Penilaian Kinerja ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

72 2003 360 . 968 . 399 . 889 . 13 770 . 228 . 331 . 426 . 2 = -0,17 odal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,17. Setiap Rupiah m

B. Penilaian Kinerja

Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan dari masing- masing perusahaan, maka untuk menjawab permasalahan kedua dilakukan penilaian kinerja setiap perusahaan berdasarkan hasil analisis tersebut selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2003. 73 Tabel V.46 Penilaian Kinerja Keuangan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Dan PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk. Tahun 2000 RANKING POINT JENIS RASIO PT. Fajar a PT. Supar- ma b PT. Suraba- ya c PT. Tjiwi d PT. Indah d a b c d e a b c d e LIKUIDITAS 1. Current Ratio 0,83 0,24 0,04 0,24 0,24 1 2 3 2 2 5 4 3 4 4 2. Quick Ratio 0,55 0,07 0,01 0,03 0,10 1 3 5 4 2 5 3 1 2 4 SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,79 0,66 1,23 0,75 0,59 4 2 5 3 1 2 4 1 3 5 4. Debt to Equity Ratio 3,84 1,97 -5,33 2,95 1,42 4 2 - 3 1 2 4 - 3 5 AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 6 x 3 x 7 x 4 x 4 x 2 4 1 3 3 4 2 5 3 3 6. Average Collection Period 43 hr 35 hr 29 hr 71 hr 101 hr 3 2 1 4 5 3 4 5 2 1 PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin -0,10 -0,37 -1,42 -0,43 -0,26 1 3 5 4 2 5 3 1 2 4 8. ROI -0,04 -0,17 -0,31 -0,17 -0,07 1 3 4 3 2 5 3 2 3 4 9. ROE -0,20 -0,51 1,36 -0,66 -0,17 2 3 5 4 1 4 3 1 2 5 TOTAL 35 30 19 24 35 Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2000 Ket : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif. : Angka rasio dalam kurung –“ ”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif. 74 Tabel V.46 menunjukkan bahwa pada tahun 2000 perusahaan yang memiliki kinerja keuangan tertinggi berdasarkan analisis rasio keuangan adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk. Perusahaan yang memiliki urutan kedua dan ketiga adalah PT. Suparma Tbk dan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Sedangkan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terendah selama tahun 2000 adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk. Berdasarkan tingkat likuiditas seperti yang terlihat dalam tabel V.46 perusahaan yang memiliki likuiditas tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Rasio likuiditas tinggi ini menunjukkan bahwa perusahaan ini relatif lebih bisa menjamin hutang lancar perusahaan selama tahun 2000 bila dibandingkan dengan perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas terendah adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk. Tingkat likuiditas yang rendah menandakan bahwa perusahaan kurang bisa menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan tingkat solvabilitas , yang terdiri dari debt to asset ratio dan debt to equity ratio , perusahaan yang memiliki nilai rasio yang lebih besar berarti akan berakibat lebih berisiko dalam menjalankan usahanya dibandingkan dengan nilai rasio perusahaan yang lebih kecil. Hal tersebut karena kewajiban lancar perusahaan lebih besar dari aktiva lancarnya sehingga perusahaan mendanai aktivanya lebih besar dengan hutang. Perusahaan dengan solvabilitas yang baik selama tahun 2000 adalah PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk berarti perusahaan mempunyai rasio yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Debt to equity ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk bernilai negatif berarti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 bahwa perusahaan mengalami defisiensi modal sehingga tidak dimasukkan dalam perhitungan ranking dan point. Defisit modal menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya Rasio aktivitas yang terdiri dari inventory turnover dan average collection periode ini menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan yang dimiliki serta kemampuan dalam penagihan piutangnya. Inventory turnover menggambarkan kecepatan perputaran persediaan, semakin besar nilai rasionya akan semakin baik. Average collection period menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya yang dihitung dalam satuan hari. Semakin besar nilai rasionya berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih piutangnya. Selama tahun 2000 inventory turnover dan average collection period tertinggi adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk, berarti perusahaan lebih mampu mengelola sumber dana yang dimiliki. Berdasarkan tingkat rasio profitabilitas, tingginya nilai rasio menandakan bahwa kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Selama tahun 2000 dari kelima perusahaan tidak ada yang menghasilkan keuntungan melainkan kerugian. Jadi selama tahun 2000 kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba belum efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Tabel V.47 Penilaian Kinerja Keuangan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Dan PT. Indah Kiat Pulp Kertas Tbk. Tahun 2001 RANKING POINT JENIS RASIO PT. Fajar a PT. Supar- ma b PT. Suraba -ya c PT. Tjiwi d PT. Indah d a b c d e a b c d e LIKUIDITAS 1. Current Ratio 0,45 0,25 0,05 0,25 0,22 1 2 4 2 3 5 4 2 4 3 2 . Quick Ratio 0,22 0,13 0,01 0,11 0,15 1 3 5 4 2 5 3 1 2 4 SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,70 0,74 1,51 0,77 0,61 2 3 5 4 1 4 3 1 2 5 4. Debt to Equity Ratio 2,37 2,87 -2,97 3,38 1,55 2 3 - 4 1 4 3 - 2 5 AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 5 x 3 x 5 x 3 x 4 x 1 3 1 3 2 5 3 5 3 4 6. Average Collection Period 41 hr 69 hr 23 hr 51 hr 126 hr 2 4 1 3 5 4 2 5 3 1 PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin 0,15 -0,13 -1,10 -0,07 -0,16 1 3 5 2 4 5 3 1 4 2 8. ROI 0,06 -0,06 -0,26 -0,02 -0,03 1 4 5 2 3 5 2 1 4 3 9. ROE 0,22 -0,23 0,51 -0,10 -0,08 1 4 5 3 2 5 2 1 3 4 TOTAL 42 25 17 27 31 Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2001 Ket : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif. : Angka rasio dalam kurung –“ ”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif. 77 Penilaian kinerja perusahaan berdasarkan tabel V.47 menunjukkan bahwa selama tahun 2001 berdasarkan analisis rasio keuangan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Sedangkan PT. Surabaya Agung Industri Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terendah selama tahun 2001. Berdasarkan rasio likuiditas maka perusahaan yang relatif lebih mampu menjamin hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki selama tahun 2001 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Sedangkan tingkat likuiditas terendah pada tahun 2001 adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk. Berdasarkan rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio dan debt to equity ratio , perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas paling baik dibandingkan dengan perusahaan yang sejenis adalah PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk lebih kecil mendanai aktiva perusahaannya dengan menggunakan sumber dana berupa hutang dibanding dengan perusahaan lain. Sedangkan tingkat rasio solvabilitas terendah adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini menandakan bahwa perusahaan lebih besar mendanai aktivanya dengan sumber dana berupa hutang dan dapat mengakibatkan perusahaan menanggung risiko yang besar karena perusahaan akan membayar hutangnya dalam jumlah yang besar pula. Angka negatif pada debt to equity ratio menunjukkan adanya defisiensi modal yang berarti perusahaan tidak mampu melunasi kewajibannya baik pinjaman pokok maupun bunganya. 78 Rasio aktivitas yang terdiri dari inventory turnover dan average collection period ini menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola dan menjual persediaannya dalam bentuk produk jadi serta kemampuan penagihan piutangnya. Inventory turnover pada tahun 2001 yang tertinggi adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini menggambarkan tentang kecepatan perputaran persediaan dalam perusahaan lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang lain karena semakin singkat waktu rata-rata yang diperlukan dalam transaksi penjualan. Average collection periode menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya yang dihitung dalam satuan hari. Semakin besar nilai rasionya berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih piutangnya maka semakin lama pula perusahaan mendapatkan uang kas hasil penjualannya. Selama tahun 2001 perusahaan yang paling tinggi nilai rasio average collection period adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini berarti perusahaan berusaha mempersingkat jangka waktu pelunasan piutang pelanggan sehingga lebih efisien dalam mengumpulkan piutangnya. Tingkat rasio profitabilitas tertinggi pada tahun 2001 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Tabel V.48 Penilaian Kinerja Keuangan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk,PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Dan PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk. Tahun 2002 RANKING POINT JENIS RASIO PT. Fajar a PT. Supar- ma b PT. Suraba- ya c PT. Tjiwi d PT. Indah d a b c d e a b c d e LIKUIDITAS 1. Current Ratio 1,53 0,27 0,05 0,26 0,22 1 2 5 3 4 5 4 1 3 2 2. Quick Ratio 0,78 0,14 0,01 0,09 0,11 1 2 5 4 3 5 4 1 2 3 SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,63 0,80 1,54 0,79 0,65 1 4 5 3 2 5 2 1 3 4 4. Debt to Equity Ratio 1,68 3,95 -2,85 3,72 1,87 1 4 - 3 2 5 2 - 3 4 AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 5 x 3 x 4 x 3 x 4 x 1 3 2 3 2 5 3 4 3 4 6. Average Collection Period 38 hr 103 hr 25 hr 71 hr 137 hr 2 4 1 3 5 4 2 5 3 1 PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin 0,15 -0,14 0,05 -0,06 -0,22 1 4 2 3 5 5 2 4 3 1 8. ROI 0,06 -0,05 0,01 -0,02 -0,05 1 4 2 3 4 5 2 4 3 2 9. ROE 0,17 -0,27 -0,02 -0,10 -0,14 1 5 2 3 4 5 1 4 3 2 TOTAL 44 22 24 26 23 Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2002 Ket : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif. : Angka rasio dalam kurung –“ ”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif. 80 Dari tabel V.48 dapat diketahui bahwa PT. Fajar Surya Wisesa Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan tertinggi selama tahun 2002 berdasarkan analisis rasio keuangan. Sedangkan kinerja keuangan terendah pada tahun 2002 adalah PT. Suparma Tbk. Berdasarkan tingkat likuiditas maka perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Nilai rasio mengalami kenaikan menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan ini relatif mampu menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan dibanding dengan perusahaan lain. Dilihat dari tingkat rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio dan debt to equity ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk memiliki rasio yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan lain. Semakin kecil nilai rasio akan semakin baik bagi perusahaan. Hal ini berarti perusahaan lebih kecil mendanai aktiva perusahaannya dengan menggunakan sumber dana berupa hutang dibanding dengan perusahaan lain. Sedangkan tingkat rasio solvabilitas terendah adalah PT. Surabaya Agung Industri karena besarnya nilai rasionya lebih besar dibanding dengan perusahaan lain. Besarnya nilai rasio menunjukkan tentang berapa banyak dana perusahaan yang berasal dari pinjaman. Karena semua pinjaman mengandung risiko maka semakin besar nilai rasionya semakin besar pula risiko yang ditanggung oleh perusahaan. Sedangkan nilai negatif pada debt to equity ratio tidak dimasukkan dalam ranking dan point karena perusahaan terjadi defisiensi modal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Rasio aktivitas menggambarkan seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. PT Surya Fajar Wisesa Tbk mempunyai inventory turnover yang nilainya lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lain, hal ini menggambarkan kecepatan perputaran persediaan dalam perusahaan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Sedangkan average collection period yang tertinggi ada pada PT Surabaya Agung Industri Tbk dengan nilai rasio yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai rasio perusahaan lain. Nilai rasio average collection period semakin kecil akan semakin baik karena jangka waktu pengumpulan piutangnya semakin singkat atau dapat dikatakan semakin besar kemampuan penagihan piutangnya. Tingkat rasio profitabilitas tertinggi pada tahun 2002 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Pada tahun 2002 PT Surabaya Agung Industri Tbk terjadi kenaikan pada rasio profitabilitasnya, hal ini berarti perusahaan berusaha memperbaiki kinerjanya dalam menghasilkan laba kecuali pada ROE. ROE perusahaan masih bernilai negatif karena terjadi defisit modal sendiri. 82 Tabel V.49 Penilaian Kinerja Keuangan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk,PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, dan PT. Indah Kiat Pulp Kertas Tbk. Tahun 2003 RANKING POINT JENIS RASIO PT. Fajar a PT. Supar- ma b PT. Suraba- ya c PT. Tjiwi d PT. Indah d a b c d e a b c d e LIKUIDITAS 1. Current Ratio 1,54 3,39 0,04 0,29 0,22 2 1 5 3 4 4 5 1 3 2 2. Quick Ratio 0,69 1,32 0,01 0,09 0,06 2 1 5 3 4 4 5 1 3 2 SOLVABILITAS 3. Debt to Asset Ratio 0,59 0,78 1,6 0,80 0,70 1 3 5 4 2 5 3 1 2 4 4. Debt to Equity Ratio 1,46 3,65 -2,67 4,06 2,32 1 3 - 4 2 5 3 - 2 4 AKTIVITAS 5. Inventory Turnover 6 x 3 x 4 x 3 x 4 x 1 3 2 3 2 5 3 4 3 4 6. Average Collection Period 38 hr 72 hr 24 hr 55 hr 83 hr 2 4 1 3 5 4 2 5 3 1 PROFITABILITAS 7. Net Profit Margin 0,04 0,02 -0,15 -0,03 -0,21 1 2 4 3 5 5 4 2 3 1 8. ROI 0,02 0,01 -0,02 -0,01 -0,05 1 2 4 3 5 5 4 2 3 1 9. ROE 0,05 0,05 0,04 -0,07 -0,17 1 1 4 2 3 5 5 2 4 3 TOTAL 42 34 18 26 22 Sumber : Analisa Rasio Keuangan masing-masing perusahaan tahun 2003 Ket : Angka rasio negatif menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang maupun penyebut salah satunya bernilai negatif. : Angka rasio dalam kurung –“ ”- menunjukkan bahwa pada perhitungan rasio keuangan angka pembilang dan penyebut keduanya bernilai negatif. 83 Berdasarkan tabel V.49 memperlihatkan bahwa selama tahun 2003 berdasarkan analisis rasio keuangan, perusahaan yang memiliki kinerja keuangan tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Sedangkan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terendah dimiliki oleh PT. Surabaya Agung Industri Tbk. Dilihat likuiditasnya dalam tabel V.49 perusahaan yang memiliki likuiditas tertinggi adalah PT Suparma Tbk. Rasio likuiditas tinggi menunjukkan bahwa perusahaan relatif lebih bisa menjamin hutang lancar perusahaan selama tahun 2003 bila dibandingkan dengan perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas terendah adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk. Tingkat likuiditas yang rendah menandakan bahwa perusahaan kurang bisa menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio solvabilitas yang terdiri dari debt to asset ratio dan debt to equity ratio , nilai rasio tertinggi ada pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Fajar Surya Wisesa Tbk lebih kecil mendanai aktiva perusahaannya dengan menggunakan sumber dana berupa hutang dibanding dengan perusahaan lain. Sedangkan tingkat rasio solvabilitas terendah adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk, hal ini menandakan bahwa perusahaan lebih besar mendanai aktivanya dengan sumber dana berupa hutang dan dapat mengakibatkan perusahaan menanggung risiko yang besar karena perusahaan akan membayar hutangnya dalam jumlah yang besar pula. Perusahaan mengalami defisit modal sendiri sehingga nilai debt to equity ratio nya bernilai negatif. Inventory turnover yang tertinggi pada tahun 2003 ada pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal ini menggambarkan kecepatan perputaran persediaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 dalam perusahaan lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang lain karena semakin singkat waktu rata-rata yang diperlukan dalam transaksi penjualan. Sedangkan average collection period yang tertinggi adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk. Nilai rasio average collection period semakin kecil akan semakin baik karena perusahaan akan lebih singkat jangka waktu pengumpulan piutangnya atau dapat dikatakan semakin besar kemampuan penagihan piutangnya kepada perusahaan lain. Rasio profitabilitas tertinggi pada tahun 2003 adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan relatif lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan yang lain walaupun nilainya menurun dari tahun sebelumnya. Sedangkan profitabilitas terendah adalah PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan relatif kurang baik karena perusahaan mengalami kerugian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Tabel V.50 Rangkuman Penilaian Kinerja Keuangan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk . JUMLAH POIN TAHUN 2000-2003 RASIO PT. Fajar PT. Suparma PT. Surabaya PT. Tjiwi PT. Indah LIKUIDITAS 38 32 11 23 24 SOLVABILITAS 32 24 4 20 36 AKTIVITAS 34 21 38 23 19 PROFITABILITAS 59 34 25 37 32 TOTAL 163 111 78 103 111 Sumber: Penilaian Kinerja masing-masing perusahaan tahun 2000,2001,2002 dan 2003 Berdasarkan tabel V.50 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan berdasarkan analisis rasio keuangan dan penilaian kinerja tahun 2000 sampai dengan tahun 2003, perusahaan yang memiliki kinerja keuangan dari yang tertinggi ke yang rendah adalah sebagai berikut : Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan tertinggi adalah PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, yang kedua PT. Suparma Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp Paper Tbk yang ketiga PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan terendah dari tahun 2000 sampai tahun 2003 adalah PT. Surabaya Agung Industri Tbk.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan analisis rasio keuangan pada bab V maka dapat disimpulkan bahwa secara umum selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 PT Fajar Surya Wisesa Tbk adalah perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan tertinggi dan PT Surabaya Agung Industri Tbk adalah perusahaan dengan kinerja keuangan terendah. Likuiditas PT Fajar Surya Wisesa Tbk selama tahun 2000 sampat tahun 2003 rata-rata memiliki nilai rasio lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah aktiva perusahaan dapat mencukupi untuk digunakan sebagai jaminan atas hutang lancarnya Pada perhitungan rasio solvabilitas dari kelima perusahaan yang diteliti menunjukkan bahwa semua perusahaan didanai oleh hutang yang lebih banyak dari pada didanai dengan modal sendiri maupun aktivanya. Keadaan yang demikian dapat mengakibatkan risiko yang besar bagi perusahaan. PT Surabaya Agung Industri Tbk nilai debt to equity ratio-nya bernilai negatif karena mengalami defisit pada modal sendirinya. Kewajiban lancar perusahaan melebihi aktiva lancarnya terutama karena hutang dalam mata uang asing ke bagian lancar yang disebabkan tidak terpenuhinya persyaratan dalam perjanjian pinjaman dan hutang bunga.