data = X 100
Jumlah keseluruhan data
Misalnya :
Jumlah data yang ditemukan untuk jenis verba yang mendapat prefiks = 60
Jumlah keseluruhan data = 230
Jadi :
60 X 100 = 26,08 dibulatkan menjadi 26
230
Maka, persentase frekuensi penggunaan verba yang mendapat frefiks adalah
26 .
BAB IV
VERBA DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA
4.1 Jenis Verba dalam Novel SANG PEMIMPI Karya Andrea Hirata
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kridalaksana dalam Putrayasa:2008, verba adalah subkategori kata yang memiliki ciri dapat bergabung dengan partikel tidak, tetapi tidak dapat bergabung dengan
partikel di, ke, sangat, lebih atau agak. Selain itu, verba juga dapat dicirikan oleh perluasan kata
tersebut dengan rumus V + dengan kata sifat. Misalnya,berlari dengan cepat. Kata berlari
merupakan verba. Dilihat dari bentuknya, verba dapat dikelompokkan menjadi verba dasar bebas dan verba turunan. Verba dasar bebas, yaitu verba yang berupa morfem dasar bebas. Contoh:
duduk, makan, mandi, minum, pergi. Verba turunan, yaitu verba yang telah mengalami proses morfologis seperti afiksasi, reduplikasi, kompositum, dan lain-lain. Namun, jenis verba yang
diteliti dalam penelitian ini dibatasi hanya pada verba dasar bebas dan verba turunan berupa afiksasi, yaitu sebagai berikut.
4.1.1 Verba Dasar Bebas dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata
1. Muntah
Dalam kalimat:
a.
Sudah dua kali dia muntah karena kelelahan. hlm. 2 → data 4
Muntah termasuk ke dalam verba dasar bebas karena verba tersebut tidak berafiks dan tidak mengandung komponen berulang serta dapat berdiri sendiri dalam kalimat. Selain itu verba
muntah juga dapat bergabung dengan partikel tidak, yaitu tidak muntah. Dan dapat pula diperluas dengan rumus V + dengan kata sifat yaitu muntah dengan cepat. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, muntah bermakna ‘keluar kembali makanan minuman dsb yang telah masuk ke dalam mulut atau perut.’
Universitas Sumatera Utara
2. Masuk
Dalam kalimat:
a. Masuk ke warung A-Lung. hlm. 2
→ data 10
b. Ini ideku Rai, Kau masuk duluan hlm. 12
→ data 104
c. Kalau tak masuk duluan, imbron tak bisa masuk. hlm. 12
→ data 105
d. “Masuk” hlm. 13
→ data 112 e.
Rasanya aku ingin kabur dan masuk kembali ke kamar. hlm. 28
→ data 234
f. Kami masuk ke dalam rumah yang senyap. hlm. 43