Faktor Yang Menghambat Proses Pembinaan Narapidana Faktor Internal

55

BAB III HAMBATAN DALAM PROSES PEMBINAAN NARAPIDANA

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

3.1. Faktor Yang Menghambat Proses Pembinaan Narapidana

Penyalahgunaan Narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidaorjo Lembaga pemasyarakatan adalah instansi terakhir dari rangkaian sub-sub sistem dari sistem peradilan pidana yang berdasarkan Undang- Undang No 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Lembaga pemasyarakatan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Pembinaan yang dilakukan harus didasarkan pada bakat, minat serta kebutuhan narapidana. Namun demikian dalam pelaksanaan pembinaan tersebut lembaga pemasyarakatan menghadapi beberapa faktor yang bisa menghambat proses pembinaan. Sebagai komunitas narapidana dan tahanan, Lapas Klas IIA Sidoarjo juga merupakan ajang interaksi antara sesama narapidana dengan berbagai jenis latar belakang yang berbeda-beda. Hubungan yang terjalin diantara sesama narapidana, merupakan salah satu poin penting guna mendukung kelancaran proses pembinaan yang dilaksanakan. Hubungan yang tercipta antara sesama narapidana itu bisa bersifat positif maupun negatif. Ketika hubungan yang terjalin bergerak ke arah yang positif, maka dapat dikataikan bahwa separuh dari proses pembinaan telah dilaksanakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Namun sebaliknya, jika hubungan itu bergerak ke arah negatif, maka hal itu akan menjadi faktor penghambat yang cukup besar dalam pelaksanaan proses pembinaan. Selain proses pembinaan yang terganggu, hubungan yang kurang baik tersebut justru akan merugikan narapidana yang bersangkutan. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Faktor Internal

1. Kurangnya Sarana dan Prasarana Yang Mendukung

Kepala Pelaksana Harian Pembinaan Lapas Kelas IIA Sidoarjo mengatakan minimnya sarana dan prasarana dalam lembaga pemasyarakatan seringkali menyebabkan kurang lancarnya pelaksanaan program. Sarana dan prasarana yang terbatas, yang belum sesuai dengan standar minimum bagi pelaksanaan program rehabilitasi. Kekurangan sarana dan fasilitas baik dalam jumlah maupun mutu telah menjadi kendala bagi pelaksanaan pembinaan bahkan menjadi salah satu penyebab rawannya keamananketertiban. 35 Adalah menjadi tugas dan kewajiban petugas pemasyarakatan, untuk memelihara dan merawat semua saranafasilitas yang ada dan mendayagunakannya secara optimal. Sarana dan prasarana lain seperti anggaran merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan pembinaan narapidana 35 . Wawancara tanggal 18 Februari 2011, pukul 09.05 WIB, di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo, Narasumber : Agus Dwi Hartanto, Bc.IP, SH Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.