Keandalan Pelaporan Keuangan, manajemen bertanggung jawab Efektifitas dan Efesiensi Operasi, pengendalian intern digunakan Pemisahan Fungsi Prosedur Pemberian Wewenang Prosedur Dokumentasi Prosedur dan catatan akuntansi Pengawasan fisik Lingkungan Pengend

8

2.2 Pengendalian Intern Mulyadi 2002:165

pengendalian intern meliputi organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Oleh karena itu, pengendalian intern diatas berlaku bagi perusahaan yang mengelola informasnya secara manual maupun menggunakan komputer. Baridwan 2001:13 pengendalian intern meliputi stuktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan perusahaan bertujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memajukan efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan lebih dulu. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengendalian intern adalah mengusahakan agar hasil pelaksaan kerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan juga mengetahui serta memiliki solusi terhadap kesulitan dan hambatan yang ada dalam merealisaikan tujuan utama perusahaan.

2.2.1 Tujuan Pengendalian Intern

Untuk memberikan keyakinan memadai dalam mencapai tujuan ada tiga golongan tujuan yaitu:

1. Keandalan Pelaporan Keuangan, manajemen bertanggung jawab

dalam pembuatan laporan keuangan untuk investor, kreditur, dan pengguna laporan keuangan lainnya dan memiliki kewajiban hukum dan professional untuk menjamin yang telah dicantumkan 9 pada laporan keuangan sesuai dengan standart akuntansi berlaku umum.

2. Efektifitas dan Efesiensi Operasi, pengendalian intern digunakan

untuk mencegah pemborosan yang tidak perlu dalam kegiatan usaha, serta mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efektif dan efesien.

3. Kepatuhan terhadap Hukum yang Berlaku, sebuah organisasi

harus mengikuti peraturan yang berlaku dengan adanya pengendalian intern diharapkan dapat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian intern dapat mencegah pemborosan dan kerugian perusahaan dan berguna untuk menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan serta manajemen perusahaan sebagai pedoman dalam perencanaan.

2.2.2 Prinsip-prinsip Pengendalian Intern

Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian intern, suatu sistem pengendalian intern harus memiliki enam prinisip dasar pengendalian intern yaitu:

1. Pemisahan Fungsi

Tujuan utama pemisahan fungsi untuk menghindari dan pengawasan segera atas kesalahan atau ketidakberesan yang terjadi. Adanya pemisahan fungsi tugas agar mencapai suatu efesiensi kerja yang baik. 10

2. Prosedur Pemberian Wewenang

Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah diotorisir oleh pihak yang berwenang.

3. Prosedur Dokumentasi

Dokumentasi memberi dasar penetapan tanggungjawab untuk pelaksanaan dan pencatatan akuntansi untuk menciptakan sistem pengendalian akuntansi yang efektif dan efesien.

4. Prosedur dan catatan akuntansi

Prosedur dan pencatatan akuntansi harus rapi dan teliti agar dapat dilaporkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan.

5. Pengawasan fisik

Penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi.

6. Pemeriksaan intern secara bebas

Perbandingan antara catatan asset dengan asset yang benar ada, menyelenggarakan rekening kontrol dan mengadakan perhitungan kembali gaji karyawan. Ini dilakukan guna mengawasi kebenaran data.

2.2.3 Unsur-unsur Pengendalian Intern Mulyadi 2008:183

Unsur-unsur pengendalian intern terdiri dari 5 komponen yaitu: 11

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen perusahaan untuk disipilin dan terstuktur. Mulyadi 2008:183 faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas yaitu: 1 Nilai integritas dan etika 2 Komitmen terhadap kompetensi 3 Dewan komisaris dan komite audit 4 Filosofi dan gaya operasi manajemen 5 Stuktur organisasi 6 Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab 7 Kebijakan dan praktik sumber daya manusia

2. Penaksiran Resiko