BAB II LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi menurut logika dan prosedur-prosedur akutansi yang konsisten Sarwoko,
1989:35. Hasil dari proses akutansi dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut Munawir, 1999:2. Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial
suatu perusahaan, di mana neraca Balance sheet mencerminkan nilai aktiva, utang, modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi-laba
Income statement mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun Riyanto, 1995 :327 .
Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah : neraca dan laporan rugi-laba dan biasanya dengan
laporan perubahan modal , yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut Prastowo,1995 : 16 :
a. Neraca Balance sheet Neraca merupakan laporan keuangan yang
memberikan informasi mengenai posisi keuangan aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada saat tertentu.
8
b. Laporan laba-rugi
Laporan laba-rugi merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
kinerja selama periode tertentu.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Brigham 2001:78 dikelompokkan atas dasar pemakainya, yaitu yang pertama digunakan oleh
manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kedua digunakan oleh kreditur untuk mengevaluasi kemungkinan dibayarnya pinjaman. Ketiga oleh
pemegang saham yang digunakan untuk meramalkan laba, dividen, dan harga saham. Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Prastowo 1995: 5-7
yaitu : a.
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. b.
Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut.
c. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai
perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa yang akan datang, serta dapat memprediksikan kapasitas perusahaan
9
dalam beroperasi serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi