Analisis Rasio Keuangan Kinerja

12 a. Analisis Horizontal Analisis Horizontal adalah analisis dengan cara membandingkan neraca dan laporan rugi laba beberapa tahun terakhir secara berturut-turut. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai perubahan yang terjadi baik dalam neraca maupun laporan rugi laba, sehingga dapat diperoleh gambaran selama beberapa tahun terakhir apakah telah terjadi kenaikan atau penurunan. Teknik-teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend index, analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor. b. Analisis Vertikal Analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu dari neraca atau proporsi dari unsur-unsur tertentu laporan laba rugi, misalnya proporsi persediaan terhadap jumlah aktiva lancar, proporsi aktiva lancar terhadap jumlah aktiva, proporsi harga pokok terhadap total pendapatan hasil usaha. Teknik-teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain: teknik analisis prosentase per-komponen common size , analisis rasio dan analisis impas.

C. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio adalah cara analisis dengan menggunakan perhitungan- perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca maupun laporan laba rugi Kuswadi, 2004:187. Analisis rasio keuangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Hasil perhitungan dan interpretasi dari analisis rasio keuangan digunakan untuk membantu mengevaluasi kinerja perusahaan. Beberapa penggunaan rasio keuangan antara lain dipakai untuk Raharjo ,1993:10 : 1. Membandingkan perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama. Rasio dapat menunjukkan faktor-faktor yang berkaitan dengan keberhasilan dan kegagalan perusahaan dan dapat menunjukkan mana perusahaan yang lemah dan yang kuat. 2. Membandingkan industri-industri yang berbeda. Setiap industri mempunyai sifat operasi dan keuangan yang khas. Kekhasan tersebut dapat diidentifikasikan dengan bantuan rasio. 3. Membandingkan prestasi perusahaan dalam periode waktu yang berbeda. Setelah melewati suatu periode, suatu perusahaan akan membuat norma- norma tertentu yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan di masa mendatang.

D. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Rasio keuangan dapat dibuat menurut kebutuhan analisis, sehingga jumlahnya sangat banyak. Untuk itu banyak perusahaan yang hanya menggunakan enam sampai delapan rasio untuk keperluan analisis keuangannya Kuswadi 2004: 214. Pengelompokkan rasio tersebut sebagai berikut : 14

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas terdiri atas :

a. Rasio Lancar Current Ratio

Current ratio merupakan perbandingan antara jumlah seluruh aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dipakai untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendek dari aktiva lancarnya. Current Ratio = Lancar Kewajiban Lancar Aktiva Kuswadi, 2004: 197 Rasio lancar memberikan indikasi bahwa semakin besar angka rasio ini, maka semakin kuat atau semakin besar kemampuan perusahaan dalam menjamin setiap Rupiah utang-utangnya dengan jaminan aktiva likuidnya.

b. Rasio Cepat Quick Ratio

Quick ratio adalah rasio yang dihitung dengan menjumlahkan kas, investasi dan piutang kemudian membagi hasilnya dengan kewajiban lancar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan membayar utang yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Quick ratio = Lancar Kewajiban Piutang Investasi Kas + + Riyanto, 1997:333 Quick ratio memberikan gambaran yang lebih baik tentang kemampuan aktiva lancar perusahaan untuk membayar hutang-hutang lancarnya, karena aktiva 15 lancar yang diperhitungkan tidak termasuk persediaan. Semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan yang bersangkutan.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari: a. Rasio Kewajiban Atas Aktivanya Debt to Asset Ratio Debt to asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban. Debt to Asset Ratio = Aktiva Total Kewajiban Total Arifin, 2004:10 Rasio ini dikatakan baik apabila nilainya semakin rendah atau kecil. Semakin besar persentasenya, semakin besar pula risiko yang ditanggung oleh perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. b. Rasio kewajiban Atas Ekuitas Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur bagian modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan kewajiban . Debt to Equity Ratio = Ekuitas Kewajiban Total Arifin, 2004:9 Rasio ini dikatakan baik apabila nilai rasio semakin rendah. Artinya bahwa kemampuan modal sendiri untuk memenuhi kewajiban perusahaan lebih besar dari pada utangnya. 16

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya. Rasio Aktivitas terdiri dari :

a. Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turnover

Inventory turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada periode tertentu. Inventory Turn Over = rata Rata Persediaan Penjualan Pokok Harga − Arifin, 2004: 12 Rasio ini dikatakan baik apabila nilai rasio perputaran persediaan semakin besar. Semakin besar nilai rasio perputaran ini maka kondisi perusahaan akan semakin baik b. Rasio Periode Pengumpulan Piutang Average Collection Period Rasio periode pengumpulan piutang adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menagih piutangnya, yang dihitung dalam satuan hari. Biasanya rasio ini digunakan sebagai indikator efisiensi pemasaran serta daya saing dalam mengadakan perbandingan antar perusahaan. Pengumpulan piutang = x360hari Bersih Penjualan rata Rata Piutang − Kuswadi, 2004: 205-206 Rasio ini mengukur efisiensi dalam pengumpulan piutang. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih piutangnya. Hal ini dapat diartikan jumlah dana yang terikat pada piutang menjadi semakin besar, sehingga kebutuhan modal kerja menjadi meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang ada hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas terdiri atas :

a. Rasio laba Atas Pendapatan Net Profit Margin

Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Net Profit Margin = Bersih Penjualan Bersih Laba Arifin, 2004: 13 Semakin besar nilai rasio ini semakin baik kondisi perusahaan. Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan.

b. Rasio Laba atas Operasi Return on Invesment

Return on investment adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan jumlah dana yang ditanam dalam perusahaan. ROI = Aktiva Total Bersih Laba Kuswadi, 2004: 190 Rasio ini dapat memberikan gambaran tentang baik buruknya menajemen dalam melaksanakan baik kontrol biaya maupun pengelolaan aktivanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Semakin besar rasio perputarannya makin efektif, sehingga memperbesar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

c. Rasio Laba atas Ekuitas Return on Equity

Return on equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. ROE = Ekuitas Bersih Laba Kuswadi,2004: 193 Rasio ini sangat berguna untuk para penanam modal atau pemilik perusahaan. ROE yang tinggi menunjukkan semakin baik keadaan suatu perusahaan.

E. Kinerja

Kinerja mengandung beberapa pengertian, yang pertama kinerja mengandung arti kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara efektif dan efisien. Kedua, kinerja diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan. Ketiga, kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut Sugiarso dan Winarni, 2005:111. Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan dari hasil penilaian tersebut, ukuran keberhasilan perusahaan dalam suatu periode tertentu dapat diketahui. Penilaian Valuation PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 adalah proses merubah ramalan hasil dari masa depan dengan menjadi estimasi nilai perusahaan Wild, Subramayam,Halsey 2005:17 . Dengan demikian hasil dari penilaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya Sugiarso Winarni,2005:111 . Kemampuan manajemen perusahaan dalam menggerakkan dan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada akan dapat dinilai dari laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode. Melalui laporan keuangan tersebut, dapat direncanakan hal-hal yang perlu dilakukan sehubungan dengan peningkatan kinerja di masa mendatang. Manajer menggunakan informasi keuangan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. Metode analisis yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dijabarkan dengan membandingkan hasil perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas tahun yang berbeda untuk masing-masing rasio tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus yaitu penelitian terhadap data perusahaan, dari data itu kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian serta hasil analisis data hanya berlaku bagi perusahaan yang diteliti dan berlaku pada saat penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan pengambilan data di Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2005.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang dipilih adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan yang diteliti.