Kewajiban Pengelolaan Lingkungan Hidup

D. Kewajiban Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia, serta mahluk hidup lainnya PSAK 33, alinea 54. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu kewajiban yang harus diperhatikan dalam semua aktivitas perusahaan industri. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 87 ayat 1 menyatakan bahwa setiap penanggung jawab usaha danatau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran danatau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi danatau melakukan tindakan tertentu. Pemanfaatan lingkungan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengambilan barang sumberdaya alam kayu hutan, mineral, minyak bumi, dan lain sebagainya, khususnya di Indonesia telah ditunjuk lembaga- lembaga sektoral yang semuanya berkaitan langsung dengan eksploitasi dan pengelolaan sumber daya alam. Pemerintah Indonesia telah memiliki lembaga yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden yaitu Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Selanjutnya pengelolaan langsung kegiatan-kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan diserahkan kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan BAPEDAL. BAPEDAL bertugas dalam penyelenggaraan bimbingan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI teknis terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta memulihkan kualitas lingkungan. Mardikanto 2014 menyatakan bahwa kewajiban perusahaan terhadap dampak lingkungan masuk kedalam dimensi lingkungan untuk perusahaan yang bertanggungjawab sosial. Praktik perusahaan yang dapat berdampak negatif harus disadari oleh perusahaan pertambangan. Perusahaan harus menyadari semua aspek lingkungan langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan kinerja usahanya, penyerahan jasa, dan manufaktur produk. ISO 14001 pada butir 4.3.1 tentang aspek lingkungan menyebutkan: “Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasanya sehingga organisasi tersebut dapat mengendalikan dan dengan prosedur ini dapat diharapkan mempunyai suatu pengaruh, agar dapat menentukan hal- hal yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting pada lingkungan. Organisasi harus menjamin bahwa aspek yang berkaitan dengan dampak penting ini dipertimbangkan dalam menyusun tujuan lingkungannya.” Butir 4.3.1 dimaksudkan untuk menyediakan suatu proses bagi perusahaan dalam mengidentifikasi aspek lingkungan penting yang sebaiknya diprioritaskan oleh perusahaan Hadiwiarjo, 1997.

E. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan