Pelaksanaan Penelitian Analisis Data 1. Analisis Data Skala

28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tentang gambaran gejala PIU pada mahasiswa dilaksanakan di kota Yogyakarta pada tanggal 25 Mei – 10 Juni 2009 . Jumlah responden yang digunakan adalah 60 orang dengan. Subjek yang di gunakan adalah mahasiswa semester II-XIV. Pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta subjek untuk mengisi skala PIU yang terdiri dari 54 aitem. Cara mengisi skala adalah dengan memberi tanda centang √ pada huruf SS bila pernyataan tersebut Sangat Sesuai, S bila pernyataan tersebut Sesuai, TS bila pernyataan tersebut Tidak Sesuai, STS bila pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai.

B. Analisis Data 1. Analisis Data Skala

Pengujian normalitas menggunakan teknik analisis one sample Kolmogorov-Smirnof test dengan bantuan SPSS for Windows versi 16 . Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi dari gejala yang diselidiki tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi harapan distribusi normal teoritiknya. Normalitas berarti bentuk distribusi variabel dalam populasi berbentuk distribusi normal atau kurve normal Hadi,2001. 29 Tabel 7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test total N 60 Mean 88.0000 Normal Parameters a Std. Deviation 1.61896E1 Absolute .138 Positive .138 Most Extreme Differences Negative -.075 Kolmogorov-Smirnov Z 1.069 Asymp. Sig. 2-tailed .204

a. Test distribution is Normal.

Uji normalitas menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 p 0,05 maka sebarannya normal, tetapi bila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 p 0,05 maka sebaran skornya tidak normal. Hasil analisis data dalam penelitian dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov pada SPSS versi 16, diperoleh signifikansi sebesar 0,204. Angka ini menunjukkan bahwa distribusi data subjek adalah normal, dengan nilai p yang dihasilkan lebih besar dari 0,05. a. Deskriptif Data Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, penelitian ini memerlukan penyajian data melalui tabel, penghitungan nilai maksimum dan minimum, mean teoritis, mean empiris dan standar 30 deviasi. Berikut tabel yang berisi data penilaian berdasarkan penghitungan komputerisasi dengan menggunakan SPSS versi 16. Tabel 8 Deskripsi Data Penelitian N 60 Skor Minimum Teoritik 39 Skor Minimum Empirik 58 Skor Maksimum Teoritik 156 Skor Maksimum Empirik 132 Mean Teoritik 97,5 Mean Empirik 88 Median 83 Modus 99,5 Standar Deviasi Teoritik 19,5 Standar Deviasi Empirik 16,2 Varians 262,102 Standar Deviasi SD teoritik yang diperoleh dari penghitungan rentang antara nilai maksimum teoritik dan nilai minimal teoritik dibagi 6 menunjukkan nilai Standar Deviasi SD empirik 16,2 lebih kecil daripada SD teoritik 19,5, yang artinya bahwa tingkat variasi jawaban pada kelompok data lebih rendah daripada tingkat variasi jawaban teoritik. Kondisi ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subjek penelitian kelompok data lebih rendah dari nilai rata-rata teoritik, yang berarti bahwa subjek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 penelitian secara umum adalah kelompok yang homogen yaitu mahasiswa pengguna internet Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mean empirik 88 lebih kecil daripada mean teoritik 97,5, di uji lagi dengan uji statistik one sample test dengan bantuan SPSS for windows versi 16 dengan tujuan untuk membuktikan bahwa mean empirik secara signifikan lebih besar dari mean teoritik. Berikut ini hasil perhitungan uji one sample test : Tabel 9 Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritis One-Sample Statistics One-Sample Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean total 60 88.0000 16.18956 2.09006 One-Sample Test One-Sample Test Test Value = 97.5 95 Confidence Interval of the Difference t df Sig. 2-tailed Mean Difference Lower Upper total -4.545 59 .000 -9.50000 -13.6822 -5.3178 Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai t adalah sebesar -4.545 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,01 p – 0,000 0,01 yang berarti secara signifikan ada perbedaan antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 mean empirik dan mean teoritik. Hal ini membuktikan bahwa secara signifikan mean empirik lebih kecil dari mean teoritik sehingga bisa dinyatakan bahwa gejala Pathologycal Internet Use PIU pada mahasiswa rendah. b. Kategorisasi Gejala Pathological Internet Use pada Mahasiswa Berdasarkan pada norma kategorisasi skala tabel 6 pada bab sebelumnya, maka dapat dikategorisasikan skor total subjek berdasarkan tinggi-rendahnya. Berikut ini deskripsi skor total yang telah dikategorisasikan. Tabel 10 Kategori Skor Total Subjek Norma Kategori 117 ≤ x Tinggi 72 ≤ x 117 Sedang X 72 Rendah Tabel 11 Data Jumlah Subjek Per Kategori Jumlah Subjek Kategori Pria Wanita Jumlah Subjek Prosentase Gejala PIU Tinggi 2 2 3,3 Gejala PIU Sedang 32 19 51 85 Gejala PIU Rendah 5 2 7 11,7 Hasil pengkategorisasian dari tabel 10 diatas menunjukkan bahwa dari 60 orang subjek terdapat 2 orang tergolong dalam kategori tinggi 3,3, 51 orang tergolong dalam kategori sedang 85, dan 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 orang masuk pada kategori rendah 11,7. Subjek penelitian terbanyak masuk dalam kategori sedang. c. Deskripsi Kedudukan pada gejala Pathologycal Internet Use PIU Tabel 12 Deskripsi Data Tiap Gejala PIU No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 2 Skor Minimum Teoritik 6 5 5 6 2 4 4 5 2 3 Skor Maksimum Empirik 22 17 18 19 8 14 14 18 7 4 Skor Maksimum Teoritik 24 20 20 24 8 16 16 20 8 5 Skor Minimum Empirik 7 6 5 7 2 6 4 6 2 6 Mean Teoritik 15 12,5 12,5 15 5 10 10 12,5 5 7 Mean Empirik 14,25 12,35 11,37 12,7 5,4 9,8 8,8 9,5 4 8 Median 14 12 11 13 6 9 9 9 4 9 Modus 11 11 10 12 6 9 7 8 4 10 Standard Deviasi 3 2,5 2,5 3 1 2 2 2,5 1 11 Varian 12,6 7,6 8 9,25 3 3 4,8 6,9 1 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara umum subjek memiliki gejala PIU diri yang dikategorikan rendah dari tiap aspeknya yang tampak dari mean empirik yang lebih rendah dari mean teoritis. Apabila dilihat dari perbandingan perolehan nilai mean empirik yang 34 dibandingkan juga dengan mean teoritik yang diperoleh subjek penelitian, tampak bahwa indikator gejala PIU memperoleh pengungkapan diri tentang keasyikan dengan internet memperoleh mean empirik 14,25, toleransi waktu 12,35, Kegagalan usaha untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet 11,37, Penarikan diri 12,7, menggunaan internet untuk melarikan diri dari masalah 5,4, Berbohong tentang keterlibatannya dengan internet 9,8, Melakukan tindakan online yang illegal 8,8, Membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan 9,5, Perasaan bersalah mengenai penggunaan 4. Hal ini menunjukkan bahwa pada subjek dapat mengontrol penggunaan internetnya.

C. Pembahasan