Penilaian kinerja keuangan perusahaan melalui analisis laporan keuangan : studi kasus pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Kertas Tbk.

(1)

ABSTRAK

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Studi Kasus Pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper

Tbk

Nugraheni Prastyowati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan perusahaan dilihat dari likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas berdasarkan pada laporan neraca dan laporan laba rugi pada perusahaan yang bergerak dalam industri pulp dan kertas dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003. Selain itu untuk mengetahui perusahaan yang terbaik dari perusahaan yang sejenis dalam industri yang sama. Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Surabaya Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Data perusahaan diperoleh dari Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara meneliti dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio keuangan. Dari tahun 2000 sampai tahun 2003 PT Fajar Surya Wisesa Tbk merupakan perusahaan dengan tingkat likuiditas dan profitabilitas yang terbaik. Perusahaan dengan tingkat solvabilitas yang paling baik adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Sedangkan Perusahaan dengan tingkat aktivitas yang baik adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk. Secara keseluruhan penilaian kinerja keuangan terbaik selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 adalah PT Fajar Surya Wisesa Tbk.


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BASED ON FINANCIAL REPORT ANALYSIS

A Case Study on PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Nugraheni Prasetyowati SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2007

The aims of the research were to find out the firm financial performance based on liquidity, solvability, activity and profitability analysis and to find out the best financial performance. The research was a case study on PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. The data needed were balance sheet and income statements of those companies and gathered at Sanata Dharma University of Yogyakarta.

Based on the financial ratios analysis, it can be found out that: (1). In the period of 2000-2003, PT Fajar Surya Wisesa Tbk had the best liquidity and profitability ratios; (2). In the period of 2000-2003, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk had the best solvability ratios; (3). In the period of 2000-2003, PT Surabaya Agung Industri had the best activity ratios; (4). In the period of 2000-2003, PT Fajar Surya Wisesa Tbk relatively had the best financial performance.


(3)

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Studi Kasus Pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT.

Indah Kiat Pulp & Kertas Tbk SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh: Nugraheni Prasetyowati

002214139

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007


(4)

(5)

(6)

MOTTO :

Lihatlah ke bawah untuk mengucap syukur buat berkat

yang telah kita terima

Lihatlah ke atas untuk memacu semangat dalam berkarya

Tetaplah ke depan untuk terus maju dan berjuang.

( Marcel )

Yakinlah bahwa kegagalan adalah suatu sukses yang

tertunda, jangan ragu untuk melangkah dan percaya pada

hatimu bahwa kau bisa mewujudkannya, karena

Di mana ada usaha disitu juga ada jalan....

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

¾ Jesus Christ

¾ Bapak dan Alm.Ibu tercinta ¾ Kakak dan adikku

¾ Seseorang yang selalu mengisi hatiku


(7)

(8)

ABSTRAK

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Studi Kasus Pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper

Tbk

Nugraheni Prastyowati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan perusahaan dilihat dari likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas berdasarkan pada laporan neraca dan laporan laba rugi pada perusahaan yang bergerak dalam industri pulp dan kertas dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003. Selain itu untuk mengetahui perusahaan yang terbaik dari perusahaan yang sejenis dalam industri yang sama. Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Surabaya Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Data perusahaan diperoleh dari Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan cara meneliti dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio keuangan. Dari tahun 2000 sampai tahun 2003 PT Fajar Surya Wisesa Tbk merupakan perusahaan dengan tingkat likuiditas dan profitabilitas yang terbaik. Perusahaan dengan tingkat solvabilitas yang paling baik adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Sedangkan Perusahaan dengan tingkat aktivitas yang baik adalah PT Surabaya Agung Industri Tbk. Secara keseluruhan penilaian kinerja keuangan terbaik selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 adalah PT Fajar Surya Wisesa Tbk.


(9)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BASED ON FINANCIAL REPORT ANALYSIS

A Case Study on PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Nugraheni Prasetyowati SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2007

The aims of the research were to find out the firm financial performance based on liquidity, solvability, activity and profitability analysis and to find out the best financial performance. The research was a case study on PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. The data needed were balance sheet and income statements of those companies and gathered at Sanata Dharma University of Yogyakarta.

Based on the financial ratios analysis, it can be found out that: (1). In the period of 2000-2003, PT Fajar Surya Wisesa Tbk had the best liquidity and profitability ratios; (2). In the period of 2000-2003, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk had the best solvability ratios; (3). In the period of 2000-2003, PT Surabaya Agung Industri had the best activity ratios; (4). In the period of 2000-2003, PT Fajar Surya Wisesa Tbk relatively had the best financial performance.


(10)

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis sangat bersyukur dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis Laporan Keuangan Studi Kasus Pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Suparma Tbk, PT Surabaya Agung Industri Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis mengalami banyak keterbatasan dalam penulisan skripsi ini. Berkat dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Ibu Dra. Caecilia Wahyu ER,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu dengan sabar serta memberi saran selama membimbing penulis.

2. Bapak Drs.G. Hendra Purwanto, M.Si., selaku Ketua Program studi Manajemen dan Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi saran kepada penulis.

3. Seluruh Dosen, staff Pojok BEJ dan staff Sekretariat Jurusan Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang sangat membantu dan memberikan informasi.


(11)

4. Bapak Edi selaku karyawan Lab. Ekonomi Universitas Duta Wacana yang telah membantu memberikan informasi data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Alm. Ibu yang telah membesarkan dan menyayangiku serta selalu memberiku semangat dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan Mas En yang telah membantuku dalam materiil dan selalu memberiku semangat agar cepat menyelesaikan skripsi ini, ( “en, kapan luluse atau skripsine dah sampe mana :p “) itu yang selalu ditanyakan.

7. Eri, adikku tersayang, yang selalu memberiku keceriaan dan bersedia membantuku setiap waktu.

8. Kakek Tayanku alias Kekasihku, Marcell, terima kasih karena tak henti hentinya selalu mendukung dan memberi semangat dikala hati sedang gundah, sabar dan penuh pengertian. Terima kasih karena sudah mau menungguku lama ;D

9. OkiKu, TesaKu, Rusman, Nano, Oshak, Becax, Sandy, Iko, Bayex, Petrus dan Leo yang telah mendukung dan memberi semangat dalam mengerjakan skripsi ini baik dalam suka maupun duka, kalian yang telah memberikan warna warni keceriaan dlm hidupku, i love you all.

10.Teman-teman Intersat 49, mBa’ Erni, Mami, Pak San, Gophit, Nando, Dudi “dudutz”, Mas An, Ms Ardi dan teman-teman seperjuangan Bimo”cungkring”, Lucy “indun”, Yantie “Pul-dul”, Arie, Ika, Erwan, Meizar “trulijo” n Donaln”duck” yang sudah menjadi tim kerja yang baik dan menjadi sahabatku.


(12)

11.Aan “Cabidut” makasih calculatornya, Agus Secum, Mas Wiwid “Kriwil”, Dina “Jonita”, Pak Aris, Ms Ari “Gembul”, Ms Payjoe, Ms Buchang, mba Ithoet, Deny “murphy”, Evi, Joned, Ragil, Tanto dan semua tim komisi Gerejawi yang telah membantu dalam memberiku semangat dalam mengerjakan skripsi dan memberi keceriaan setiap saat.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penempurnaan laporan penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

Yogyakarta, 29 September 2007 Penulis,

Nugraheni Prasetyowati


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... . vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan ... 7

1. Pengertian Laporan Keuangan ... 7


(14)

Halaman

2. Tujuan Laporan Keuangan ... 8

3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi ... 9

B. Analisis Laporan Keuangan ... 10

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 10

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 11

3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 11

C. Analisis Rasio Keuangan ... 12

D. Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 13

1. Rasio Likuditas ... 14

2. Rasio Leverage ... 15

3. Rasio Aktivitas ... 16

4. Rasio Profitabilitas ... 17

E. Kinerja ... 18

BAB III. METODE PENELTIAN A. Jenis Penelitian ... 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

C. Obyek Penelitian ... 20

D. Data yang Dicari ... 21

E. Teknik Pengumpulan Data ... 21

F. Teknik Analisis Data ... 21


(15)

Halaman BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk ... 25

B. PT. Suparma Tbk ... 28

C. PT. Surabaya Agung Industri Tbk ... 31

D. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ... 34

E. PT. Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk ... 38

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Keuangan ... 41

1. PT. Fajar Suraya Wisesa Tbk ... 41

2. PT. Suparma Tbk ... 48

3. PT. Surabaya Agung Industri Tbk ... 54

4. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ... 60

5. PT. Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk ... 66

B. Penilaian Kinerja ... 72

1. Penilaian Kinerja tahun 2000 ... 73

2. Penilaian Kinerja tahun 2001 ... 76

3. Penilaian Kinerja tahun 2002 ... 79

4. Penilaian Kinerja tahun 2003 ... 82

5. Rangkuman Penilaian Kinerja Keuangan... 85


(16)

Halaman BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

C. Keterbatasan Penelitian ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN


(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1 Current Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk...41

Tabel V.2 Quick Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk...42

Tabel V.3 Debt to Asset Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk...43

Tabel V.4 Debt to Equity Ratio PT Fajar Surya Wisesa Tbk...43

Tabel V.5 Inventory Turnover PT Fajar Surya Wisesa Tbk...44

Tabel V.6 Average Collection Period PT Fajar Surya Wisesa Tbk... 45

Tabel V.7 Net Profit Margin PT Fajar Surya Wisesa Tbk...46

Tabel V.8 Return on Invesment PT Fajar Surya Wisesa Tbk...46

Tabel V.9 Return on Equity PT Fajar Surya Wisesa Tbk...47

Tabel V.10 Current Ratio PT Suparma Tbk...48

Tabel V.11 Quick Ratio PT Suparma Tbk...48

Tabel V.12 Debt to Asset Ratio PT Suparma Tbk...49

Tabel V.13 Debt to Equity Ratio PT Suparma Tbk...50

Tabel V.14 Inventory Turnover PT Suparma Tbk...51

Tabel V.15 Average Collection Period PT Suparma Tbk...51

Tabel V.16 Net Profit Margin PT Suparma Tbk...52

Tabel V.17 Return on Invesment PT Suparma Tbk...53

Tabel V.18 Return on Equity PT Suparma Tbk...53

Tabel V.19 Current Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk...54

Tabel V.20 Quick Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk...55


(18)

Halaman

Tabel V.21 Debt to Asset Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk...55

Tabel V.22 Debt to Equity Ratio PT Surabaya Agung Industri Tbk...56

Tabel V.23 Inventory Turnover PT Surabaya Agung Industri Tbk...57

Tabel V.24 Average Collection Period PT Surabaya Agung Industri Tbk...57

Tabel V.25 Net Profit Margin PT Surabaya Agung Industri Tbk...58

Tabel V.26 Return on Invesment PT Surabaya Agung Industri Tbk...59

Tabel V.27 Retrun on Equity PT Surabaya Agung Industri Tbk...59

Tabel V.28 Current Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...60

Tabel V.29 Quick Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...61

Tabel V.30 Debt to Asset Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...61

Tabel V.31 Debt to Equity Ratio PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...62

Tabel V.32 Inventory Turnover PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...63

Tabel V.33 Average Collection Perid PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk... 63

Tabel V.34 Net Profit Margin PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...64

Tabel V.35 Return on Invesment PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...65

Tabel V.36 Return on Equity PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk...65

Tabel V.37 Current Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...66

Tabel V.38 Quick Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...67

Tabel V.39 Debt to Asset Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...67

Tabel V.40 Debt to Equity Ratio PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...68

Tabel V.41 Inventory Turnover PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...69


(19)

Halaman

Tabel V.42 Average Collection Period PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...69

Tabel V.43 Net Profit Margin PT Indah Kiat Pup dan Kertas Tbk...70

Tabel V.44 Return on Invesment PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...71

Tabel V.45 Return on Equity PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk...71

Tabel V.46 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2000 ...73

Tabel V.47 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2001 ...76

Tabel V.48 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2002 ...79

Tabel V.49 Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2003 ...82

Tabel V.50 Rangkuman Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan ...85


(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya mempunyai tujuan untuk berhasil. Berhasil dalam arti dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, memperoleh laba dan mengembangkan usahanya. Kemampuan perusahaan untuk melakukan semua itu tidak lepas dari kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Salah satu cara yang digunakan oleh manajer untuk mengetahui kondisi perusahaannya adalah dengan menganalisis laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media untuk mengkomunikasikan performance keuangan perusahaan yang dikelola oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan yang dimaksud adalah investor, kreditor, pemasok, pelanggan, pemerintah, karyawan dan masyarakat ( Prastowo, 1995:3 ). Laporan keuangan perusahaan tidak hanya sebagai alat penguji dari bagian pembukuan melainkan juga untuk menilai dan menentukan posisi keuangan perusahaan tersebut. Dengan demikian kondisi keuangan suatu perusahaan merupakan informasi penting bagi pemilik modal ( investor ) dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam mengambil keputusan ekonomi.

Ada dua jenis laporan keuangan ( utama ) yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah : neraca dan laporan rugi-laba. Neraca atau Balance sheet merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan ( aktiva, kewajiban dan ekuitas ) perusahaan pada


(21)

saat tertentu. Laporan rugi-laba merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan ( potensi ) perusahaan dalam menghasilkan laba ( kinerja ) selama periode tertentu ( Prastowo,1995 : 16).

Dari laporan keuangan tersebut, telah dikembangkan suatu teknik yang digunakan untuk menginterpretasikan informasi laporan keuangan yaitu analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan produksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang ( Prastowo, 1997:30 ). Sedangkan menurut Kuswadi ( 2004:187 ) analisis laporan keuangan adalah cara analisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun laporan laba rugi.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang bergerak dalam industri yang sama. Dari hasil interpretasi laporan keuangan dapat diketahui kinerja perusahaan yang satu dengan yang lain lebih tinggi atau lebih rendah. Hal tersebut dapat digunakan sebagai dasar pijakan untuk pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan untuk periode berikutnya. Kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lain dapat diperbandingkan dengan menghitung rasio-rasio keuangan dari perusahaan-perusahaan yang bersangkutan dalam suatu industri yang sama.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan


(22)

3

pesaing dalam industri yang sama sangatlah bermanfaat bagi pengelolaan perusahaan. Penulis melakukan penelitian pada Industri Pulp dan Kertas yang sudah go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan-perusahaan yang bergabung dalam Industri Pulp dan Kertas antara lain: PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Mengingat betapa pentingnya mengetahui masalah kinerja keuangan suatu perusahaan, mendorong penulis untuk memilih topik analisis kinerja keuangan perusahaan dengan judul PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN , Studi Kasus pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja keuangan dari lima perusahaan yang tergabung dalam Industri Pulp dan Kertas berdasarkan analisis rasio-rasio keuangan pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 ?

2. Dari kelima perusahaan yang dianalisis tersebut, perusahaan manakah yang memiliki kinerja keuangan terbaik?


(23)

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan pada laporan keuangan yang terdiri atas neraca dan laporan laba rugi yang dimiliki oleh kelima perusahaan dalam industri yang sama. Alat analisis yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan delapan rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas ( Current Ratio dan Quick Ratio ), rasio solvabilitas ( Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio ), rasio aktivitas ( Inventory Turnover dan Average Collection Periode ) dan rasio profitabilitas ( Net Profit Margin, Return on Investment ,dan Return on Equity ). Rasio-rasio tersebut digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan, karena dapat menggambarkan posisi perusahaan pada suatu periode tertentu.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan dari kelima perusahaan yang tergabung dalam Industri Pulp dan Kertas berdasarkan rasio-rasio keuangan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003.

2. Untuk mengetahui perusahaan mana dari kelima perusahaan tersebut yang memiliki kinerja keuangan yang tertinggi.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam penentuan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk periode yang akan datang.


(24)

5

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan Universitas Sanata Dharma dan berguna bagi pihak yang membutuhkan. 3. Bagi Penulis

Kegiatan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan menjadi referensi bagi penelitian yang akan datang.

F. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan

Bab satu berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab dua berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan laporan keuangan dan analisis rasio keuangan.

BAB III : Metode Penelitian

Bab tiga berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, obyek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab empat berisi tentang sejarah pendirian perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan dan struktur organisasi dari kelima perusahaan yang diteliti.


(25)

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab lima berisi tentang analisis data berdasarkan teori-teori dan teknik-teknik analisis yang dilakukan pada saat penelitian.

BAB VI : Penutup

Bab enam berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran-saran yang mungkin dapat dipergunakan dalam pengembangan perusahaan serta keterbatasan dari hasil penelitian ini.


(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi menurut logika dan prosedur-prosedur akutansi yang konsisten ( Sarwoko, 1989:35). Hasil dari proses akutansi dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut ( Munawir, 1999:2).

Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, di mana neraca ( Balance sheet ) mencerminkan nilai aktiva, utang, modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi-laba

( Income statement ) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu

periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun ( Riyanto, 1995 :327 ). Dua jenis laporan keuangan ( utama ) yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah : neraca dan laporan rugi-laba ( dan biasanya dengan laporan perubahan modal ), yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut ( Prastowo,1995 : 16) :

a. Neraca ( Balance sheet ) Neraca merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan ( aktiva, kewajiban dan ekuitas ) perusahaan pada saat tertentu.


(27)

b. Laporan laba-rugi

Laporan laba-rugi merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan ( potensi ) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Brigham ( 2001:78 ) dikelompokkan atas dasar pemakainya, yaitu yang pertama digunakan oleh manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kedua digunakan oleh kreditur untuk mengevaluasi kemungkinan dibayarnya pinjaman. Ketiga oleh pemegang saham yang digunakan untuk meramalkan laba, dividen, dan harga saham. Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Prastowo ( 1995: 5-7 ) yaitu :

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

b. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas ( dan setara kas ) dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut.

c. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa yang akan datang, serta dapat memprediksikan kapasitas perusahaan


(28)

9

dalam beroperasi serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi

Pihak-pihak yang berkepentingan atau pemakai laporan keuangan, menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa informasi yang berbeda, yang meliputi ( Prastowo, 1995:3-4 ) :

a. Investor

Investor perlu mengetahui seberapa besar risiko investasi bila menanamkan modalnya pada perusahaan. Risiko investasi tersebut dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan.

b. Kreditor

Kreditor memerlukan informasi dalam laporan keuangan untuk mengetahui kemungkinan mampu tidaknya perusahaan membayar pinjaman dan bunga pada saat jatuh tempo.

c. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo dengan menganalisis laporan keuangan. d. Pelanggan

Pelanggan membuat informasi menyangkut kelangsungan hidup perusahaan terutama bila mereka memiliki ketergantungan pada perusahaan.

e. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan terhadap alokasi sumber daya dan oleh karena itu


(29)

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan pendapatan lain.

f. Karyawan

Karyawan membutuhkan informasi dari laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memberi balas jasa kepada mereka.

g. Masyarakat

Dari laporan keuangan perusahaan, masyarakat dapat mengetahui kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional. Di samping itu masyarakat juga dapat mengetahui kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja.

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Leopold A. Berntein ( dikutip dalam Prastowo, 1997: 30 ) analisis laporan keuangan merupakan :

Suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan produksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Sedangkan menurut Brigham ( 2001:106 ) analisis laporan keuangan dirancang untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama


(30)

11

untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama suatu waktu.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang telah dicapai perusahaan, yang digambarkan melalui catatan-catatan dan laporan-laporan keuangan. Dengan analisis laporan keuangan seorang analis dapat mengukur berapa tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan indikator lainnya yang menunjukkan apakah perusahaan dijalankan secara tertib atau tidak. Analisis laporan keuangan mempunyai lima tujuan, yaitu ( Prastowo, 1995: 31 ) :

a. Sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger. b. Sebagai alat forcasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa

datang.

c. Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya.

d. Sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.

e. Mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan institusi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.

3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu ( Sawir, 2001:46 ) :


(31)

a. Analisis Horizontal

Analisis Horizontal adalah analisis dengan cara membandingkan neraca dan laporan rugi laba beberapa tahun terakhir secara berturut-turut. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai perubahan yang terjadi baik dalam neraca maupun laporan rugi laba, sehingga dapat diperoleh gambaran selama beberapa tahun terakhir apakah telah terjadi kenaikan atau penurunan. Teknik-teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.

b. Analisis Vertikal

Analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu dari neraca atau proporsi dari unsur-unsur tertentu laporan laba rugi, misalnya proporsi persediaan terhadap jumlah aktiva lancar, proporsi aktiva lancar terhadap jumlah aktiva, proporsi harga pokok terhadap total pendapatan hasil usaha. Teknik-teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain: teknik analisis prosentase per-komponen ( common size ), analisis rasio dan analisis impas.

C. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio adalah cara analisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun laporan laba rugi (Kuswadi, 2004:187). Analisis rasio keuangan


(32)

13

dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Hasil perhitungan dan interpretasi dari analisis rasio keuangan digunakan untuk membantu mengevaluasi kinerja perusahaan. Beberapa penggunaan rasio keuangan antara lain dipakai untuk ( Raharjo ,1993:10 ) :

1. Membandingkan perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama.

Rasio dapat menunjukkan faktor-faktor yang berkaitan dengan keberhasilan dan kegagalan perusahaan dan dapat menunjukkan mana perusahaan yang lemah dan yang kuat.

2. Membandingkan industri-industri yang berbeda.

Setiap industri mempunyai sifat operasi dan keuangan yang khas. Kekhasan tersebut dapat diidentifikasikan dengan bantuan rasio.

3. Membandingkan prestasi perusahaan dalam periode waktu yang berbeda. Setelah melewati suatu periode, suatu perusahaan akan membuat norma-norma tertentu yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan di masa mendatang.

D. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Rasio keuangan dapat dibuat menurut kebutuhan analisis, sehingga jumlahnya sangat banyak. Untuk itu banyak perusahaan yang hanya menggunakan enam sampai delapan rasio untuk keperluan analisis keuangannya (Kuswadi 2004: 214). Pengelompokkan rasio tersebut sebagai berikut :


(33)

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas terdiri atas :

a. Rasio Lancar ( Current Ratio )

Current ratio merupakan perbandingan antara jumlah seluruh aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dipakai untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendek dari aktiva lancarnya.

Current Ratio =

Lancar Kewajiban

Lancar Aktiva

( Kuswadi, 2004: 197 ) Rasio lancar memberikan indikasi bahwa semakin besar angka rasio ini, maka semakin kuat atau semakin besar kemampuan perusahaan dalam menjamin setiap Rupiah utang-utangnya dengan jaminan aktiva likuidnya.

b. Rasio Cepat ( Quick Ratio )

Quick ratio adalah rasio yang dihitung dengan menjumlahkan kas, investasi dan piutang kemudian membagi hasilnya dengan kewajiban lancar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan membayar utang yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Quick ratio =

Lancar Kewajiban

Piutang Investasi

Kas+ +

( Riyanto, 1997:333 ) Quick ratio memberikan gambaran yang lebih baik tentang kemampuan aktiva


(34)

15

lancar yang diperhitungkan tidak termasuk persediaan. Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan yang bersangkutan.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari:

a. Rasio Kewajiban Atas Aktivanya ( Debt to Asset Ratio )

Debt to asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban.

Debt to Asset Ratio =

Aktiva Total

Kewajiban Total

( Arifin, 2004:10 ) Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil. Semakin besar persentasenya, semakin besar pula risiko yang ditanggung oleh perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

b. Rasio kewajiban Atas Ekuitas ( Debt to Equity Ratio )

Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban .

Debt to Equity Ratio =

Ekuitas Kewajiban Total

( Arifin, 2004:9 ) Rasio ini dikatakan baik apabila nilai rasio semakin rendah. Artinya bahwa kemampuan modal sendiri untuk memenuhi kewajiban perusahaan lebih besar dari pada utangnya.


(35)

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya. Rasio Aktivitas terdiri dari : a. Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover )

Inventory turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada periode tertentu.

Inventory Turn Over =

rata Rata Persediaan

Penjualan Pokok

Harga

− ( Arifin, 2004: 12 ) Rasio ini dikatakan baik apabila nilai rasio perputaran persediaan semakin besar. Semakin besar nilai rasio perputaran ini maka kondisi perusahaan akan semakin baik

b. Rasio Periode Pengumpulan Piutang ( Average Collection Period )

Rasio periode pengumpulan piutang adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya, yang dihitung dalam satuan hari. Biasanya rasio ini digunakan sebagai indikator efisiensi pemasaran serta daya saing dalam mengadakan perbandingan antar perusahaan.

Pengumpulan piutang = x360hari Bersih

Penjualan

rata Rata Piutang −

( Kuswadi, 2004: 205-206 ) Rasio ini mengukur efisiensi dalam pengumpulan piutang. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih piutangnya. Hal ini dapat diartikan jumlah dana yang terikat pada piutang menjadi semakin besar, sehingga kebutuhan modal kerja menjadi meningkat.


(36)

17

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang ada hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas terdiri atas :

a. Rasio laba Atas Pendapatan ( Net Profit Margin )

Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Net Profit Margin =

Bersih Penjualan

Bersih Laba

( Arifin, 2004: 13 ) Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan. Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan.

b. Rasio Laba atas Operasi ( Return on Invesment )

Return on investment adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan jumlah dana yang ditanam dalam perusahaan.

ROI =

Aktiva Total

Bersih Laba

( Kuswadi, 2004: 190 ) Rasio ini dapat memberikan gambaran tentang baik buruknya menajemen dalam melaksanakan baik kontrol biaya maupun pengelolaan aktivanya.


(37)

Semakin besar rasio perputarannya makin efektif, sehingga memperbesar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

c. Rasio Laba atas Ekuitas ( Return on Equity )

Return on equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.

ROE =

Ekuitas Bersih Laba

( Kuswadi,2004: 193 ) Rasio ini sangat berguna untuk para penanam modal atau pemilik perusahaan. ROE yang tinggi menunjukkan semakin baik keadaan suatu perusahaan.

E. Kinerja

Kinerja mengandung beberapa pengertian, yang pertama kinerja mengandung arti kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara efektif dan efisien. Kedua, kinerja diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan. Ketiga, kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut ( Sugiarso dan Winarni, 2005:111).

Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan dari hasil penilaian tersebut, ukuran keberhasilan perusahaan dalam suatu periode tertentu dapat diketahui. Penilaian ( Valuation )


(38)

19

adalah proses merubah ramalan hasil dari masa depan dengan menjadi estimasi nilai perusahaan ( Wild, Subramayam,Halsey 2005:17 ). Dengan demikian hasil dari penilaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya ( Sugiarso & Winarni,2005:111 ).

Kemampuan manajemen perusahaan dalam menggerakkan dan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada akan dapat dinilai dari laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode. Melalui laporan keuangan tersebut, dapat direncanakan hal-hal yang perlu dilakukan sehubungan dengan peningkatan kinerja di masa mendatang. Manajer menggunakan informasi keuangan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. Metode analisis yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dijabarkan dengan membandingkan hasil perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas tahun yang berbeda untuk masing-masing rasio tersebut.


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus yaitu penelitian terhadap data perusahaan, dari data itu kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian serta hasil analisis data hanya berlaku bagi perusahaan yang diteliti dan berlaku pada saat penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dengan pengambilan data di Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2005.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang dipilih adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan yang diteliti.


(40)

21

D. Data yang Dicari

a. Gambaran umum perusahaan.

b. Data mengenai laporan keuangan masing-masing perusahaan periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2003.

c. Data-data serta informasi lain yang menunjang penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat dokumen-dokumen seperti laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi serta gambaran umum perusahaan yang dibutuhkan pada masing-masing perusahaan.

F. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab pertanyaan yang pertama dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

Menghitung rasio keuangan perusahaan selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2003. Alat analisis yang digunakan meliputi :

a. Rasio Likuiditas

Alat-alat analisis rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Current ratio:

Current Ratio =

Lancar Kewajiban

Lancar Aktiva


(41)

2) Quick Ratio: Quick Ratio =

Lancar Kewajiban

Piutang Investasi

Kas+ +

Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan yang bersangkutan.

b. Rasio Solvabilitas

Alat-alat analisis rasio solvabilitas yang digunakan adalah : 1) Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio =

Aktiva Total

Kewajiban Total

Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil. Semakin besar persentasenya, semakin besar pula risiko yang ditanggung oleh perusahaan dalam melunasi kewajibannya.

2) Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio =

Ekuitas Kewajiban Total

Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil. c. Rasio Aktivitas

Alat-alat analisis rasio aktivitas yang digunakan adalah: 1) Inventory Turnover

Inventory Turnover =

rata -Rata Persediaan

Penjualan Pokok

Harga

Rasio inventory turnover dikatakan baik apabila nilai rasio perputaran persediaan semakin tinggi.


(42)

23

2) Average Collection Period Average Collection Period =

Bersih Penjualan

rata -Rata Piutang

x 360 hari

Semakin rendah nilai rasio berarti semakin cepat waktu yang diperlukan untuk menagih piutangnya.

d. Rasio Profitabilitas

Alat-alat analisis rasio profitabilitas yang digunakan adalah : 1) Net Profit Margin

Net Profit Margin =

Bersih Penjualan

Bersih Laba

Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan. 2) Return on Investment

ROI =

Aktiva Total

Bersih Laba

Semakin besar return on investment semakin efektif kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

3) Return on Equity

ROE =

Ekuitas Bersih Laba

Rasio yang tinggi semakin baik keadaan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.


(43)

2. Untuk menjawab permasalahan kedua dilakukan dengan cara :

Membandingkan kinerja keuangan dari kelima perusahaan yang tergabung dalam Industri Pulp dan Kertas untuk mengetahui perusahaan manakah yang memiliki kinerja keuangan yang terbaik.


(44)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PT Fajar Surya Wisesa Tbk

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Fajar Surya Wisesa ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Lenny Budiman, S.H., notaris di Jakarta, No.20 tanggal 13 Juni 1987. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.36, Tambahan No.1623 tanggal 4 Mei 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dinyatakan dalam Akta Notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, No.16 tanggal 18 April 2000, antara lain sehubungan dengan perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Akta perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-12358-HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Juni 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.88, Tambahan No.314 tanggal 3 November 2000.


(45)

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha manufaktur kertas. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tahun 1989 dan saat ini menghasilkan kertas industri seperti containerboard ( liner dan corrugating medium ) dan boxboard yang digunakan untuk kemasan produk-produk konsumen dan barang-barang industri. Hasil produksi Perusahaan dijual di Indonesia dan juga diekspor ke Negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah dengan proporsi penjualan lokal dan ekspor masing-masing sebesar 72,4% dan 27,6% untuk tahun 2003. kapasitas produksi Perusahaan sebesar 500.000 ton per tahun.

3. Lokasi Perusahaan

Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, dan pabriknya terletak di Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Barat, Bekasi.

4. Penawaran Umum Perdana Perusahaan

Pada tanggal 29 November 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan suratnya No. S-192/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp. 3.200 per saham.


(46)

27

5. Struktur Organisasi

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 4 Juni 2003 yang dinyatakan oleh Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No.18 pada tanggal yang sama dan susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 29 Mei 2002 dan dinyatakan oleh Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 48 pada tanggal yang sama, masing-masing adalah sebagai berikut :

31 Desember 2002 Komisaris

Presiden Komisaris : Ir. Airlangga

Komisaris : Lila Notopradono

Komisaris Independen : Tony Tjandra Direksi

Direktur Utama : Winarko Sulistyo

Direktur : Roy Teguh

Direktur : Christopher Thomas Pedder Direktur : Hadi Rebowo Ongkowidjojo Direktur : Yustinus Yusuf Kusumah


(47)

31 Desember 2003 Komisaris

Presiden Komisaris : Ir. Airlangga

Komisaris : Lila Notopradono

Komisaris Independen : Tony Tjandra Direksi

Direktur Utama : Winarko Sulistyo

Direktur : Roy Teguh

Direktur : Hadi Rebowo Ongkowidjojo Direktur : Yustinus Yusuf Kusumah

Jumlah beban gaji dan kesejahteraan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun 2003 dan 2002 masing-masing sejumlah Rp 5.313.909.000 dan Rp 5.711.204.100.

Rata-rata karyawan Perusahaan untuk tahun 2003 dan tahun 2002 masing-masing sejumlah 1.850 dan 1.928 karyawan.

B. PT. Suparma Tbk

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Suparma Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo Undang-Undang-undang No.12 tahun 1970 berdasarkan akta Notaris Tjahjadi Hartanto, SH. No.29 tanggal 25 Agustus 1976. Nama Perusahaan, PT Supar Inpama telah diubah menjadi PT Suparma dengan akta Notaris yang sama No.5 tanggal


(48)

29

7 Desember 1978. Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/449/22 tanggal 15 September 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No.26 Tambahan No.376 tanggal 30 Maret 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Dyah Ambarwati Setyoso, SH. No.17 tanggal 8 Juni 2000, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 500.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000. Perubahan tersebut telah dilaporkan dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-12134.HT.01.04-TH.2000 tanggal 20 Juni 2000. Perusahaan memulai usaha komersialnya pada bulan April 1978.

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah industri kertas dan produk-produk lain yang terkait. Pada tanggal 14 Oktober 1994, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dengan Surat Keputusan No. S-1739/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menawarkan saham di Bursa Efek di Indonesia. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah 86.500.000 saham pada bursa efek Jakarta dan Surabaya tanggal 15 Nopember 1994.

Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari agio saham sebanyak 64.875.000 saham dan mengeluarkan dividen saham yang berasal dari saldo laba sebanyak 4.325.000 saham,


(49)

sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 155.700.000 saham.

Pada bulan September 1997, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 311.400.000 saham.

Pada bulan Juli 1999, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari selisih penilaian kembali aktiva tetap sebanyak 616.572.000 saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 927.972.000 saham.

Pada bulan Juli 2000, Perusahaan mengeluarkan dividen saham sebanyak 157.755.240 saham. Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham bulan Oktober 2000, para pemegang saham menyetujui antara lain perubahan jumlah dividen saham sehingga seluruhnya menjadi 64.074.658 saham. Dengan adanya perubahan ini, modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 992.046.658 saham. Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham biasanya (992.046.658 saham) pada Bursa Efek Jakarta.

3. Lokasi Perusahaan

Kantor dan pabrik Perusahaan terletak di Desa Warugunung, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur.

4. Struktur Organisasi

Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:


(50)

31

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Suwandy

Komisaris : Paul Liputra

Komisaris : Suhartojo Tjandra Komisaris : Hariono Adi Dewan Direksi

Direktur Utama : Welly

Direktur : Hendro Luhur

Direktur : Jan Karunia Janto

Jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 421 orang dan 472 orang masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 (tidak diaudit). Gaji dan manfaat kesejahteraan lain untuk komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing kurang lebih sebesar Rp 1.098.984.884 dan Rp 1.041.915.444 pada tahun 2003 dan 2002.

C. PT Surabaya Agung Industri Tbk 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1973 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No.12 tahun 1970, berdasarkan akta notaris Harsono Sutedjo, S.H., No.35, yang diubah dengan akta No.1 tanggal 6 Januari 1975 oleh notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman


(51)

dalam surat keputusan No.YA-5/26/21 tanggal 27 Januari 1975, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 45 Tambahan No.420 tanggal 4 Juni 1976. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Wachid Hasyim, S.H., No.71 tanggal 30 Juni 2000 mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. Kep.44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum di Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No.C-19105.HT.01.04.TH.2000 tanggal 29 Agustus 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara No.61 Tambahan No.302 tanggal 31 Juli 2001.

Perusahaan memulai aktivitas operasi pada tahun 1976 dan telah memperoleh izin usaha industri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam surat persetujuan tanggal 8 November 1973, yang telah diganti dengan surat keputusan tanggal 16 Agustus 1995.

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri kertas serta industri yang terkait dengan bidang tersebut.

Sebelum penawaran umum perdana saham kepada masyarakat, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh adalah sejumlah 92.000.000 saham. Pada tanggal 23 Maret 1993, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sejumlah 20.000.000 saham


(52)

33

melalui pasar modal di Indonesia dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 3.500 per saham.

Pada tahun 1994, Perusahaan membagikan saham bonus yang berasal dari agio saham sebesar Rp 50 miliar dan saldo laba sebesar Rp 6 miliar. Jumlah saham baru yang diterbitkan sejumlah 56.000.000 saham.

Pada tahun 1996, Perusahaan melaksanakan penawaran umum terbatas (Rights Issue) I sejumlah 126.000.000 saham dengan nilai Rp 1.000 per saham, dimana setiap pemegang saham yang memiliki 4 (empat) saham lama berhak membeli 3 (tiga) saham baru dengan harga penawaran Rp 3.000 dan akan mendapatkan 1 (satu) waran secara cuma-cuma atau keseluruhan berjumlah 42.000.000 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Konversi waran Perusahaan menjadi saham dapat dilakukan sejak tanggal 16 September 1996 dan akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2001. Sampai dengan tanggal 14 Maret 2001, tidak ada waran yang dikonversikan.

Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan telah mencatatkan seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh (294.000.000 saham) pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Efektif 1 Mei 2001, Perusahaan mengundurkan diri dari keanggotaan Bursa Efek Surabaya (delisting) secara sukarela.

3. Lokasi Perusahaan

Perusahaan berkedudukan di Jalan Kedungdoro No. 60, Surabaya, sedangkan pabriknya berlokasi di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.


(53)

4. Struktur Organisasi

Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur : Tirtomulyadi Sulistyo Direktur : Rasmachahjana Sulistyo : Sinduchahjana Sulistyo

: Any Indrawati

: Antonius Kristiyanto

Presiden Komisaris : Yogyo Pranoto

Komisaris : Imanuel Robert Najoan

: Y.M. Kenny Wailanduw

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan memiliki masing-masing 1.325 orang dan 1.353 orang karyawan tetap.

D. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1972 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, S.H. No.9. Perusahaan terdaftar sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri pada tanggal 28 Februari 1975 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968 jo Undang-undang No.12 tahun 1970. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.YA-5/439/25 tanggal 22


(54)

35

Desember 1975 serta diumumkan dalam Tambahan No.639 dari Berita Negara No.70 tanggal 20 Agustus 1976. Anggaran Dasar Perubahan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mengenai, antara lain, perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 dan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Surat Keputusan Kepada Badan Pengawas Pasar Modal ( BAPEPAM ) No.Kep-13/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No.C-5893 HT.01.04.TH’99 tanggal 1 April 1999 serta diumumkan dalam Tambahan No.6265 dari Berita Negara No.80 tanggal 5 Oktober 2001.

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaan meliputi bidang industri antara lain, pulp, kertas dan hasil-hasil produksi kertas. Perusahaan berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur dengan kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Jalan Raya Surabaya Mojokerto, Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan milai beroperasi komersial pada tahun 1977.

3. Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sejumlah 9.300.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui


(55)

bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran Rp 9.500 per saham. Pada tanggal 3 April 1990, Perusahaan mencatatkan saham tersebut di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1995 dan 1997, Perusahaan melakukan beberapa penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu yang juga dicatatkan pada bursa efek yang sama. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan juga mencatatkan Wesel Bayar jatuh tempo tahun 2001 dan 2004 sebesar AS$ 800 juta pada Bursa Efek Luxembourg dan disetujui oleh Securities and Exchange Commission ( SEC ) di Amerika Serikat. Perusahaan juga mencatatkan Obligasi Tjiwi Kimia I 1996 sebesar Rp 200 milyar pada Bursa Efek Surabaya.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No.96, tanggal 30 Juni 2003, susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai berikut :

Komisaris

Komisaris Utama : Teguh Ganda Wijaya

Komisaris : Drs. John Ferdinand Pandelaki Komisaris : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman Komisaris : Raymond Liu, Ph.D

Komisaris : Arthur Tahya


(56)

37

Komisaris Independen : Prof. DR. Teddy Pawitra

Komisaris Independen : Let.Jend. TNI (Purnawirawan) Soetedjo Komisaris Independen : Hajjah Ryani Soedirman

Komisaris Independen : Kamardy Arief Direksi

Direktur Utama : Yudi setiawan Lin Direktur : Hendra Jaya Kosasih

Direktur : Muktar Widjaja

Direktur : Suresh Kilam

Direktur : Indra Widjaja

Direktur : Michael Peter Black

Direktur/Sekretaris Perusahaan : Agustian Rachmansjah Partawidjaja

Gaji dan kompensasi manfaat untuk direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sekitar AS$ 1,3 juta ( setara dengan Rp 10,9 milyar ) dan sekitar AS$ 1,4 juta ( setara dengan Rp 12,6 milyar ) masing-masing untuk tahun 2003 dan 2002. Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tahun 2003 dan 2002 masing-masing adalah berkisar 14.457 orang dan 14.501 orang.

E. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. a. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia dalam kerangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No.1


(57)

tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, S.H. No.68 tanggal 7 Desember 1967. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.Y.A.5/50/2 tanggal 9 Februari 1978 dan diumumkan dalam Tambahan No.172 pada Berita Negara No.18 tanggal 3 Maret 1978. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Aktiva Notaris Linda Herawati, S.H. No.141 tanggal 30 Juni 1998 mengenai perubahan nama dan seluruh Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No.C-2701 HT.01.04.Th.99 tanggal 12 Februari 1999 dan diumumkan dalam Tambahan No.7966 pada Berita Negara No.103 tanggal 12 Desember 2000.

2. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang industri pulp dan kertas, pengelolaan pelabuhan khusus, perdagangan, pertambangan dan kehutanan.

Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sejumlah 60.000.000 lembar saham dan nilai nominal Rp. 1.000 per lembar saham dengan harga penawaran Rp 10.600 per lembar saham. Pada tanggal 16 Juli 1990, Perusahaan mencatatkan saham tersebut di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan melakukan beberapa penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu yang


(58)

39

juga dicatatkan sejumlah 5.470.982.941 lembar saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan juga mencatatkan wesel bayar ( Guaranteed Secured Notes ) jatuh tempo 2002, 2006 dan 2007 masing-masing sebesar US$ 200 juta, US$ 150 juta dan US$ 600 juta di Bursa Efek Luxembourg, Perusahaan juga mencatatkan Obligasi Indah Kiat I Tahun 1999 sebesar Rp 1 trilyun pada Bursa Efek Surabaya.

3. Lokasi Perusahaan

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat berlokasi di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta dan pabrik berlokasi di Tangerang dan Serang, Jawa Barat dan Perawang Riau. Kegiatan usaha komersial Perusahaan dimulai sejak tahun 1978.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 30 Juni 2003 yang diaktakan dengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No.92, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Indra Widjaja

Wakil Presiden Komisaris : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman

Komisaris : Show Chung Ho

Komisaris : Kuo Cheng Shyong Komisaris : Lo Shang Shung


(59)

Komisaris : Raymond Liu, Phd Komisaris Independen : Mas Achmad Daniri Komisaris Independen : Prof. DR. Teddy Pawitra

Komisaris Independen : Letjend. TNI ( Purnawirawan ) Soettedjo Komisaris Independen : Hj. Ryani Soedirman

Komisaris Independen : Kamardy Arief Dewan Direksi

Presiden Direktur : Teguh Ganda Wijaya Wakil Presiden Direktur : Muktar Widjaja Wakil Presiden Direktur : Hendra Jaya Kosasih Wakil Presiden Direktur : Chen Wang Chi Wakil Presiden Direktur : Yudi Setiawan Lin

Direktur : Suresh Kilam

Direktur : Didi Harsa

Direktur/ Sekretaris Perusahaan : Agustian R. Partawidjaja

Gaji dan tunjangan lainnya untuk Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing sebesar US$ 1.467.191 ( Rp 12.419.768.916 ) dan US$ 2.277.864 ( Rp 21.296.226.632 ) untuk tahun 2003 dan 2002 jumlah karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah 16.131 orang dan 15.751 orang.


(60)

(61)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dilakukan analisis laporan keuangan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Suparma Tbk, PT. Surabaya Agung Industri Tbk, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

A. Analisis Rasio Keuangan

Untuk menjawab permasalahan yang pertama maka dilakukan analisis terhadap laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sebagai berikut :

1. PT Fajar Surya Wisesa Tbk a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas PT Fajar Surya Wisesa Tbk selama tahun 2000 sampai 2003 dapat dilihat pada tabel V.1 dan V.2.

1) Rasio Lancar ( Current Ratio )

Tabel V.1 Current Ratio

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Tahun

Current Ratio =

Lancar Kewajiban

Lancar

Aktiva Interpretasi

2000

565 . 532 . 893 . 691

057 . 081 . 688 . 572

= 0,83 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,83.

2001

987 . 944 . 781 . 810

185 . 129 . 601 . 365

= 0,45 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,45.


(62)

42 2002 383 . 237 . 970 . 241 222 . 959 . 601 . 370

= 1,53 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,53.

2003 403 . 336 . 479 . 228 108 . 028 . 093 . 353

= 1,54 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,54.

2) Rasio Lancar ( Quick Ratio )

Tabel V.2 Quick Ratio

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Tahun

Quick Ratio =

Lancar Kewajiban

Piutang Investasi

Kas+ + Interpretasi

2000 565 . 532 . 893 . 691 972 . 955 . 441 . 379

= 0,55 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,55. 2001 987 . 944 . 781 . 810 962 . 083 . 230 . 180

= 0,22 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,22. 2002 383 . 237 . 970 . 241 662 . 019 . 917 . 187

= 0,78 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,78. 2003 403 . 336 . 479 . 228 665 . 136 . 203 . 158

= 0,69 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,69.


(63)

b. Rasio Solvabilitas 1) Debt to Asset Ratio

Tabel V.3 Debt to Asset Ratio PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Tahun

Debt Asset Ratio =

Aktiva Total Kewajiban Total Interpretasi 2000 058 . 643 . 877 . 166 . 3 396 . 458 . 661 . 512 . 2

= 0,79 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,79. 2001 251 . 015 . 062 . 821 . 2 044 . 681 . 600 . 984 . 1

= 0,70 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,70. 2002 567 . 170 . 840 . 720 . 2 009 . 513 . 888 . 706 . 1

= 0,63 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,63. 2003 371 . 772 . 237 . 627 . 2 832 . 877 . 383 . 560 . 1

= 0,59 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,59.

2) Debt to Equity Ratio

Tabel V.4

Debt to Equity Ratio PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Tahun

Debt to Equity Ratio =

Ekuitas Kewajiban Total Interpretasi 2000 662 . 184 . 216 . 654 396 . 458 . 661 . 512 . 2 = 3,84 Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,84 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.


(64)

44 2001 207 . 334 . 461 . 836 044 . 681 . 600 . 984 . 1 = 2,37 Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,37 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya. 2002 558 . 657 . 951 . 013 . 1 009 . 513 . 888 . 706 . 1 = 1,68 Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,68 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya. 2003 539 . 894 . 853 . 066 . 1 832 . 877 . 383 . 560 . 1 = 1,46 Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,46 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.

c. Rasio Aktivitas

1) Inventory Turnover

Tabel V.5 Inventory Turnover PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Tahun

Inventory Turnover =

rata -Rata Persediaan Penjualan Pokok Harga Interpretasi 2000 316 . 074 . 928 . 158 353 . 603 . 525 . 965

= 6 Dana yang tertanam dalampersediaan berputar rata-rata 6x dalam setahun. 2001 632 . 789 . 903 . 184 726 . 514 . 394 . 991

= 5 Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 5x dalam setahun. 2002 646 . 900 . 955 . 180 271 . 188 . 094 . 980

= 5 Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 5x dalam setahun. 2003 265 . 308 . 190 . 186 728 . 061 . 802 . 044 . 1

= 6 Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 6x dalam setahun.


(65)

2) Average Collection Period

Tabel V.6

Average Collection Period PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Tahun

Average Collection Period = hari 360 Bersih Penjualan rata -Rata Piutang × Interpretasi

2000 360hari

280 . 753 . 701 . 262 . 1 745 . 331 . 335 . 149

× = 43 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan

piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 43 hari.

2001 360hari

300 . 952 . 202 . 180 . 1 212 . 592 . 543 . 134

× = 41 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan

piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 41 hari.

2002 360hari

772 . 158 . 066 . 174 . 1 844 . 758 . 600 . 122

× = 38 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan

piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 38 hari.

2003 360hari

135 . 705 . 858 . 207 . 1 331 . 045 . 882 . 128

× = 38 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan

piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 38 hari.


(66)

46

d. Rasio Profitabilitas 1) Net Profit Margin

Tabel V.7 Net Profit Margin PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Tahun

Net Profit Margin =

Bersih Penjualan Bersih Laba Interpretasi 2000 280 . 753 . 701 . 262 . 1 ) 466 . 724 . 136 . 130 (

= -0,10 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,10. 2001 300 . 952 . 202 . 180 . 1 545 . 149 . 245 . 182

= 0,15 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,15.

2002 772 . 158 . 066 . 174 . 1 351 . 323 . 490 . 177

= 0,15 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,15.

2003 135 . 705 . 858 . 207 . 1 981 . 236 . 902 . 52

= 0,04 Setiap Rupiah penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,04.

2) Return on Investment

Tabel V.8 Return on Investment PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Tahun ROI =

Aktiva Total Bersih Laba Interpretasi 2000 058 . 643 . 877 . 166 . 3 ) 466 . 724 . 136 . 130 (

= -0,04 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 0,04. 2001 251 . 015 . 062 . 821 . 2 545 . 149 . 245 . 182

= 0,06 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,06.


(67)

2002 567 . 170 . 840 . 720 . 2 351 . 323 . 490 . 177

= 0,06 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,06.

2003 371 . 772 . 237 . 627 . 2 981 . 236 . 902 . 52

= 0,02 Setiap Rupiah aktiva perusahaan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,02.

3) Return on Equity

Tabel V.9 Return on Equity PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Tahun ROE =

Ekuitas Bersih Laba Interpretasi 2000 662 . 184 . 216 . 654 ) 466 . 724 . 136 . 130 (

= - 0,20

Setiap Rupiah modal sendiri menghasilkan kerugian bagi pemegang saham sebesar Rp 0,20. 2001 207 . 334 . 461 . 836 545 . 149 . 245 . 182 = 0,22

Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,22. 2002 558 . 657 . 951 . 013 . 1 351 . 323 . 490 . 177 = 0,17

Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,17. 2003 539 . 894 . 853 . 066 . 1 981 . 236 . 902 . 52 = 0,05

Setiap Rupiah modal sendiri dapat menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham sebesar Rp 0,05.


(68)

48

2. PT. Suparma Tbk a. Rasio Likuiditas

1) Rasio Lancar ( Current Ratio )

Tabel V.10 Current Ratio PT. Suparma Tbk Tahun

Current Ratio =

Lancar Kewajiban Lancar Aktiva Interpretasi 2000 758 . 320 . 308 . 826 223 . 235 . 583 . 196

= 0,24 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,24.

2001 830 . 090 . 561 . 947 996 . 550 . 548 . 240

= 0,25 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,25.

2002 108 . 876 . 659 . 831 209 . 862 . 630 . 225

= 0,27 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,27.

2003 431 . 575 . 747 . 66 546 . 145 . 045 . 226

= 3,39 Setiap Rupiah utang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 3,39.

2) Quick Ratio

Tabel V.11 Quick Ratio PT. Suparma Tbk Tahun

Quick Ratio =

Lancar Kewajiban

Piutang Investasi

Kas+ + Interpretasi

2000 826.308.320.758 511 . 870 . 102 . 58

= 0,07 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,07.


(69)

2001 830 . 090 . 561 . 947 530 . 189 . 229 . 126

= 0,13 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,13. 2002 108 . 876 . 659 . 831 099 . 433 . 439 . 114

= 0,14 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 0,14. 2003 431 . 575 . 747 . 66 355 . 635 . 775 . 87

= 1,32 Setiap Rupiah hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang lebih likuid sebesar Rp 1,32.

b. Rasio Solvabilitas 1) Debt to Asset Ratio

Tabel V.12 Debt to Asset Ratio PT. Suparma Tbk. Tahun

Debt to Asset Ratio =

Aktiva Total Kewajjiban Total Interpretasi 2000 388 . 710 . 350 . 976 105 . 233 . 455 . 647

= 0,66 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,66. 2001 192 . 605 . 684 . 036 . 1 177 . 003 . 708 . 768

= 0,74 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,74. 2002 364 . 637 . 262 . 043 . 1 050 . 214 . 711 . 832

= 0,80 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,80. 2003 964 . 784 . 826 . 031 . 1 734 . 604 . 049 . 810

= 0,78 Setiap Rupiah aktiva perusahaan didanai dengan hutang sebesar Rp 0,78.


(70)

50

2) Debt to Equity Ratio

Tabel V.13 Debt to Equity Ratio

PT. Suparma Tbk Tahun

Debt to Equity Ratio =

Ekuitas Kewajiban Total Interpretasi 2000 283 . 477 . 895 . 328 105 . 233 . 455 . 647 = 1,97 Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 1,97 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya. 2001 015 . 602 . 976 . 267 177 . 003 . 708 . 768 = 2,87 Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 2,87 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya. 2002 314 . 423 . 551 . 210 050 . 214 . 711 . 832 = 3,95 Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,95 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya. 2003 230 . 180 . 777 . 221 734 . 604 . 049 . 810 = 3,65 Perusahaan menggunakan hutang sebesar Rp 3,65 untuk setiap Rupiah modal sendiri yang digunakan dalam pembiayaan aktivanya.


(71)

c. Rasio Aktivitas

1) Inventory Turnover

Tabel V.14 Inventory Turnover

PT. Suparma Tbk Tahun

Inventory Turnover =

rata -Rata Persediaan Penjualan Pokok Harga Interpretasi 2000 817 . 739 . 944 . 141 033 . 646 . 842 . 380

= 3 Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun. 2001 134 . 301 . 403 . 116 669 . 724 . 650 . 375

= 3 Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun. 2002 814 . 142 . 018 . 105 098 . 298 . 668 . 343

= 3 Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun. 2003 587 . 902 . 232 . 118 243 . 400 . 383 . 396

= 3 Dana yang tertanam dalam persediaan berputar rata-rata 3x dalam setahun.

2) Average Collection Period

Tabel V.15

Average Collection Period PT. Suparma Tbk Tahun

Average Collection Period = hari 360 Bersih Penjualan rata -Rata

Piutang × Interpretasi

2000 360

903 . 354 . 326 . 458 733 . 862 . 774 . 44

× hari = 35 hari

Periode yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali adalah selama 35 hari.


(1)

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI, Tbk NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

AKTIVA

Kas dan Setara Kas 1.610.118.696 1.715.009.509 4.656.345.748 8.683.512.057 Piutang Usaha 12.465.969.318 31.533.938.396 18.551.341.658 27.717.231.676 Piutang Lain-lain 20.328.635.707 18.529.304.486 104.257.306 139.029.106 Persediaan 92.605.491.996 134.402.440.064 131.243.338.050 72.703.649.726 Uang Muka Pembelian 729.026.322 574.915.455 4.594.912.127 7.004.160.169 Biaya dibayar di muka 5.254.964.653 - 13.824.242.235 11.271.230.489 Jumlah Aktiva Lancar 132.994.206.692 186.755.607.910 172.974.437.124 127.518.813.223 Aktiva Tidak Lancar 2.741.091.093.612 2.502.723.447.210 2.308.217.674.916 2.196.634.645.656 JUMLAH AKTIVA 2.874.085.300.304 2.689.479.055.120 2.481.192.112.040 2.324.153.458.879

KEWAJIBAN Kewajiban lancar 3.510.283.611.241 4.011.239.712.296 3.656.383.686.831 3.548.073.630.532

Kewajiban Tidak Lancar 28.033.080.678 42.604.192.439 164.138.568.968 169.425.710.165 JUMLAH KEWAJIBAN 3.538.316.691.919 4.053.843.904.735 3.820.522.255.799 3.717.499.340.697 EKUITAS

Modal Saham 294.000.000.000 294.000.000.000 294.000.000.000 294.000.000.000 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 84.458.607 84.458.607 84.458.607 84.458.607 Defisit (958.315.850.222) (1.658.449.308.222) (1.633.414.602.366) (1.687.430.340.425) JUMLAH EKUITAS (664.231.391.615) (1.364.364.849.615) (1.339.330.143.759) (1.393.345.881.818) JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS


(2)

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI Tbk LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI 31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003

( Dalam Ribuan Rupiah )

Tahun 2000 2001 2002 2003

Penjualan Bersih 634.730.167.641 634.851.933.410 449.490.771.064 355.860.292.946 Beban Pokok Penjualan 633.551.812.301 589.687.003.971 518.648.583.305 393.242.603.987 Laba (Rugi) Kotor 1.178.355.340 45.164.929.439 ( 19.157.812.241 ) ( 37.382.311.041 ) Jumlah Beban Usaha 109.507.117.641 104.083.990.916 102.016.567.203 75.653.070.801 Laba (Rugi) Usaha ( 108.328.762.301 ) ( 58.919.061.477 ) ( 121.174.379.444 ) ( 113.035.381.842 ) Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih ( 1.015.367.648.608 ) ( 520.884.358.820 ) 335.443.404.621 67.851.057.391 Laba (Rugi) sebelum Beban Pajak ( 1.123.696.410.909 ) ( 579.803.420.297 ) 214.269.025.177 ( 45.184.324.451 ) Taksiran (Beban) Penghasilan Pajak

Ditangguhkan

221.693.743.589 ( 120.330.037.703 ) ( 189.234.319.321) ( 8.831.413.608 )


(3)

PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

AKTIVA

Kas dan Setara Kas 35.963.643.175 135.211.117.600 217.426.289.160 72.653.181.910

Investasi Jangka Pendek 4.960.912.445 - - -

Piutang Usaha 388.099.730.590 1.600.625.894.400 994.387.805.340 1.130.943.952.005 Piutang Lain-lain 5.704.620.895 90.356.063.200 61.188.158.220 58.176.906.065 Persediaan 2.239.616.579.580 1.671.571.512.000 1.740.209.236.380 1.609.254.036.605 Uang Muka Pembelian 589.546.803.565 495.219.420.800 215.182.751.460 251.543.053.435 Pajak dan Biaya Dibayar Di Muka 49.392.152.715 232.332.110.400 142.897.415.940 198.273.731.120

Tagihan Pajak 1.753.610.985 4.673.042.400 - -

Aktiva Lancar Lainnya 333.021.475.330 - 461.577.778.560 816.760.558.840 Jumlah Aktiva Lancar 3.648.059.529.280 4.229.989.160.800 3.832.869.435.060 4.137.605.419.980 Aktiva Tidak Lancar 17.088.172.657.795 18.386.315.480.000 15.140.806.439.400 13.793.455.389.740 JUMLAH AKTIVA 20.736.232.187.075 22.616.304.640.800 18.973.675.874.460 17.931.060.809.720 KEWAJIBAN

Kewajiban Lancar 15.167.285.234.940 16.964.300.704.000 14.958.836.449.500 14.385.780.390.040 Kewajiban Tidak Lancar 318.526.903.720 488.195.427.200 44.521.200 38.380.310 JUMLAH KEWAJIBAN 15.485.812.138.660 17.452.496.131.200 14.958.880.970.700 14.385.818.770.350 EKUITAS

Modal Saham Biasa 5.154.141.822.655 5.586.563.309.600 4.802.295.768.060 4.547.140.232.285 Agio Saham 289.780.792.255 314.092.781.600 269.998.987.260 255.653.403.485 Defisit (193.578.894.720) (736.907.496.000) (1.057.499.851.560) (1.257.551.596.400) JUMLAH EKUITAS 5.250.343.720.190 5.163.748.595.200 4.014.794.903.760 3.545.242.039.370 JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS


(4)

PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIATbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

Penjualan Bersih 7.944.501.749.665 7.388.342.457.600 6.959.770.001.220 7.365.758.852.790 Beban Pokok Penjualan 7.397.356.325.740 5.746.101.961.600 5.487.522.451.260 5.724.681.478.255 Laba Kotor 547.145.423.925 1.642.240.496.000 1.472.247.549.960 1.641.077.374.535 Jumlah Beban Usaha 1.075.813.756.350 1.370.734.112.800 872.316.494.880 951.380.368.060 Laba (Rugi) Usaha (528.668.332.425) 271.506.383.200 599.931.055.080 689.697.006.475 Penghasilan (Beban) Lain-lain (2.882.336.081.000) (1.049.387.518.400) 1.256.875.172.160 1.039.473.549.135 Laba (Rugi) sebelum Beban Pajak (3.411.004.413.425) (777.881.135.200) (656.944.117.080) (349.776.542.660) Penghasilan (Beban) Pajak (39.894.964.145) 250.749.886.400 232.849.782.780 93.537.725.170 Laba (Rugi) Sebelum Hak Pemegang

Saham Minoritas Atas (Laba) Rugi Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi

(3.450.899.377.570) (527.131.248.800) (424.094.334.300) (256.238.817.490)

Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Laba (Rugi) Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi

(50.009.140) 43.503.200 (51.503.340)


(5)

PT INDAH KIAT PULP & PAPER, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

AKTIVA

Kas dan Setara Kas 40.277.401.655 235.743.726.400 246.771.061.380 108.293.447.595 Piutang Usaha 2.924.192.531.805 4.730.237.304.000 3.144.656.773.980 1.800.032.052.550 Piutang Lain-lain 175.885.436.465 159.170.658.400 142.162.771.440 180.144.071.320 Persediaan 2.932.612.460.940 1.889.718.792.000 2.516.543.629.440 2.667.294.775.995 Uang Muka 918.498.511.670 388.159.293.600 295.741.887.120 288.901.426.310 Biaya dan Pajakdibayar dimuka 130.143.778.260 177.777.870.400 80.942.983.500 297.091.229.160 Aktiva Lancar Lainnya 520.478.654.505 - 664.619.473.620 1.742.558.825.005 Jumlah Aktiva Lancar 7.642.088.775.300 7.580.807.644.800 7.091.438.580.480 7.084.315.827.935 Aktiva Tidak Lancar 47.492.769.251.130 50.694.403.042.400 42.413.052.270.480 39.084.010.588.255 JUMLAH AKTIVA 55.134.858.026.430 58.275.210.687.200 49.504.490.850.960 46.168.326.416.190 KEWAJIBAN

Kewajiban Lancar 31.412.924.387.340 34.737.786.595.200 32.229.725.927.580 32.267.751.420.405 Kewajiban TidakLancar 922.938.741.845 722.508.352.800 43.502.442.300 11.175.027.425 JUMLAH KEWAJIBAN 32.335.863.129.185 35.460.294.948.000 32.273.228.369.880 32.278.926.447.830 EKUITAS

Modal Saham Biasa 21.003.603.828.045 22.765.762.156.800 19.569.799.392.480 18.530.016.986.280 Tambahan Modal Disetor 55.726.186.420 60.401.494.400 51.922.053.840 49.163.331.740 Saldo Laba ( rugi ) 1.739.664.882.780 (11.247.912.000) (2.390.458.965.240) (4.689.780.349.660) JUMLAH EKUITAS 22.798.994.897.245 22.814.915.739.200 17.231.262.481.080 13.889.399.968.360 JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS


(6)

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

31 Desember 2000, 2001, 2002 dan 2003 ( Dinyatakan dalam Rupiah )

2000 2001 2002 2003

Penjualan Bersih 14.817.315.372.295 11.442.372.760.000 10.707.541.793.400 11.392.467.448.285 Beban Pokok Penjualan 9.707.468.387.390 9.405.735.528.800 9.199.164.029.100 10.099.866.807.195 Laba (Rugi) Kotor 5.109.846.984.905 2.036.637.231.200 1.508.377.764.300 1.292.600.641.090 Jumlah Beban Usaha 1.385.499.961.400 1.286.542.015.200 969.594.199.380 1.168.295.933.805 Laba Usaha 3.724.347.023.505 750.095.216.000 538.783.564.920 124.304.707.285 Beban Lain-lain 7.160.930.114.160 3.309.234.333.600 3.192.961.542.900 2.971.605.397.335 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (3.436.583.090.655) (2.559.139.117.600) (2.654.177.977.980) (2.847.300.690.050) Penghasilan ( Beban ) Pajak (407.969.517.150) 662.272.156.000 273.387.890.940 420.969.461.280 Laba ( Rugi ) Bersih (3.844.552.607.805) (1.896.866.961.600) (2.380.790.087.040) (2.426.331.228.770)