Adaro Energy ADRO Aneka Tambang ANTM

34

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Adaro Energy ADRO

Sejarah Adaro Energy dimulai dari guncangan minyak dunia sekitar tahun 1970. Hal ini menyebabkan Pemerintah Indonesia melakukan perubahan terhadap kebijakan energi, yang pada saat itu berfokus kepada minyak dan gas, untuk mengikutsertakan batubara sebagai bahan bakar untuk penggunaan dalam negeri. Pengubahan fokus terhadap energi batubara pada tahun 1976 membuat Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan membuka tender untuk blok-blok tersebut. Beberapa waktu kemudian, perusahaan pemerintah Spanyol, Enadimsa, mengetahui keberadaaan batubara di Kaliantan Timur dan Selatan. Enadimsa memasang tawaran untuk Blok 8 di wilayah Tanjung, Kalimantan Selatan dan mulai mendirikan perusahaan batubara dengan nama, Adaro Energy. Nama “Adaro” dipilih oleh perusahaan Enadimsa dalam rangka menghormati keluarga Adaro, yang sangat terkenal dalam sejarah Spanyol. Keluarga Adaro memiliki peran yang sangat besar dalam kegiatan penambangan di Spanyol selama beberapa abad

B. Aneka Tambang ANTM

Aneka Tambang ANTM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Wilayah operasi ANTM tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral. Kegiatan ANTM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan batubara. ANTM memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. ANTM memiliki luas lahan konsesi pertambangan dan jumlah cadangan serta sumber daya yang besar, maka ANTM membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan. ANTM menyadari bahwa kegiatan operasi perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Perusahaan menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggung jawab sosial tetapi merupakan bagian dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karakteristik industri pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah tertinggal dan terisolir juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam pengembangan masyarakat sekitar dan beroperasi sebagai good corporate citizen sangat penting. Hal ini akan berperan penting dalam menurunkan risiko adanya gangguan terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI operasi perusahaan. Beranjak dari konsepsi ini maka perhatian yang mendalam terhadap upaya pelestarian lingkungan serta partisipasi secara proaktif dalam pengembangan masyarakat merupakan salah satu kunci kesuksesan kegiatan pertambangan.

C. Atlas Resources ARII