Gambaran gejala Pathologycal Internet Use ( PIU ) pada mahasiswa.

(1)

vii

GAMBARAN GEJALAPATHOLOGICAL INTERNET USE( PIU ) PADA MAHASISWA

Angga Audre

ABSTRAK

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk melihat gambaran gejalaPathologycal Internet Use (PIU) pada mahasiswa. Pathologycal Internet Use (PIU) adalah sebuah ketergantungan dalam menggunakan internet yang mengganggu satu atau lebih bidang-bidang fungsional kehidupan yang penting yaitu: pekerjaan, sekolah, kesehatan mental, atau kesehatan fisik. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester II-IV yang tinggal di kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan teknikpurposive sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala Pathologycal Internet Use. subjek keseluruhan sebanyak 60 orang dan menggunakan metode analisis data statistis deskriptif. Uji realibilitas dengan teknik Cronbach Alpha yang menghasilkan koefisien realibilitas sebesar 0,929. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa secara umum subjek dalam penelitian ini memiliki gejalaPathological Internet Use yang rendah. Hal ini terlihat dari hasil mean teoritik yang lebih besar dibandingkan mean empirik (97,5 > 88). Hampir semua topik dalam skala penelitian menghasilkan mean empirik yang rendah (mean gejala pertama = 14,25; kedua = 12,35; ketiga = 11,37; keempat = 12,7; kelima = 5,4; keenam = 9,8; ketujuh = 8,8; kedelapaan = 9,5; kesembilan =4). Secara umum, uji beda (t) pada penelitian ini menunjukkan angka sebesar 4.545 yang berarti bahwa secara signifikan ada perbedaan antara mean empirik dan mean teoritik (p – 0,000 < 0,01).


(2)

viii

THE ILLUSTRATION OF PATHOLOGICAL INTERNET USE (PIU) ON COLLAGE STUDENTS

Angga Audre

ABSTRACT

The aim of this research was to see the Pathological Internet Use (PIU) symptoms on the college Students. PIU is a dependency in using internet use that disturb one or more functional aspects which are important in life, such as significant relationship, jobs, school, mental or physical health. The subjects of this research were the second to fourth semester college students which lives in Yogyakarta. The sample of this research was taken using purposive sampling technique . The research was done using PIU scale. The number of the subjects was 60 people. It uses descriptive statistic data analysis method. The result of reliability test which used reliability coefficient 0,929. Based on the data analysis, it could be concluded that generally the subjects of the research had a low PIU symptom. It can be seen from the theoretic mean which was bigger than the empiric mean ( 97,5 > 88 ). Almost all of the topics in the research scale resulted low empiric means ( the mean of the first symptom is 14,25; the second is 12,35; the third is 11,37; the fourth is 12,7; the fifth is 5,4; the sixth is 9,8; the seventh is 8,8; the eight is 9,4 and the ninth is 4). In generally, the result of the difference test (t) on this research shows was 4,545 which meant that there was a significant difference between the empiric mean and the theoretical mean ( p - 0,000< 0,01).


(3)

PADA MAHASISWA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh : Angga Audre

019114160

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010


(4)

(5)

(6)

iv

Skripsi Ini Dipersembahkan Untuk :

My Beloved Mother In Heaven


(7)

v


(8)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Januari 2010 Penulis,


(9)

vii

GAMBARAN GEJALAPATHOLOGICAL INTERNET USE( PIU ) PADA MAHASISWA

Angga Audre

ABSTRAK

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk melihat gambaran gejalaPathologycal Internet Use (PIU) pada mahasiswa. Pathologycal Internet Use (PIU) adalah sebuah ketergantungan dalam menggunakan internet yang mengganggu satu atau lebih bidang-bidang fungsional kehidupan yang penting yaitu: pekerjaan, sekolah, kesehatan mental, atau kesehatan fisik. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester II-IV yang tinggal di kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan teknikpurposive sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala Pathologycal Internet Use. subjek keseluruhan sebanyak 60 orang dan menggunakan metode analisis data statistis deskriptif. Uji realibilitas dengan teknik Cronbach Alpha yang menghasilkan koefisien realibilitas sebesar 0,929. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa secara umum subjek dalam penelitian ini memiliki gejalaPathological Internet Use yang rendah. Hal ini terlihat dari hasil mean teoritik yang lebih besar dibandingkan mean empirik (97,5 > 88). Hampir semua topik dalam skala penelitian menghasilkan mean empirik yang rendah (mean gejala pertama = 14,25; kedua = 12,35; ketiga = 11,37; keempat = 12,7; kelima = 5,4; keenam = 9,8; ketujuh = 8,8; kedelapaan = 9,5; kesembilan =4). Secara umum, uji beda (t) pada penelitian ini menunjukkan angka sebesar 4.545 yang berarti bahwa secara signifikan ada perbedaan antara mean empirik dan mean teoritik (p – 0,000 < 0,01).


(10)

viii

THE ILLUSTRATION OF PATHOLOGICAL INTERNET USE (PIU) ON COLLAGE STUDENTS

Angga Audre

ABSTRACT

The aim of this research was to see the Pathological Internet Use (PIU) symptoms on the college Students. PIU is a dependency in using internet use that disturb one or more functional aspects which are important in life, such as significant relationship, jobs, school, mental or physical health. The subjects of this research were the second to fourth semester college students which lives in Yogyakarta. The sample of this research was taken using purposive sampling technique . The research was done using PIU scale. The number of the subjects was 60 people. It uses descriptive statistic data analysis method. The result of reliability test which used reliability coefficient 0,929. Based on the data analysis, it could be concluded that generally the subjects of the research had a low PIU symptom. It can be seen from the theoretic mean which was bigger than the empiric mean ( 97,5 > 88 ). Almost all of the topics in the research scale resulted low empiric means ( the mean of the first symptom is 14,25; the second is 12,35; the third is 11,37; the fourth is 12,7; the fifth is 5,4; the sixth is 9,8; the seventh is 8,8; the eight is 9,4 and the ninth is 4). In generally, the result of the difference test (t) on this research shows was 4,545 which meant that there was a significant difference between the empiric mean and the theoretical mean ( p - 0,000< 0,01).


(11)

ix

LEMBAR PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

NAMA : ANGGA AUDRE

NIM : 069114048

adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, memberikan skripsi saya yang berjudulGambaran Gejala Pathological Internet Use ( PIU ) Pada Mahasiswakepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

Oleh karena itu Perpustakaan Universitas Sanata Dharma berhak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mempublikasikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya atau memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk digunakan dengan semestinya.

Yogyakarta, 30 Januari 2010 Penulis,


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kesempatan yang diberikan-NYA, sehingga skripsi yang berjudul Gambaran Gejala Pathological Internet Use dapat terselesaikan. Terselesaikannya penelitian ini tidak terlepas dari banyaknya dukungan dan saran banyak orang. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus selaku pencipta dunia. 2. Mami di surga. I miss You So Much.

3. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma;

4. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. yang pada waktu itu sebagai selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, dosen pembimbing akademik dan dosen penguji skripsi;

5. Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi., M.Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi sekaligus selaku dosen pembimbing skripsi;

6. Bapak Minta Istana S.Psi., M.Si. selaku dosen penguji skripsi;

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang banyak membantu selama penulis menempuh kuliah hingga penulisan skripsi ini;

8. Keluarga yang selalu mendukung, dan menunjukkan kenyataan hidup serta memberikan kasih sayang dan pengorbanan;


(13)

xi

10. Teman-teman di Fakultas Psikologi Pepeng, Ori, Gompis, Mbut, Mira, Asti, Nita, Lasro, Vemby, Rini 1, Rini 2 Dion Jelly, Maria, Awan, Jaja, Roland, Etta, Ana, Yofi, Kadek, Prima, Rina, Rika, Gembrot dan teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya dan memberikan warna di Fakultas Psikologi;

11. Mas Gandung, mas Donny, Mas Muji dan Pak Gi’ yang mau direpotkan. 12. Teman-teman yang telah menjadi subyek dalam penelitianku, terima kasih

atas bantuannya;

13. Rekan-rekan Penghuni Kos Patria Dono, Dadit, Omen, Bendot, Leo, Agung, Gompis, Kadek, Bo, Aji, Dito, Vava, Dede, Krisna, Felix, Rio, Gaby, Beny, Ridho, Henry, Dll…… Stick Together Chuyy…..;

14. Andrian Liem Thanks buat printer, saran, arahan, jadi weker….. masih banyak lagi coy… kalo di terusin bisa panjang;

15. Roma Ully Pardede …… terpaksa saya harus berterima kasih. Hahaha. Thank You So Much;

16. Dan pihak-pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Yogyakarta, 30 Januari 2010 Penulis,


(14)

xii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... ... viii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ix

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... ... xii

DAFTAR TABEL ... ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

BAB II. LANDASAN TEORI A. PengertianPsychological Internet Use(PIU) ... 7

B. MacamPsychological Internet Use(PIU)... 8


(15)

xiii

PIU) ………... 11

E. Gambaran GejalaPathological Internet Use(PIU) pada Mahasiswa ……….. 12

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... ... 17

B. Variabel Penelitian... 17

C. Definisi Operasional... 18

D. Subjek Penelitian... 19

E. Alat Pengumpulan Data ……….. 20

F. Validitas dan Reliabilitas alat ukur ………. 23

G. Metode Analisis Data ... 26

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian………. 28

B. Analisis Data ……….. C. Pembahasan ...………. 28 34 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 39

B. Keterbatasan Penelitian ... 40

C. Saran... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42


(16)

xiv

Tabel 1 Nilai / Skor Berdasarkan Kategori Jawaban SkalaPathologycal Internet Use...

21

Tabel 2 Blue print SkalaPathologycal Internet Usesebelum uji coba .. 22

Tabel 3 Distribusi Nomor Item yang Sahih dan Gugur Setelah Uji Coba 24 Tabel 4 Blue print SkalaPathologycal Internet Usesetelah uji coba …. 25 Tabel 5 Norma Kategori Jenjang ... 26

Tabel 6 Norma Kategori Jenjang ... 27

Tabel 7 Uji Normalitas ... 29

Tabel 8 Deskripsi Data Penelitian... 30

Tabel 9 Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritis ... 31

Tabel 10 Kategori Skor Total Subjek ... 32

Tabel 11 Data Jumlah Subjek Per Kategori... 32


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bila kita menengok kembali pada awal 1990an internet masih merupakan sesuatu yang mewah. Tidak banyak orang yang dapat mengakses internet. Bahkan pada awal kemunculannya, internet hanya dapat diakses oleh badan keamanan Amerika. Lain halnya sekarang ini, internet seolah-olah menjadi salah satu media utama untuk memperoleh informasi dan berita selain televisi dan surat kabar. Makin banyak orang yang semakin familiar dengan internet. Ini dapat kita lihat dengan menjamurnya warung-warung internet di sekitar kita. Teknologi internet pun berkembang dengan pesatnya. Ribuan situs yang menawarkan berbagai informasi, dan layanan bagi penggunanya. Teknologi ini telah mengubah cara orang saling berinteraksi, berbelanja, mencari pekerjaan, mendapatkan arahan, cara mereka bekerja, dan cara mereka menghabiskan waktu luang.

Cara-cara tersebut diatas pun akan bertambah jumlahnya seiring dengan perkembangan internet di masa depan. Tentu saja perkembangan kemudian membawa dampak hampir semua segi kehidupan dalam masyarakat kita.

Dalam kebanyakan kasus, pemanfaatan internet telah berdampak positif pada kehidupan manusia melalui kemudahan penggunaan dan kandungan isinya yang selalu berkembang. Akan tetapi, dalam beberapa kasus penggunaan internet yang berlebihan telah menyebabkan kemerosotan


(18)

dalam bidang-bidang fungsional yang kritis diantaranya bidang sosial, akademik, karier dan kesehatan fisik (Anderson, 2001; Grohol, 1997; Young, 1998).

Berikut ini adalah beberapa contoh kemerosotan dari tiap-tiap bidang. Contoh kemerosotan dalam bidang sosial adalah : penggunaan internet secara berlebihan bagi sebagian orang menyebabkan renggangnya hubungan orang tersebut dengan orang-orang disekitarnya. Merosotnya prestasi akademis juga dapat disebabkan oleh penggunaan internet secara berlebihan. Banyak perusahaan yang mengeluhkan produktivitas kerja karyawan mereka karena para karyawan memanfaatkan fasilitas internet yang ada bukan demi kelancaran pekerjaan namun untuk sesuatu yang berlebihan. Banyak orang mengesampingkan aktivitas primer hariannya, seperti makan, minum dan tidur demi kepuasan mereka mengakses internet. Oleh karena itu, penggunaan Internet yang bersifat patologis atau yang lebih dikenal dengan istilahPathological Internet Use(PIU) telah menjadi bidang perhatian, minat, debat dan penelitian yang terus berkembang.

PIU adalah ketergantungan psikologis pada internet (Kandell, 1998). Secara historis, PIU dikarakteristikkan oleh (a) investasi sumber daya yang terus meningkat (seperti investasi waktu, energi, dan uang.) dalam aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan internet, (b) perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan (kecemasan, depresi, kehampaan) ketika offline, (c) toleransi yang terus meningkat terhadap pengaruh aktivitas online, dan (d) penolakan perilaku-perilaku yang problematis” (Kandell, 1998). Pada intinya,


(19)

penggunaan internet menjadi bersifat patologis ketika penggunaan itu mengganggu pada satu atau lebih bidang-bidang fungsional kehidupan yang penting seperti hubungan yang signifikan, pekerjaan, sekolah, kesehatan mental, atau kesehatan fisik (Holmes, 1997).

Pengguna internet yang patologis memiliki gangguan kontrol impuls. Kontrol impuls adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan dorongan atau keinginan untuk melakukan sebuah tindakan yang berbahaya terhadap individu atau orang lain (DSM-IV-TR). Biasanya, individu tersebut merasakan adanya dorongan yang besar dan terus berkembang sebelum melakukan tindakan itu. Bila tindakan tersebut telah dilakukan oleh individu maka ia akan merasakan perasaan puas, senang, atau lega. Perasaan-perasaan positif itu diikuti oleh rasa bersalah, penyesalan, atau celaan terhadap dirinya sendiri(self reproach).

Anderson, (2001); Amstrong, dkk., (2000); Morahan-Martin & Schumacher, (2000); Scherer, (1997); Young & Rogers, (1998) mengatakan bahwa ciri-ciri orang yang menderita gangguan kontrol impuls antara lain adalah: (a) keasyikan dengan internet atau aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Internet; (b) toleransi dalam hal kebutuhan untuk menghabiskan banyak waktu online yang terus meningkat agar untuk mencapai keasyikan yang diinginkan; (c) mengulangi usaha untuk mengendalikan, mereduksi, atau berhenti menggunakan internet atau untuk menghindari atau konten tertentu; (d) gejala penarikan diri diantaranya kegelisahan (restlessness) atau sifat lekas marah (irritability) yang akan


(20)

dirasakan ketika berusaha untuk mengurangi atau berhenti menggunakan internet; (e) penggunaan internet untuk melarikan diri dari masalah atau sebagai alat meringankan mood yang gelisah (dysphoric), misalnya, ketidakberdayaan, rasa bersalah, kecemasan, dan depresi; (f) kebohongan pada anggota-anggota keluarga, orang-orang lain yang berarti, atau ahli terapi untuk menyembunyikan tingkat keterlibatan dengan Internet atau tipe konten yang dapat diakses secara online; (g) melakukan tindakan-tindakan ilegal secara online (misalnya hacking dalam jaringan komputer, meng-copy file secara illegal, mengunduh (download) konten yang ilegal, tapi tidak termasuk tukar-menukar atau berbagi (sharing)file-file musik; (h) membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan, pekerjaan atau kesempatan pendidikan karena keterlibatan dengan internet; (i) rasa bersalah karena banyaknya waktu yang dihabiskan online dan/atau rasa bersalah yang terkait dengan aktivitas

online.

Salah satu kelompok yang memanfaatkan internet pada skala besar adalah mahasiswa. Mahasiswa juga merupakan kelompok yang mulai mengalami masalah yang berhubungan dengan penggunaan internet yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena generasi mahasiswa masa kini tumbuh pada masa dimana internet diperkenalkan dalam kehidupan mereka pada usia yang sangat muda (Jones, 2002). Selanjutnya, kelompok mahasiswa tersebut hidup dan bekerja dalam sebuah lingkungan yang kondusif untuk PIU (Kandell, 1998). Penggunaan internet menjadi norma pada populasi mahasiswa dan sangat diperlukan oleh kebanyakan perguruan tinggi saat ini.


(21)

Selama pelaksanaan penulisan ini, internet telah tumbuh secara substansial. Perkembangan yang terjadi dalam dunia internet ini adalah perkembangan yang ada hubungannya dengan kesenangan mengakses internet dan sarana akses seperti hubs nirkabel,telephone seluler, dan personal digital assistant

(PDA) yang menyediakan jalur-jalur ke internet. Selain itu hal lain yang memberi kontribusi pada kerentanan mahasiswa terhadap berkembangnya PIU adalah akses internet yang mudah dan tak terbatas serta bebas biaya yang disediakan oleh institusi perguruan tinggi. Perguruan tinggi sekarang menyediakan akses ke internet dalam kampus dan terjadi peningkatan jumlah perguruan tinggi yang menyediakan akses internet di gedung kuliah dan di berbagai lokasi via akses internet nirkabel (Wifi).

Oleh karena itu studi ini akan mencoba melihat bagaimana gambaran kemunculan gejala PIU di kalangan mahasiswa pengguna internet.

B. Rumusan masalah

Bagaimana gambaran gejala “PIU” di kalangan mahasiswa ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran gejala “PIU” pada mahasiswa.


(22)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang penggunaan internet yang bersifat patologis.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai gejala PIU khususnya diantara para mahasiswa perguruan tinggi.


(23)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PengertianPathological Internet Use(PIU)

PIU merupakan sebuah ketergantungan psikologis pada internet (Kandell, 1998). Goldberg (1996) mengungkapkan bahwa penderita PIU menghabiskan jumlah waktu online secara berlebihan dan hal itu berdampak pada kesehatan.

Menurut Goldberg (1996) penggunaan internet yang berlebihan seperti ini, seseorang dapat mengalami kegelisahan atau ketidaknyamanan psikologis dan tereduksinya fungsionalisasi yang terkait dengan keluarga, pekerjaan, sosial, finansial, mental atau psikologis.

Holmes (1997) lebih lanjut menyatakan bahwa penggunaan internet itu bersifat patologis jika penggunaan internet itu mengganggu bagian lain dari kehidupan seseorang.

Suler (1999) mengatakan bahwa kegemaran seseorang terhadap internet dapat sehat, adiktif patologis atau diantara keduanya tergantung dari faktor-faktor yang menentukan sifat hubungan personal dengan internet. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah jumlah dan tipe kebutuhan yang disebut dengan aktivitas online, derajat deprivasi kebutuhan pokok yang tidak dipenuhi, tipe aktivitas internet, pengaruh internet pada kemampuan kehidupan riil pengguna untuk berfungsi, perasaan-perasaan distress subjektif, kesadaran kebutuhan yang disengaja, pengalaman dan fase keterlibatan, keseimbangan dan integrasi kehidupan pribadi(in-person)dan dunia maya.


(24)

Dari berbagai pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa PIU adalah sebuah ketergantungan dalam menggunakan internet yang mengganggu satu atau lebih bidang-bidang fungsional kehidupan yang penting seperti, pekerjaan, sekolah, kesehatan mental, atau kesehatan fisik.

B. MacamPathological Internet Use(PIU)

Menurut Davis (2000) ada 2 macam PIU, antara lain adalah: 1. PIU umum

PIU umum adalah penggunaan internet yang berlebihan umum dan multidimensi. Orang dengan PIU umum akan sering menghabiskan waktu online tanpa tujuan khusus. Beberapa contoh penggunaan patologis umum termasuk diantaranya penggunaan yang berlebih-lebihan darichat room,instant messaging,online game, danemail.

2. PIU khusus

PIU khusus mengacu pada orang-orang yang menjadi tergantung pada tipe utilitas khusus di internet. Penggunaan patologis khusus termasuk diantaranya orang-orang yang berlebihan menggunakan internet untuk mengakses materi seksual, layanan pelelangan (auction), perdagangan saham, dan perjudian. Diasumsikan bahwa tipe penggunaan patologis ini adalah konten khusus dan paling mungkin ada atau hadir dalam konteks lainnya sekalipun internet tidak ada untuk individu itu. PIU khusus dikoneksikan dengan satu segi internet dan tidak tergantung pada penggunaan internet lainnya.


(25)

C. GejalaPathological Internet Use(PIU)

Menurut Davis (2000) gejala yang paling menonjol dari gangguan ini adalah pemikiran obsesif mengenai internet, impuls kontrol yang tereduksi, kurangnya kemampuan untuk berhenti menggunakan internet, dan kepercayaan bahwa internet menjadi satu-satunya dukungan sosial individu. Individu-individu ini akan sering percaya bahwa internet adalah satu-satunya tempat dimana mereka dapat memiliki perasaan positif mengenai diri mereka sendiri dan dunia luar. Gejala lainnya adalah memikirkan internet ketika sedang tidak menggunakannya (offline)

Menurut Young (1998) gejala PIU antara lain adalah: 1. perasaan asyik dengan internet (memikirkannya ketikaoffline),

2. kebutuhan untuk menggunakan internet dengan meningkatkan jumlah waktu untuk mencapai kepuasan,

3. ketidakmampuan untuk mengontrol penggunaan internet,

4. perasaan gelisah atau sifat lekas marah(irritability) ketika berusaha untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan internet,

5. penggunaan internet sebagai cara melarikan dari masalah-masalah atau cara untuk menghilangkan mood yang buruk (perasaan ketidakberdayaan, perasaan bersalah, kecemasan, atau depresi),

6. berbohong pada keluarga atau teman untuk menyembunyikan tingkat keterlibatan dengan internet,

7. membahayakan atau beresiko kehilangan hubungan signifikan, peluang pekerjaan, pendidikan atau karir karena internet,


(26)

8. penarikan diri dialami ketikaoffline(depresi, kecemasan meningkat), 9. onlinelebih lama dari yang direncanakan sebelumnya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gejala PIU antara lain adalah:

a. keasyikan dengan internet atau aktivitas yang terkait dengan internet. b. toleransi dalam hal keharusan untuk meningkatkan jumlah waktu yang

dihabiskan pada internet untuk menghasilkan pengaruh yang diinginkan. c. usaha yang berulang untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan

internet.

d. gejala penarikan diri dalam bentuk kegelisahan atau sifat mudah marah ketika usaha dilakukan untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet atau pengguna dipaksa untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet.

e. menggunaan internet untuk melarikan diri dari masalah lain

f. berbohong atau menutupi tingkat keterlibatan dengan internet atau tipe konten yang diakses.

g. melakukan tindakanonline yang ilegal (misalnya,hacking dalam jaringan komputer, meng-copyfile secara ilegal, mengunduh konten yang ilegal). h. membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan, pekerjaan, atau

peluang pendidikan atau peluang karir akibat keterlibatan dengan internet. i. merasa bersalah mengenai jumlah waktu yang dihabiskan online dan/atau


(27)

D. Faktor Penyebab Terjadinya GejalaPathological Internet Use(PIU)

Faktor utama penyebab terjadinya gejala PIU adalah penguatan (reinforcement) yang mereka terima dari pengalaman (Davis, 2000). Jika individu itu memiliki pengalaman positif dengan teknologi baru, dia diperkuat untuk terus-menerus menggunakannya. Pengalaman positif ini akan mengkondisikan individu agar individu tersebut berusaha mengulangi penggunaan teknologi baru sehingga dapat menerima reinforcement positif yang sama yang dia alami sebelumnya. Bentuk pengkondisian operan ini terus menerus sampai orang mencari aplikasi online yang baru untuk mencapai penguatan positif yang sama. Didasarkan pada model ini, stimulus apa saja yang terhubung dengan stimulus utama yang dikondisikan menjadi penguat

(reinforcer) sekunder. Karena itu, kejadian-kejadian dan obyek yang berhubungan dengan online seperti suara dari koneksi modem, perasaan mengetik pada keyboard, atau pandangan komputer menjadi reinforcer

sekunder dan membawa pada respon yang telah dikondisikan. Tipe-tipe

reinforcer sekunder ini dapat mendorong berkembangnya gejala PIU dan membantu untuk memelihara gejala yang terkait.

Kandell (1998) menyatakan faktor yang menyebabkan dan mempengaruhi kemunculan gejala PIU antara lain adalah akses yang relatif mudah dan gratis ke internet. Banyak perguruan tinggi saat ini menyediakan penggunaan internet yang tak terbatas dan gratis pada mahasiswa mereka. Biaya penggunaan per jam yang telah membatasi penggunaan berlebihan telah diganti oleh biaya untuk akses yang tidak terbatas, hal ini menghilangkan


(28)

alasan finansial untuk membatasi waktu online. Kebanyakan perguruan tinggi menyediakan bagi mahasiswa akses ke internet dalam gedung akademik dan peningkatan jumlah perguruan tinggi menyediakan akses kecepatan tinggi di gedung kuliah dan di berbagai lokasi via akses internet nirkabel.

Selain itu, dorongan dan kebutuhan penggunaan internet di kelas perguruan tinggi juga merupakan faktor yang memberi kontribusi pada kerentanan mahasiswa perguruan tinggi pada PIU (Kandell, 1998). Internet sering merupakan ekstensi alami dari ruang kelas. Sangat mudah bagi mahasiswa untuk melakukan hal lain selain mengerjakan tugas akademik, seperti: surfing internet, mengecek email, atau berbicara dalam chat room. Bagi kebanyakan mahasiswa pengalihan sesaat ini tidak akan memiliki konsekuensi jangka panjang. Mahasiswa yang tidak membatasi waktunya dalam pengalihan ini akan mungkin mengalami masalah dalam satu bidang atau lebih dalam pengembangan dan fungisonalsiasi.

E. Gambaran GejalaPathological Internet Use(PIU) pada Mahasiswa

Dari berbagai macam kelompok sosial, kelompok mahasiswalah yang memanfaatkan internet dalam skala besar. Mahasiswa merupakan kelompok yang mulai mengalami masalah yang berhubungan dengan penggunaan internet yang berlebihan. Generasi mahasiswa masa kini tumbuh pada masa dimana internet diperkenalkan dalam kehidupan mereka pada usia yang sangat muda (Jones, 2002). Selanjutnya, mahasiswa tersebut hidup dan bekerja dalam sebuah lingkungan yang kondusif untuk PIU (Kandell, 1998). Penggunaan


(29)

internet menjadi norma pada populasi mahasiswa dan sangat diperlukan oleh kebanyakan perguruan tinggi saat ini. Internet telah tumbuh secara substansial. Perkembangan yang terjadi dalam dunia internet ini adalah perkembangan yang ada hubungannya dengan kesenangan mengakses internet dan sarana akses seperti hubs nirkabel, telephone seluler, dan personal digital assistant

(PDA) yang menyediakan jalur-jalur ke internet.

Perguruan tinggi sekarang menyediakan akses internet dalam gedung akademik dan terjadi peningkatan jumlah perguruan tinggi yang menyediakan akses internet di gedung kuliah dan di berbagai lokasi via akses internet nirkabel (Wifi). Dalam perkembangannya institusi perguruan tinggi saat ini juga memberi akses internet yang mudah dan tak terbatas serta bebas biaya kepada mahasiswanya.

Patologis atau tidaknya seseorang menggunakan internet tergantung dari bagaimana sifat hubungan personal seseorang dengan internet yang diantaranya adalah; (a) Jumlah dan tipe kebutuhan yang disebut dengan aktivitas online. Penguna internet berusaha untuk memenuhi kebutuhan fisik, interpersonal, intrapersonal atau spiritual. Makin banyak kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh pengguna melalui internet, makin penting internet bagi orang itu; (b) Derajat deprivasi kebutuhan pokok yang tidak dipenuhi. Makin banyak kebutuhan pokok pengguna telah tertahan atau ditiadakan, makin banyak pengguna akan mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu. Internet itu sering menjadi sebuah tempat dimana kebutuhan-kebutuhan ini secara lebih mudah dipenuhi daripada dunia riil; (c) Tipe aktivitas internet.


(30)

Makin banyak fitur yang melibatkan aktivitas khusus, makin banyak kebutuhan pengguna yang berusaha dipenuhi melalui internet. “Tipe aktivitas internet yang berbeda dapat berubah sebagian besar dalam bagaimana mereka mempengaruhi kebutuhan yang berbeda. Lingkungan yang mengkombinasikan varitas fitur menyebut spectrum kebutuhan yang lebih luas dan, konsekuensinya, lebih memikat” (Suler, 1999); (d) Pengaruh internet pada kemampuan kehidupan riil pengguna untuk berfungsi. Fungsionalisasi berdampak pada bidang kesehatan fisik, prestasi kerja, dan hubungan yang signifikan. Banyak bidang-bidang ini yang diperburuk oleh penggunaan internet dan kedalaman (profundity) gangguan akan mengekspos keseriusan patologi; (e) Perasaan-perasaan distresssubjektif. Tanda-tanda peringatan PIU sering termasuk diantaranya perasaan depresi, frustasi, marah, rasa bersalah dan alinasi yang terkait dengan aktivitas internet pengguna; (f) Pengalaman dan fase keterlibatan. Selama pengguna internet mendapatkan pengalaman, mereka akan sering menyadari bahwa aktivitas-aktivitas internet tidak memenuhi kebutuhan dunia riil mereka atau kesenangan baru (novelty) internet hilang. Pengalaman sering membantu para pengguna menghindari aktivitas-aktivitas yang memerlukan keterlibatan yang berlebihan; (h) Keseimbangan dan integrasi kehidupan pribadi (in-person) dan dunia maya. Penggunaan internet yang sehat melibatkan integrasi hubungan dan aktivitasonline dengan aktivitas-aktivitas dan hubungan dunia riil. PIU sering menghasilkan kehidupanonline yang terisolasi sepenuhnya dari kehidupan pribadi seseorang


(31)

dan bahkan melindungi terhadap gangguan yang dipersepsi dari dunia riil (Suler, 1999).

Faktor inilah yang nantinya akan turut berperan menentukan patologis atau tidaknya seseorang dalam menggunakan internet. Tinggi rendahnya tingkat patologis seseorang dalam menggunakan internet akan ditentukan oleh jumlah gejala PIU yang muncul.

Individu yang memiliki pengalaman positif dengan internet akan diperkuat untuk terus menerus menggunakannya. Pengalaman positif ini akan bertindak untuk mengkondisikan seseorang untuk berusaha mengulangi penggunaan internet dan menerima penguatan positif yang sama yang dialami sebelumnya. Bentuk pengkondisian operan ini terus menerus sampai orang mencari aplikasi online yang baru untuk mencapai reinforcement fisiologis positif yang sama.

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat rentan terhadap kemunculan gejala PIU. Tidak hanya intensitas seseorang dalam mengakses internet yang dapat mempengaruhi kemunculan gejala PIU. Faktor kognitif seperti reinforment, kemudahan akses dan rendahnya biaya serta dorongan dan kebutuhan penggunaan internet di kelas perguruan tinggi juga merupakan faktor yang memberi kontribusi pada kerentanan mahasiswa perguruan tinggi pada PIU.


(32)

Gambar 1.Gambaran Terjadinya Gejala Pathological Internet Use pada mahasiswa

Internet

Faktor penyebab terjadinya PIU - Reinforcement - Kemudahan akses - Bebas biaya


(33)

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 1998). Menurut Sugiono (1999) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap satu obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Sedangkan mardalis (1990) menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi. Penelitian deskriptif ini tidak menguji atau tidak menggunakan hipotesis, tetapi hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini menggunakan data kuantitatif mengenai variabel, yang diperoleh melalui analisis skor jawaban subjek pada skala sebagaimana adanya. Hal tersebut bertujuan untuk menggambarkan gejala PIU pada mahasiswa.

B. Variable Penelitian

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Pathological Internet Use (PIU).


(34)

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Penyusunan definisi operasional ini perlu, karena digunakan untuk menunjukan alat pengambilan data yang akan digunakan dalam penelitian (Suryabrata, 1998).

Pathologycal Internet Use (PIU) adalah penggunaan internet yang berlebihan yang dapat mengakibatkan terganggunya satu atau lebih bidang-bidang fungsional kehidupan yang penting seperti hubungan yang signifikan, seperti: pekerjaan, sekolah, kesehatan mental, atau kesehatan fisik. PIU ditandai dengan adanya gejala-gejala yang antara lain adalah :

a. keasyikan dengan internet atau aktivitas yang terkait dengan internet.

b. toleransi dalam hal keharusan untuk meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan pada internet untuk menghasilkan pengaruh yang diinginkan.

c. usaha yang berulang untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet.

d. gejala penarikan diri dalam bentuk kegelisahan atau sifat mudah marah ketika usaha dilakukan untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet atau pengguna dipaksa untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet.


(35)

f. berbohong atau menutupi tingkat keterlibatan dengan internet atau tipe konten yang diakses.

g. melakukan tindakan online yang ilegal (misalnya, hacking dalam jaringan komputer, meng-copy file secara ilegal, mengunduh konten yang ilegal).

h. membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan, pekerjaan, atau peluang pendidikan atau peluang karir akibat keterlibatan dengan internet.

i. merasa bersalah mengenai jumlah waktu yang dihabiskan online

dan/atau rasa bersalah yang terkait dengan aktivitas yang terlibat ketikaonline.

Semakin tinggi skor yang diperoleh mahasiswa maka Pathological Internet Use(PIU) pada mahasiswa semakin tinggi.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian diperoleh dengan menggunakan purposive sampling, yaitu kelompok subjek tersebut dipilih berdasarkan cirri-ciri atau sifat-sifat khusus yang dipandang mempunyai sangkut erat dengan cirri-ciri atau sifat subjek penelitian yang telah diketahui sebelumnya (Hadi, 1991).

Kriteria-kriteria subjek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa yang berdomisili di kota Yogyakarta. b. Menempuh semester II-XIV.


(36)

c. Aktif menggunakan internet.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat atau instrumen pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data penelitian. Instrumen dapat berupa tes, angket, wawancara dan sebagainya (Soemanto, 1999). Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala yang diberikan kepada subjek penelitian kepada beberapa subjek pengguna internet.

Skala ini dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan gejala-gejala PIU. Gejala tersebut antara lain adalah: keasyikan dengan internet atau aktivitas yang terkait dengan internet, toleransi dalam hal keharusan untuk meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan pada internet agar untuk menghasilkan pengaruh yang diinginkan, usaha yang berulang untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet, gejala penarikan diri dalam bentuk kegelisahan atau sifat mudah marah ketika usaha dilakukan untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet atau pengguna dipaksa untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet, menggunakan internet untuk melarikan diri dari masalah lain atau perasaan disphorik, meletakan orang lain untuk menutupi tingkat keterlibatan dengan internet atau tipe konten yang diakses, telah melakukan tindakanonlineyang ilegal (misalnya,hackingdalam jaringan komputer, meng-copy file secara ilegal, mengunduh konten yang ilegal), membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan, pekerjaan, atau peluang pendidikan atau peluang karir akibat keterlibatan dengan internet,


(37)

perasaan bersalah mengenai jumlah waktu yang dihabiskan online dan/atau rasa bersalah yang terkait dengan aktivitas yang terlibat ketikaonline.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Summated Rattings dengan menggunakan Skala Likert yang telah dimodifikasi dengan meniadakan jawaban tengah (ragu-ragu) sehingga hanya memberi 4 alternatif jawaban. Jawaban tengah (ragu-ragu) ditiadakan dengan alasan untuk menghilangkan kecenderungan subjek untuk memilih jawaban netral karena alternatif jawaban ini bisa jadi menandakan bahwa subjek memang belum dapat memutuskan, bisa juga tidak memiliki pendapat atau ragu-ragu. Selain itu dengan 4 kategori jawaban akan digunakan untuk melihat kecenderungan pendapat subjek yaitu kearah setuju atau tidak setuju.

Alternatif jawaban yang tersedia antara lain adalah: a. SS : Sangat Setuju

b. S : Setuju c. TS : Tidak Setuju

d. STS : Sangat Tidak Setuju

Tabel 1

Nilai / Skor Berdasarkan Kategori Jawaban Skala Pathologycal Internet Use

Jawaban Favourable Unfavourable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3


(38)

Bila subjek penelitian menyatakan sangat setuju pada pernyataan

favourable berarti dia mengalami gejala tersebut sehingga skornya tinggi (4), sedangkan bagi subjek yang menyatakan sangat tidak setuju pada pernyataan favourable maka skornya rendah (1). Sebaliknya bila seseorang menyatakan sangat setuju pada pernyataanunfavourableberarti tidak mengalami gejala PIU sehingga skornya juga rendah (1), sedangkan subjek yang mengalami gejala PIU akan mendapatkan skor tinggi (4). Adapun jumlah skor total skala merupakan jumlah skor pada masing-masing item.

Tabel 2

Blue print Skala Pathologycal Internet Use sebelum uji coba

No Gejala PIU Favourable Unfavourable Jumlah

1. keasyikan dengan internet 1, 15, 41 23, 32, 45 6

2. toleransi waktu 2, 34, 40 14, 17, 49 6

3. Kegagalan usaha untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet

24, 33, 46 16, 22, 35 6

4. Penarikan diri 3, 25, 50 5, 13, 18 6

5. menggunaan internet untuk melarikan diri dari masalah

26, 48, 53 4, 19, 36 6

6. Berbohong tentang keterlibatannya dengan internet

8, 27, 42 12, 39, 44 6

7. Melakukan tindakan online

yang ilegal

9, 20, 47 11, 37, 51 6

8. Membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan

28, 30, 52 6, 21, 43 6

9. Perasaan bersalah mengenai penggunaan

10, 31, 54 7, 29, 38 6


(39)

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Isi

Alat ukur hendaknya mempunyai validitas yang baik. Validitas berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Validitas ini untuk mengetahui sejauhmana item-item dalam tes mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek representatif) dan sejauhmana item-item tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi). Validitas yang digunakan pada Skala PIU adalah validitas isi.

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment

(Azwar, 2001). Peneliti meminta penilaian dari dosen pembimbing dan item-itemnya dinyatakan sudah memenuhi aspek representatif dan aspek relevansi dalam pembuatan sebuah skala sehingga sudah bisa digunakan untuk penelitian.

2. Analisis Butir

Untuk mengukur kesahihan butir-butir pernyataan, digunakan korelasi skor tiap butir dengan skor total keseluruhan item. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin mendekati angka 1 yang bertanda positif maka daya diskriminasi itemnya semakin baik.


(40)

Untuk mengambil butir-butir yang sahih ditetapkan rix ≥ 0.25 (tabel nilai kritis koefisien korelasi (r) Product Moment), N dalam uji coba adalah 60 subjek.

3. Seleksi Item

Dari hasil uji coba skala harga diri diperoleh 39 item yang baik. Adapun item-item yang gugur sebagai berikut:

Tabel 3

Distribusi Nomor Item yang Sahih dan Gugur Setelah Uji Coba

No Gejala PIU Favourable Unfavourable Jumlah

1. keasyikan dengan internet 1, 15, 41 23, 32, 45 6

2. toleransi waktu 2, 34, 40 14, 17, 49 6

3. Kegagalan usaha untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet

24, 33, 46 16, 22, 35 6

4. Penarikan diri 3, 25, 50 5, 13, 18 6

5. menggunaan internet untuk melarikan diri dari masalah

26, 48,53 4,19, 36 6

6. Berbohong tentang keterlibatannya dengan internet

8, 27,42 12, 39, 44 6

7. Melakukan tindakan online

yang illegal

9, 20,47 11, 37, 51 6

8. Membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan

28, 30, 52 6, 21, 43 6

9. Perasaan bersalah mengenai penggunaan

10, 31,54 7,29,38 6

Total 27 27 54


(41)

Tabel 4

Blue print Skala Pathologycal Internet Use setelah uji coba

No Gejala PIU Favourable Unfavourable Jumlah

1. keasyikan dengan internet 1, 9, 30 15, 22, 33 6

2. toleransi waktu 24, 29 8, 10, 36 5

3. Kegagalan usaha untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet

16, 23, 34 14, 25 5

4. Penarikan diri 2, 17, 37 3, 7, 11 6

5. menggunaan internet untuk melarikan diri dari masalah

35 26 2

6. Berbohong tentang keterlibatannya dengan internet

5, 18 28, 32 4

7. Melakukan tindakan online

yang ilegal

6, 12 27, 38 4

8. Membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan

19, 20, 39 13, 31 5

9. Perasaan bersalah mengenai penggunaan

21 4 2

Total 20 19 39

4. Uji Reliablilitas

Reliabilitas adalah suatu keajegan, konsistensi atau kestabilan suatu alat ukur, di mana alat ukur tersebut dapat digunakan dengan hasil yang konsisten pada waktu yang berbeda untuk tujuan penelitian yang sama (Azwar, 2003). Uji reliabilitas ini untuk mengetahui sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya..

Untuk mengetahui reliabilitas item digunakan tehnik alpha dari Cronbach yang diuji dengan SPSSfor Windowversi 16. Alat ukur dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya mendekati nilai 0,9 (Azwar, 2001). Reliabilitas yang diperoleh skala PIU adalah 0,929 yang mengindikasikan bahwa skala tersebut mempunyai reliabilitas yang baik.


(42)

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif, meliputi penyajian data melalui table perhitungan modus, median, mean, standar deviasi serta perhitungan persentase (Sugiono, 2000).

Hasil analisis deskriptif biasanya berupa frekuensi dan persentase, tabulasi silang serta bentuk grafik dan chart pada data yang bersifat kategorial, serta berupa statistik-statistik kelompok (antara lain mean dan varians) pada data yang bukan kategorial (Azwar, 2001).

Tabel 5

Norma Kategori Jenjang

Norma Kategori

(μ+ 1,0σ)≤x Tinggi

(μ- 1,0σ)≤x < (μ+ 1,0σ) Sedang

x < (μ- 1,0σ) Rendah

Untuk mengetahui data teoritik maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :

a. Skor maksimum : 39 x 4 = 156 b. Skor minimum : 39 x 1 = 39 c. Range : 156 – 39 = 117

d. SD : 117 = 19,5

6

e. Mean teoritik : 156 + 39 = 97,5 2


(43)

Penentuan kategori PIU dilakukan dengan kategorisasi jenjang berdasarkan standar deviasi dan mean teoritik (Azwar, 2002) sebagai berikut :

X maximum teoritik : Skor paling tinggi yang mungkin didapat subjek pada skala, yaitu 4.

X minimum teoritik : Skor paling rendah yang mungkin didapat subjek pada skala, yaitu 1.

Range : Luas jarak sebaran antara nilai maksimum dan nilai minimum.

Standar deviasi (σ) : Luas jarak sebaran yang dibagi kedalam enam satuan deviasi standar.

Mean (μ) : Mean teoritis, yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.

Perhitungan di atas dapat di sederhanakan menjadi norma kategorisasi seperti pada tabel 5 berikut :

97,5 + 1,0 x 19,5 = 117 ≤ x

97,5 - 1,0 x 25 = 72,5 ≤ x < 97,5 + 1,0 x 19,5 = 117 X < 97,5 - 1,0 x 25 = 72,5 Tabel 6

Norma Kategori Jenjang

Norma Kategori

117 ≤ x Tinggi

72 ≤ x < 117 Sedang


(44)

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tentang gambaran gejala PIU pada mahasiswa dilaksanakan di kota Yogyakarta pada tanggal 25 Mei – 10 Juni 2009 . Jumlah responden yang digunakan adalah 60 orang dengan. Subjek yang di gunakan adalah mahasiswa semester II-XIV. Pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta subjek untuk mengisi skala PIU yang terdiri dari 54 aitem. Cara mengisi skala adalah dengan memberi tanda centang (√) pada huruf SS bila pernyataan tersebut Sangat Sesuai, S bila pernyataan tersebut Sesuai, TS bila pernyataan tersebut Tidak Sesuai, STS bila pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai.

B. Analisis Data

1. Analisis Data Skala

Pengujian normalitas menggunakan teknik analisis one sample Kolmogorov-Smirnof test dengan bantuan SPSS for Windows versi 16. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi dari gejala yang diselidiki tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi harapan distribusi normal teoritiknya. Normalitas berarti bentuk distribusi variabel dalam populasi berbentuk distribusi normal atau kurve normal (Hadi,2001).


(45)

Tabel 7

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

total

N 60

Mean 88.0000 Normal Parametersa

Std. Deviation 1.61896E1 Absolute .138 Positive .138 Most Extreme Differences

Negative -.075 Kolmogorov-Smirnov Z 1.069 Asymp. Sig. (2-tailed) .204

a. Test distribution is Normal.

Uji normalitas menyatakan bahwa jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka sebarannya normal, tetapi bila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka sebaran skornya tidak normal.

Hasil analisis data dalam penelitian dengan menggunakan teknik

Kolmogorov Smirnov pada SPSS versi 16, diperoleh signifikansi sebesar 0,204. Angka ini menunjukkan bahwa distribusi data subjek adalah normal, dengan nilai p yang dihasilkan lebih besar dari 0,05.

a. Deskriptif Data Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, penelitian ini memerlukan penyajian data melalui tabel, penghitungan nilai maksimum dan minimum, mean teoritis, mean empiris dan standar


(46)

deviasi. Berikut tabel yang berisi data penilaian berdasarkan penghitungan komputerisasi dengan menggunakan SPSS versi 16. Tabel 8

Deskripsi Data Penelitian

N 60

Skor Minimum Teoritik 39

Skor Minimum Empirik 58

Skor Maksimum Teoritik 156

Skor Maksimum Empirik 132

Mean Teoritik 97,5

Mean Empirik 88

Median 83

Modus 99,5

Standar Deviasi Teoritik 19,5

Standar Deviasi Empirik 16,2

Varians 262,102

Standar Deviasi (SD) teoritik yang diperoleh dari penghitungan rentang antara nilai maksimum teoritik dan nilai minimal teoritik dibagi 6 ( ) menunjukkan nilai Standar Deviasi (SD) empirik (16,2) lebih kecil daripada SD teoritik (19,5), yang artinya bahwa tingkat variasi jawaban pada kelompok data lebih rendah daripada tingkat variasi jawaban teoritik. Kondisi ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subjek penelitian kelompok data lebih rendah dari nilai rata-rata teoritik, yang berarti bahwa subjek


(47)

penelitian secara umum adalah kelompok yang homogen yaitu mahasiswa pengguna internet

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mean empirik (88) lebih kecil daripada mean teoritik (97,5), di uji lagi dengan uji statistik one sample test dengan bantuan SPSS for windows versi 16 dengan tujuan untuk membuktikan bahwa mean empirik secara signifikan lebih besar dari mean teoritik. Berikut ini hasil perhitungan uji one sample test :

Tabel 9

Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritis

One-Sample Statistics

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean total 60 88.0000 16.18956 2.09006

One-Sample Test

One-Sample Test

Test Value = 97.5

95% Confidence Interval of the Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper total -4.545 59 .000 -9.50000 -13.6822 -5.3178

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai t adalah sebesar -4.545 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,01 (p – 0,000 < 0,01) yang berarti secara signifikan ada perbedaan antara


(48)

mean empirik dan mean teoritik. Hal ini membuktikan bahwa secara signifikan mean empirik lebih kecil dari mean teoritik sehingga bisa dinyatakan bahwa gejala Pathologycal Internet Use (PIU) pada mahasiswa rendah.

b. Kategorisasi Gejala Pathological Internet Use pada Mahasiswa

Berdasarkan pada norma kategorisasi skala (tabel 6) pada bab sebelumnya, maka dapat dikategorisasikan skor total subjek berdasarkan tinggi-rendahnya. Berikut ini deskripsi skor total yang telah dikategorisasikan.

Tabel 10

Kategori Skor Total Subjek

Norma Kategori

117 ≤ x Tinggi

72 ≤ x < 117 Sedang

X < 72 Rendah

Tabel 11

Data Jumlah Subjek Per Kategori

Jumlah Subjek Kategori

Pria Wanita

Jumlah

Subjek Prosentase

Gejala PIU Tinggi 2 0 2 3,3%

Gejala PIU Sedang 32 19 51 85%

Gejala PIU Rendah 5 2 7 11,7%

Hasil pengkategorisasian dari tabel 10 diatas menunjukkan bahwa dari 60 orang subjek terdapat 2 orang tergolong dalam kategori tinggi (3,3%), 51 orang tergolong dalam kategori sedang (85%), dan 7


(49)

orang masuk pada kategori rendah (11,7%). Subjek penelitian terbanyak masuk dalam kategori sedang.

c. Deskripsi Kedudukan pada gejalaPathologycal Internet Use(PIU) Tabel 12

Deskripsi Data Tiap Gejala PIU

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

2 Skor Minimum

Teoritik 6 5 5 6 2 4 4 5 2

3 Skor Maksimum

Empirik 22 17 18 19 8 14 14 18 7

4 Skor Maksimum

Teoritik 24 20 20 24 8 16 16 20 8

5 Skor Minimum

Empirik 7 6 5 7 2 6 4 6 2

6 Mean Teoritik 15 12,5 12,5 15 5 10 10 12,5 5

7 Mean Empirik 14,25 12,35 11,37 12,7 5,4 9,8 8,8 9,5 4

8 Median 14 12 11 13 6 9 9 9 4

9 Modus 11 11 10 12 6 9 7 8 4

10 Standard Deviasi 3 2,5 2,5 3 1 2 2 2,5 1

11 Varian 12,6 7,6 8 9,25 3 3 4,8 6,9 1

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara umum subjek memiliki gejala PIU diri yang dikategorikan rendah dari tiap aspeknya yang tampak dari mean empirik yang lebih rendah dari mean teoritis. Apabila dilihat dari perbandingan perolehan nilai mean empirik yang


(50)

dibandingkan juga dengan mean teoritik yang diperoleh subjek penelitian, tampak bahwa indikator gejala PIU memperoleh pengungkapan diri tentang keasyikan dengan internet memperoleh mean empirik 14,25, toleransi waktu 12,35, Kegagalan usaha untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet 11,37, Penarikan diri 12,7, menggunaan internet untuk melarikan diri dari masalah 5,4, Berbohong tentang keterlibatannya dengan internet 9,8, Melakukan tindakan online yang illegal 8,8, Membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan 9,5, Perasaan bersalah mengenai penggunaan 4. Hal ini menunjukkan bahwa pada subjek dapat mengontrol penggunaan internetnya.

C. Pembahasan

Berdasarkan mean teoritik dari skala pengungkapan diri didapatkan hasil skor rata 97,5, dan mean empirik deskriptif data penelitian skor rata-rata subjek penelitian pengungkapan diri adalah 88. Ini berarti skor rata-rata-rata-rata teoritik lebih besar daripada skor rata-rata empirik.

Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian secara umum memiliki gejala penggunaan internet yang patologis (PIU) tergolong sedang. Dengan nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang tinggal di kota Yogyakarta cukup mampu mengintegrasikan hubungan dan aktivitas online


(51)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 subjek terdapat 2 subjek (3,3%) masuk dalam kategori tinggi, 51 subjek (85%) masuk dalam kategori sedang, dan 7 subjek (11,7%) masuk dalam kategori rendah. Berdasarkan data tersebut tampak bahwa subjek penelitian terbanyak ada pada kategori sedang.

Kehadiran internet tidak dapat dihindari dan sangat mudah mengaksesnya. Dengan hadirnya fasilitas hotspot dan work station yang tersambung ke internet di kampus, telephone seluler, dan personal digital assistant(PDA) yang menyediakan jalur-jalur ke internet membuktikan bahwa internet sudah memasuki kehidupan manusia khususnya mahasiswa sebagai kelompok yang memanfaatkan internet dalam skala besar. Karena pengaruh dari kemajuan teknologi ini yang menjadikan penggunaan internet sebagai norma pada populasi mahasiswa.

Hasil yang diperoleh penelitian ini menggambarkan bahwa 3,3% mahasiswa pengguna internet di Yogyakarta mengalami gejala PIU dengan kategori tinggi. Menurut Davis (2000) hal ini disebabkan karena adanya penguatan (reinforcement) yang mereka terima dari pengalaman. Jika individu itu memiliki pengalaman positif dengan teknologi baru, dia diperkuat untuk terus-menerus penggunaannya. Pengalaman positif ini akan mengkondisikan individu agar individu tersebut berusaha mengulangi penggunaan teknologi baru sehingga dapat menerima penguatan (reinforcement) positif yang sama yang dia alami sebelumnya. Bentuk pengkondisian operan ini terus menerus sampai orang mencari aplikasi online yang baru untuk mencapai penguatan fisiologis positif yang sama.


(52)

Selain itu faktor yang dapat menyebabkan munculnya gejala PIU lain adalah akses yang relatif mudah dan gratis. Kebanyakan perguruan tinggi saat ini menyediakan penggunaan internet yang tak terbatas dan gratis pada mahasiswa mereka. Biaya penggunaan per jam yang telah membatasi penggunaan berlebihan telah diganti oleh biaya untuk akses yang tidak terbatas, hal ini tentu saja menghilangkan alasan finansial untuk membatasi waktuonline.

Dorongan dan kebutuhan penggunaan internet di kelas perguruan tinggi juga merupakan faktor yang memberi kontribusi pada kerentanan mahasiswa perguruan tinggi pada PIU. Internet sering merupakan ekstensi alami dari ruang kelas sehingga mudah bagi mahasiswa untuk melakukan hal lain selain mengerjakan tugas akademik, seperti:surfinginternet, mengecek e-mail, atau berbicara dalamchat room.

Ciri-ciri mahasiswa dengan gejala tinggi antara lain adalah Kebutuhan atas jumlah waktu mahasiswa dengan gejala PIU tinggi semakin meningkat untuk mencapai kepuasan; Penarikan diri (Withdrawal) yang dapat berupa penghentian atau pengurangan dalam penggunaan internet yang telah berlangsung lama. Dalam usaha penghentian atau pengurangan penggunaan internet tersebut seseorang dapat mengalami kecemasan, agitasi psikomotor maupun pemikiran obsesif mengenai apa yang terjadi di internet. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan dalam sosial, pekerjaan, atau bidang fungsional penting lainnya.


(53)

Ciri selanjutnya adalah internet sering diakses lebih sering atau untuk periode waktu yang lebih lama dari yang diharapkan; Gagal untuk menghentikan atau mengontrol penggunaan internet; Banyak waktu dihabiskan dalam aktivitas yang berhubungan dengan penggunaan internet seperti; mencoba browser situs baru, mencari vendor internet, mengorganisir

file dari materi yang diunduh (download); Mereduksi aktivitas sosial, akademik atau pekerjaan yang penting karena penggunaan internet.

Ciri terakhir adalah melanjutkan penggunaan internet walaupun mengetahui bahwa masalah fisik, sosial, pekerjaan, atau psikologis yang menetap atau kambuhan ini mungkin telah disebabkan atau diperburuk oleh penggunaan internet (deprivasi tidur, kesulitan-kesulitan marital, pengabaian tugas kerja, atau perasaan-perasaan ketinggalan pada lainnya yang signifikan).

Pada kategori sedang terdapat 85% atau 51 subjek sampel yang diasumsikan bahwa mahasiswa tersebut dapat membatasi waktunya dalam menggunakan internet. Mereka yang terkategori sedang cenderung dapat mengontrol diri dalam hal waktu penggunaan maupun konten yang diakses. Aktivitas mereka dengan internet cenderung tidak mengganggu satu atau lebih bidang-bidang fungsional kehidupan penting lain seperti hubungan yang signifikan seperti: pekerjaan, sekolah, kesehatan mental, atau kesehatan fisik.

Pada kategori rendah terdapat 11,7% atau 7 orang subjek sample. Mahasiswa dengan kategori ini sangat mampu mengendalikan Penggunaan internet. Dalam menggunakan internet mereka melibatkan integrasi hubungan dan aktivitasonlinedengan aktivitas-aktivitas dan hubungan dunia riil.


(54)

Dari hasil wawancara dengan beberapa pengguna internet diperoleh keterangan bahwa beberapa penggunaa internet tersebut mengalami kurang dari 5 gejala PIU yang antara lain adalah keasyikan dengan internet atau aktivitas yang terkait dengan internet, toleransi dalam hal keharusan untuk meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan pada internet untuk menghasilkan pengaruh yang diinginkan, usaha yang berulang untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet, berbohong atau menutupi tingkat keterlibatan dengan internet atau tipe konten yang diakses, melakukan tindakan online yang ilegal (misalnya, hacking dalam jaringan komputer, meng-copy file secara ilegal, mengunduh konten yang ilegal). Hal ini menunjukan mereka mengalami gejala PIU dengan kategori sedang. Semua subyek mengakui bahwa mereka memang senang menggunakan internet. Mereka senang menggunakan facebook, google maupun situs-situs free download.

Dari semua penjelasan diatas, maka secara umum gejala

Pathologycal Internet Use(PIU) mahasiswa yang berada di kota Yogyakarta masuk ke dalam kategori rendah. Hal ini menunjukan, mahasiswa di Yogyakarta mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam menjaga keseimbangan dan integrasi kehidupan pribadi dan dunia maya.


(55)

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa tentang penggunaan internet yang patologis, maka dapat di simpulkan bahwa berdasarkan analisis data, secara umum subjek dalam penelitian ini mengalami gejala patologis yang cenderung rendah dalam menggunakan internet.

Dalam penelitian ini mahasiswa pengguna internet tidak banyak mengalami gangguan patologis seperti keasyikan dengan internet atau aktivitas yang terkait dengan internet, toleransi dalam hal keharusan untuk meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan pada internet untuk menghasilkan pengaruh yang diinginkan, usaha yang berulang untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet, gejala penarikan diri dalam bentuk kegelisahan atau sifat mudah marah ketika usaha dilakukan untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet atau pengguna dipaksa untuk mereduksi atau memutuskan penggunaan internet, menggunaan internet untuk melarikan diri dari masalah lain, berbohong atau menutupi tingkat keterlibatan dengan internet atau tipe konten yang diakses, melakukan tindakan online yang ilegal (misalnya, hacking dalam jaringan komputer, meng-copy file secara ilegal, mengunduh konten yang ilegal), membahayakan atau kehilangan hubungan yang signifikan, pekerjaan, atau peluang pendidikan atau peluang karir akibat keterlibatan dengan internet,


(56)

merasa bersalah mengenai jumlah waktu yang dihabiskan online dan/atau rasa bersalah yang terkait dengan aktivitas yang terlibat ketika online. Hal ini tampak pada skor rata teoritik (88) lebih besar daripada skor rata-rata empirik (97,5).

Pada kategori tinggi (3,3%) terdapat 2 orang subyek, pada kategori sedang (85%) terdapat 51 orang subyek, sedangkan pada kategori rendah (11,7%) terdapat 7 subyek.

i. Keterbatasan Penelitian

Desain penelitian ini tidak memakai kelompok kontrol yang mengakibatkan tidak adanya pembanding yang digunakan sehingga validitasnya masih lemah karena ada kemungkinan sumber-sumber invaliditas lain yang mempengaruhi perubahan pada subjek.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terutama skala PIU yang menggunakan self-report berpotensi untuk memunculkan respon yang tidak murni dari subyek. Hal ini mungkin dikarenakan pernyataan skala yang dianggap terlalu tegas.

C. Saran

Berdasarkan proses penelitian dan hasil penelitian pengungkapan diri, maka diajukan saran-saran sebagai berikut :


(57)

1. Bagi pengguna internet

Hasil penelitian dapat dilihat sebagai gejala yang cukup positif dan diharapkan agar individu yang menjalaninya tetap mengerti batasan-batasan dalam menggunakan internet sehingga tidak menunjukkan gejala patologis yang signifikan dalam menggunakan internet.

2. Bagi peneliti yang akan datang

Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang terkait dengan internet, disarankan untuk menggunakan variabel lain seperti, hubungan internet dengan prestasi akademik atau segi kehidupan lain. 3. Bagi Masyarakat

Semoga penelitian ini mampu membuka cara pandang masyarakat untuk lebih memahami penggunaan internet yang tepat sehingga tidak mengganggu segi kehidupan lain.


(58)

42

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, K. J. (2001). Internet Addiction Among College Students: An Exploratory Study. Journal of American College Health, 50, 21-26.

Armstrong, L., Phillips, J. G., & Saling, L. L. (2000). Potential Detriments of Heavier Internet Usage. International Journal of Human-Computer Studies, 53(4), 537-550.

Azwar, Saifuddin. (2001).Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar Offset.

Azwar, Saifuddin. (2003).Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Davis, R. A. (2001b).Internet Addicts Think Differently: An Inventory of Online Cognitions.Diambil dari http://www.internetaddiction.ca/scale.htm. Goldberg, I. (1996). Internet addiction: Electronic message posted to Research

Discussion List. Diambil dari http://www.cmhc.com/mlists/research/ and http://www1.rider.edu/~suler/psycyber/supportgp.html.

Grohol, J. M. (1997). What’s normal? How much is too much when spending time online?. Diambil dari www.grohol.com/archives/n100397.htm. Holmes, L. (1997). What is “normal” internet use?. Diambil dari

http://mentalhealth.miningco.com/health/mentalhealth/library/weekly/aa1 00697.htm.

Jones, S. (2002). The internet goes to college: How students are living in the

future with today's technology. Diambil dari

http://www.pewinternet.org/reports/toc.asp?Report=71.

Kandell, J. J. (1998). Internet addiction on campus: The vulnerability of college students.CyberPsychology & Behavior, 1(1), 11-17.


(59)

Mardalis. (1990).Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit Airlangga

Morahan-Martin, J. & Schumacher, P. (2000). Incidence and correlates of pathological internet use among college students. Computers in Human Behavior, 16, 13-29.

Scherer, K. (1997). College life online: Healthy and unhealthy internet use.

Journal of College Student Development, 38, 655-664. Sugiyono., 1999.Statistika untuk Penelitian,Bandung: CV. Alfabeta.

Suler, J. (1999). Publishing Online.Journal of Applied Psychoanalytic Studies, 1, 373-376.

Suler, J.R. (1999). Internet mailing lists.Journal of Applied Psychoanalytic Studies,1, 199-201.

Suler, J.R. (1999)To get what you need: Healthy and pathological internet use.

CyberPsychology and Behavior.

Suler, J.R. (1999). The Palace. New Observations: Cultures of Cyberspace, 120, 10.

Suryabrata, Sumadi,. (2005). Metodologi penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Young, K. S. (1998). Internet addiction: The emergence of a new clinical disorder.Cyberpsychology and Behavior, 1(3), 237-244.

Young, K. S. & Rogers, R. C. (1998). The relationship between depression and internet addiction. Cyberpsychology and Behavior, 1(1), 25-28.


(60)

44


(61)

45


(62)

Data Skor Penelitian Uji Coba

Item

Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 3 4 2 4 4 3 1 2 1 1 3 3 1 1 3 3 1 4 2 3 2 2 2 4 3 1 4 3 3 1 2 3 3 3 2 2 4 4 2 2 2 4 3 2 3 3 3 4 2 4 2 2 1 3 1 2 4 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 4 3 4 4 3 2 4 2 4 2 2 3 1 2 4 4 2 2 3 2 4 1 4 5 4 3 2 4 1 3 1 3 1 3 1 4 1 3 3 2 3 2 1 3 2 1 6 4 3 3 2 2 4 1 3 1 3 3 3 1 3 3 2 1 2 1 4 1 2 7 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 3 2 3 4 4 4 8 2 3 2 3 1 2 1 3 1 3 2 3 2 3 1 4 3 4 3 3 2 2 9 2 3 2 2 1 3 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 1 3 10 4 3 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 1 3 4 2 2 2 1 4 2 2 11 4 4 4 3 4 2 1 3 2 2 3 2 1 3 3 2 4 3 2 3 2 3 12 3 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 1 2 13 1 3 2 1 1 2 1 1 1 2 4 2 2 2 3 2 3 4 3 4 2 2 14 4 3 3 3 3 2 2 1 1 2 4 2 2 2 2 3 2 1 3 3 1 2 15 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 1 2 3 4 3 2 1 1 2 2 16 2 3 2 2 1 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 4 2 2 17 3 4 1 4 1 3 2 4 1 2 3 3 1 2 2 2 2 1 4 2 1 2 18 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 19 2 4 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 4 2 3 20 3 4 2 3 2 3 1 3 1 3 3 3 1 2 1 1 3 1 3 3 1 3 21 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 3 1 2 22 2 3 4 3 2 4 2 1 4 3 3 4 1 2 4 3 2 3 2 4 3 3 23 2 3 3 3 2 2 1 2 1 3 2 2 1 2 3 3 2 2 4 3 1 2 24 2 3 3 2 2 2 1 2 1 3 3 2 1 2 1 3 2 2 4 3 2 2 25 2 4 3 3 2 1 1 3 1 2 4 3 2 3 2 1 3 3 2 4 1 3 26 4 4 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 1 4 3 3 27 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 1 4 2 2 28 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 29 4 4 3 4 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 3 1 4 30 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 2 1 1 3 3 1 3 31 3 4 2 2 1 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 32 2 1 1 4 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 1 3 33 3 4 2 2 2 3 1 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 34 4 4 3 4 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 3 1 4 35 4 4 4 3 4 2 1 3 2 2 3 2 1 3 3 2 4 3 2 3 2 3


(63)

It e m Subje k 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 9 4 0 4 1 4 2 4 3 4 4 4 5 1 2 2 1 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 4 4 2 3 3 1 2 1 2 1 2 3 1 1 4 2 2 1 2 3 3 2 2 2 4 4 1 3 3 1 1 2 2 2 3 1 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 3 1 4 3 2 2 3 3 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 2 4 1 5 3 2 2 3 2 1 2 3 4 3 3 3 1 4 2 1 3 3 3 3 1 3 3 6 1 3 2 3 4 1 1 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 4 4 3 1 3 3 7 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 8 1 3 2 3 2 2 2 2 4 1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 9 1 4 1 3 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 3 2 36 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 4 37 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 2 3 2 3 1 2 3 2 1 3 1 3 38 4 4 4 3 4 2 1 3 2 2 3 2 1 3 3 2 4 3 2 3 2 3 39 3 3 2 3 3 3 1 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 4 1 3 2 3 40 2 3 2 4 1 2 1 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 1 4 1 2 41 4 4 3 3 2 3 1 2 3 3 4 2 2 3 3 1 3 3 2 4 1 2 42 3 4 2 2 2 2 1 3 1 2 3 2 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 43 4 3 2 1 2 3 1 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 1 2 44 2 2 3 3 1 3 2 3 1 2 4 1 2 3 3 2 4 2 1 4 2 3 45 1 4 2 3 2 4 2 3 1 2 2 3 1 2 1 1 2 1 3 1 1 3 46 3 3 2 3 2 2 1 4 1 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 47 4 4 3 3 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 2 2 1 1 2 2 48 2 3 4 4 2 3 1 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 1 2 49 1 4 2 2 2 4 2 4 1 2 3 3 2 2 2 1 1 1 3 2 1 2 50 3 3 3 3 3 3 1 4 3 4 4 1 3 1 4 3 3 3 2 4 3 3 51 2 3 3 2 1 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 2 4 2 2 52 1 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 3 3 3 1 2 3 1 1 2 53 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 54 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 1 2 55 3 4 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 56 3 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 4 2 3 2 3 57 2 4 2 1 2 3 2 1 1 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 58 2 2 2 4 1 3 1 2 1 4 1 2 1 1 1 2 1 1 4 2 2 1 59 3 4 2 2 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 4 2 3 60 1 3 2 4 1 3 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 4 4 1 1 2


(64)

10 1 2 2 4 3 2 2 3 4 4 4 3 2 2 3 1 3 3 3 3 1 3 4 11 3 2 3 2 3 2 1 3 2 4 2 4 3 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 12 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 13 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 14 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 1 15 1 1 1 4 3 2 2 2 4 1 2 3 2 3 2 1 2 3 3 4 2 2 1 16 2 2 1 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 17 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 1 1 4 3 2 2 2 1 3 1 3 2 18 2 2 2 3 1 1 3 2 3 1 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 1 2 2 19 2 2 1 1 3 2 3 2 1 2 2 1 1 2 3 2 3 3 1 3 1 1 1 20 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 21 2 1 2 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 2 22 3 4 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 4 3 23 1 2 1 3 3 2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 1 2 3 3 4 2 2 1 24 2 1 1 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 25 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 4 4 2 2 3 3 26 2 4 3 2 3 3 1 3 3 3 3 4 3 2 3 1 3 4 3 3 3 4 3 27 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 4 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 28 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 4 2 3 2 3 2 29 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 4 3 1 2 4 3 2 1 4 3 30 2 2 1 3 2 1 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 31 2 1 1 4 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 32 2 1 1 4 2 1 3 2 2 2 2 1 1 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 33 2 2 1 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 34 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 4 3 1 2 4 3 2 1 4 3 35 3 2 3 2 3 2 1 3 2 4 2 4 3 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 36 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 37 2 1 1 4 2 1 3 2 2 2 4 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 38 3 2 3 2 3 2 1 3 2 4 2 4 3 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 39 2 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 3 1 2 1 3 4 3 1 3 1 40 3 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 4 2 1 2 3 3 3 1 4 1 41 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 2 3 4 4 2 2 2 42 2 1 1 3 2 1 3 3 2 2 2 1 1 2 4 2 2 2 1 2 1 2 2 43 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 44 3 2 3 2 3 3 1 3 3 4 2 3 2 3 2 1 2 4 1 2 2 3 1 45 2 1 1 3 2 1 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 4 1 2 2 2 2 46 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 3 4 1 2 2 47 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 3 4 2 2 2 48 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 3 1 2 1


(65)

49 2 1 1 4 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 3 1 2 1 2 3 2 1 4 50 4 4 3 2 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 2 1 3 4 4 4 3 4 3 51 2 4 3 3 4 2 2 4 3 2 3 4 3 2 1 1 2 4 3 3 3 3 1 52 2 1 1 3 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 53 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 54 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 1 2 1 55 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 2 4 2 4 1 3 4 3 2 1 56 3 2 1 3 2 1 4 1 3 2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 1 57 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 3 1 3 1 2 2 58 1 1 1 4 4 1 4 3 3 1 1 1 1 3 1 1 3 2 1 4 1 2 1 59 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 2 2 1 60 2 2 1 4 2 1 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 2

It e m Subje k 4 6 4 7 4 8 4 9 5 0 5 1 5 2 5 3 5 4 1 2 3 4 1 2 1 1 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 1 3 4 2 3 2 2 3 1 4 3 4 3 3 4 2 3 4 1 5 1 3 4 3 2 2 3 4 2 6 3 3 2 2 3 1 2 3 2 7 3 3 4 2 3 3 2 2 2 8 2 4 3 2 2 1 2 3 2 9 2 3 2 2 1 1 1 3 2 10 2 3 2 3 1 1 3 3 2 11 3 3 3 2 3 2 2 3 1 12 1 3 2 2 3 1 1 3 2 13 2 4 1 3 3 3 1 4 3 14 3 2 3 2 3 1 1 3 2 15 2 3 3 1 4 2 1 2 3 16 3 4 2 1 4 3 2 4 2 17 2 3 4 1 1 4 2 4 2 18 2 3 3 2 2 1 2 4 3 19 2 3 2 1 2 1 3 4 2 20 2 3 3 1 2 2 1 4 2 21 3 4 2 2 2 4 2 2 2 22 4 4 3 4 2 2 1 1 3


(66)

23 2 3 3 1 3 2 1 3 3 24 2 3 2 2 3 2 1 2 3 25 3 4 3 3 3 4 3 2 2 26 3 4 2 3 2 2 3 3 3 27 3 4 3 3 2 2 3 2 3 28 3 4 2 1 2 3 3 1 3 29 3 3 4 2 3 3 2 2 2 30 2 3 3 1 1 2 2 3 2 31 3 4 2 3 2 2 1 2 2 32 3 2 4 1 2 1 1 4 1 33 2 2 2 2 2 2 2 3 2 34 3 3 4 2 3 3 2 2 2 35 3 3 3 2 3 2 2 3 1 36 3 4 2 2 1 1 2 2 2 37 3 4 3 2 2 1 2 3 1 38 3 3 3 2 3 2 2 3 1 39 2 4 3 2 2 2 2 2 3 40 3 3 4 3 1 2 1 3 3 41 2 4 3 3 3 2 3 2 2 42 2 2 2 1 1 4 2 3 2 43 2 3 1 2 3 1 2 2 1 44 3 2 3 1 3 2 2 1 3 45 2 4 3 2 2 2 1 3 2 46 2 2 3 2 2 2 3 2 2 47 2 2 3 2 3 1 2 4 4 48 2 4 4 2 2 2 2 2 1 49 2 3 2 2 3 1 2 4 2 50 3 4 3 3 3 3 3 3 3 51 3 2 2 3 3 1 3 2 3 52 1 4 2 1 1 2 2 3 2 53 3 4 3 2 2 2 3 2 1 54 1 2 1 1 1 2 2 3 2 55 3 2 3 2 1 2 2 4 3 56 2 4 1 3 2 3 2 3 3 57 2 4 3 3 1 1 1 3 1 58 1 4 2 1 1 1 1 2 1 59 3 4 2 3 2 2 3 1 4 60 1 3 2 2 2 1 1 4 2


(67)

Reability Analysis Scale

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

V1 2.75 .914 60

V2 3.27 .733 60

V3 2.52 .792 60

V4 2.72 .922 60

V5 2.15 .917 60

V6 2.63 .688 60

V7 1.42 .591 60

V8 2.57 .851 60

V9 1.60 .827 60

V10 2.42 .720 60

V11 2.67 .774 60

V12 2.47 .676 60

V13 1.73 .634 60

V14 2.45 .746 60

V15 2.45 .852 60

V16 2.12 .761 60

V17 2.42 .787 60

V18 2.22 .922 60

V19 2.27 .954 60

V20 2.93 .918 60

V21 1.67 .655 60

V22 2.52 .701 60

V23 2.23 .722 60

V24 2.07 .880 60

V25 1.80 .777 60

V26 2.92 .671 60

V27 2.47 .700 60

V28 1.77 .767 60

V29 2.23 .831 60


(68)

V31 2.55 .769 60

V32 2.38 .940 60

V33 2.25 .795 60

V34 2.50 .966 60

V35 2.10 .752 60

V36 2.67 .896 60

V37 2.32 .770 60

V38 1.63 .610 60

V39 2.32 .537 60

V40 2.95 .811 60

V41 2.45 .982 60

V42 2.85 .685 60

V43 1.62 .739 60

V44 2.47 .769 60

V45 1.98 .813 60

V46 2.37 .712 60

V47 3.25 .728 60

V48 2.72 .846 60

V49 2.03 .758 60

V50 2.28 .865 60

V51 1.97 .863 60

V52 1.98 .770 60

V53 2.80 .879 60


(69)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

V1 123.67 236.972 .413 .877

V2 123.15 244.842 .177 .881

V3 123.90 238.803 .409 .878

V4 123.70 242.180 .223 .881

V5 124.27 234.334 .508 .876

V6 123.78 246.545 .112 .881

V7 125.00 243.695 .292 .879

V8 123.85 238.740 .379 .878

V9 124.82 231.474 .686 .873

V10 124.00 243.153 .257 .880

V11 123.75 245.343 .144 .881

V12 123.95 250.896 -.090 .884

V13 124.68 243.000 .305 .879

V14 123.97 240.914 .344 .879

V15 123.97 232.338 .630 .874

V16 124.30 248.485 .015 .883

V17 124.00 239.661 .375 .878

V18 124.20 239.586 .315 .879

V19 124.15 260.265 -.381 .890

V20 123.48 235.508 .464 .877

V21 124.75 238.970 .495 .877

V22 123.90 238.939 .462 .877

V23 124.18 234.559 .649 .875

V24 124.35 233.757 .554 .875

V25 124.62 232.647 .683 .874

V26 123.50 255.305 -.295 .886

V27 123.95 239.336 .443 .877

V28 124.65 232.164 .713 .873

V29 124.18 264.864 -.596 .892


(70)

V31 123.87 239.270 .403 .878

V32 124.03 230.575 .629 .874

V33 124.17 237.429 .464 .877

V34 123.92 227.874 .708 .872

V35 124.32 230.423 .807 .872

V36 123.75 240.191 .304 .879

V37 124.10 242.464 .266 .880

V38 124.78 253.190 -.213 .885

V39 124.10 242.397 .404 .878

V40 123.47 233.846 .602 .875

V41 123.97 232.575 .531 .875

V42 123.57 250.012 -.048 .883

V43 124.80 236.976 .524 .876

V44 123.95 237.981 .457 .877

V45 124.43 240.250 .338 .879

V46 124.05 236.794 .553 .876

V47 123.17 246.751 .094 .882

V48 123.70 239.739 .343 .879

V49 124.38 239.325 .406 .878

V50 124.13 238.016 .400 .878

V51 124.45 240.760 .296 .879

V52 124.43 238.114 .451 .877

V53 123.62 256.851 -.291 .888

V54 124.23 245.775 .118 .882

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items


(71)

55


(72)

Data Skor Penelitian yang Sahih

Item

Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 3 2 4 1 2 1 1 1 3 1 4 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1 2 4 1 3 1 2 3 2 4 4 2 2 3 2 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 4 3 4 2 2 4 2 2 4 4 2 3 4 1 4 3 3 2 3 2 2 3 3 5 4 2 1 1 3 1 1 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 2 1 3 4 3 6 4 3 2 1 3 1 1 3 3 1 2 4 1 2 1 3 2 4 1 2 3 3 7 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 8 2 2 1 1 3 1 2 3 1 3 4 3 2 2 1 3 2 2 2 2 4 1 9 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 1 3 1 4 1 2 1 2 2 3 10 4 1 1 2 2 1 1 3 4 2 2 4 2 2 1 2 2 3 2 3 4 4 11 4 4 4 1 3 2 1 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 12 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 13 1 2 1 1 1 1 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 14 4 3 3 2 1 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 15 3 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 1 2 2 1 1 1 3 2 2 4 1 16 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 17 3 1 1 2 4 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 18 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 19 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 1 3 2 2 1 2 20 3 2 2 1 3 1 1 2 1 3 1 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 21 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 1 2 3 2 2 3 1 22 2 4 2 2 1 4 1 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 23 2 3 2 1 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 1 2 1 3 2 2 3 1 24 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 3 2 25 2 3 2 1 3 1 2 3 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 4 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 27 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 28 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 29 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 3 2 3 3 2 2 3 4 30 3 2 2 2 3 2 2 1 3 1 1 3 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 31 3 2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 32 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 3 1 3 2 1 1 2 1 2 2 2 33 3 2 2 1 2 1 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 34 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 3 2 3 3 2 2 3 4 35 4 4 4 1 3 2 1 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4


(1)

48. Saya dapat mengatasi masalah-masalah saya 49. Saya merasa tidak perlu meluangkan lebih

banyak waktu lagi untuk mengakses internet agar merasa puas

50. Saya akan marah ketika dipaksa untuk berhenti menggunakan internet

51. Saya tidak suka merusak jaringan internet orang lain

52. Tugas kuliah saya terlantar karena terlalu sering menggunakan internet

53. Saya akan mendahulukan menyelesaikan masalah saya dari pada berinternet

54. Saya merasa bersalah pernah mencuri melalui internet

Pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan, saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya.


(2)

88 A.

SKALA


(3)

belakang pertanyaan yang disajikan. Identitas diri

Nama : ___________________( inisial ) Usia : ___________________tahun Jenis Kelamin : Laki – laki / Perempuan Jurusan : ___________________ Perguruan tinggi : ___________________ Semester : ___________________

Aktif menggunakan internet sejak _________bulan/tahun yang lalu Dalam sekali mengakses, berapa lama waktu yang anda habiskan □Kurang dari 30 menit □1-2 jam □3-4 jam

□30 menit-1 jam □2-3 jam □lebih dari 4 jam Dalam seminggu, seberapa sering anda mengakses internet □1 kali □3 kali □5 kali □lebih dari 7 kali □2 kali □4 kali □6 kali


(4)

Petunjuk pengisian :

Berikut ini terdapat 54 buah pernyataan.

Bacalah dan pahami setiap pernyataan tersebut dengan seksama.

Kemudian anda diminta untuk memberikan pendapat anda yang dianggap sesuai dengan diri anda, dengan memberikan tanda centang atau check list (√) di dalam kotak yang telah tersedia di belakang setiap pernyataan yang disajikan, yaitu : SS apabila saudara merasa ‘Sangat Sesuai’ dengan pernyataan yang

ditunjukkan

S apabila saudara merasa ‘Sesuai’ dengan pernyataan yang ditunjukkan TS apabila saudara merasa ‘Tidak Sesuai’ dengan pernyataan yang

ditunjukkan

STS apabila saudara merasa ‘Sangat Tidak Sesuai’ dengan pernyataan yang ditunjukkan

Anda bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan diri anda sendiri, tidak ada jawaban yang benar ataupun salahkarena jawaban yang anda pilih mencerminkan diri anda sendiri. Diusahakan untuk mengisi setiap pernyataan secara berurutan agar tidak ada satupun pernyataan yang terlewati.


(5)

waktu

2. Saya kesal jika di suruh mengurangi waktu online

3. Saya lebih senang bertemu dengan teman-teman dari pada dengan internet

4. Banyak hal yang dapat diperoleh dari internet 5. Orang tua saya tidak tahu kalau saya sering

membuang waktu dengan menggunakan internet

6. Saya sering membeli program (software) dari kartu kredit orang lain

7. Saya menyesal sering meninggalkan waktu kuliah untuk menggunakan internet

8. Jika tidak bisa mengakses internet saya akan melakukan kegiatan lain

9. Saya mengakses internet tidak lebih lama dari yang seharusnya

10. Kegiatan saya sering jadi terlantar karena terlalu asyikonline

11. Saya selalu menargetkan waktu untukonline 12. Saya tidak merasa gelisah saat tidakonline 13. Jika berhasil mengunduh file ilegal saya akan

membagikannya dengan orang lain

14. Saya mampu meningkatkan prestasi belajar saya

15. Saya bisa mengurangi penggunaan internet 16. Saya mengakses internet secukupnya

17. Saya sering mencoba untuk berhenti mengakses internet namun tidak berhasil

18. Saya lebih cepat marah ketika tidak sedang online

19. Saya merahasiakan lama waktu saya mengakses internet

20. Hubungan dengan teman dekat saya jadi renggang karena terlalu seringonline

21. Saya tetap mengakses internet, meskipun saya tahu ada hal yang lebih penting yang harus dilakukan

22. Saya terkadang merasa menyesal karena menghabiskan banyak waktu hanya untuk internet


(6)

24. Saya tidak bisa mengalihkan kegiatan saya berinternet dengan kegiatan lain

25. Saya merasa perlu meluangkan lebih banyak waktu lagi untuk mengakses internet agar merasa puas

26. Saya dapat mengontrol keinginan saya menggunakan internet

27. Saya sering menggunakan internet untuk menjauhi jika ada hal yang tidak menyenangkan

28. Saya tidak menyebarkan virus komputer

29. Saya tidak pernah ditegur jika menghabiskan banyak waktu dengan internet

30. Saya cenderung menggunakan internet dengan waktu yang lebih lama daripada di awal penggunaan

31. Saya sering tidur larut ketika menggunakan internet

32. Hubungan saya dengan teman-teman baik-baik saja

33. Orang tua saya mendukung semua kegiatan saya di internet

34. Banyak hal yang lebih menyenangkan dari mengakses internet

35. Saya tidak bisa mengurangi waktuonlinesaya 36. Saya merasa tidak perlu meluangkan lebih

banyak waktu lagi untuk mengakses internet agar merasa puas

37. Saya akan marah ketika dipaksa untuk berhenti menggunakan internet

38. Saya tidak suka merusak jaringan internet orang lain

39. Tugas kuliah saya terlantar karena terlalu sering menggunakan internet

Pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan, saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya.