Dalam kalimat:
a.
Saat itu, aku dan Jimbron duduk penuh gaya di atas sepeda jengkinya yang butut. hlm.
5 → data 42
b. Di luar gudang, Pak Mustar dan dua orang penjaga sekolah tengah duduk sembari
merokok. hlm. 13
→ data 121
c. Tiba-tiba, aku seakan berdiri di balik pintu, pada sebuah temaram dini hari, mengamati
ayahku yang sedang duduk sambil mendengarkan siaran radio BBC. hlm. 14
→ data 134
d.
Orang seperti dia sering duduk di bangku panjang kantor pegadaian menunggu
barangnya ditaksir. hlm. 17 → data 150
e.
Ayah duduk di samping kopra, memalingkan wajahnya, tak sampai hati memandang
Arai. hlm. 20 → data 170
f.
Aku dan Arai duduk berdampingan di samping truk yang terbanting-banting di atas jalan
sepi yang berbatu-batu. hlm. 20 → data 171
g.
Ibu mertua Nyonya Deborah yang berumur hampis seratus tahun dan sedang duduk juga
terkejut. hlm. 36 → data 317
Duduk termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
duduk juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak duduk. Dan dapat pula diperluas dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu duduk dengan tenang. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, duduk bermakna ‘meletakkan tubuh atau terletak tubuhnya dengan bertumpu pada pantat.’
8. Buang
Dalam kalimat:
a.
Tak buang tempo, segera kami keluarkan segenap daya pesona untuk menarik perhatian
putri-putri semenanjung itu. hlm. 6 → data 44
Buang termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
Universitas Sumatera Utara
buang juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak buang. Dan dapat pula diperluas dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu buang dengan cepat . Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, buang bermakna ‘lempar, lepaskan, keluarkan.’
9. Bangkit
Dalam kalimat:
a.
Ketika bangkit, aku mendapat kesempatan menyibakkan jambulku seperti gaya
pembantu membilas cucian.hlm. 6 → data 49
b.
Kami bertiga bangkit serentak tanpa ekspresi. hlm. 15 → data 145
Bangkit termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
bangkit juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak bangkit. Dan dapat pula diperluas dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu bangkit dengan tenang. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, bangkit bermakna ‘bangun dari tidur, duduk lalu berdiri.’
10. Lari
Dalam kalimat:
a.
Ikal, lari hlm. 8 → data 64
b.
Lari, lari Kal, lari hlm. 8 → data 65
Universitas Sumatera Utara
Lari termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak
mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba lari
juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak lari. Dan dapat pula diperluas dengan
rumus V + dengan kata sifat yaitu lari dengan cepat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
lari bermakna ‘melangkah dengan kecepatan tinggi.’
11. Rebah
Dalam kalimat:
a. Tukang parkir terpana melihat ratusan sepeda yang telah dirapikannya susah payah,
rebah satu per satu persis permainan mendirikan kartu domino, menimbulkan kegaduhan
di pusat kota. hlm. 9 → data 69
Rebah termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
rebah juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak rebah. Dan dapat pula diperluas
dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rebah bermakna ‘bergerak dari posisi berdiri ke posisi jatuh dan terbaring.’
12. Lolos
Dalam kalimat:
Universitas Sumatera Utara
a.
Sebenarnya aku bisa langsung lolos jika tidak memedulikan panggilan sial ini. hlm. 9
→ data 73 b.
Juga aku tak melihat celah untuk lolos.hlm. 10 → data 84
Lolos termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak
mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba lolos
juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak lolos. Dan dapat pula diperluas dengan
rumus V + dengan kata sifat yaitu lolos dengan baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
lolos bermakna ‘lucut lalu lepas seperti cincin dari jari.’
13. Tolong
Dalam kalimat:
a.
Tolong Kal, tolong hlm. 9 → data 76
Tolong termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
tolong juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak tolong. Dan dapat pula diperluas dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu tolong dengan ikhlas. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, muntah bermakna ‘bantu.’
14. Lihat
Universitas Sumatera Utara
Dalam kalimat:
a.
Lihat Macan itu akan menerkammu. hlm. 9 → data 78
b.
Lihat saja….” hlm. 37 → data 322
c.
Di luar, kami lihat Tagem berjalan gontai memasuki toko. hlm. 42 → data 374
Lihat termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak
mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba lihat
juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak lihat. Dan dapat pula diperluas dengan
rumus V + dengan kata sifat yaitu lihat dengan seksama. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, lihat bermakna ‘menggunakan mata untuk memandang.’
15. Muncul
Dalam kalimat:
a.
Melihat sasaran nomplok yang tiba-tiba muncul di depannya, Pak Mustar kembali
bernafsu untuk memburu kami, hlm. 10 → data 79
Muncul termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
muncul juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak muncul. Dan dapat pula diperluas dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu muncul dengan cepat. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, muncul bermakna ‘keluar menampakkan diri.’
Universitas Sumatera Utara
16. Datang
Dalam kalimat:
a.
Tapi, keajaiban itu tak datang. hlm. 10 → data 86
b.
Ini aku, Arai, datang untukmu… hlm. 23 → data211
c. Sore itu, aku dan Arai sedang bermain di pekarangan waktu seorang perempuan yang
biasa kami panggil Mak Cik Maryamah datang. hlm. 31
→ data 256 d.
Dia datang dengan anaknya Nurmi dan putrid kecilnya yang masih tertidur. hlm. 31 →
data 257
Datang termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
datang juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak datang. Dan dapat pula diperluas dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu datang dengan cepat.
17. Dapat
Dalam kalimat:
a.
Lalu, tak dapat kutahan air mataku mengalir. hlm. 20 → data 177
b.
Aku tak dapat mengerti bagaimana anak semuda itu menanggung cobaan sedemikian
berat sebagai simpai keramat. hlm. 20 → data 178
Dapat termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
dapat juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak dapat. Dan dapat pula diperluas dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu dapat dengan mudah.
Universitas Sumatera Utara
18. Punya
Dalam kalimat:
a.
Sempat terpikir olehku untuk mengurungkan rencana sakit saraf itu, tapi kami tak punya
pilihan lain. hlm. 12 → data 101
b.
Aku merasa punya kuasa. hlm. 12 → data 106
c.
“Mulai sekarang. Mak Cik akan punya penghasilan” hlm. 43 → data 380
Punya termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
punya juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak punya. Dan dapat pula diperluas dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu punya dengan baik.
19. Angkat
Dalam kalimat:
a. Angkat peti ini ke stanplat hlm. 13