Ukuran Perusahaan firm size

12 3. Current Income Investor memperoleh return dari portofolio yang akan digunakannya untuk memenuhi biaya hidup mereka. Investor yang menerapkan strategi ini berkonsentrasi untuk meningkatkan pendapatan mereka dari pada capital gain. 4. Total Return Tujuan strategi total return hampir sama dengan capital appreciation, yaitu meningkatkan nilai portofolio dengan capital gain dan menginvestasikannya kembali. Risiko strategi ini terletak diantara risiko strategi current income dan capital appreciation. Menurut Ang 1997, menyatakan bahwa tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi tentunya investor tidak mau berinvestasi jika pada akhirnya tidak ada hasil. Lebih lanjut setiap investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

2.1.3 Ukuran Perusahaan firm size

Ukuran Perusahaan adalah ukuran sebuah perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan yang menjadi sampel didalam penelitian ini. Bentuk logaritma digunakan karena pada umumnya nilai aset perusahaan sangat besar, sehingga untuk menyeragamkan nilai dengan variabel lainnya nilai aset sampel diubah kedalam bentuk logaritma terlebih dahulu. Menurut Riyanto 1999:313 yaitu :“Besar kecilnya perusahaan dilihat dari nilai equity, nilai penjualan atau nilai total aktiva”. Menurut Undang- Universitas Sumatera Utara 13 undang No.9 tahun 1995 tentang usaha kecil, menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki hasil penjualan tahunan sebanyak Rp 1.000.000.000.000,- satu milyar rupiah digolongkan ke dalam kelompok usaha kecil. Dengan adanya ketentuan ini, maka dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang memiliki hasil penjualan tahunan diatas Rp 1.000.000.000.000,- satu milyar rupiah dapat dikelompokkan kedalam industri menengah dan besar. Selain itu, ukuran perusahaan yang didasarkan pada total assets yang dimiliki oleh perusahaan diatur dengan ketentuan BAPEPAM No.11PM1997, yang menyatakan bahwa : “Perusahaan menengah atau kecil adalah perusahaan yang memiliki jumlah kekayaan total assets tidak lebih daro 100 milyar rupiah”. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan, karena total aktiva perusahaan bernilai milyaran rupiah, maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentransformasikannya ke dalam logaritma natural. Menurut Trisnadewi 2012 :58 ukuran perusahaan juga dapat di hitung dengan : = log total asset 2.1.4 Momentum Menurut Fabbozi 2004, momentum dikatakan sebagai relative strength of a stock. Relative strength of a stock diukur dengan rasio harga saham dengan beberapa harga indeks. Harga indeks bisa dibentuk dari harga saham dalam industri tertentu atau indeks semua saham secara luas. Jika kenaikan Universitas Sumatera Utara 14 rasio jatuh, maka diduga bahwa saham dalam kecenderungan untuk menurun terhadap indeks. Pengambilan keputusan menjual atau membeli saham berdasarkan informasi yang beredar baik bad news maupun good news. Anomali yang terjadi pada pasar modal merupakan dampak dari informasi yang beredar tentang perusahaan atau lingkungan makro perekonomian suatu negara. Pasar yang efisien adalah pasar yang harga sahamnya telah mencerminkan segala informasi yang beredar. Momentum terjadi pada 2 atau 4 minggu setelah pembentukan. Watkins menemukan konsistensi return yang didapat selama 2 - 4 minggu. Momentum diartikan sebagai tingkat laju harga atau volume sekuritas yang merupakan kelanjutan dari tren. Indikator yang digunakan adalah nilai penutupan hari ini terhadap nilai penutupan hari sebelumnya. Jika indikator tersebut bernilai positif, berarti telah terjadi kenaikan tren naik. Investor yang mengacu pada momentum menggunakan pergerakan bursa untuk membeli dan menjual saham di bursa. Jika saham diperkirakan akan mengalami kenaikan bullish, investor akan membeli saham dan menjualnya ketika bursa akan mengalami penurunan bearish. Perkiraan saham akan mengalami kenaikan atau penurunan dilihat berdasarkan pada kinerja saham tersebut di masa lalu. Penelitian Jagadesh 1993 menunjukkan bahwa terdapat asosiasi antara momentum terhadap kinerja saham dimasa lalu. Saham-saham yang berkinerja baik winner atau buruk loser selama tiga bulan hingga satu tahun cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan untuk periode selanjutnya. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa dengan Universitas Sumatera Utara 15 menggunakan strategi membeli saham-saham yang menunjukkan kinerja yang baik winner pada 3, 6, 9, dan 12 bulan sebelumnya dan menjual saham- saham yang memberi kinerja yang buruk loser mampu menghasilkan return positif pada masa 12 bulan setelahnya. Dengan kata lain terjadi persistensi yang positif pada harga saham di masa lalu hingga 12 bulan kemudian.Investor akan cenderung merespon positif pada saham-saham yang telah terbukti menunjukkan kinerja yang baik di masa lalu yang ditandai dengan adanya aktivitas beli pada saham yang menunjukkan return positif tersebut, dengan harapan return positif tersebut akan terus berlanjut. Sebaliknya, investor akan cenderung memberikan respon yang negatif terhadap saham yang memiliki return yang negatif di masa lalu. Sehinga dengan demikian, momentum menurut Darusman 2012:31 dapat juga dinyatakan sebagai berikut ini: Momentum = Close price pada periode saat ini – Close price pada periode sebelumnya yang ditentukan Keterangan : CP = Close price pada periode saat ini. CN = Close price pada periode sebelumnya yang di tentukan

2.1.5 Price Earning Ratio PER

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 8

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 8

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12