Matriks Fungsi Tuturan dan Indikatornya
Fungsi Tuturan Indikator
Berterima kasih • Bersifat ucapan syukur atau ucapan balas budi setelah
menerima kebaikan. Selain itu, tuturan terima kasih dapat pula
digunakan sebagai
bentuk kesopanan
ketika menuturkan penolakan terhadap sesuatu.
Menyatakan Sikap • Tuturannya bersifat menyatakan sikap meliputi marah, tidak
keberatan, penghargaan, mengkritik, menggerutu, mengadu atau mengeluh bertepuk tangan, memaafkan, berkomentar,
memaki, menyalahkan, menyetujui atau mengakui, dan menyukai atau lebih suka.
Pengharapan • Bersifat digunakan untuk pengharapan terhadap sesuatu.
Fungsi tuturan pengharapan bisa berupa memberkati atau merestui, mengutuk, dan menyatakan pengharapan.
Pertentangan • Digunakan untuk melakukan sesuatu yang kasar dan
memberi pertanda atau peringatan mengenai kemungkinan akan hal yang akan terjadi, fungsi tuturan pertentangan bisa
berupa tuturan menantang, menentang, dan memprotes.
E. Metode Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu berupa tuturan yang digunakan oleh para kru bus dengan penumpang bus jurusan Yogyakarta-Parangtritis. untuk
memperoleh deskripsi mengenai tindak tutur yang digunakan dalam interaksi tersebut, maka metode analisis data yang digunakan adalah metode padan. Metode
padan merupakan metode yang alat penentunya berada di luar bahasa, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 1993:13.
Secara khusus penelitian ini menggunakan sub-metode padan pragmatis dan metode reduksi data yang digunakan untuk menganalisis makna dan maksud-maksud
tindak tutur yang ada dalam tuturan kru bus dengan penumpang bus jurusan Yogyakarta-Parangtritis dan juga menyaring data-data yang sekiranya tidak
diperlukan. Metode padan ini diwujudkan melalui teknik pilah unsur penentu dengan daya pilah pragmatik Sudaryanto, 1993:21. Dalam hal ini, setiap tuturan
dicari makna dan maksudnya, kemudian dikategorikan berdasarkan jenis dan fungsi masing-masing.
Metode reduksi
data digunakan
untuk menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara tertentu sehingga simpulan akhir dapat ditarik Milles dan Michael
Hubberman, 1992:16. Pada tahap reduksi data ini, data yang telah diklasifikasikan kemudian diseleksi untuk menyaring data yang tidak diperlukan.
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat. Menurut Moleong 2007, 329 hal ini dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Selain itu, dengan cara ini
peneliti juga dapat melakukan pengecekan kembali terhadap data tuturan kru bus dengan penumpang yang telah didapatkan.