12
alasan finansial untuk membatasi waktu online. Kebanyakan perguruan tinggi menyediakan bagi mahasiswa akses ke internet dalam gedung akademik dan
peningkatan jumlah perguruan tinggi menyediakan akses kecepatan tinggi di gedung kuliah dan di berbagai lokasi via akses internet nirkabel.
Selain itu, dorongan dan kebutuhan penggunaan internet di kelas perguruan tinggi juga merupakan faktor yang memberi kontribusi pada
kerentanan mahasiswa perguruan tinggi pada PIU Kandell, 1998. Internet sering merupakan ekstensi alami dari ruang kelas. Sangat mudah bagi
mahasiswa untuk melakukan hal lain selain mengerjakan tugas akademik, seperti: surfing internet, mengecek email, atau berbicara dalam chat room.
Bagi kebanyakan mahasiswa pengalihan sesaat ini tidak akan memiliki konsekuensi jangka panjang. Mahasiswa yang tidak membatasi waktunya
dalam pengalihan ini akan mungkin mengalami masalah dalam satu bidang atau lebih dalam pengembangan dan fungisonalsiasi.
E. Gambaran Gejala Pathological Internet Use PIU pada Mahasiswa
Dari berbagai macam kelompok sosial, kelompok mahasiswalah yang memanfaatkan internet dalam skala besar. Mahasiswa merupakan kelompok
yang mulai mengalami masalah yang berhubungan dengan penggunaan internet yang berlebihan. Generasi mahasiswa masa kini tumbuh pada masa
dimana internet diperkenalkan dalam kehidupan mereka pada usia yang sangat muda Jones, 2002. Selanjutnya, mahasiswa tersebut hidup dan bekerja dalam
sebuah lingkungan yang kondusif untuk PIU Kandell, 1998. Penggunaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
internet menjadi norma pada populasi mahasiswa dan sangat diperlukan oleh kebanyakan perguruan tinggi saat ini. Internet telah tumbuh secara substansial.
Perkembangan yang terjadi dalam dunia internet ini adalah perkembangan yang ada hubungannya dengan kesenangan mengakses internet dan sarana
akses seperti hubs nirkabel, telephone seluler, dan personal digital assistant PDA yang menyediakan jalur-jalur ke internet.
Perguruan tinggi sekarang menyediakan akses internet dalam gedung akademik dan terjadi peningkatan jumlah perguruan tinggi yang menyediakan
akses internet di gedung kuliah dan di berbagai lokasi via akses internet nirkabel Wifi. Dalam perkembangannya institusi perguruan tinggi saat ini
juga memberi akses internet yang mudah dan tak terbatas serta bebas biaya kepada mahasiswanya.
Patologis atau tidaknya seseorang menggunakan internet tergantung dari bagaimana sifat hubungan personal seseorang dengan internet yang
diantaranya adalah; a Jumlah dan tipe kebutuhan yang disebut dengan aktivitas online. Penguna internet berusaha untuk memenuhi kebutuhan fisik,
interpersonal, intrapersonal atau spiritual. Makin banyak kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh pengguna melalui internet, makin penting internet bagi
orang itu; b Derajat deprivasi kebutuhan pokok yang tidak dipenuhi. Makin banyak kebutuhan pokok pengguna telah tertahan atau ditiadakan, makin
banyak pengguna akan mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu. Internet itu sering menjadi sebuah tempat dimana kebutuhan-kebutuhan ini
secara lebih mudah dipenuhi daripada dunia riil; c Tipe aktivitas internet. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Makin banyak fitur yang melibatkan aktivitas khusus, makin banyak kebutuhan pengguna yang berusaha dipenuhi melalui internet. “Tipe aktivitas internet
yang berbeda dapat berubah sebagian besar dalam bagaimana mereka mempengaruhi kebutuhan yang berbeda. Lingkungan yang mengkombinasikan
varitas fitur
menyebut spectrum
kebutuhan yang
lebih luas
dan, konsekuensinya, lebih memikat” Suler, 1999; d Pengaruh internet pada
kemampuan kehidupan riil pengguna untuk berfungsi. Fungsionalisasi berdampak pada bidang kesehatan fisik, prestasi kerja, dan hubungan yang
signifikan. Banyak bidang-bidang ini yang diperburuk oleh penggunaan internet dan kedalaman profundity gangguan akan mengekspos keseriusan
patologi; e Perasaan-perasaan distress subjektif. Tanda-tanda peringatan PIU sering termasuk diantaranya perasaan depresi, frustasi, marah, rasa bersalah
dan alinasi yang terkait dengan aktivitas internet pengguna; f Pengalaman dan fase keterlibatan. Selama pengguna internet mendapatkan pengalaman,
mereka akan sering menyadari bahwa aktivitas-aktivitas internet tidak memenuhi kebutuhan dunia riil mereka atau kesenangan baru novelty internet
hilang. Pengalaman sering membantu para pengguna menghindari aktivitas- aktivitas yang memerlukan keterlibatan yang berlebihan; h Keseimbangan
dan integrasi kehidupan pribadi in-person dan dunia maya. Penggunaan internet yang sehat melibatkan integrasi hubungan dan aktivitas online dengan
aktivitas-aktivitas dan hubungan dunia riil. PIU sering menghasilkan kehidupan online yang terisolasi sepenuhnya dari kehidupan pribadi seseorang
15
dan bahkan melindungi terhadap gangguan yang dipersepsi dari dunia riil Suler, 1999.
Faktor inilah yang nantinya akan turut berperan menentukan patologis atau tidaknya seseorang dalam menggunakan internet. Tinggi rendahnya
tingkat patologis seseorang dalam menggunakan internet akan ditentukan oleh jumlah gejala PIU yang muncul.
Individu yang memiliki pengalaman positif dengan internet akan diperkuat untuk terus menerus menggunakannya. Pengalaman positif ini akan
bertindak untuk mengkondisikan seseorang untuk berusaha mengulangi penggunaan internet dan menerima penguatan positif yang sama yang dialami
sebelumnya. Bentuk pengkondisian operan ini terus menerus sampai orang mencari aplikasi online yang baru untuk mencapai reinforcement fisiologis
positif yang sama. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat
rentan terhadap kemunculan gejala PIU. Tidak hanya intensitas seseorang dalam mengakses internet yang dapat mempengaruhi kemunculan gejala PIU.
Faktor kognitif seperti reinforment, kemudahan akses dan rendahnya biaya serta dorongan dan kebutuhan penggunaan internet di kelas perguruan tinggi
juga merupakan faktor yang memberi kontribusi pada kerentanan mahasiswa perguruan tinggi pada PIU.
16
Gambar 1. Gambaran Terjadinya Gejala Pathological Internet Use pada
mahasiswa
Internet
Faktor penyebab terjadinya PIU
- Reinforcement - Kemudahan akses
- Bebas biaya Mahasiswa
Gejala PIU PIU
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN