Pembagian Tugas Pencacahan Pengorganisasian Kegiatan Lapangan
50 SUPAS2015_Buku 1
mampu mengelola semua dokumen SUPAS2015 yang menjadi tanggung jawabnya secara baik.
Hakekat Kortim sebagai pengawas lapangan adalah: 1. Kortim mengawasi langsung pencacahan di lapangan. Hal ini dilakukan agar
PCL mudah bertanya kepada Kortim apabila menemui permasalahan di lapangan. Kortim harus dapat mengetahui sedini mungkin kesulitan PCL,
sehingga kesulitan segera ditanggulangi, kesalahan segera diperbaiki, kelemahan segera dibantu, hambatan segera diantisipasi, kekurangan segera
dilengkapi, keterlambatan segera dipercepat, dan berbagai masalah lainnya segera diatasi dengan solusi terbaik. Maka untuk itulah Kortim wajib selalu
mendampingi PCL ketika pencacahan. 2. Kortim juga harus memahami bahwa pengawas adalah pelayan bagi
anggotanya, bukan untuk ditakuti tapi lebih untuk disegani, karena tugasnya adalah meyakinkan semua prosedur dan metode dijalankan tim sesuai
ketentuan. Dalam menjalankan tugas dan fungsi itulah Kortim harus selalu berkomunikasi dua arah dengan anggota timnya, mendengarkan, mengamati,
menimbang, dan mengatakan hal-hal yang penting untuk kelancaran pekerjaan. Kortim juga harus memelihara semangat tim, memberi pujian
untuk yang baik dan memberi koreksi untuk yang kurang baik.
Kortim harus dapat mengetahui sedini mungkin kesulitan PCL, sehingga:
●
kesulitan segera ditanggulangi,
●
kesalahan segera diperbaiki,
●
kelemahan segera dibantu,
●
hambatan segera diantisipasi,
●
kekurangan segera dilengkapi,
●
keterlambatan segera dipercepat, dan
●
berbagai masalah lainnya segera diatasi dengan solusi terbaik.
SUPAS2015_Buku 1 51
Hakekat Kortim sebagai pemeriksa daftar adalah: 1. Pada setiap dokumen SUPAS2015, Kortim harus langsung memeriksa hasil
pencacahan setiap selesai satu atau beberapa daftar. Pemeriksaan yang paling efektif untuk perbaikan adalah pemeriksaan terhadap dokumen yang
dikerjakan di awal-awal pencacahan. Kortim harus mengungkapkan kesalahan dengan santun dan menyarankan cara untuk memperbaikinya.
Kortim perlu mengamati perkembangannya, apakah PCL melakukan kesalahan yang sama lagi. Jika kesalahan yang sama selalu berulang, maka
diberikan penjelasan yang lebih intens. 2. Pemeriksaan meliputi kelengkapan, kebenaran, kewajaran, kecermatan,
konsistensi, dan cara penulisan. Kesalahan yang dilakukan PCL harus diperbaiki saat itu juga agar tidak terulang. Jika diperlukan PCL bersama
Kortim melakukan kunjungan ulang ke rumah responden. Selain isi kuesioner, penanganan fisik semua daftar perlu hati-hati agar tidak rusak.
3. Kortim juga dibebani tugas verifikasi kematian maternal. Sebelum mengisi daftar SUPAS2015-V, Kortim terlebih dahulu memeriksa daftar SUPAS2015-
S. Kegiatan verifikasi kematian maternal merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pencacahan rumah tangga sampel.
Pengawasan dan pemeriksaan yang paling efektif untuk perbaikan adalah terhadap pekerjaan di awal-awal pencacahan.
SUPAS2015_Buku 1 53
ADMINISTRASI KEUANGAN