Etika Dasar Profesi Konseling Prosedur Dasar Kegiatan Pelayanan BK

25 Panduan Bimbingan dan konseling SMP

5. Etika dan Prosedur Dasar Pelayanan

Pelayanan BK sepenuhnya mengadopsi proses pembelajaran 2 dengan segenap komponennya secara terintegrasi. Proses pembelajaran demikian itu dilandaskan pada etika dan prosedur dasar pelayanan BK sebagai berikut.

a. Etika Dasar Profesi Konseling

Etika dasar yang melandasi profesi konseling dapat disimpulkan sebagai berikut. 2 Proses pembelajaran adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Dalam proses ini pendidik mendorong dan memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar dengan memanfaatkan materi dan suasana yang sudah disiapkan serta kondisi lingkungan yang dibuat menjadi kondusif oleh pendidik. ETIKA DASAR PROFESI KONSELING 1. Upaya konseling bertujuan mengembangkan KES Kehidupan efektif sehari-hari dan menangani KES-T Kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu, dengan fokus kemandirian pribadi dan pengendalian diri berkarakter-cerdas . 2. Upaya konseling terarah pada membelajarkan klien agar klien belajar dalam dimensi dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mau menjadi mau, dari tidak biasa menjadi terbiasa, dari tidak bersyukur dan ikhlas menjadi bersyukur dan ikhlas. 3. Konselor tidak pernah memihak kecuali pada kebenaran. 4. Konselor tidak bekerja dengan acuan sanksi ataupun hukuman. 5. Konselor memegang teguh rahasia klien. 26 Panduan Bimbingan dan konseling SMP

b. Prosedur Dasar Kegiatan Pelayanan BK

Prosedur dasar kegiatan pelayanan BK yang diterapkan pada setiap kali penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung BK dapat disimpulkan sebagai berikut. PROSEDUR DASAR PELAYANAN KONSELING 1. Pengantaran. Kegiatan awal untuk membangun suasana rapport sehingga klien memasuki proses konseling dengan rasa aman, nyaman, dinamis, positif, dan sukarela. 2. Penjajakan. Kegiatan untuk mengungkapkan kondisi diri klien perasaannya, pikirannya, keinginan, sikap dan kehendaknya, serta pengalamannya dalam suasana kekinian. 3. Penafsiran. Kegiatan untuk mendalami dan memahami lebih jauh atas berbagai hal yang dikemukakan klien melalui proses klien berpikir, merasa, bersikap, kemungkinan bertindak, dan bertanggung jawab BMB3 secara positif. Kegiatan ini dapat terarah pada analisis diagnosis dan prognosis terhadap kondisi yang perlu diperbaiki. 4. Pembinaan. Kegiatan yang menunjang terbangunnya KES danatau teratasinya KES-T, berdasarkan hasil analisis diagnosis dan prognosis terarah pada dipahaminya dikuasainya acuan A yang tepat dan positif, kompetensi K yang memadai, upaya U yang efektif dan efisien, perasaan R positif, dan kesungguhan S yang menjamin suksesnya usaha AKURS 5. Penilaian. Kegiatan untuk mengetahui hasil yang dicapai klien melalui kegiatan belajarnya dalam proses konseling yang ia jalani, dan tindak lanjutnya. Setiap kali penyelenggaraan kegiatan pelayanan BK, dengan materi, jenis layanan, kegiatan pendukung, dan format pelayanan apapun, kelima etika dasar tersebut diangkatkan untuk mewarnai proses kegiatan pelayanan. Dalam pada itu, proses pelayanan BK diselenggarakan sedemikian rupa sehingga kelima prosedur dasar itu terlaksana secara berturut-turut dalam rangka membangun kegiatan pelayanan yang efektif dan efisien. 27 Panduan Bimbingan dan konseling SMP

6. Strategi Operasional Pelayanan