Tindak Tutur Literal Jenis Tindak Tutur Kru Bus dengan Penumpang Bus Jurusan Yogyakarta- Parangtritis
menyusunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh data yang ditemukan pada penelitian berikut ini.
Konteks: para kru bus sedang ebristirahat di warung makan dan saling mengobrol.
44 Sopir: “Yo diwedangi karo diududi sek, ndak mlethek bathuke.”
TKBDP 2, 71 “Ya diminumi sama dirokoki dulu, biar tidak retak dahinya.”
Konteks: bus berjalan pelan menuju terminal dan penumpang sudah tidak ada.
45 Kernet: “Lumayan keno nggo ngisi solar.” TKBDP 3, 75
“Lumayan bisa untuk mengisi solar” Konteks: kernet sedang meminta ongkos bus kepada para penumpang.
46 Kernet: “Yo, duite kurang elek ki Le.” TKBDP 5, 157
Ya, uangnya kurang jelek ini Dik.
Maksud tuturan pada data 44 dan 45 termasuk ke dalam maksud tuturan tak literal. Maksud dari tuturan tak literal tersebut tidak hanya sekedar memiliki
maksud memberitahu seperti yang tersurat pada tuturan tersebut, akan tetapi ada maksud lain yang tersirat di balik tuturan tersebut. Maksud tuturan pada data 44
yang diharapkan sebenarnya adalah calo mengajak si kernet bus untuk berteduh dan beristirahat sejenak di sebuah warung makan yang ada di terminal bus, akan tetapi
pada kenyataannya maksud tersebut diujarkan dengan bentuk kalimat yang lain yang secara tidak langsung menyiratkan makna yang sebenarnya.
Pada data 45 maksud tuturan yang diharapkan sebenarnya berharap semoga bus penuh dengan penumpang dan mendapatkan uang yang banyak, akan tetapi hal
tersebut diutarakan dengan pernyataan atau bentuk kalimat yang berbeda dengan maksud yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat jelas dari makna semantik kalimat
yang menyusunnya dengan maksud tuturannya. Selanjutnya, maksud tuturan tak literal pada data 46 sebenarnya memiliki
maksud kernet menyindir penumpang karena uang yang diberikan kepada si kernet bentuknya sudah tidak layak untuk dipakai, akan tetapi si kernet menggunakan
bentuk tuturan yang berbeda atau berlawanan dengan maksud tuturan yang sebenarnya, karena hal tersebut semata-mata digunakan untuk menyindir si
penumpang sekaligus mengejek si penumpang tersebut.