Tindak Tutur Tak Langsung
Konteks: bus sedang berhenti di pemberhentian bus dan salah satu calon penumpang menghampiri kernet bus.
39 Kernet: “Mboten Bu, sekedhap maleh mangkat.” TKBDP 2, 42
“Tidak Bu, sebentar lagi berangkat.” Konteks: bus sedang berhenti di pemberhentian bus.
40 Kernet: “Mlaku kapan Lek? TKBDP 3, 78
“Jalan kapan Lek?” Konteks: bus sedang berhenti dan kernet menghampiri salah satu calon
penumpang yang berada di pinggir jalan. 41
Kernet:“Ayo Mas mau kemana? Jokteng?”TKBDP 3, 84 “Ayo Mas mau kemana?”
Konteks: bus menghampiri penumpang yang berada di pinggir jalan dan kernet turun dari bus.
42 Penumpang: “Tulung ewangi munggahke Mas” TKBDP 4, 140
“tolong bantu naikkan Mas” Konteks: bus mulai berjalan kembali dan penumpang memanggil kernet.
43 Penumpang: “Karduse deleh mriki mawon Mas”TKBDP 4, 143
“Kardusnya diletakkan di sini saja Mas”
Maksud tuturan literal pada data 39 mempunyai maksud memberitahu penunmpang bahwa sebentar lagi bus akan mulai berjalan. Maksud tuturan literal
tersebut dapat dilihat pada makna kata-kata semantik yang menyusun kalimat tersebut. Pada data 40, maksud tuturan literal pada data tersebut mempunyai
maksud si kernet menanyakan mengenai kapan bus akan mulai berjalan lagi. Maksud tuturan literal yang terdapat pada tuturan data 40 dapat dilihat pada makna kata-
kata semantik yang membentuk kalimat tersebut, selain itu juga ditandai dengan
munculnya penanda lingual “...kapan Lek?”. Sama halnya dengan fungsi tuturan literal pada data 41, tuturan tersebut diujarkan oleh kernet dengan maksud untuk
menanyakan tempat yang sedang dituju oleh salah satu calon penumpang. maksud tuturan literal yang terdapat pada data 41 dapat dilihat dari makna kata-kata
semantik yang menyusun kalimat tersebut dan selain itu juga ditandai dengan munculnya penanda lingual “...mau kemana?”
Maksud tuturan data 42 mempunyai maksud penumpang memerintah kernet untuk membantu membawakan barang bawaan penumpang ke dalam bus.
Maksud tuturan literal tersebut dapat dilihat dari makna kata-kata semantik yang menyusun kalimat tersebut dan selain itu juga ditandai dengan munculnya penanda
lingual “Tulung ewangi...”. sama halnya dengan data 42, maksud tuturan pada data 43 mempunyai maksud penumpang memerintah kernet bus untuk menaruh barang
bawaannya di tempat yang sudah ditunjuk oleh penumpang tersebut. Maksud tuturan literal pada tuturan tersebut dapat dilihat pada makna kat-kata semantik yang
menyusunnya dan selain itu juga ditandai dengan hadirnya penanda lingual “...deleh mriki mawon Mas”