Fitur-fitur Atmega8535 Konfigurasi Pin ATMega8535 USART Universal Synchronous and Ansynchronous Serial Receiver and

Gambar 2.1.Gambar mikrokontroler ATMega8535 ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC. Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughputmendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah.Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan[7].

2.2.1. Fitur-fitur Atmega8535

Di dalam Atmega8535 terdapat beberapa fitur, seperti berikut [9]: a. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A,Port B,Port C dan Port D. b. ADC 8 channel 10 bit. c. Tiga buah TimerCounter dengan kemampuan pembanding. d. CPU yang terdiri atas 32 buah register. e. Watchdogtimer dengan osilator internal. f. SRAM sebesar 512 byte. g. Memori Flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write. h. Interrupt internal dan eksternal i. Port antarmuka SPI Serial Peripheral Interface. j. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. k. Antarmuka komparator analog. l. Port USART untuk komunikasi serial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.2. Konfigurasi Pin ATMega8535

Gambar 2.2. Konfigurasi port Atmega8535 [7] Secara umum konfigurasi dan fungsi pin ATMega8535 ditunjukkan pada gambar 2.2 dan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. VCC Input sumber tegangan +. b. GNDGround - . c. Port A PA7 … PA0 Berfungsi sebagai input analog dari ADC Analog to Digital Converter. Port ini juga berfungsi sebagai port IO dua arah, jika ADC tidak digunakan. d. Port B PB7 … PB0 Berfungsi sebagai port IO dua arah. Port PB5, PB6 dan PB7 juga berfungsi sebagai MOSI, MISO dan SCK yang dipergunakan pada proses downloading. e. Port C PC7 … PC0 Berfungsi sebagai port IO dua arah. Fungsi lain port ini selengkapnya bisa dibaca pada buku petunjuk ”AVR ATMega8535” f. Port D PD7 … PD0 Berfungsi sebagai port IO dua arah. Port PD0 dan PD1 juga berfungsi sebagai RXD dan TXD, yang dipergunakan untuk komunikasi serial. g. RESET Inputreset. h. XTAL1 Input ke amplifier inverting osilator dan input ke sirkuit clockinternal. i. XTAL2 Output dari amplifier inverting osilator. j. AVCC Input tegangan untuk PortA dan ADC. k. AREF Tegangan referensi untuk ADC.

2.2.3. USART Universal Synchronous and Ansynchronous Serial Receiver and

Transmitter USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroler maupun dengan modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART. USART memungkinkan transmisi data baik secara syncrhronous maupun asyncrhronous, sehingga dengan memiliki USART pasti kompatibel dengan UART. Pada ATmega8535, secara umum pengaturan mode syncrhronous maupun asyncrhronous adalah sama. Perbedaannya hanyalah terletak pada sumber clock saja. Jika pada mode asyncrhronous masing-masing peripheral memiliki sumber clock sendiri, maka pada mode syncrhronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan secara bersama-sama. Dengan demikian, secara hardware untuk mode asyncrhronous hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD, sedangkan untuk mode syncrhronous harus 3 pin yaitu TXD, RXD dan XCK. Komunikasi serial data antara master dan slave pada SPI diatur melalui 4 buah pin yang terdiri dari SCLK, MOSI, MISO, dan SS sbb: 1. SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai clock. 2. MOSI jalur data dari master dan masuk ke dalam slave. 3. MISO jalur data keluar dari slave dan masuk ke dalam master. 4. SS slave select merupakan pin yang berfungsi untuk mengaktifkan slave.

2.2.4. Serial Peripheral Interface SPI