perusahaan dan catatan. e.
Pengecekkan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya atas jumlah atas jumlah yang dicatat.
Menurut Mulyadi 1992:70 Untuk kepentingan audit atas laporan keuangan maka perlu diperhatikan faktor penentu baiknya
suatu struktur pengawasan internal yang disebutkan sebagai berikut : 1.
Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat.
2. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik dan
melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta, hutang, pendapatan dan biaya.
3. Praktek yang sehat harus dijalankan didalam melakukan tugas-
tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian dalam organisasi. 4.
Suatu tingkat kecukupan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab keempat unsur yang disebutkan diatas merupakan ciri
pokok dari suatu struktur. Pengawasan internal selain ciri-ciri pokok tersebut ada
pengawasan lain yang merupakan tambahan dari unsur tersebut, yakni pengawasan yang dilakukan dengan menggunakan laporan-
laporan standart atau budget dan staff internal audit. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat masing-masing faktor dalam pengawasan
internal tersebut.
1. Struktur Organisasi Yang Memisahkan Tanggung Jawab
Universitas Sumatera Utara
Fungsional Secara Tepat
Struktur ekonomi yang tepat bagi suatu perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan lain. Oleh karena itu, maka
pertimbangan bahwa susunan organisasi tersebut harus fleksibel dan dapat menunjukkan bentuk-bentuk dan batas-batas serta
garis wewenang dan tanggung jawab yang tegas dan jelas. Untuk memenuhi syarat pengawasan yang baik,
hendaknya struktur organisasi dapat memisahkan fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan guna menghindari
penyelewengan ataupun kecurangan dalam perusahaan. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab yang penuh untuk
pelaksanaan tugas. Pemberian wewenang dalam prosedur pencatatan harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat
diwujudkan pengendalian yang layak atas harta, hutang, pendapatan dan biaya.
2. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik
dan melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta, hutang, pendapatan dan biaya.
Sistem wewenang dengan prosedur pembukuan dalam perusahaan merupakan alat dari manajemen untuk mengadakan
pengawasan terhadap operasi dan transaksi yang terjadi dan untuk mengklarifikasi data akuntansi dengan tepat. Oleh karena
itu, disetiap data transaksi yang terjadi harus mendapat
Universitas Sumatera Utara
pengesahan dari yang berwenang sehingga kemungkinan untuk menyalahgunakan dana oleh pihak tertentu dapat dihindari.
Hendaknya semua pengeluaran yang dilakukan benar-benar dilaksanakan untuk kegiatan perusahaan. Dalam setiap prosedur
digunakan dokumen yang merupakan bukti, dan dasar pencatatan akuntansi.
3. Praktek Yang Sehat Harus Dijalankan Dalam
Melaksanakan Tugas Dan Fungsi Setiap Bagian Dalam Organisasi
Praktek yang sehat harus diikuti dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap organisasi perusahaan yang menggunakan
prosedur yang wajib akan membawa manfaat serta dapat membantu tercapainya tujuan pengawasan yang lebih berguna.
Dengan demikian seluruh karyawan perusahaan harus benar-benar mengerti tugas dan fungsi serta tanggung jawab
yang diembannya. Setiap perusahaan memiliki kebijaksanaan tertentu yang berlaku untuk perusahaan, yang merupakan
pedoman yang harus dilaksanakan dan di patuhi. Menurut Mulyadi 1992:70 Beberapa cara yang biasa ditempuh oleh
perusahaan dalam menciptakan praktek-praktek yang sehat yakni :
a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang
dipertanggungjawabkan pejabat yang berwenang.
Universitas Sumatera Utara
b. Pemerikasaan mendadak tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu kepada pihak yang diperiksa dengan jadwal yang tidak teratur, sehingga mendorong karyawan melaksanakan
tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan. c.
Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan oleh satu orang atau satu unit organisasi dari awal sampai akhir tanpa
campur tangan orang lain. d.
Perputaran jabatan atau rotasi jabatan secara rutin di dalam pelaksanaan tugas baik staff, yang dapat menjaga
indepedensi yang melaksanakan tugas dan persekongkolan dapat dihindari.
Praktek ini harus berlaku untuk semua prosedur yang ada sehingga pekerjaan suatu bagian akan langsung dicek oleh
bagian lainnya.
4. Tingkat Kecakapan Pegawai Yang Sesuai Dengan Tanggung