Pada sistem ini, penulis lebih berkonsentrasi pada bagian central unit. Banyak penelitian yang sudah membuat sistem untuk memonitoring kualitas kolam air ikan. Salah
satu penelitian yang sudah ada dilakukan oleh Charles Wilianto, dalam penelitian berjudul “Sistem Komunikasi Pengendalian Kualitas Air Kolam Ikan Berbasis ATMega 128”.
Dalam penelitian yang dilakukan Charles Wilianto apabila cental unit mengirimkan perintah untuk mengambil data ke remote unit, Remote unit mengumpulkan data dari setiap
sensor dan disatukan menjadi paket data yang kemudian dikirimkan ke cental unit menggunakan kabel untuk kemudian dipisahkan kembali dan ditampilkan dalam bentuk
tabel dan grafik. Metode pengiriman paket data masih secara manual dan mengunakan kabel untuk menghubungkan antara remote unit dengan central unit [1].
Menggunakan konsep penelitian yang sama namun dengan metode yang berbeda, penulis yang berkonsentrasi pada bagian central unit akan menerima paket data secara
otomatis dari remote unit dengan menggunakan wireless sebagai penghubung antara remote unit dengan central unit. Setiap 60 menit remote unit akan mengirimkan paket data
ke central unit. Paket data tersebut kemudian dipisahkan untuk kemudian diterjemahkan dan ditampilkan di monitor. Paket data yang diterima disimpan ke dalam tabel dan dapat
dibuat grafik. Maka, dengan Sistem Telemetri Kualitas Kolam Air Ikan dengan RFM12-433S
sebagai central unit, semua data dapat dilihat melalui monitor pada central unit . Sistem ini memudahkan dalam mengontrol dan mengukur kualitas air kolam ikan seperti tingkat
derajat keasaman pH, kekeruhan, kandungan oksigen DO, dan temperatur.
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem untuk menerima data yang dikirimkan dari remote unit Sistem Telemetri Kualitas Kolam Air Ikan dengan
RFM12-433S dan data tersebut akan ditampilkan melalui PC pada central unit. Manfaat dari penelitian adalah memudahkan pemantauan kualitas air kolam ikan sehingga
monitoring dapat dilakukan selama 24 jam dan dapat dilakukan dari jarak jauh.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : a.
Menggunakan modul RFM12-433S untuk transceiver dan receiver. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Menggunakan Atmega 8535 untuk komunikasi dengan RFM12-433S dengan
komunikasi SPI. c.
Menggunakan AVR Codevition untuk program Atmega 8535. d.
Menggunakan Visual Basic untuk User Interface. e.
Menggunakan Miccrosoft Access untuk penyimpanan database. f.
Paket data yang diterima, disimpan di dalam tabel dan dapat dibuat grafik. g.
Data sensor yang diterima diawali dengan inisial data sensor yang dikirimkan dan diakhiri dengan karakter pagar .
h. Batas pengujian pada ruang terbuka dengan jarak 5 meter, 10 meter, 15 meter.
i. Frekuensi yang digunakan yaitu 432MHz, 435MHz, dan 437MHz.
j. Batas pengujian baudrate pada 1kbps, 2kbps, dan 5kbps.
1.4. Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan adalah : a.
Studi lineatur berupa pengumpulan referensi buku – buku, referensi dari internet
berupa jurnal dan artikel. b.
Studi kasus terhadap alat yang sudah dibuat sebelumnya. Tahap ini dilakukan guna memahami prinsip kerja dari alat yang telah dibuat sebelumnya.
c. Perancangan sistem hardware dan software. Tahap ini bertujuan mencari bentuk
model yang optimal dari sistem yang dibuat dengan mempertimbangkan dari berbagai faktor permasalahan dan kebutuhan yang telah ditentukan.
d. Pembuatan sistem hardware dan software. Sistem bekerja apabila, central unit
dapat menerima data yang dikirimkan dari remote unit secara otomatis dengan menggunakan wireless dan ditampilkan pada monitor PC atau laptop.
e. Analisa dan pengambilan kesimpulan. Analisa data dilakukan dengan memeriksa
semua data yang diterima oleh central unit dari remote unit dengan pengiriman data dengan jangkauan jarak yang berbeda 5 meter, 10 meter, 15 meter serta penggunaan
frekuensi yang berbeda yaitu 432MHz, 435MHz, dan 437MHz dan baudrate yang berbeda yaitu 1kbps, 2kbps, dan 5kbps.
4
BAB II DASAR TEORI