Kondisi Prasarana dan Sarana Pelayanan

79 Panduan Bimbingan dan konseling SMP

2. Totalitas Kinerja Guru BK atau Konselor

Guru BK atau Konselor merumuskan dan menjelaskan kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, Guru Mata Pelajaran, dan orang tua, sebagai berikut: a. Sejak awal bertugas di satuan pendidikan, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor merumuskan secara konkrit dan jelas tugas dan kewajiban profesionalnya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, meliputi: 1 Struktur pelayanan BK. 2 Program pelayanan BK. 3 Pengelolaan program pelayanan BK. 4 Evaluasi hasil dan proses pelayanan BK. 5 Tugas dan kewajiban pokok Guru BK atau Konselor. b. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas dijelaskan kepada siswa, pimpinan, dan sejawat pendidik Guru Mata pelajaran dan Wali Kelas pada satuan pendidikan, dan orang tua secara profesional dan proporsional. c. Kerjasama 1 Dalam melaksanakan tugas pelayanan bimbingan dan konseling Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan di luar satuan pendidikan untuk suksesnya pelayanan yang dimaksud. 2 Kerjasama tersebut di atas dalam rangka manajemen bimbingan dan konseling yang menjadi bagian integral dari manajemen satuan pendidikan secara menyeluruh.

3. Kondisi Prasarana dan Sarana Pelayanan

a. Kualifikasi dan jumlah Guru BK atau Konselor yang perlu ada di SMP sesuai dengan rasio 1 : 150 orang peserta didik, serta kualitas kinerja dan dedikasi mereka dalam melaksanakan tugas BK secara profesional. b. Dukungan dan kerja sama pimpinan satuan pendidikan dan seluruh pendidik serta personalia yang ada di SMP dalam rangka menyukseskan visi dan misi pelayanan BK pada khususnya serta visi dan misi sekolah pada umumnya. c. Sarana dan prasarana yang tersedia untuk terlaksananya pelayanan BK secara optimal. 80 Panduan Bimbingan dan konseling SMP Mutu pelayanan BK yang mencerminkan tingginya akuntabilitas UPBK akan secara langsung menjadi bagian dari mutu sekolah secara keseluruhan, yang semuanya itu diperhitungkan dalam penentuan akreditasi sekolah. Akuntabilitas tinggi kinerja UPBK secara langsung terkait dengan peran Guru BK atau Konselor sebagai motor utamanya, menjadi bagian dari penjaminan mutu sekolah untuk mendapat akreditasi tertinggi sekolah, yaitu akreditasi A. 81 Panduan Bimbingan dan konseling SMP

BAB V PENUTUP

Buku Panduan ini disusun dengan harapan terwujudkannya pelayanan profesional BK, sebagaimana juga keprofesionalan pengajaran mata pelajaran oleh semua pendidik yang ada di satuan pendidikan. Semua itu dilaksanakan dengan semangat dan dedikasi kinerja yang tinggi mencapai mutu keberhasilan satuan pendidikan dalam hal ini SMP dalam rangka upaya pendidikan menyeluruh. Secara ideal, harapan yang dimaksudkan itu adalah dicapainya akuntabilitas kelembagaan dalam hal ini SMP yang tinggi, dengan akreditasi A. Untuk itu, kesuksesan pelayanan BK merupakan bagian dari penjaminan bagi mutu akuntabilitas tersebut, dengan acuan : 1. Kualitas kemampuan Guru BK atau Konselor dalam taraf yang tinggi. 2. Totalitas kinerja Guru BK atau Konselor melalui kinerja pribadinya dan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak terkait. 3. Terpenuhinya prasarana dan sarana pelayanan BK. Harapan tersebut terwujud dalam pelaksanaan manajemen sekolah secara menyeluruh, di mana pelayanan BK menjadi bagian esensial dan integral di dalamnya, dalam rangka keseluruhan implementasi kurikulum satuan pendidikan. Tanpa terselenggarakannya pelayanan BK sesuai dengan amanat Permendikbud, maka implementasi kurikukulum satuan pendidikan ditengarai sebagai kurang lengkap.