21
2 彼
週
う
現 在
い
Predikat nomina 1
う 雨
あ
過去 2
今日
う
秋晴
あ
現 在
い
3 内田
う
先 生
い
六 月 七
十 歳
う い
来
い
3. Keterlibatan
Kala dalam
Kalimat
Dalam sebuah kalimat, bentuk kala selain mudah ditemukan dalam
kalimat berpredikat tunggal yang menyatakan situasi, aktivitas atau
peristiwa, juga bisa ditemukan dalam kalimat majemuk, yang di dalamnya
terdapat klausa utama atau
shusetsu
dan klausa
tambahan atau
juuzokusetsu.
Berikutnya, keterlibatan kala dalam kalimat juga
dapat ditemukan dalam kalimat yang menyatakan kebenaran pembicara
atau
hanashite no shinri
, baik lewat pernyataan objektif atau
kyakkanteki
atau pernyataan
subjektif atau
shukanteki
Katou dan Fukuchi 1989:
4
.
Berikut contoh
kalimatnya. 1.
Predikat dalam kalimat tunggal
shubun
yang menyatakan
situasi, aktivitas atau peristiwa.
1 彼
背 高 い
状 態
う い
2 僕
来 週 四 年
い う
帰国 動作
う
2. Predikat dalam kalimat majemuk
fukubun
yang mengandung
klausa utama
shusetsu
dan klausa tambahan
juuzokusetsu
.
1 彼
体 力
い
あ 採用
い う
2 航空券
う う
買 ホ テ
予約
3. Predikat dalam kalimat yang menyatakan pernyataan objektif
kyakkanteki
atau pernyataan
subjektif
shukanteki
pembicara.
1 あ
あ 2
前 言
い
3. Aspek atau Sou
Aspek dalam bahasa Jepang disebut
sou
. Menurut Katou dan Fukuchi 1989: 25,
“aru kotogara,
jishou o aru ittei no jikanteki hirogaranaishi wa naitekikatei o
motta mono toshite torae, sono youna katei no doutekina shosou o
mondai ni suru mono de aru.
”
22 Artinya, aspek adalah sesuatu yang
tidak melebarkan ruang lingkup waktu
tertentu terkait
suatu gejalamasalah, atau suatu kasus,
pemahamannya melibatkan proses batin, dan mempersoalkan aspek
kedinamisan proses. Jadi, aspek tidak mempermasalahkan ruang lingkup
waktu, namun lebih cenderung pada penghayatan batin terkait suatu
proses gejala, masalah atau suatu peristiwa.
Selanjutnya, Sudjianto
2011: 93 menambahkan bahwa aspek merupakan kategori gramatikal
dalam verba
yang menyatakan
kondisi suatu
perbuatan atau
kejadian apakah
baru dimulai,
sedang berlangsung, sudah selesai atau berulang-ulang.
Dengan demikian, berdasarkan pendapat
Katou, Fukuchi
dan Sudjianto, penulis menyimpulkan
bahwa aspek
adalah kategori
gramatikal dalam verba yang tidak mempermasalahkan
kapan suatu
situasi atau peristiwa itu terjadi. Aspek lebih menitik-beratkan pada
proses kejadian, perbuatan atau situasi yang tercermin dalam sebuah
kalimat yang
dituturkan oleh
pembicara. Oleh karena itu agar bisa memahami kehadiran aspek dalam
sebuah kalimat,
diperlukan penghayatan batin yang mendalam.
4. Ciri Khas Verba dalam Aspek