62
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dengan cara dokumentasi melalui pengamatan
pada laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2015. Hasil dari pengamatan tersebut,
ditemukan 40 perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Namun, hanya 32 perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan periode
2015 di situs resmi BEI www.idx.co.id
. Laporan keuangan tersebut kemudian akan dilakukan uji ceklis terhadap penerapan PSAK 33.
PSAK 33 menjelaskan bahwa ada 4 empat kegiatan usaha pokok yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan, yakni; 1 Eksplorasi; 2
Pengembangan dan Kontruksi; 3 Produksi; dan 4 Pengolahan. Apabila perusahaan dapat melakukan keempat kegiatan usaha pokok tersebut
secara satu kesatuan ataupun terpisah, maka perusahaan dinilai sebagai suatu usaha yang terpadu. Keempat kegiatan tersebut memiliki dampak
yang sangat signifikan terdapat lingkungan hidup di sekitar perusahaan. Akan tetapi, dalam perkembangannya aktivitas eksplorasi diatur
lebih lanjut pada PSAK 64. Aktivitas pengembangan masuk ke PSAK 19 revisi 2010, sedangkan kontruksi masuk ke PSAK 16. Aktivitas produksi
diatur kembali pada ISAK 29. Aktivitas pengelolaan lingkungan hidup diatur dalam PSAK 57. Akuntansi Pertambangan Umum resmi dihapuskan
pada tahun 2013 dan digantikan dengan ISAK 29 tentang Pengupasan Lapisan Tanah aktivitas produksi. 4 empat aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan pertambangan memiliki biaya-biaya yang harus diungkapkan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap lingkungan.
Hal-hal berikut ini wajib diungkapkan dalam catatan laporan keuangan berdasarkan kegiatan usaha pokok perusahaan:
1. Eksplorasi
a. Kegiatan akuntansi sehubungan dengan dasar penentuan:
1 Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan
eksplorasi yang masih berjalan dengan penjelasan mengenai jangka waktu kontrak untuk Area of Interest yang
bersangkutan. 2
Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang sudah menemukan adanya Cadangan
Terbukti dengan penjelasan bahwa amortisasinya baru akan dilaksanakan pada saat dimulainya produksi.
b. Dalam penyajian Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan harus
dibedakan antara Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang masih berjalan dengan Biaya
Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang telah menemukan Cadangan Terbukti.
c. Apabila terdapat lebih dari satu Area of Interest, maka harus
diungkapkan rincian dari Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan untuk tiap-tiap Area of Interest.
d. Jumlah pembebanan biaya eksplorasi pada periode berjalan
serta alasan pembebanannya. Berdasarkan hal-hal yang wajib diungkapkan oleh perusahaan,
maka perusahaan pertambangan wajib melaporkan: a.
Biaya Eksplorasi b.
Cadangan Terbukti c.
Aset Eksplorasi dan Evaluasi d.
Area of Interest e.
Alasan pembebanan 2.
Pengembangan dan Kontruksi a.
Kebijakan akuntansi sehubungan dengan: 1
Dasar penentuan ditangguhkannya biaya pengembangan dan kapitalisasi biaya pekerjaan konstruksi dan prasarana.
2 Metode amortisasi dan penyusutan yang dipergunakan
dengan penjelasan jangka waktu perijinan penambangan dan taksiran umur ekonomis tambang.
b. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan atas kegiatan
pengembangan yang masih berjalan. c.
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan di mana terjadi penundaan masa produksi, meliputi penjelasan:
1 Alasan terjadinya penundaan
2 Amortisasi belum diperhitungkan karena belum dinilainya
produksi 3
Jumlah penurunan write down akibat dilakukannya evaluasi bila ada, terhadap biaya yang ditangguhkan
tersebut, serta metode dan asumsi utama yang dipergunakan dalam menghitung penurunan nilai tersebut.
d. Apabila terdapat lebih dari satu Area of Interest maka harus
diungkapkan rincian dari Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan untuk tiap-tiap Area of Interest.
Berdasarkan hal-hal yang wajib diungkapkan oleh perusahaan, maka perusahaan pertambangan wajib melaporkan:
a. Dasar Penentuan Biaya Pengembangan
b. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan
c. Amortisasi Aset Eksplorasi dan Evaluasi
3. Produksi
a. Kebijakan akuntansi yang sehubungan dengan:
1 Metode penentuan Beban Pokok Persediaan dan dasar
penilaiannya 2
Metode pembebanan biaya pengupasan tanah 3
Metode perhitungan Rasio Rata-Rata Tanah Penutup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Jumlah Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan dengan
penjelasan mengenai perbedaan antara Rasio Aktual Tanah Penutup terhadap rasio rata-ratanya
c. Perubahan atas Rasio Rata-Rata Tanah Penutup bila ada
Berdasarkan hal-hal yang wajib diungkapkan oleh perusahaan, maka perusahaan pertambangan wajib melaporkan:
a. Metode Penentuan Beban Pokok Persediaan
b. Metode Pembebanan Biaya Pengupasan Tanah
c. Metode Perhitungan Rasio Rata-rata Tanah Petutup
d. Biaya Pengupasan Tanah
e. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Petutup
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup PLH
a. Kebijakan akuntansi sehubungan dengan:
1 Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH
2 Metode amortisasi atas biaya PLH yang ditangguhkan
3 Metode penyusutan prasarana PLH
b. Mutasi taksiran kewajiban PLH selama tahun berjalan dengan
menunjukan: 1
Saldo awal 2
Penyisihan yang dibentuk 3
Pengeluaran sesungguhnya 4
Saldo akhir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kegiatan PLH yang telah dilaksanakan dan yang sedang
berjalan d.
Kewajiban bersyarat sehubungan dengan PLH dan kewajiban bersyarat lainnya sebagaimana diatur dalam standar akuntansi
keuangan Berdasarkan hal-hal yang wajib diungkapkan oleh perusahaan,
maka perusahaan pertambangan wajib melaporkan: a.
Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH b.
Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH c.
Taksiran kewajiban PLH d.
Biaya PLH Berdasarkan penjelasan diatas, maka terdapat 17 kriteria yang
wajib diungkapkan oleh perusahaan pertambangan. Peneliti kemudian melakukan identifikasi pada laporan keuangan 32 perusahaan dengan
acuan ke-17 kriteria tersebut. Setelah melakukan proses identifikasi, peneliti menghitung indeks presentase pengungkapan biaya X dan ROI
Y setiap perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut hasil perhitungan kedua variabel tersebut;
Perusahaan X
Y ADRO
64,71 2,55
ANTM 64,71
-4,77 ARII
76,47 -7,40
ATPK 47,06
-9,11 BSSR
58,82 15,36
BYAN 64,71
-8,76 BIPI
58,82 -2,80
PTBA 47,06
12,24 CKRA
47,06 -5,56
DKFT 47,06
-2,40 CITA
58,82 -12,32 CTTH
29,41 0,33
DOID 17,65
-1,02 ELSA
11,76 8,72
CNKO 64,71
-9,63 SMMT
64,71 -8,65
GEMS 52,94
0,65 HRUM
76,47 5,07
INDY 58,82
3,65 ITMG
64,71 5,39
PSAB 76,47
3,79 LAPD
23,53 -9,56
MEDC 76,47
-6,23 MITI
64,71 -16,91 PKPK
41,18 -36,17 PGAS
58,82 6,21
SQMI 76,47 -16,72
MYOH 35,29
15,72 ESSA
29,41 1,75
TINS 41,18
1,15 TOBA
88,24 9,22
INCO 58,82
2,22 Tabel 4.1: Indeks Presentase Pengungkapan Biaya dan ROI
B. Analisis Data