E. Rencana Usaha
Rencana usaha PT. KPBN Cabang Medan antara lain : 1.
Jadwal penyelesaian dokumen pengapalan dan pembayaran dapat terukur.
2. Penempatan SDM yang memiliki kemampuan dan pengalaman
dibidangnya. 3.
Memaksimalkan kinerja masing-masing urusan. 4.
Memaksimalkan penggunaan Kantor Cabang PembantuPerwakilan di Pelabuhan Belawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL KAS PADA PT. KHARISMA
PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA KPBN CABANG MEDAN
A. Pengertian Kas dan Pengawasan Internal
Pengertian Kas
Dalam bahasa sehari-hari kas selalu diartikan sebagai uang tunai. Namun dalam bahasa akuntansi istilah kas itu mengandung pengertian yang
lebih luas yang menunjukkan uang dan alat pembayaran lainnya yang dapat dicairkan setiap saat, seperti cek atau money order yang secara normal dapat
diterima menjadi alat pembayaran dan dapat disimpankan di bank. Menurut Mulyadi 1993:213 ; Kas merupakan suatu alat pertukaran
yang dapat digunakan sebagai ukuran besarnya harga dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering
berubah. Kas tidak memiliki integritas sehingga mudah untuk diselewengkan. Menurut Standart Akuntansi Indonesia yang dimaksud dengan kas
adalah “Alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”. Kas yang ada diperusahaan dan
dibank merupakan suatu kesatuan perkiraan yang ada pada laporan keuangan. Kas merupakan merupakan suatu perkiraan yang sangat penting dalam
laporan keuangan, karena setiap transaksi yang terjadi dalam laporan keuangan akan berhubungan dengan kas. Hal ini dimungkinkan karena sifat
transaksi perusahaan yang mencakup harga dan kondisi yang memerlukan penyelesaian dalam bahasa media tukar. Kendatipun kas secara tidak
Universitas Sumatera Utara
langsung terlibat dalam suatu transaksi, tetapi memberikan dasar pengukuran akuntansi untuk semua pos lainnya. Mulyadi 1993:166
Perbedaan yang paling mendasar mengenai aktivitas kas adalah sifatnya yang tidak produktif, karena kas merupakan ukuran nilai, kas tidak dapat
meluas dan tumbuh kecuali jika dikonversikan kedalam bentuk kepemilikan lainnya. Jumlah kas yang berlebihan dalam kas seringkali disebut kas
menganggur. Manajemen kas yang baik mensyaratkan persediaan kas yang terus bekerja secara kontinue dalam salah satu dari berbagai cara misalnya
sebagian bagian dari siklus operasi atau sebagai suatu investasi jangka pendek atau jangka panjang. Kas tersusun dari simpanan komersial dan rekening
dibank atau ditempat lain serta pos-pos yang ada dalam perusahaan dipergunakan sebagai media tukar, atau yang dapat diterima sebagai setoran
oleh bank dengan nilai yang tercantum didalamnya. 1.
Uang tunai cash on hand. 2.
Uang tersimpan dibank. 3.
Tabungan setiap waktu dapat diambil. 4.
Giro money order , dll. Kas merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan operasional
perusahaan karena itu diperlukan suatu penggolongan yang lebih cermat dan teliti.
Menurut Sinuraya 1990:233 ; Untuk pengolahan kas, manajemen dapat menggunakan alat-alat sebagai berikut :
1. Ramalantaksiran kas.
Universitas Sumatera Utara
2. Manajemen arus kas yaitu penggolongan penerimaan dan pengeluaran
kas. 3.
Investasi dana yang berlebihan. 4.
Hubungan bank. 5.
Pengendalian internal internal control.
Menurut Mulyadi 1992:69 Ada beberapa bentuk penyelewengan yang sering terjadi untuk kas dalam perusahaan yaitu :
1. Penerimaan yang tidak dicatat.
2. Merendahkan jumlah penerimaan.
3. Meningkatkan jumlah pembayaran.
4. Menunda pendataan penerimaan piutang lopping.
5. Check Kiting.
Namun, apabila manajemen perusahaan melakukan pengawasan internal terhadap kas dengan baik, maka semua bentuk penyelewengan diatas
tidak akan terjadi.
Pengertian Pengawasan Internal
Dalam berbagai literatur, istilah pengawasan sering diartikan sebagai pengendalian, namun pengertian kedua istilah ini adalah sama. Dalam ilmu
manajemen, pengawasan merupakan salah satu fungsi yang dipergunakan untuk menjelaskan berbagai ukuran yang dilaksanakan dalam perusahaan,
untuk mengawasi dan operasi perusahaan. Pengawasan dapat dilakukan dari dalam perusahaan dengan membentuk
Universitas Sumatera Utara
suatu badan atau bidang tertentu yang sering disebut dengan pengawasan internal sedangkan pengawasan yang dilakukan dari pihak luar perusahaan
dengan memakai tenaga akuntan publik disebut dengan pengawasan eksternal. Pengawasan internal dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang berhubungan dengan pembentukan dan penggunaan sarana jika dilihat dari segala sendi keuangan akan memungkinkan manajemen mengamankan
harta perusahaan dengan cara yang paling efektif serta mengatur pekerjaan sekarang dan membuat rencana untuk masa yang akan datang.
Dari kedua pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pengawasan intern kas adalah suau badan atau bidang yang
mengawasi jalannya alat pembayaran yang siap dan bebas yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
B. Tujuan Dan Fungsi Pengawasan Internal Kas