAKAN MEDIA KEYBOAR DI SDN ANGGADITA I KARAWANG JAWA BARAT.

(1)

MENGGUNAKAN MEDIA KEYBOARD DI SDN ANGGADITA I KARAWANG JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi sebagai Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Desy Nur Indriani

12208241013

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

ii

Skripsi yang berjudul Upaya Peningkatan Keterampilan Bernyanyi Siswa Kelas VB Menggunakan Media Keyboard di SDN Anggadita I Karawang Jawa Barat

ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, 16-10- 2016


(3)

Skripsi yang berjudul Upaya Peningkatan Keterampilan Bemyanyi Siswa Kelas YB Menggunakan Media Keyboard di SDN Anggadita I Karawang Jawa Barat ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 28 September 2016 dan

dinyatakan lulus.

Nama

DEWAN PENGUJI

Jabatan

Drs. Herwin Yogo Wicaksono,

M.Pd

Ketua Penguji

Dra. M.G Widyastuti,

M.Sn

Sekretaris Penguji

Tumbur Silaen, S.Mus.,

M.Hum

Penguji Utama Francisca Xaveria Diah K.,

M.A

Penguji Pendamping

Tanggal I

ly

,oru

/ta'.20rc

16

Yogyakarta, 0J..:, tP.:. ZOt0 Fakultas Bahasa dan Seni

111

Tanda Tangan

'/ro

itas Negeri Yogyakarta

196rcs24


(4)

Yang bertanda tangan dibawah ini. saya:

Nama

NIM

Jurusan Fakultas

Desy Nur Indriani t220824r0r3

Pendidikan Seni Musik

Bahasa dan Seni.

Dengan

ini

menyatakan bahwa skripsi

ini

benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat ka.ya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti

tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

16-or1-to(b

NIM 1220824 013


(5)

v

Dengan mengucap syukur atas segala nikmat dan rahmat Allah SWT, Skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Kedua orang tua saya, yang sangat saya sayangi

 Kakak-kakak saya, yang selalu memberikan semangat.

 Sahabat-sahabat saya yang selalu mendampingi.


(6)

vi

Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang

dosertai doa, karena sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan

berubah dengan sendirinya tanpa usaha”

Serta

“Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik, maka kau akan menjadi

orang yang terbaik”


(7)

vii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayahnya, sihingga penulis dapat menyelesaikan tuga Akhir

Skripi yang berjudul “Upaya Peningkatan Keterampilan Bernyanyi Siswa Kelas VB

Menggunakan Media Keyboard di SDN Anggadita I Karawang Jawa Barat” dengan Baik.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas tanpa adanya kerjasama, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Francisca Xaveria Diah K.,M.A, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan serta dukungan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Dra. M.G Widyastuti, M.Sn, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan serta dukungan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Dra. Nunung Kurniasih, selaku kepala sekolah SDN Anggadita I yang telah memberikan kepada saya untuk mengadakan/melakukan penelitian.

4. Ita Roswita S.Pd, selaku kolaborator serta guru bidang studi Seni Budaya dan Kerampilan yang telah membantu dan membimbing dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

5. Siswa-siswi SDN Anggadita I khususnya kelas VB yang telah membantu dalam proses penelitian.


(8)

sebab itu, saran dan kritik sangat diharapkan bagi penulis dan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakart4 29 Septembe


(9)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ... 7

1. Keterampilan ... 7

2. Bernyanyi ... 8

a. Wilayah Suara Anak ... 9


(10)

x

2) Frasering ... 13

3) Intonasi ... 13

4) Irama dan Ritme ... 14

1. Media... 15

a. Pengertian Media ... 15

b. Manfaat Media ... 16

2. Keyboard ... 17

A. Tindakan Yang Dilakukan ... 18

B. Hipotesis ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

C. Kolaborasi Penelitian ... 22

D. Prosedur Penelitian ... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ... 26

F. Teknik Analisis Data ... 27

G. Instrumen Penelitian... 28

H. Kriteria Keberhasilan Tindakan ... 30

I. Validitas Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 58

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 62

B. Rencana Tindak Lanjut ... 63

DATAR PUSTAKA ... ... 34


(11)

xi

Tabel 01: Pedoman penilaian ...28

Tabel 02: Rubrik penilaian...29

Tabel 03: Hasil penilaian Prasiklus ...34

Tabel 04: Hasil jumlah siswa pada tes prasiklus ...36

Tabel 05: Hasil penilaian siklus I...43

Tabel 06: Hasil jumlah siswa pada tes siklus I ...45

Tabel 07: Nilai notasi angka ...50

Tanel 08: Hasil penilaian siklus II . ...52

Tabel 09: Hasil jumlah siswa pada tes siklus II ...54


(12)

xii

Gambar 01: Wilayah suara anak teringgi sampai terendah ...10

Gambar 02: Wilayah suara anak laki-laki dan perempuan ...10

Gambar 03: Gambar keyboard. ...18


(13)

xiii

Grafik 01 : Jumlah siswa pada tes Prasiklus ...36

Grafik 02 : Jumlah siswa pada tes Siklus I ...45

Grafik 03 : Jumlah siswa pada tes Siklus II ...55


(14)

xiv

Lampiran 01 : Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) ...1

Lampiran 02 : Catatan lapangan ...2

Lampiran 03 : Lembar observasi siswa dan guru ...3

Lampiran 04 : Surat izin penelitian ...4

Lampiran 05 : Surat Expert ...5


(15)

xv

MENGGUNAKAN MEDIA KEYBOAR DI SDN ANGGADITA I KARAWANG JAWA BARAT

Oleh Desy Nur Indriani 12208241013

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keterampilan bernyanyi siswa kelas VB menggunakan media keyboard di SDN Anggadita I. Media keyboard merupakan alat insrumen yang digunakan dalam proses pembelajaran musik yang berkaitan dengan kepekaan dan pendengaran dalam proses pembelajaran bernyanyi.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB di SDN Anggadita I yang berjumlah 48 siswa. Penelitian ini berkolaborasi dengan guru bidang studi Seni Budaya dan Keterampilan yaitu Ita Rosita. S.Pd. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa penilaian tes, lembar observasi dan catatan lapangan. Pedoman penilaian telah divalidasi oleh expert. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: validitas hasil, validitas proses, validitas demokratis, validitas dialog. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan presentase skor.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media keyboard dalam proses pembelajaran bernyanyi siswa kelas VB di SDN Anggadita I dapat meningkatan keterampilan siswa dalam bernyanyi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan peningatan tiap siklusnya. Nilai rata-rata pada tahap prasiklus adalah 66,64 dengan presentase keberhasilan 25%. Nilai rata-rata siklus I meningkat menjadi 72,29 dengan nilai presentase keberhasilan mencapai 75%. Nilai rata-rata siklus II menjadi 80,03 dengan nilai presentase mencapai 95,83%.


(16)

1 BAB I

LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

Seni budaya dan keterampilan merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di pendidikan Sekolah Dasar (SD). Dalam mata pelajaran seni dan keterampilan tersebut, mencakup beberapa pembelajaran bidang seni. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 23 Tahun 2006, Standar kompetensi pada pembelajaran seni budaya dan keterampilan di Sekolah Dasar diantaranya:

1) Seni rupa, mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa Nusantara melalui pembuatan benda kreatif yang sesuai dengan potensi daerah setempat.

2) Seni musik, mengapresiasi dan mengekspresikan karya musik dengan menyanyikan lagu wajib, daerah dan nusantara dengan memainkan alat musik sederhana daerah setempat.

3) Seni tari, mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan gerak, busana dan perlengkapan tari daerah setempat.

4) Keterampilan, mengapresiasi dan membuat karya kerajinan ayaman dengan menggunakan berbagai bahan.

Berdasarkan standar kompetensi pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan di Sekolah Dasar tersebut tidak serta merta semua bidang seni harus dipelajari, minimal ada satu bidang seni yang di ajarkan yang disesuaikan pula dengan fasilitas sekolah dan kemampuan sumber daya manusianya. Salah satunya bidang seni yang dipelajari di sekolah adalah pelajaran seni musik.


(17)

Pelajaran musik di Sekolah Dasar (SD) dapat dikatakan sebagai salah satu perangkat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuannya yaitu untuk mengarahkan siswa dalam pembentukan sikap dan peningkatan kecerdasan. Dengan adanya pelajaran musik tersebut, diharapkan dapat memberi pengalaman dan mendorong siswa dalam menyalurkan bakat serta mengembangkan keterampilan bermusik sejak dini.

Selain musik sebagai alat pendidikan, musik juga salah satu alat hiburan bagi siswa. Aktivitas bermusik dapat membuat belajar menjadi menyenangkan karena musik dapat mengungkapkan isi hati, seperti: kegembiraan, kesedihan, kepahlawanan, kemesraan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, musik dapat di katakan sebagai pelajaran yang mengembirakan bagi siswa. Faktanya masa kanak-kanak adalah masa siswa mengalami pertumbuhan pendengaran yang sangat baik kemampuan menerima dan mengamati suara-suara sangat efektif jika dibina melalui kegiatan membaca dan praktek vokal instrumental (Busrah, 1982). Salah satunya dengan adanya kegiatan bernyanyi dalam pelajaran musik.

Bernyanyi merupakan suatu kegiatan mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui nada dan kata-kata. Kegiatan bernyanyi tersebut dapat mengekspresikan serta mengapresiasi karya musik bagi siswa seperti mempelajari lagu-lagu daerah atau lagu nasional, akan tetapi dalam pelajaran musik yang menyenangkan tersebut tidak serta merta pelajaran menjadi bebas dan gaduh. Hal tersebut tidak lepas dari peran seorang guru di dalam kelas.


(18)

Peran seorang guru di dalam kelas sangat penting dalam kelangsungan pembelajaran. Menurut Mulyana (2007:78) “Guru merupakan manajer dalam pembelajaran, yang bertanggung jawab terhadap perencanaan pelaksanaan dan penilaian perubahan atau perbaikan program pembelajaran”. Guru di harapkan dapat membimbing dan mengarahkan pengembangan secara langsung dalam keefektifan proses belajar, serta mengawasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

Berkaitan dengan kegiatan mengajar, proses pembelajaran bernyanyi siswa kelas VB di SDN Anggadita I dapat dikatakan masih belum maksimal. Berdasarkan pengamatan awal pada saat upacara bendera hari Senin, siswa yang bertugas menyanyikan lagu “Indonesia Raya” masih kurang optimal dalam menyanyikan lagu kebangsaan Indonesian tersebut. Hal itu dikarenakan kurangnya kepekaan bernyanyi siswa dan kurangnya latihan yang maksimal, sehingga masih terdapat intonasi dan irama/ritme yang kurang tepat. Selain itu, terdapat pengucapan/artikulasi yang kurang jelas dan pemenggalan kalimat/frasering yang kurang benar. Disisi lain guru hanya sekedar mengarahkan bernyanyi tanpa menggunakan media atau alat musik untuk membantu pembelajaran bernyanyi. Oleh sebab itu siswa masih mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran bernyanyi.

Berdasarkan permasalahan di atas, penggunaan media dapat menjadi alat bantu yang seharusnya digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran bernyanyi. Media tersebut dapat berupa audio, visual ataupun audio visual yang mempermudah guru dalam menyampaikan materi bernyanyi. Untuk itu, peneliti ingin menerapkan


(19)

media pembelajaran berupa keyboard dalam meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa kelas VB di SDN Anggadita I. Dengan adanya media keyboard tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi guru agar pelajaran bernyanyi lebih menarik dan menambah motivasi siswa dalam mengembangkan keterampilan bernyanyi siswa ke arah yang lebih optimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya keterampilan bernyanyi siswa kelas VB dengan model lagu kebangsaan Indonesia Raya.

2. Kurangnya penggunaan media seperti keyboard dalam pembelajaran bernyanyi. 3. Guru masih bersifat teoritis dalam menyampaikan materi pembelajaran

bernyanyi

C. Batasan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah yang telah di ungkapkan, maka peneliti membatasi masalah mengenai kurangnya keterampilan siswa kelas VB di SDN Anggadita I dalam bernyanyi menggunakan media keyboard.


(20)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana upaya peningkatan keterampilan bernyanyi siswa kelas VB dalam menggunakan media keyboard di SDN Anggadita I.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya peningkatan keterampilan bernyanyi siswa kelas VB dalam bernyanyi menggunakan media keyboard di SDN Anggadita I.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian di harapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi/referensi mengenai pengembangan media keyboard sebagai salah satu media pendukung dalam proses pembelajaran.

b. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian sejenis dalam meningkatkan keterampilan bernyanyi di Sekolah Dasar.


(21)

2. Secara Praktis

a. Untuk siswa, dapat belajar lebih optimal dalam mengembangkan keterampilan bernyanyi.

b. Untuk guru, dapat menggunakan media keyboard sebagai media pembelajaran bagi siswa.

c. Untuk peneliti, sebagai pengembangkan diri sebagai calon guru dan menambah pengalaman pembelajaran dalam mengembangkan media sebagai alat pembelajaran dalam meningkatkan proses pembelajaran.


(22)

7 BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Keterampilan

Menurut Syah (117:2010) keterampilan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan ototo-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmani. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1447)

“keterampilan berasal dari kata “terampil” yang artinya cakap dalam menyelesaikan

tugas; mampu dan cekatan. Kata terampil di beri imbuhan “ke-an” menjadi kata

“keterampilan” yang artinya kecakapan untuk menyelesaikan tugas” (KBBI, 2008: 1447), sedangkan menurut Poerwadarminta (1976: 1088) “keterampilan merupakan kecekatan, kecapakapan atau kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat (dengan keahlian)". Kemampuan tersebut dapat mengoprasikan pekerjaan secara mudah dan cepat dan biasanya cenderung pada aktivitas psikomotorik (Gordon dalam Nurullah, 2009).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan merupakan suatu kegiatan yang bersifat kegiatan jasmani dengan menggunakan kecakapan atau kemampuan dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik dan cermat. Keterampilan tersebut dapat berkaitan dengan (skill) atau kemampuan yang bersifat psikomotorik. Keterampilan dapat dilatih dan diasah terus menerus untuk meningkatkan keterampilan seseorang diberbagai bidang.


(23)

2. Bernyanyi

Menurut Safrina (2002: 34) “Bernyanyi adalah bentuk kegiatan seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui suara”. Suara merupakan bunyi yang dihasilkan oleh selaput suara yang bergetar yang berada dalam kotak selaput suara, digetarkan oleh aliran udara pernafasan dari paru-paru. Selaput suara yang sering di sebut dengan pita suara, terdapat pada kotak suara (larynx) yang terbuat dari otot dan tulang rawan yang terletak di atas batang tenggorokan (Safrina 2002). Bila pita suara tersebut merapat dan udara bergerak melaluinya, maka pita suara tersebut akan bergetar dan membentuk gelombang-gelombang suara.

Bernyanyi artinya menghasilkan bunyi atau suara. Menurut PML (2014: 18)

Suara yang dihasilkan muncul pada saat udara ‘memompa’ ke dalam paru-paru yang dibantu oleh otot-otot perut, otot dada, dan otot sisi tubuh serta diagfragma, lalu udara mulai ‘dihembuskan’ sehingga menggetarkan pita suara, kemudian getaran-getaran tersebut baru menjadi suara yang jelas dan indah didalam rongga mulut.

Setelah suara di keluarkan oleh rongga mulut, dengan bentuk mulut yang baik akan mempengaruhi pembentukan suara yang baik pula. “Suara yang di keluarkan melalui bentuk mulut yang di buka lembar dan bulat akan kedengaran penuh, bulat dan menyenangkan” (Jamalus, 1988: 53).

Bernyanyi dapat dikatakan sebagai salah satu kegiatan yang sudah dilakukan manusia sejak dini. Hal tersebut dikarenakan suara manusia adalah instrumen musik yang sudah dimiliki sejak lahir (Safrina, 2002). Kegiatan bernyanyi biasanya sudah dilakukan pada saat anak berusia 2 tahun, yang berupa nyanyian yang sering didengarkan. Pada masa dini, anak-anak cenderung senang meniru yang didengar dan dilihatnya. Menurut


(24)

Jamalus (1988: 46) “Kegiatan bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak, dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya”. Hal itu membuat anak-anak cenderung menyukai kegiatan tersebut. Berdasarkan penelitian para ahli, anak usia Sekolah Dasar (5 sampai 12 tahun) sangat menyukai kegiatan bernyanyi, menari, bermain dan mendengarkan cerita (Safrina, 2002).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bernyanyi merupakan suatu bentuk seni yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan instrumen vokal yang dimiliki oleh manusia sejak lahir. Bernyanyi dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyenangkan bagi penikmatnya dan salah satunya untuk anak-anak. Salah satu yang perlu disadari dan diperhatikan pada saat anak pada saat bernyanyi adalah wilayah suara anak yang tidak dapat melampaui batas kemampuannya dan harus disesuaikan dengan kematangan fisiknya.

a. Wilayah Suara Anak

Setelah sebelumnya diungkapkan, seorang anak belajar bernyanyi sama halnya dengan belajar berbicara yaitu dengan meniru apa yang didengar dan dilihatnya. Anak-anak meniru bernyanyi sesuai dengan yang didengarkannya tidak perduli indahnya melodi, bagus harmoninya atau sebagainya yang terpenting bernyanyi membuatnya menyenangkan. Akan tetapi anak-anak tidak dibiarkan bernyanyi melampaui batas kemampuannya, hal tersebut disesuaikan dengan kematangan fisiknya, dengan kata lain bernyanyi harus disesuaikan dengan karakter anak dan wilayah suara anak.


(25)

“Pada dasarnya suara anak-anak sebelum akil-baliq adalah merdu, bening dan ringan” (Safrina, 2002: 53). Suara anak cenderung masih sangat lentur (fleksibel). Hal tersebut menjadi salah satu karakter suara anak yang dimiliki pada usianya. “Alat-alat suara anak tersebut terdiri dari selaput suara, kotak selaput suara, dan bagian-bagian tubuh yang mendukung pertumbuhan suara seperti alat pernafasan, memang lebih kecil dari alat-alat suara orang dewasa, dan pertumbuhannya belum matang” (Jamalus, 1988:46).

Menurut Aley (2010: 28) “Rata-rata suara anak hanya mempunyai dua wilayah suara, yakni suara tinggi dan rendah”. Berdasarkan perbedaan dari kedua wilayah suaranya tersebut, dapat diketahui dari nada dasarnya. Wilayah suara tinggi anak yaitu dari cˈsampai f" dan wilayah suara rendah anak dari a sampai d” (Jamalus, 1988: 47). Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 01:

Gambar 01: Wilayah suara anak tertinggi dan terendah (Sumber: Jamalus, 1988: 47)

Pada gambar 02: luas wilayah suara tersebut dapat dinyanyikan oleh anak laki-laki maupun anak perempuan.

Gambar 02: Wilayah suara anak laki-laki maupun perempuan (Sumber: Jamalus, 1988: 47)


(26)

Berdasarkan dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa suara anak merupakan suara yang ringan, halus dan indah. Hal tersebut dikarenakan sifatnya yang masih lentur (fleksibel). Suara anak memiliki wilayah suaranya sendiri, sehingga anak-anak tidak dapat dipaksakan dalam bernyanyi. Akan tetapi suara anak-anak-anak-anak berubah sedikit demi sedikit dan bertahap sesuai dengan perkembang usia dan pertumbuhan fisiknya.

b. Teknik Dasar Bernyanyi

Teknik dasar menyanyi menjadi suatu hal yang penting dalam mempengaruhi keterampilan bernyanyi. “Teknik dasar bernyanyi harus di pelajari dengan sungguh-sungguh dan dilatih secara bertahap, teratur, dan dengan tekun, sehingga terbentuk suara yang baik untuk bernyanyi” (Jamalus, 2010:49). Menurut Aley (2010: 49) “Teknik bernyanyi adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang

keluar terdengar jelas, indah, merdu dan nyaring”. Oleh sebab itu, pada saat benyanyi

dengan menggunakan teknik yang benar, isi dari lagu tersebut dapat tersampaikan kepada pendengar.

Untuk dapat bernyanyi dengan baik, teknik dasar vokal merupakan hal yang harus ketahui dan dikuasi pada saat bernyanyi. Dengan teknik vokal yang benar, penyanyi dapat bernyanyi dengan baik. Teknik tersebut diantaranya:


(27)

1) Artikulasi

“Suatu keistimewaan yang dimiliki manusia dalam bernyanyi adalah kemampuan membentuk suara menjadi ucapan-ucapan, baik huruf hidup maupun mati, karena manusia memiliki alat alat ucapan atau alat artikulasi” (PML, 2004: 18).

Menurut Aley (2010:49) “Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas”. Bernyanyi artinya “berbicara” melalui syair yang memiliki notasi/melodi/irama dan birama, yang di dalamnya mengandung pesan yang harus dimengerti oleh pendengar, sehingga artikulasi menjadi hal yang harus diperhatikan pada saat bernyanyi.

“Orang bernyanyi menggunakan nada dan kata-kata, karena selain memperhatikan mutu suara, pengucapan kata-katanya harus pula sesuai dengan kata-kata dalam bahasa yang digunakan” (Safrina, 2002: 48). Pengucapan kata pada saat bernyanyi harus benar dan jelas supaya makna/pesan lagu yang dinyanyikan tersebut dapat diterima dengan baik oleh si pendengar.

Menurut PML (2004: 18) “Alat-alat artikulasi terdiri dari: bibir, gigi, lidah, langit-langit keras dan langit-langit-langit-langit lunak, rongga mulut, rongga hidung, dan anak tekak”. Untuk mendapatkan bunyi suara yang penuh dan bulat, ruang dalam mulut harus dibesarkan dengan menurunkan rahang bawah sejauh-jauhnya, posisi lidah mendatar di dasar mulut dan ujung lidah menyentuh belakang gigi bawah, mengangkat langit-langit lunak ke atas, kemudian membulatkan bentuk bibir atas dan bawah.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa artikulasi merupakan cara pengucapan yang baik dan jelas pada saat bernyanyi. Bernyanyi artinya


(28)

berbicara/bercerita menggunakan suara yang indah dan pada saat bernyanyi tersebut kata yang diucapkan harus terdengar jelas kepada pendengarnya. Pada penelitian ini, peneliti menekankan siswa untuk bernyanyi lagu “Indonesia Raya” dengan pengucapan yang baik dan benar agar pada saat bernyanyi kata-kata yang diucapkan terdengar jelas.

2) Frasering

Bernyanyi berarti membawakan sebuah lagu dengan menggunakan kata-kata sebagai pesan cerita lagu dan nada-nadanya sebagai satu kesatuannya. Dalam isi lagu tersebut terdapat kata-kata yang membentuk suatu kalimat yang bila dinyanyikan tidak dapat dipisahkan karena dapat mempengaruhi makna lagu itu sendiri. Menurut PML (2004:69) “Menyanyikan nyanyian dengan kalimat yang utuh disebut dengan frasering.

Frasering dapat dikatakan sebagai pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam menyanyikan sebuah lagu agar pesan lagu tersebut dapat dimengerti. Frasering memudahkan penyanyi dalam mengucapkan kata/kalimat sebagai pengungkap makna sebuah lagu. Dengan demikian bernyanyi dengan frasering yang benar dapat mengungkapkan suatu lagu yang terdapat makna di dalamnya sesuai dengan pesan lagu yang dibawakan.

3) Intonasi

Menurut Aley (2004:58) “Intonasi adalah salah satu cara membidik nada yang tepat atau menyanyikan nada dengan tepat”. Ketepatan nada yang dimaksud terletak pada tinggi rendah suatu nada yang harus dijangkau pada saat bernyanyi. “Syarat-syarat


(29)

terbentuknya intonasi dengan baik adalah pendengaran yang baik, kontrol pernafasan dan

musical feeling”(Aley, 2004: 29).

Menurut PML (2014:41) ada 11 alasan mengapa nada-nada yang dinyanyikan kurang tepat:

1) Suasana bernyanyi terlalu tegang 2) Konsentrasi dalam bernyanyi kurang 3) Para penyanyi kehabisan nafas

4) Nada yang diulang atau dipahami, melelahkan

5) Para penyanyi kurang peka akan keselarasan dalam gabungan suara 6) Kurang mahir membidik lompatan nada

7) Nada-nada pada batas wilayah suara sukar dikuasai 8) Nada-nada pada batas wilayah suara sukar dinyanyikan

9) Huruf-huruf dengan warna gelap dan terang mempengaruhi tinggi nada 10)Kecenderungan mengikuti tangga nada lain

11)Tergelincir waktu mengayunkan nada

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa intonasi merupakan tinggi rendahnya nada yang harus di jangkau dengan tepat pada saat bernyanyi. Ketepatan nada tersebut dapat di kontrol dengan musical feeling yang dirasakan oleh penyanyi dan apabila nada yang dijangkau kurang tepat akan terdengar tidak enak (false)

4) Irama dan Ritme

Dalam bernyanyi pasti akan selalu terikat dengan adanya unsur-unsur musik.

“Musik merupakan suatu seni yang berada dalam waktu” (Bramanto, 1994:24). Hal tersebut tidak terlepas dengan adanya irama dan ritme dalam sebuah lagu. Menurut Jamalus (1988: 7) “Irama merupakan suatu rangkaian gerakan yang menjadi suatu unsur dasar dalam musik dan Tari”. Irama dalam musik tersebut terbentuk dari bunyi dan diam dengan lama waktu atau panjang-pendek yang terdapat didalamnya. Elemen-elemen


(30)

tersebut menentukan kesempurnaan dan intepretasi sebuah lagu, seperti halnya bernyanyi dengan panjang pendek nada atau harga nada yang tepat yang menghasilkan irama yang indah. Ritme sendiri dapat muncul tanpa adanya melodi (seperti dalam pukulan-pukulan genderang, atau bertepuk tangan), sedangkan melodi tidak dapat muncul tanpa ritme. Ritme yang muncul dengan melodi tersebut dapat menghasilkan sebuah irama. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaitkan ritme pada lagu “Indonesia Raya” agar menjadi irama yang tepat dalam upaya peningkatan keterampilan bernyanyi siswa.

3. Media

a. Pengertian Media

Pada dasarnya, komunikasi merupakan hakikat dalam proses belajar mengajar. Sadiman (2008: 10) mengungkapkan bahwa “komunikasi adalah suatu proses penyampaikan pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan”. Komunikasi menjadi hal penting untuk interaksi terhadap siswa. Komunikasi tersebut di dukung dengan adanya media yang digunakan oleh guru pada saat proses belajar.

Menurut Latuheru (1988: 9) kata “media” adalah bentuk jamak dari kata

“medium”, yang berasal dari bahasa latin “medius”yang berarti “tengah” dan dalam

bahasa Indonesia , kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” pengertian media mengarah pada suatu yang mengatur/ meneruskan informasi (pesan)


(31)

antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan, sedangkan menurut Sadiman (2008: 6) menyatakan “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perhatian, kemauan, siswa untuk belajar”. Media tersebut dapat menjadi alat bantu yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pesan (bahan ajar) pada saat proses pembelajaran

Aqiq (2013: 50) mengemukakan beberapa pengertian mengenai media pembelajaran yaitu:

1) Media: perantara, pengantar.

2) Media pembelajaran: segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar (siswa)

3) Makna media pembelajaran lebih luas dari: alat peraga, alat bantu mengajar, media audio viisual.

Berkaitan dengan pendapata tersebut, dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat/perantara yang digunakan untuk membantu/mempermudah dalam menyampaikan informasi (pesan) terutama untuk proses pembelajaran.

b. Manfaat Media

Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan. Media menjadi salah satu alat pendukung yang efektif dalam proses pembelajaran. Tentu banyak manfaat dalam penggunakan media tersebut. Susiliana (2009: 9) mengemukakan secara umum mengenai kegunaan dari media, yaitu:

1) Mempelajari pesan agar tidak terlalu verbalistis

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.

3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual auditori dan kinestetiknya


(32)

5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Berkaitan dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media dapat mengatasi masalah-masalah yang terdapat dalam proses pembelajaran. Media tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar dan memberi pengalam baru proses pembelajaran. Demikian halnya keyboard sebagai media diharapkan dapat membatu proses pembelajaran dengan baik agar dapat meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa.

4. Keyboard

“Keyboard merupakan bilah-bilah papan nada; bilah-bilah klaviatur” (Bonoe, 2003: 220), sedangkan menurut Jamalus (1988:41) Keyboard adalah alat-alat musik yang mempunyai bilahan, seperti susunan bilahan pada piano”. Kelompok dari alat musik keyboard sendiri seperti: piano, organ, akordeon, pianika.

Menurut Hartoyo dalam Sulisdiyanto (2005: 28) mengemukakan beberapa manfaat keyboard sebagai berikut:

1) Susunan papan bilah pada keyboard dapat membantu siswa dalam membaca dan memahami nada, sehingga siswa mengetahui nada apa yang akan dinyanyikan. 2) Keyboard dapat menampilkan musik secara utuh dengan menampilkan melodi,

irama dan harmoni.

3) Keyboard dapat digunakan untuk menjelaskan semua unsur musik dengan mudah dan nyata.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keyboard merupakan alat musik yang mempunyai bilahan atau papan nada seperti susunan bilahan


(33)

piano. Alat musik keyboard dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk membantu proses pembelajaran seni musik. Keyboard juga dapat meningkatkan kepekaan musikal siswa dengan menampilkan melodi, irama dan harmoni untuk memahami nada yang dinyanyikan. Berikut merupakan gambar dari keyboard:

Gambar 03: Gambar keyboard (Sumber: www.google.com)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan keyboard sebagai media pembelajaran bernyanyi kelas VB dalam meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa pada lagu

“Indonesia Raya”.

B. Tindakan Yang Dilakukan

Peneliti menggunakan media keyboard sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran bernyanyi bagi siswa. Media keyboard tersebut diharapkan mampu membantu siswa dalam membidik nada agar dapat bernyanyi dengan intonasi yang tepat, ritme (panjang pendek nada) yang tepat, sehingga menghasilkan irama yang tepat. Disamping itu, siswa juga dapat bernyanyi dengan artikulasi dan frasering yang benar agar pembelajaran bernyanyi lebih maksimal. Media keyboard digunakan untuk


(34)

mempermudah siswa dalam belajar bernyanyi dikarenakan bernyanyi dengan bantuan instrumen dapat menghasilkan kepekaan pada saat bernyanyi. Selain untuk alat belajar, dengan adanya media keyboard tersebut dapat menjadi pengalaman baru dalam belajar bernyanyi siswa sehingga tidak cepat jenuh dan lebih menyenangkan.

C. Hipotesis

Berdasarkan penjelasan di atas, maka di ajukan hipotesis tindakan pada penelitian ini yaitu penerapan media keyboard dapat meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa kelas VB di SDN Anggadita I.


(35)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Kunandar, 2012:42) penelitian tindakan kelas adalah:

Suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dan paktik social atau pendidikan yang mereka lakukan terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan.

Menurut Wiriaatmadja (2007: 13) penelitian tindakan kelas adalah “Bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran, dan belajar dari pengalaman sendiri”, sedangkan menurut Kunandar (2012:45) PTK adalah

“Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas”. Dengan adanya penelitian tindakan kelas tersebut dapat memperbaiki masalah di kelas dan dapat meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesi.

Kunandar (2012:45) membagi penelitian tindakan kelas menjadi tiga unsur atau tiga konsep, yakni sebagai berikut:

1) Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.

2) Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.


(36)

3) Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Melalui PTK tersebut guru dapat mengembangkan model-model atau metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi dalam mengelola kelas yang dinamis dan kondusif. Penelitian dapat dilakukan secara mandiri, akan tetapi alangkah baiknya dilakukan secara kolaboratif dengan guru.

Dalam Kunandar (2012:50) beberapa alasan PTK menjadi salah satu pendekatan dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu pembelajaran adalah

1) Merupakan pendekatan pemecahan masalah yang bukan sekadar percobaan dan masalah

2) Menggarap masalah-masalah faktual yang dihadapi guru dalam pembelajaran; 3) Tidak perlu meninggalkan tugas utama, yakni mengajar;

4) Guru sebagai peneliti;

5) Mengembangkan iklim akademik dan profesionalisme guru; 6) Dapat segera dilaksanakan pada saat muncul kebutuhan; 7) Murah biaya;

8) Disain lentur atau fleksibel;

9) Analisis data seketika dan tidak rumit; dan 10)Manfaat jelas dan langsung.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakuan di Anggadita I. Lokasi penelitian beradi di jalan Sukaresmi, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas VB dengan jumlah 48 siswa dikarenakan kondisi kelas yang kondusif.


(37)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 25 April – 28 Mei 2016 sesuai dengan jadwal pembelajaran mata pelajaran seni budaya dan keterampilan.

C. Kolaborasi Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan kolaborasi dengan guru pengampu seni budaya dan keterampilan di SDN Anggadita I bernama ibu Ita Rosita S.Pd. Menurut Kunandar (2012:61) “PTK perlu adanya partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat”. Hal tersebut diperlukan untuk membentuk objektivitas dari hasil PTK. Pengamat dari penelitian ini adalah Ita Rosita S.Pd sebagai kolaborator. Proses kolaborasi ini mampu menambah pengalaman serta pengetahuan tentang penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan kualitas belajar siswa.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang dikenal dengan istilah siklus (daur). Menurut Daryanto (2011, 21) “siklus/daur PTK meliputi 4 tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting)”. Dari keempat tahap tersebut merupakan suatu siklus sehingga setiap tahap akan selalu berulang ulang.

Menurut Kusumah (2012: 19) terdapat beberapa model-model yang dikembangkan dalam PTK diantaranya: “(1) Model Kurn Lewin; (2) Model Kemmis Mc Taggart; (3) Model Dave Ebbut; (4) Model John Elliot; (5) model Hopkins; (6) Model


(38)

Mc Kernan, dan masih banyak yang lain”. Penelitian ini menggunakan model Kemmis & Mc Taggart yang merupakan pengembangan dari model Kurn Lewin.

Berdasarkan model pengembangan Kemmis & Mc Taggart terdapat perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat-perangkat terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Pengembangan model tersebut terdiri dari dua komponen yang dapat dikatakan sebagai 2 siklus. Untuk lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk desainnya.

Gambar 04: Siklus Penelitian menurut Kemmis & Mc Taggart (Sumber: Kusumah, 2012: 21)

Berdasarkan pada gambar 04, Pelaksanaan tindakan penelitian tindakan kelas dirancang dalam siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, meliputi (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi, (4) refleksi. Pada penelitian ini,


(39)

siklus II merupakan siklus lanjutan dari siklus I yang dianggap masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan agar hasil yang didapatkan meningkat dan lebih maksimal.

Adapun uraian dari tahapan-tahapan tersebut meliputi: 1. Perencanaan

Tahapan perencanaan di lakukan setelah observasi awal yang diketahui terdapat masalah dalam pembelajaran di kelas. Hal tersebut dapat di rencanakan untuk merangcang tindakan yang akan dilakukan pada penelitian tindakan kelas. Tahapan yang akan dilakukan pada tahapam perencanaan meliputi:

a. Materi yang akan diajarkan yaitu lagu “Indonesia Raya” untuk proses pembelajaran bernyanyi kelas VB.

b. Membuat perangkat pembelajaran berupa RPP yang akan diajarkan.

c. Mempersiapkan media yang akan digunakan, yaitu keyboard untuk mengiringi siswa dalam proses pembelajaran bernyanyi.

d. Metode yang akan digunakan adalah ceramah, demonstrasi dan drill.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan proses pembelajaran yang telah di rendanakan pada tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan di sesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan dua kali siklus dengan materi lagu“Indonesia Raya”. Pelaksanaan siklus pertama terdiri dari 4 kali pertemuan dengan melatih siswa untuk membidik nada dengan intonasi yang tepat, dan frasering yang benar dalam bernyanyi. Pelaksanaan siklus


(40)

ke dua terdiri dari 3 kali pertemuan dengan melatih ritme (panjang pendek nada) yang tepat, sehingga menghasilkan irama yang tepat dan artikulasi yang jelas, dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan adalah 70 menit.

3. Tahap Pengamatan/Observasi

Tahap pengamatan/observasi dilakukan selama proses pembelajar berlangsung. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa yang meliputi pengamatan minat siswa terhadap materi yang diajarkan, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, tanggapan siswa terhadap media yang digunakan, perilaku dan sikap siswa. Peneliti melakukan observasi dibantu dengan kolaborator. Hal yang diamati dilihat dari berbagai aspek, seperti minat, daya tarik, serta respon positif siswa terhadap media penggunaan iringan keyboard dalam proses pembelajaran bernyanyi.

4. Tahap Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahapan yang akan dilakukan setelah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Refleksi ini dilakukan untuk menganalisa data yang telah diperoleh, kemudian hasil yang dianalisis digunakan untuk evaluasi hasil penelitian. Tahap ini dibantu dengan adanya kolaborator, yaitu adanya refleksi diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi dalam kelas penelitian. Pada setiap pertemuan di siklus I, peneliti mengkaji berbagai kejadian, seperti kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran bernyanyi, sebab kendala yang


(41)

dialami. Penulis mengacu pada hal tersebut untuk dilakukan perencanaan selanjutnya yaitu di siklus II.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang menerapkan beberapa teknik mengacu pada penelitian desktiptif kualitatif, diantaranya:

1. Observasi

Observasi dilakukan secara langsung kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas VB di SDN Anggadita I. Kegiatan ini dilakukan pada saat proses pembelajaan berlangsung. Peneliti mengamati kondisi/interaksi belajar- mengajar siswa dan hasil pengamatan tersebut kemudian digunakan untuk menganalisis proses pembelajaran yang kurang dan di cari solusi untuk mengatasinya.

2. Tes

Tes merupakan alat pengukuran data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimulus) yang di berikan dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Tes di penelitian ini menggunakan pre-test dan post-pre-test. Pre-pre-test digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam bernyanyi, sedangkan post-test digunakan untuk mengukur kemampuan akhir siswa dalam bernyanyi menggunakan media keyboard dalam proses pembelajaran.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan dilakukan untuk mencatat informasi selama proses pembelajaran. Catatan lapangan yang diperoleh peneliti dengan kolaborator untuk


(42)

meninjau kelemahan-kelemahan hasil tindakan pada setiap siklus untuk segera ditindak lanjuti.

F. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan perlu dilakukan analisis data. Analisis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu

Suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selam proses pembelajaran berlangsung (Aqib, 2008: 40).

Tingkat keberhasilan atau presentase ketuntasan belajar setelah proses pada tiap siklusnya, yang dilakukan dengan cara memberikan evaluasi pada setiap akhir siklusnya. Menurut Aqiq (2008:40) Analisis tersebut dapat dihitung dengan menggunakan statistik sederhana sebagai berikut:

1. Penilaian tugas dan tes

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, kemudian dibagi dengan jumlah siswa kelas sehingga diperoleh rata-rata. Nilai rat-rata tersebut menggunakan rumus:

� =Ʃ�ƩN

Keterangan x : Nilai rata-rata

ƩX : Jumlah semua nilai siswa ƩN : Jumlah siswa


(43)

2. Penilaian untuk ketuntasan belajar

Ada 2 kategori ketuntasan belajar, yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Untuk menghitung ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:

� =Ʃ siswa yang tuntas belajarƩ siswa � %

Analisis ini dilakukan pada saat tahap refleksi. Hasil refleksi tersebut digunakan sebagai bahan refleksi untuk merencanakan lanjut dalam siklus selanjutnya.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes praktik. Tes praktik bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan. Tes dilakukan pada setiap akhir siklus yang hasilnya digunakan sebagai evaluasi dalam mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam bernyanyi setelah menggunakan media pembelajaran. Adapun penilaian dalam penelitian ini adalah:

Tabel 01: Pedoman penilaian

No Aspek yang diamati

Skor Jumlah

4 3 2 1

1 Intonasi

2 Frasering

3 Ritme


(44)

4 = Sangat Baik (menguasai 86% - 100%) 3 = Baik (menguasai 70% - 85%)

2 = Kurang (menguasai 50% - 69%)

1 = Sangat Kurang (menguasai ≤ 49%)

Berdasarkan tabel 02 dapat dijabarkan dalam aspek-aspek yang sudah di tentukan:

Tabel 02: Rubrik penilaian.

No Aspek Skor Kategori Kriteria

1 Artikulasi

4 Sangat Baik

Mampu menyanyikan lagu dengan Artikulasi yang jelas dengan persentase 86% ke atas dari keseluruhan

bagian

3 Baik Dapat menyanyikan lagu dengan artikulasi yang jelas dengan persentase 70% - 85%% dari keseluruhan lagu 2 Kurang

Kurang dapat menyanyikan lagu dengan artikulasi yang jelas dengan persentase 50% - 69%% dari

keseluruhan lagu 1 Sangat

Kurang

Belum mampu menyanyikan lagu dengan artikulasi yang jelas dengan di bawah persentase 49% dari

keseluruhan lagu 2 Frasering

4 Sangat Baik

Mampu menyanyikan lagu dengan frasering yang benar dengan persentase 86% ke atas dari keseluruhan

bagian

3 Baik Dapat menyanyikan lagu dengan frasering yang benar dengan persentase 70% - 85%% dari keseluruhan lagu 2 Kurang

Kurang dapat menyanyikan lagu dengan frasering yang benar dengan persentase 50% - 69%% dari

keseluruhan lagu

1 Sangat Kurang

Belum mampu menyanyikan lagu dengan frasering yang benar dengan di bawah persentase 49% dari

keseluruhan lagu 3 Intonasi

4 Sangat Baik

Mampu menyanyikan lagu dengan intonasi yang tepat dengan persentase 86% ke atas dari keseluruhan

bagian

3 Baik Dapat menyanyikan lagu dengan intonasi yang tepat dengan persentase 70% - 85%% dari keseluruhan lagu

2 Kurang

Kurang dapat menyanyikan lagu dengan intonasi yang tepat dengan persentase 50% - 69%% dari keseluruhan


(45)

1 Sangat Kurang

Belum mampu menyanyikan lagu dengan intonasi yang tepat dengan di bawah persentase 49% dari

keseluruhan lagu 4 Ritme

4 Sangat Baik

Mampu menyanyikan lagu dengan ritme yang tepat dengan persentase 86% ke atas dari keseluruhan

bagian

3 Baik Dapat menyanyikan lagu dengan ritme yang tepat dengan persentase 70% - 85%% dari keseluruhan lagu 2 Kurang

Kurang dapat menyanyikan lagu dengan ritme yang tepat dengan persentase 50% - 69%% dari keseluruhan

lagu 1 Sangat

Kurang

Belum mampu menyanyikan lagu dengan ritme yang tepat dengan di bawah persentase 49% dari

keseluruhan lagu

H. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Penelitian ini berhasil apabila mengalami peningkatan dengan kriteria Baik (nilai 70-85) dan memenuhi komponen sebagai berikut:

1. Siswa dapat bernyanyi dengan pengucapan/artikulasi yang jelas, pemenggalan kata/frasering yang benar, intonasi yang tepat dan ritme yang tepat.

2. Siswa lebih bersemangat saat bernyanyi dengan menggunakan iringan keyboard. 3. Meningkatnya hasil belajar/prestasi siswa dalam praktik bernyanyi dan sesuai dengan


(46)

I. Validitas Penelitian

Penelitian PTK merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah dan metodologi yang sesuai dengan ilmiah. Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian adalah dengan melihat Validitas. Validitas instrumen pada penelitian ini dilakukan oleh dua orang ahli/expert yaitu Panca Putri Rusdewanti, S.Pd., M.Pd dan Drijastuti Jogjaningrum, S.Sn, M.A selaku dosen perguruan tinggi Universitas negeri Yogyakarta Jurusan Pendidikan Seni Musik.

Menurut Kunandar (2012: 104) ada lima kriteria Validitas, yaitu Validitas hasil, Validitas proses, Validitas demokratis, Validitas katalik dan Validitas dialogis, namun dalam penelitian ini menggunakan 4 Validitas saja, diantaranya:

1. Validitas Hasil

Validitas hasil merupakan hasil dari dua siklus yang telah dilakukan, yaitu siklus I dan siklus II. Validitas hasil tersebut dilakukan untuk memecahkan masalah dan mendorong dilakukannya penelitian tindakan kelas atau dengan kata lain, seberapa jauh keberhasilan yang akan dicapai. Validitas ini dilakukan oleh peneliti untuk mengidentifikasikan kelemahan dari siklus I, yang kemudian akan ditindak lanjutkan pada siklus ke II.

2. Validitas Proses

Validitas proses adalah memeriksa kelaikan proses yang dikembangkan dengan berbagai fase penelitian tindakan dan Validitas ini merujuk pada pengamatan selama tindakan berlangsung. Validitas proses ini dilakukan dengan cara peneliti mengamati


(47)

proses kegiatan penelitian dari awal hingga akhir. Kegiatan ini dilakukan ketika proses observasi dan monitoring. Hasil dari Validitas proses ini digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dalam proses pembelajaran bernyanyi dan proses adaptasi pembelajaran dengan menggunakan media iringan keyboard dalam kegiatan bernyanyi, kemudian didiskusikan oleh peneliti dengan kolaborator untuk mencari solusi yang akan dilakukan pada tindakan selanjutnya.

3. Validitas Demokratis

Validitas demokratis adalah Validitas yang ditunjukan secara kerja sama antara peneliti dengan subjek penelitiannya, yaitu siswa kelas VB SDN Anggadita I, serta kolaborator yaitu guru mata pelajaran seni budaya dan keterampilan. Hal tersebut dilakukan agar hasil penelitian bersifat objektif. Validitas demokratis antara lain penulis selaku peneliti, guru sebagai kolaborator, siswa kelas VB SDN Anggadita I sebagai subjek penelitian. Dalam hal ini semua pihak diminta mengungkapkan hal yang dilihat dan dirasakan selama proses penelitian berlangsung, seperti kendala yang muncul pada saat menggunaan media iringan keyboard, siswa yang masih mengalami kesulitan bernyanyi, kemudian hal tersebut didiskusikan bersama dengan mencari solusi yang akan dilakukan kedepannya.

4. Validitas Dialog

Validitas dialog adalah merujuk kepada dialog yang dilakukan dengan kolaborator. Validitas dialog tersebut dilakukan untuk meminimalisir unsur subjektivitas dalam proses penelitian. Kegiatan yang berisikan dialog dengan menyampaikan kritikan,


(48)

ataupun masukan agar tidak adanya penilaian bersifat subjektif yang dilakukan oleh peneliti dengan kolaborator. Peneliti meminta siswa untuk mengungkapkan kesulitan pada saat proses pembelajaran bernyanyi baik di pertemuan siklus I dan siklus ke II. Peneliti berdiskusi dengan kolaborator yang kemudian dicari solusi untuk tindakan yang dilakukan selanjutnya.


(49)

34 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Prasiklus

Prasiklus merupakan kondisi awal siswa sebelum pemberian tindakan menggunakan media keyboard dalam proses pembelajaran bernyanyi. Sebelum adanya tindakan tersebut, dilakukan penilaian (pretest) untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan bernyanyi siswa kelas VB dengan model lagu yang digunakan adalah lagu

“Indonesia Raya” yang berdasarkan hasil observasi awal bahwa siswa belum dapat menyanyikan lagu tersebut secara baik. Penilaian prasiklus tersebut dilakukan pada hari Senin tanggal 25 April 2016. Berikut ini adalah tabel penilaian (pretest) yang telah dilakukan sebelum adanya tindakan kelas menggunakan media keyboard.

Tabel 03: Hasil penilaian prasiklus

No Responden Intonasi Frasering Ritme Artikulasi

Rata-rata Kriteria

1 Responden 1 60 70 65 70 66.25 Kurang

2 Responden 2 75 70 70 75 72.5 Baik

3 Responden 3 65 65 65 70 66.25 Kurang

4 Responden 4 60 65 69 65 64.75 Kurang

5 Responden 5 75 70 70 70 71.25 Baik

6 Responden 6 55 60 60 65 60 Kurang

7 Responden 7 70 70 69 70 69.75 Kurang

8 Responden 8 65 70 65 70 67.5 Kurang

9 Responden 9 65 70 65 70 67.5 Kurang


(50)

11 Responden 11 70 70 65 70 68.75 Kurang

12 Responden 12 65 60 65 65 63.75 Kurang

13 Responden 13 70 70 65 70 68.75 Kurang

14 Responden 14 60 70 65 70 66.25 Kurang

15 Responden 15 60 65 60 65 62.5 Kurang

16 Responden 16 70 70 65 70 68.75 Kurang

17 Responden 17 75 70 70 70 71.25 Baik

18 Responden 18 60 65 60 65 62.5 Kurang

19 Responden 19 70 70 75 75 72.5 Baik

20 Responden 20 70 70 75 70 71.25 Baik

21 Responden 21 70 70 70 75 71.25 Baik

22 Responden 22 60 65 60 65 62.5 Kurang

23 Responden 23 60 70 60 70 65 Kurang

24 Responden 24 60 60 60 65 61.25 Kurang

25 Responden 25 70 70 70 70 70 Baik

26 Responden 26 70 70 70 65 68.75 Kurang

27 Responden 27 60 70 65 70 66.25 Kurang

28 Responden 28 65 65 60 65 63.75 Kurang

29 Responden 29 70 65 70 70 68.75 Kurang

30 Responden 30 60 65 60 65 62.5 Kurang

31 Responden 31 70 70 65 70 68.75 Baik

32 Responden 32 65 65 60 65 63.75 Kurang

33 Responden 33 60 65 65 60 62.5 Kurang

34 Responden 34 70 70 70 70 70 Baik

35 Responden 35 65 65 65 65 65 Kurang

36 Responden 36 70 65 70 65 67.5 Kurang

37 Responden 37 65 65 60 65 63.75 Kurang

38 Responden 38 75 70 75 70 72.5 Baik

39 Responden 39 70 70 65 70 68.75 Kurang

40 Responden 40 60 65 65 65 63.75 Kurang

41 Responden 41 65 65 60 65 63.75 Kurang

42 Responden 42 60 70 60 65 63.75 Kurang

43 Responden 43 65 70 65 60 65 Kurang

44 Responden 44 70 70 65 70 68.75 Kurang

45 Responden 45 60 70 65 65 65 Kurang

46 Responden 46 65 65 60 65 63.75 Kurang


(51)

Sangat Kurang Kurang Baik SangatBaik

Prasiklus 0 36 12 0

0 36 12 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Jumlah Nilai Siswa Pada Tes Prasiklus

48 Responden 48 70 70 70 70 70 Baik

Jumlah 12795

Nilai Tertinggi 75 Baik

Nilai Terendah 55 Kurang

Rata-rata 66.64 Kurang

Siswa yang telah memenuhi kriteria 25%

Dari tabel 03 di atas, dapat dilihat hasil penilaian pretest yang menunjukan siswa masih belum mendapatkan nilai “BAIK” (70-85). Nilai rata-rata siswa adalah 66, 64 dengan kategori KURANG BAIK dan presentase keberhasilan adalah 25%. Berikut merupakan tabel dan grafik hasil jumlah nilai siswa pada tes prasiklus

Tabel 04: Hasil jumlah nilai siswa pada tes prasiklus

Grafik 01: Jumlah siswa pada tes prasiklus

Nilai

Rata-rata Kualifikasi

Jumlah nilai siswa

0- 49 Sangat Kurang 0

50-69 Kurang 36

70-85 Baik 12


(52)

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Siklus I merupakan tahap awal perlakuan tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bernyanyi terhadap siswa di kelas VB. Tindakan perbaikan tersebut diupayakan dapat memberikan peningkatan keterampilan siswa dalam menyanyikan lagu

“Indonesia Raya” dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan hasil dari pelaksanaan siklus I, diantaranya:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti merencanakan dan mempersiapkan pembelajaran berdasarkan penyebab munculnya permasalahan yang diperoleh dari tes tahap prasiklus. Perencanaan tersebut dilakukan secara kolaboratif dengan guru pengampu seni budaya dan keterampilan melalui diskusi berdasarkan fakta yang ada didalam kelas, maka kegiatan yang dilakukan dalam perencanan diantaranya:

1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi melalui pretest pada prasiklus sebelumnya, berdasarkan observasi dan melalui diskusi kolaborator, siswa belum mampu bernyanyi lagu “Indonesia Raya” dengan tepat (intonasi), dan pemenggalan kata (frasering), tinggi rendah nada (ritme) yang tepat dan artikulasi yang jelas

2. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai materi pembelajaran bernyanyi lagu “Indonesia Raya” bagi siswa. Untuk pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan intonasi yang tepat di bagian bait pertama dan bait kedua di bantu dengan bidikan nada menggunakan keyboard. Untuk pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan intonasi yang tepat


(53)

di bagian refrain sampai akhir lagu yang di bantu dengan bidikan nada menggunakan keyboard. Pertemuan ketiga materi yang diajarkan adalah menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan pemenggalan kata (frasering) yang benar dan yang dinyanyikan secara berulang-ulang dengan intonasi yang tepat di seluruh bagian lagu dan di sertai pemenggalan kata yang benar dibantu menggunakan iringan keyboard. Pertemuan keempat dilakukan evaluasi dengan adanya penilaian pada akhir siklus I untuk mengetahui hasil pembelajaran bernyanyi menggunakan media keyboard pada siklus I.

3. Menyiapkan media pembelajaran yaitu keyboard, partitur notasi angka lagu

“Indonesia Raya” yang akan digunakan dalam proses pembelajaran bernyanyi. 4. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan dalam

mengamati siswa pada proses pembelajaran berlangsung menggunakan media keyboard. Lembar observasi meliputi lembar observasi siswa dan observasi guru. Observasi siswa untuk mengamati minat siswa terhadap materi yang diajarkan, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, tanggapan siswa terhadap media yang digunakan Lembar observasi guru utuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi pengamatan dan catatan lapangan dapat dilihat pada lampiran.


(54)

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tahap siklus I dilaksanakan mulai tanggal 30 April 2016 – 9 Mei 2016. Pada tahap ini, pelaksanaan disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah direncanakan. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh guru pengampu seni budaya dan keterampilan selaku kolaborator. Pelaksanaan siklus I dilakukan selama empat kali pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit.

1. Pertemuan pertama a) Kegiatan Awal

Peneliti sebagai guru, membuka pelajaran dengan salam, melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan, yaitu menyanyikan lagu

“Indonesia Raya” dengan intonasi yang tepat di bait pertama dan bait kedua. Guru didampingi oleh ibu Ita selaku kolaborator dan menyiapkan media pembelajaran yaitu keyboard

b) Kegiatan inti

Guru telah menyiapkan notasi angka di depan papan tulis dan membagikan selembaran teks partitur notasi angka tersebut pada siswa, kemudian guru meminta siswa untuk mendengarkan. Guru mendemonstrasikan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan intonasi yang tepat. Pembelajaran dimulai dengan mengenalkan notasi angka dan cara membacanya dalam bentuk tangga nada mayor. Membaca notasi angka dimulai dari 1 dibaca do, 2 dibaca re, 3 dibaca mi, 4 dibaca fa, 5 dibaca sol, 6 dibaca la, 7 dibaca si. Selanjutnya siswa bernyanyi dengan notasi angka. Siswa di minta untuk fokus melihat notasi angka di papan tulis yang ditunjukan oleh kolaborator agara siswa fokus melihat


(55)

kedepan. Guru membidikan nada dengan keyboard melodi lagu “Indonesia Raya”. Siswa dibimbing perlahan-lahan untuk membaca notasi angka lagu tersebut bait pertama dan kedua dengan intonasi yang tepat. Pembelajaran tersebut diulang-ulang agar siswa terbiasa membaca notasi angka dengan melihat partitur.

c) Kegiatan akhir

Guru mengevaluasi materi yang telah disampaikan dengan menanyakan kesulitan pada siswa dan mencoba meminta beberapa siswa untuk menyanyikan kembali bait pertama dan kedua menggunakan notasi, kemudian guru menyimpulkan dan meminta siswa untuk berlatih kembali dan menutup pelajaran dengan berdoa dan salam

2. Pertemuan kedua a) Kegiatan awal

Kegiatan awal ini tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, pembelajaran diawali dengan berdoa, melakukan apersepsi, memastikan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran. Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu menyanyikan lagu

“Indonesia Raya” dengan intonasi yang tepat di bagian refrain sampai akhir lagu. Guru menyiapkan media pembelajaran keyboard dan membahas mengenai pertemuan sebelumnya.

b) Kegiatan inti

Guru meminta siswa untuk melanjutkan membaca notasi angka dibagian refrain sampai akhir lagu yang sudah disiapkan papan tulis. Peserta diminta untuk menyanyikan lagu


(56)

“Indonesia Raya” dengan intonasi yang tepat dibantu dengan bidikan nada menggunakan keyboard. Selanjutnya siswa diminta untuk menyanyikan secara berulang- ulang agar terbiasa dengan notasi angka tersebut. Kolaborator membantu siswa yang mengalami kesulitan. Ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan di bagian nada tertinggi ketika menggunakan tangga nada F Mayor, sehingga guru menurunkan nada dasar menjadi E Mayor, hal itu dimaksudkan agar siswa dapat menjangkau semua nada tinggi. Setelah semua terampil membaca notasi angka yang dinyanyikan secara diulang dari awal sampai akhir, tahap selanjutnya menyanyi menggunakan syair dengan diiringi keyboard.

c) Kegiatan akhir

Guru mengevaluasi materi dengan menanyakan kesulitan yang dialami siswa, setelah dirasa selesai, guru menyimpulkan serta meminta siswa untuk berlatih di rumah menyanyikan syair lagu “Indonesia Raya”. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

3. Pertemuan ketiga a) Kegiatan awal

Pertemuan selanjutnya, membuka pelajaran diawali dengan berdoa, menanyakan kabar, memberikan apersepsi terkait materi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan, yaitu menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan intonasi dan syair yang tepat di semua bagian lagu. Siswa diminta untuk memperhatikan pemenggalan kata yang benar (frasering).


(57)

b) Kegiatan inti

Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya” sambil diiringi keyboard, sementara itu ibu Ita selaku kolaborator mengamati siswa saat bernyanyi. Kemudian guru meminta siswa bernyanyi dengan pernafasan yang baik yaitu pernafasan diafragma. Siswa di beri latihan pernafasan diafragma dan ditunjukan pemenggalan kalimat yang benar di lagu “Indonesia Raya” agar tidak ada kalimat yang terpotong dan berbeda pengertiannya. Siswa diminta untuk bernyanyi secara berulang-ulang dengan tinggi rendah nada yang tepat serta pemenggalan kata yang benar (frasering) diiringi keyboard.

c) Kegiatan akhir

Guru mengevaaluasi materi yang telah diajarkan dengan meminta beberapa siswa menyanyikan kembali lagu “Indonesia Raya”. Kemudian guru menyimpulkan dan memberi tahu untuk pertemuan selanjutnya akan ada pengambilan nilai bernyanyi lagu

“Indonesia raya”. Siswa diminta untuk memperhatikan ketepatan nada, kejelasan pengucapan syair dan pemenggalan kalimat yang benar. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

4. Pertemuan keempat

Pada pertemuan keempat siklus I, guru mengadakan tes penilaian untuk mengetahui keterampilan siswa dalam bernyanyi lagu “Indonesia Raya” dengan keyboard.


(58)

Kegiatan awal, guru mengawali dengan berdoa, menanyakan kabar, memberikan apersepsi terkait materi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan, yaitu akan diadakan penilaian bernyanyi lagu “Indonesia Raya”. Sebelum penilaian dimulai, siswa diminta untuk menyanyikan lagu bersama-sama dengan iringan keyboard. Setelah selesai bernynyi bersama, siswa diminta untuk maju satu persatu sesuai absen untuk menyanyikan lagu diringi keyboard. Adapun hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada tabel 05.

Tabel 05: Hasil penilaian siklus I

No Responden Intonasi Frasering Ritme Artikulasi

Rata-rata Kriteria

1 Responden 1 75 75 70 70 72.5 Baik

2 Responden 2 85 85 80 80 82.5 Baik

3 Responden 3 70 70 65 70 68.75 Kurang

4 Responden 4 70 70 65 65 67.5 Kurang

5 Responden 5 75 70 70 70 71.25 Baik

6 Responden 6 69 70 70 65 68.5 Kurang

7 Responden 7 70 70 65 70 68.75 Kurang

8 Responden 8 78 75 70 70 73.25 Baik

9 Responden 9 70 70 70 70 70 Baik

10 Responden 10 70 70 65 65 67.5 Kurang

11 Responden 11 70 70 70 65 68.75 Kurang

12 Responden 12 75 80 75 65 73.75 Baik

13 Responden 13 75 80 70 70 73.75 Baik

14 Responden 14 80 80 70 70 75 Baik

15 Responden 15 75 78 70 70 73.25 Baik

16 Responden 16 80 75 70 65 72.5 Baik

17 Responden 17 75 75 70 70 72.5 Baik

18 Responden 18 75 75 70 70 72.5 Baik

19 Responden 19 85 82 80 70 79.25 Baik

20 Responden 20 78 80 75 70 75.75 Baik


(59)

22 Responden 22 70 75 70 70 71.25 Baik

23 Responden 23 75 80 70 75 75 Baik

24 Responden 24 75 70 65 65 68.75 Kurang

25 Responden 25 82 80 75 70 76.75 Baik

26 Responden 26 80 78 70 65 73.25 Baik

27 Responden 27 70 75 70 70 71.25 Baik

28 Responden 28 78 80 70 70 74.5 Baik

29 Responden 29 80 75 75 75 76.25 Baik

30 Responden 30 75 75 70 70 72.5 Baik

31 Responden 31 75 78 75 65 73.25 Baik

32 Responden 32 75 75 70 65 71.25 Baik

33 Responden 33 65 70 65 60 65 Kurang

34 Responden 34 80 75 75 75 76.25 Baik

35 Responden 35 70 70 65 70 68.75 Kurang

36 Responden 36 75 75 70 70 72.5 Baik

37 Responden 37 75 75 70 70 72.5 Baik

38 Responden 38 85 80 75 75 78.75 Baik

39 Responden 39 75 70 70 70 71.25 Baik

40 Responden 40 70 65 65 65 66.25 Kurang

41 Responden 41 65 70 60 60 63.75 Kurang

42 Responden 42 75 75 70 70 72.5 Baik

43 Responden 43 75 75 65 70 71.25 Baik

44 Responden 44 75 72 70 70 71.75 Baik

45 Responden 45 75 70 65 65 68.75 Kurang

46 Responden 46 75 75 70 65 71.25 Baik

47 Responden 47 80 75 70 70 73.75 Baik

48 Responden 48 80 85 75 70 77.5 Baik

Jumlah 13881

Nilai Tertinggi 85 Baik

Nilai Terendah 60 Kurang

Rata-rata 72.29 Baik

Nilai yang telah memenuhi kriteria 75%

Pada tabel 05 di atas, nilai tes siswa kelas VB menunjukan peningkatan. Nilai rata-rata tes siklus I adalah 72,29 dengan kategori BAIK dan presentase siswa yang telah


(60)

Sangat Kurang Kurang Baik Sangat Baik

Siklus I 0 12 36 0

0

12

36

0 0

5 10 15 20 25 30 35 40

Jumlah Nilai Siswa pada Tes siklus I

memenuhi kriteria mencapai 75% artinya upaya peningkatan keterampilan bernyanyi siswa pada lagu “Indonesia Raya” meningkat. Berikut merupakan tabel dan grafik hasil jumlah nilai siswa pada tes siklus I

Tabel 06: Hasil jumlah nilai tes siklus I

Grafik 02: Jumlah nilai siswa pada tes siklus I

Nilai

Rata-rata Kualifikasi

Jumlah nilai siswa

0- 49 Sangat Kurang 0

50-69 Kurang 12

70-85 Baik 36


(61)

Setelah penilaian tes siklus I dilakukan, guru memberikan kesimpulan dari penilaian yang telah dilakukan dan meminta siswa untuk terus berlatih bernyanyi. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

c. Observasi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I yang dilakukan selama 4 kali pertemuan, guru yang dibantu oleh kolaborator mendiskusikan hasil dari siklus pertama meliputi:

1) Terdapat peningkatan mengenai intonasi yang tepat di bagian tinggi rendah nada lagi, hanya saja masih terdapat beberapa siswa yang bernyanyi dengan intonasi yang kurang tepat.

2) Terdapat peningkatan siswa yang bernyanyi dengan pemenggalan kata yang tepat.

3) Siswa dapat mengikuti pembelajaran bernyanyi diiringi keyboard dengan baik.

4) Masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan untuk membaca notasi angka 5) Siswa antusias dengan adanya keyboard sebagai media pembelajaran

bernyanyi

6) Selama pembelajaran berlangsung, masih terdapat siswa yang selalu ramai di dalam kelas sehingga mengganggu proses pembelajaran.

7) Masih terdapat siswa yang bernyanyi tidak sesuai dengan panjang pendek nada (ritme) seperenam belasan pada lagu Indonesia raya.

8) Masih terdapat siswa yang tidak sungguh-sungguh menyanyikan lagu


(62)

9) Pada saat penilaian siklus I terdapat siswa yang bernyanyi dengan malu-malu sehingga suara yang dihasilkanpun kurang maksimal

10)Terdapat siswa malu-malu untuk bernyanyi sehingga artikulasinya tidak jelas.

Dari hasil observasi pengamatan siswa pada siklus I, diperoleh data penilaian yang dapat dilihat pada tabel 05. Siswa mengalami peningkatan prestasi setelah adanya tindakan pembelajaran menggunakan keyboard. Nilai rata rata mencapai 72,29 dengan kategori BAIK dan presentase keberhasilan siswa mencapai 75% dan dapat dikatakan meningkat serta berhasil.

d. Refleksi

Pada proses pembelajaran bernyanyi menggunakan media iringan keyboard dapat dikatakan cukup baik, tetapi masih ada beberapa kendala yang dialami. Berikut adalah kendala yang dialami, diantaranya:

1) Masih terdapat siswa yang tidak sungguh-sungguh menyanyikan lagu

“Indonesia Raya”.

2) Masih terdapat siswa yang bernyanyi tidak sesuai dengan panjang pendek nada (ritme) yang tepat.

3) Siswa masih mengalami kesulitan di nada dasar F mayor, sehingga guru menurunkan nada dasar menjadi E mayor


(63)

Berdasarkan kendala-kendala tersebut, peneliti berupaya untuk memperbaiki masalah-masalah yang terdapat di siklus I dan dilanjutkan pada siklus II agar menjadi acuan perencanaan pembelajaran selanjutnya.

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan pada tanggal 14 Mei – 28 Mei 2016. Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari siklus sebelumnya yang dirasa masih terdapat kekurangan dalam menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Setelah dilakukannya tindakan siklus I, peneliti mendapatkan hasil yang dijadikan acuan untuk melanjutkan tujuan pembelajaran yang dirasa masih kurang maksimal. Pelaksanaan tindakan siklus II dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Berdasarkan observasi dan diskusi dengan kolaborator, catatan menunjukan beberapa siswa sudah bernyanyi dengan intonasi dan pemenggalan kata yang tepat, hanya saja masih terdapat ritme dan artikulasi yang kurang tepat. Untuk melanjutkan siklus selanjutnya, disusunlah perencanaan penelitian pada siklus II ini untuk meningkatkan keterampilan beryanyi siswa kelas VB dengan model lagu “Indonesia Raya”. Perencanaan tersebut diantaranya:

1. Mempersiapkan materi yang akan diajarkan di siklus II, pertemuan pertama adalah menyanyikan lagu “Indonesia Raya” mengenai ritme dengan intonasi yang tepat di bantu dengan bidikan nada menggunakan keyboard. Untuk pertemuan kedua


(64)

ditekankan pada artikulasi yang jelas serta frasering yang tepat. Pertemuan ketiga dilakukan evaluasi.

2. Menyiapkan media pembelajaran yaitu keyboard dan partitur lagu “Indonesia Raya”. 3. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi dan catatan lapangan untuk pengamat

dalam siklus ke II.

b. Pelaksanaan siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan pada tanggal 14 Mei – 28 Mei 2016. Tahap pelaksanaan disesuaikan dengan perencanaan yang telah disesuaikan dengan (RPP). Peneliti di bantu kolaborator, melakukan 3 kali pertemuan dengan waktu 2x 35 menit perpertemuan.

1. Pertemuan pertama a) Kegiatan awal

Peneliti sebagai guru, membuka pelajaran dengan salam, menanyakan kabar, memberikan apersepsi terkait materi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menyanyikan lagu “Indonesia Raya” ritme yang tepat.

b) Kegiatan inti

Sebelum materi disampaikan, guru memberi permainan tepuk tangan kepada siswa. Selanjutnya guru menuliskan pola ritme di papan tulis yang terdiri dari satu ketuk, stengah ketuk, seperempat ketuk. Guru memcontohkan permainan pola rimte dengan bertepuk tangan dan meminta siswa untuk mengikutinya. Selanjutnya guru mengenalkan nilai ketukan dalam notasi angka kepada siswa meliputi satu ketuk, setengah ketuk,


(65)

seperempat ketuk yang akan diterapkan pada lagu “Indonesia Raya”. Gurupun memberi penjelasan mengenai notasi angka seperti tabel 07:

Tabel 07: Nilai ketukan (Sumber: Desy. 2016)

Siswa di latih (drill) untuk menyanyikan irama pada setengah dan seperempatan ketukan pada lagu “Indonesia Raya” agar dapat bernyanyi dengan ritme yang tepat. Kemudian siswa menyanyikannya lagu tersebut secara berulang-ulang yang dibantu dengan bidikan keyboard.

c) Kegiatan akhir

Guru mengevaluasi materi yang telah disampaikan dengan meminta beberapa siswa untuk mengulang menyanyikan lagu dengan ritme yang tepat. Guru pun menyimpulkan dan meminta siswa untuk berlatih kembali. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

2. Pertemuan kedua a) Kegiatan awal

Membuka pelajaran dengan berdoa, melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan artikulasi yang jelas.

No Bentuk Nilai Ketukan

1 1 Satu ketukan

2 1 1 Masing-masing setengah ketuk dalam satu ketukan 3 1.1 Nada pertama tiga seperempat ketuk, nada kedua

seperempat ketuk dalam satu ketukan 4 0 Istirahat satu ketukan

5 1… Titik di belakang angka dinyanyikan panjang 3 ketuk sehingga 1 menjadi 4 ketukan


(66)

b) Kegiatan inti

Sebelum materi disampaikan, siswa diberi permainan yaitu menggerakkan seluruh organ wajahnya seperti mulut, hidung, mata, alis dan dahi agar bergerak dan bereksperi. Siswa diminta untuk tidak malu-malu dalam menggerakan organ wajahnya. Setelah itu guru memberi contoh bentuk mulut dalam membunyikan vokal seperti a, i, u, e, o yang benar menggunakan vokalisi, dan meminta siswa untuk mengikutinya dengan tujuan agar dapat membuka mulutnya pada saat bernyanyi. Setelah itu, siswa diminta untuk melafalkan syair lagu “Indonesia Raya” dengan mulut yang terbuka dan benar. Kemudian siswa menyanyikan lagu tersebut secara berulang-ulang dengan memperhatikan artikulasi yang jelas, itupun disesuaikan pula dengan intonasi, pemenggalan kata, ritme yang tepat dibantu dengan iringan keyboard.

c) Kegiatan akhir

Tahap evaluasi beberapa siswa diminta untuk mencoba menyanyikan lagu

“Indonesia Raya” diiringi keyboard. Guru menyimpulkan dan memberi tahu untuk pertemuan selanjutnya akan diadakan pengambilan nilai bernyanyi. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.

3. Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ketiga siklus II, guru akan mengadakan tes akhir untuk mengetahui keterampilan siswa dalam bernyanyi lagu “Indonesia Raya”. Sebelum diadakannya tes, guru membuka dengan berdoa, menanyakan kabar, dan menyampaikan aspek-aspek yang dinilai yaitu intonasi, frasering, ritme dan artikulasi.


(67)

Sebelum penilaian dimulai, siswa diminta untuk menyanyikan lagu tersebut dengan intonasi, pemenggalan kata (frasering), ritme artikulasi yang tepat secara bersama-sama yang dibantu dengan iringan keyboard. Kolaborator membantu memperhatikan siswa bernyanyi. Selanjutnya siswa diminta untuk maju satu persatu sesuai absen untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya” diiringi keyboard. Adapun hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel 08.

Tabel 08: Hasil penilaian siklus II

No Responden Intonasi Frasering Ritme Artikulasi

Rata-rata Kriteria

1 Responden 1 80 75 80 75 77.5 Baik

2 Responden 2 90 86 90 87 88.25 Sangat Baik

3 Responden 3 82 70 70 70 73 Baik

4 Responden 4 80 65 70 70 71.25 Baik

5 Responden 5 80 80 80 80 80 Baik

6 Responden 6 78 75 80 75 77 Baik

7 Responden 7 82 70 75 80 76.75 Baik

8 Responden 8 85 80 80 75 80 Baik

9 Responden 9 80 75 80 80 78.75 Baik

10 Responden 10 85 80 80 75 80 Baik

11 Responden 11 86 86 85 85 85.5 Baik

12 Responden 12 85 82 85 80 83 Baik

13 Responden 13 86 86 82 85 84.75 Baik

14 Responden 14 85 80 80 85 82.5 Baik

15 Responden 15 85 85 85 85 85 Baik

16 Responden 16 85 80 80 85 82.5 Baik

17 Responden 17 80 82 85 80 81.75 Baik

18 Responden 18 85 80 80 75 80 Baik

19 Responden 19 86 85 85 80 84 Baik

20 Responden 20 82 80 80 80 80.5 Baik

21 Responden 21 85 82 80 80 81.75 Baik

22 Responden 22 80 85 80 80 81.25 Baik


(1)

RUBRIK

PENILAIAN KETERAMPILAN BERNYANYI

No

Aspek Skor Kategori

Kriteria

1

Artikulasi

4 Sangat

Baik

Mampu menyanyikan lagu dengan

Artikulasi

yang

jelas dengan persentase 86% ke atas dari keseluruhan bagian

a

J

Baik

Dapat menyanyikan lagu dengan artikulasi yang

jelas

dengan persentase 70%

-

85%% dari keseluruhan lagu

2 Kurang

Kurang dapat menyanyikan lagu dengan artikulasi

yang jelas dengan persentase 50%

-

69%%

dafl

keseluruhan laeu

I

Sangat

Kurang

Belum m{Lmpu menyanyikan lagu dengan artikulasi

yang jelas dengan di bawah persentase 49%

dari

keseluruhan lazu

2 Frasering

4 Sangat

Baik

Mampu menyanyikan lagu dengan frasering yang benar dengan persentase 860/oke atas dari keseluruhan

baeian

J

Baik

Dapat menyanyikan lagu dengan frasering yang benar dengan persentase 7A%

-

85o/oo/o dari keseluruhan lazu

2 Kurang

Kurang dapat menyanyikan lagu dengan frasering

yang benar dengan persentase 50%

-

69%%

dari

keseluruhan lazu

I

Sangat

Kurang

Belum mampu menyanyikan lagu dengan frasering

yang benar dengan

di

bawatr persentase

49/o

dat', keseluruhan lazu

3 Intonasi

4 Sangat

Baik

Mampu menyanyikan lagu dengan intonasi yang tepat dengan persentase 86%oke atas dari keseluruhan

baeian

J

Baik

Dapat menyanyikan lagu dengan intonasi yang tepat densan persentase 70% - 85o/a%o dari keseluruhan lasu

2 Kurang

Kurang dapat menyanyikan lagu dengan intonasi yang tepat dengan persentase 50%

-

69%% dari keseluruhan

lagu

1 Sangat

Kurang

Belum mampu menyanyikan lagu dengan intonasi

yang tepat dengan di bawah persentase

49/o dari

keseluruhan lasu

4 Ritme

4 Sangat

Baik

Mampu menyanyikan lagu dengan ritme yang tepat dengan persentase 86Yoke atas dari keseluruhan

baeian

3

Baik

Dapat menyanyikan lagu dengan ritme yang tepat dengan persentase 70%

-

85%% dari keseluruhan lazu

2 Kurang

Kurang dapat menyanyikan lagu dengan ritme yang tepat dengan persentase 50o/o

-

69%% dari keseluruhan

laeu

1 Sangat

Kurang

Beltrm mampu menyanyikan lagu dengan

ritne

yang tepat dengan di bawah persentase 49%

dan


(2)

LEMBAR OBSERVASI SISWA

KETERLAKSAhIAJU{ PEMBELAJARAN BER}.-IYA}.IYI

MELALTI

MEDIA KEYBOARD

Nama

Sekolah

:

Kelas

:

PokokBahasan

:

Harr/Tanggal

:

Siklus/?ertemuan :

Petunjuk:

1.

Lembar observasi ini digunakan oleh observer, pada saat pembelajaran berlangsung

2.

Cara pengisian lembarobservasi

ini

adalah dengan memberikan tanda

($

di

bawah kolom-kolom keterlaksaanP untuk

tiaptiap

langkah pembelajaran. Deskripsikan hasil pengamatan

sesuai dengan apa yang diamati selama proses pembelajaran berlangsung.

No

Aspek yang diamati

Hasii Pengamatan Penilaian

Keterangan

Ya

Tidak

1 Siswa mengikuti pelajaran dengan

tertib

2

Siswa

mengikuti

pelajaran

dengan

tekun

dan bersemangat

J

Siswa

materi yang

diberikanoleh

guru

4 Selama pembelajaran berlangsung

siswa

fokus

dalam pelajaran

5

Siswa dapat bernyanyi

mengikuti iringan

musik

menggunakan media keyboard

6

Siswa kesulitan dalarn proses

pembelajaran

bemyanyi

7

Siswa bertanya kepada

guru

ketika

mengalami

kesulitan

8 Siswa tidak melakukan arahan dari guru

9

Siswa

lebih

antusias

bernyanyi

dengan media keyboard

10

Siswa

melakukan

evaluasi

hasil

akhir


(3)

LEMBAR OBSERVASI GURU

KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN BERNYA}.IN MELALUI MEDIA KEYBOARD

Nama

Sekolah :

Hari/Tangga

:

Kelas

:

SikluslPertemuan:

Pokok

Bahasan

:

Petuqjuk:

1.

Lembar observasi ini digunakan oleh observer, pada saat pembelajaran berlangsung

2.

Cara pengisian lembarobservasi

ini

adalah dengan memberikan tanda

({)

di

bawah kolom-kolom keterlaksaan untuk tiaptiap langkah pembelajaran. Deskripsikan hasil pengamatan sesuai dengan apayang diamati selama proses pembelajaran berlangsung.

No

Aspek yang diamati

Muncul

Keterangan

Ya

Tidak

I

Kegiatan

Awal

Membuka pelajaran dengan salam

Menyampaikan apersepsi

berkaitan

dengan materi pembelajaran

Menyampaikan tuj uan pembelaj aram 2 Kegiatan

hti

Memberikan materi

Mencontobkan materi yang diajarkan

Mengiringi siswa

bernyanyi

menggunakan keyboard

Membantu siswa dalam mempelajari materi J Kegiatan

Penutup

Memberi

evaluasi mengenai materi yang telatr

diberikan

Memberi

kesempatan

siswa

untuk

bertanya mengenai materi yang telah disampaikan

Memberikan tugas


(4)

(5)

Upaya Peningkatan Keterampilan Bernyanyi Siswa Kelas VB

Menggunakan Media Keyboard di SDN Anggadita I Karawang jawa Barat

DOKUMENTASI

:

Gambar 01: Guru mengamati siswa pada saat bernyanyi di upacara bendera

(Dokumentasi: Desy, 2016)

Gambar 02: Proses demonstrasi menyanyikan lagu Indonesia Raya

(Dokumentasi: Desy,2016)


(6)

Gambar 03: Proses pembelajaran.

(Dokumentasi: Desy, 2016)

Gambar 04: proses pembeajaran menggunakan iringan keyboard

(Dokumentasi: Desy, 2016)