Langkah Keempat : Penyesuaian Langkah Pokok Pelayanan Peminatan

56 Panduan Bimbingan dan konseling SMP beserta jalur peminatannya di SLTA itu. Ketegasan tentang arah peminatan itu sedapat-dapatnya disertai rekomendasi dari Guru BK atau Konselor di SMP. Lebih konkrit lagi, langkah ketiga terfokus pada mengidentifikasi potensi diri, minat, dan kelompok peminatan mata pelajaran, yang ada di satuan pendidikan yang dimasuki peserta didik. Dalam hal ini, minimal ada 2 dua hal yang menjadi pertimbangan penetapan peminatan peserta didik, yaitu pilihan peminatan dan kemampuan yang dicapai peserta didik. Dalam pemilihan peminatan tersebut, peserta didik diminta mempertimbangkan potensi diri, prestasi belajar dan prestasi non akademik yang telah diperoleh, cita-cita, minat belajar dan harapan orang tua. Dalam pemilihan dan penegasan peminatan ini, peserta didik harus membicarakannya dengan orang tua. Apabila terjadi kesulitan atau ketidakcocokan antara pilihan peserta didik dengan orang tua, maka peserta didik danatau orang tua dapat berkonsultasi dengan Guru BK atau Konselor. Sedangkan untuk mengetahui kemampuan yang dicapai peserta didik Guru BKKonselor menganalisis nilai raport kelas VII, VIII dan IX, nilai UN di SMPMTs, dan prestasi non akademik. Dari analisis tersebut ditetapkan kecenderungan peminatan peserta didik dalam pilihan peminatan kelompok mata pelajaran. Ketersediaan data lain, seperti deteksi potensi peserta didik dapat juga dijadikan pertimbangan.

d. Langkah Keempat : Penyesuaian

Langkah ketiga di atas yang berlangsung secara intensif di SLTP diharapkan dapat menghasilkan pilihan yang tepat bagi peserta didik dan orang lain yang berkepentingan terutama orang tua, atau pilihan yang tepat bagi peserta didik tetapi tidak disetujui oleh orang tuanya. Apabila ketidakcocokan itu terjadi maka perlu dilakukan peninjauan kembali atau langkah penyesuaian melalui layanan konseling perorangan dan layanan lain serta kegiatan pendukung yang relevan baik terhadap peserta didik danataupun orang tuanya. Arah penyesuaian yang dimaksud pada garis besarnya adalah sebagai berikut : 1 Apabila pilihan tepat tetapi pada satuan pendidikan yang sedang atau akan diikuti tidak tersedia pilihan yang diinginkan, maka peserta didik yang bersangkutan dapat dianjurkan untuk mengambil pilihan itu di satuan pendidikan lain. 57 Panduan Bimbingan dan konseling SMP 2 Apabila pilihan tepat, tetapi orang tua tidak menyetujuinya, maka perlu dilakukan konseling perorangan dengan peserta didik yang bersangkutan dan juga dengan orang tuanya untuk mensinkronisasikan keinginan anak dan orang tuanya itu. 3 Apabila pilihan tepat dan fasilitas pada satuan pendidikan tersedia, tetapi dukungan finansial tidak ada, maka perlu dilakukan konseling perorangan dan layanan lain serta kegiatan pendukung yang relevan terhadap peserta didik dan orang tuanya untuk membahas kemungkinan mencari bantuan atau beapeserta didik. 4 Apabila pilihan tidak tepat, maka peserta didik yang bersangkutan perlu mengganti pilihan lain dan perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian pada diri peserta didik dan pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk ini diperlukan layananan konseling perorangan dan layanan lain serta kegiatan pendukung yang relevan bagi peserta didik yang bersangkutan. 5 Apabila pilihan semula dianggap tepat dan mendapatkan tempat untuk mewujudkannya di sekolahmadrasah, tetapi kemudian pilihan itu berubah ke pilihan lain, maka perlu dilakukan konseling perorangan untuk menentukan pilihan yang lebih dimungkinkan keberhasilannya dengan berbagai risiko yang perlu dihadapi. Demikian, langkah keempat yaitu upaya penyesuian dilaksanakan seoptimal mungkin demi kesuksesan pilihan atau penempatan peminatan peserta didik. Langkah keempat ini dilakukan baik ketika peserta didik masih berada di SLTP, menjelang masuk ke SLTA, dan selanjutnya ketika mereka sudah berada di SLTA.

e. Langkah Kelima: Monitoring dan Tindak Lanjut