Tindak Tutur Tak Literal
lebih jelasnya mengenai fungsi tuturan yang ada dalam tuturan antara kru dengan penumpang bus jurusan Yogyakarta-Parangtritis dapat dilihat pada pembahasan
berikut ini.
Konteks: bus sedang berhenti dan kernet menghampiri penumpang yang sedang kebingungan
47 Kernet:”Oh malioboro, naik jalur dua saja Mas. Itu busnya yang
kuning”TKBDP 3, 86 “Oh malioboro, naik jalur dua saja Mas. Itu busnya yang kuning”
Penumpang: “Terima kasih Pak”TKBDP 3, 87 “Terima kasih Pak”
Konteks: kernet turun dari bus dan menghampiri beberapa calon penumpang
48 Kernet: “Ya silahkan langsung naik aja Mbak, mumpung masih
sepi”TKBDP 4, 130 “Ya silahkan langsung naik aja Mbak, mumpung masih sepi”
Penumpang:”Terima kasih Pak”TKBDP 3, 131 Terima kasih Pak.”
Konteks: bus bersiap-siap untuk menepi dan berhenti 49
Kernet: “Yoo awas-awas kiri-kiri.”TkBDP 3, 154 “Yoo awas-awas kiri-kiri.”
Penumpang: “Nuwun Pak.”TKBDP 3,155 “Terima kasih Pak.”
Tuturan pada data 47 dilihat dari konteks pemunculannya terjadi di saat kernet bus berjalan menghampiri salah satu calon penumpang. Tuturan pada data
47 mempunyai fungsi ekspresi rasa terima kasih calon penumpang kepada kernet karena telah memberitahu bus mana yang harus penumpang itu naiki. Tuturan pada
data 48 apabila dilihat dari konteks pemunculannya terjadi ketika kernet
menghampiri penumpang dan menawarkan untuk naik ke dalam bus. Tuturan tersebut mempunyai fungsi tuturan ekspresif rasa terima kasih penumpang kepada
kernet karena telah mempersilahkan penumpang tersebut untuk naik ke dalam bus. Data 49 apabila dilihat dari konteksnay terjadinya ketika bus bersiap-siap
menepi. Tuturan 49 mempunyai fungsi tuturan ekspresif terima kasih penumpang kepada kernet karena telah menghentikan bus di tempat yang sesuai dengan
penumpang harapkan.