Ciri Khas Verba dalam Aspek Macam-Macam Aspek dan Maknanya dalam Kalimat Bahasa

22 Artinya, aspek adalah sesuatu yang tidak melebarkan ruang lingkup waktu tertentu terkait suatu gejalamasalah, atau suatu kasus, pemahamannya melibatkan proses batin, dan mempersoalkan aspek kedinamisan proses. Jadi, aspek tidak mempermasalahkan ruang lingkup waktu, namun lebih cenderung pada penghayatan batin terkait suatu proses gejala, masalah atau suatu peristiwa. Selanjutnya, Sudjianto 2011: 93 menambahkan bahwa aspek merupakan kategori gramatikal dalam verba yang menyatakan kondisi suatu perbuatan atau kejadian apakah baru dimulai, sedang berlangsung, sudah selesai atau berulang-ulang. Dengan demikian, berdasarkan pendapat Katou, Fukuchi dan Sudjianto, penulis menyimpulkan bahwa aspek adalah kategori gramatikal dalam verba yang tidak mempermasalahkan kapan suatu situasi atau peristiwa itu terjadi. Aspek lebih menitik-beratkan pada proses kejadian, perbuatan atau situasi yang tercermin dalam sebuah kalimat yang dituturkan oleh pembicara. Oleh karena itu agar bisa memahami kehadiran aspek dalam sebuah kalimat, diperlukan penghayatan batin yang mendalam.

4. Ciri Khas Verba dalam Aspek

Kindaiichi dalam Sudjianto, 2011: 94-96, memilah jenis verba yang menentukan aspek dalam bahasa Jepang ke dalam empat macam. Berikut uraiannya. a. Shunkan doushi , yaitu verba yang menyatakan suatu aktivitas atau kejadian, mengakibatkan terjadinya suatu perubahan dalam waktu singkat. Perubahan yang dimaksud adalah “dari tidak...menjadi...”. b. Keizoku doushi, yaitu verba yang menyatakan suatu aktivitas atau kejadian yang memerlukan waktu tertentu dan pada setiap bagian waktu tersebut terjadi perubahan. Dengan demikian, waktu kapan dimulai dan kapan berakhirnya suatu aktivitas atau kejadian akan terlihat jelas. c. Joutai doushi , yaitu verba yang menyatakan keadaan sesuatu. Jika dilihat dari titik waktu tertentu, sama sekali tidak akan terlihat terjadinya suatu perubahan. 23 d. Danyonshuu doushi , yaitu verba yang menyatakan keadaan sesuatu secara khusus, dan selalu dinyatakan dalam verba -te iru atau bentuk sedang.

6. Macam-Macam Aspek dan Maknanya dalam Kalimat Bahasa

Jepang Terkait pengaplikasian aspek dalam kalimat, Katou dan Fukuchi 1989: 26 membagi aspek menjadi 3 golongan, yaitu katsuyougobi, te-kei , dan renyoukei . Berikut uraiannya. 1. katsuyougobi a. Aspek yang menggunakan verba bentuk ta, memiliki makna ketercapaian perbuatan melalui suatu proses. Misalnya: 1 引 越 準備 b. Aspek yang menggunakan verba bentuk ru masu kei , memiliki makna suatu perbuatan atau keadaan belum tercapai. Misalnya: 2 列 車 到 着 う 2. te kei a. 1 Aspek yang menggunakan bentuk te iru , menyatakan suatu peristiwa yang sedang berlangsung. Misalnya: 3 桜 花 風 乗 吹雪 う 散 い 2 Menyatakan situasi akhir yang mengandung makna perubahan dalam waktu singkat. Misalnya: 4 あ ゴ ブ 死 い 3 Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang dilakukan habituatif. Misalnya: 5 僕 朝六時 あ 起 い 4 Menyatakan keadaan sesuatu secara khusus. Misalnya: 6 山 高 え い b. te kei + hojodoushi 1 Aspek yang menggunakan bentuk te ita, menyatakan situasi peristiwa yang terjadi di waktu lampau dan sekarang sudah tidak ada lagi. Misalnya: 7 日前 え 窓 ス 割 わ い 2 Aspek yang menggunakan bentuk te aru, menyatakan keadaan hasil perubahan 24 akibat suatu perbuatan seseorang. Misalnya: 8 机 え 手紙 置い あ 3 Aspek yang menggunakan bentuk te shimau menyatakan aktivitaskejadian yang dilangsungkan sampai tuntas. Kedua menyatakan perbuatan yang tidak disengaja tidak diharapkan telanjur terjadi. Misalnya: 9 う 掃除 う aktivitas tuntas 10 酒 飲 penyesalan 4 Aspek yang menggunakan bentuk te kuru menyatakan proses munculnya sesuatu dan proses terjadinya perubahan. 11 遠 音 聞 え munculnya sesuatu 12 登山者 山 う terjadinya perubahan 5 Aspek yang menggunakan bentuk te iku menyatakan proses munculnya sesuatu dan proses terjadinya perubahan. 13 急 う 問題 い 興味 う 薄 う い munculnya sesuatu 14 飛行機 う 爆音 遠 い terjadinya perubahan 3. renyoukei + hojodoushi a. Aspek yang menggunakan bentuk sufiks ...hajimeru , menyatakan dimulainya suatu peristiwa atau perbuatan. Misalnya: 15 う う 雨 あ 降 b. Aspek yang menggunakan bentuk sufiks ...dasu , juga menyatakan dimulainya suatu peristiwa atau perbuatan. Misalnya: 16 子 急 う 出 c. Aspek yang menggunakan bentuk sufiks ...owaru , menyatakan berakhirnya suatu peristiwa. Misalnya: 17 ポ ト 書 わ Bentuk aspek dan maknanya dalam bahasa Jepang sangat beraneka ragam. Oleh karena itu, kemungkinan masih banyak bentuk-bentuk lainnya yang belum tersaji dalam landasan teori. Sejalan dengan rumusan masalah, 25 pada bab pembahasan, penulis mencoba mengelompokkan kala dan aspek dalam kalimat bahasa Jepang yang muncul dalam cerpen, lalu akan dibandingkan dan dideskripsikan dengan kalimat terjemahan bahasa Indonesia.

B. Metode Penelitian