Uji Multikolineritas Uji Heterokedastisitas

42 dengan nilai asymp.sig 2-tailed sebesar 0.670 atau probabilitas diatas 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali 2005, pengujian multikolinearitas dilakukan untuk membuktikan apakah variabel bebas pada penelitian ini dapat diasumsikan tidak saling berintervensi ketika dibuat pemodelan dengan variabel terikat. Kriteria dinyatakan bahwa variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika ; 1. Jika nilai tolerance 0.1 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 0.1 dan nilai VIF 10, maka dapa disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Pengujian multikoleniaritas dapat ditunjukkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 43 Table 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 X1= Ukuran Perusahaan .809 1.236 X2= Momentum .961 1.040 X3= Price Earning Ratio .782 1.279 a. Dependent Variable: Y = Return Saham b. Sumber : SPSS 19 diolah 2014 Dari hasil analisis dan pengujian terhadap ketiga variabel bebas tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas. Hal ini dijelaskan oleh hasil perhitungan nilai tolerance tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai kurang dari 0,10. Begitu juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, diketahui bahwa ketiga variabel tersebut memiliki nilai VIF 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah residu pada model regresi bersifat heterogen atau homogen. Apabila bersifat heterogen, akan menyebabkan model regresi tidak mampu meramalkan dengan akurat, karena memiliki residu yang tidak teratur. Pada penelitian ini untuk mengatahui ada atau tidaknya problem heteroskedastisitas digunakan scatter plot. Kriterianya adalah apabila titik-titik pada scatter Universitas Sumatera Utara 44 plot atau diagram pencar tidak membentuk pola tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak terkendala heteroskedastisitas Ghozali,2005. Ganbar 4.3 Uji Heterokedasitas Normalitas Data Berdasarkan grafik scatter plot diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terkendala heteroskedastisitas, karena diagram pencar tidak membentuk pola tertentu.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 8

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 8

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12