Namun sebaliknya, jika hubungan itu bergerak ke arah negatif, maka hal itu akan menjadi faktor penghambat yang cukup besar dalam pelaksanaan
proses pembinaan. Selain proses pembinaan yang terganggu, hubungan yang kurang baik tersebut justru akan merugikan narapidana yang
bersangkutan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Faktor Internal
1. Kurangnya Sarana dan Prasarana Yang Mendukung
Kepala Pelaksana Harian Pembinaan Lapas Kelas IIA Sidoarjo mengatakan minimnya sarana dan prasarana dalam
lembaga pemasyarakatan seringkali menyebabkan kurang lancarnya pelaksanaan program. Sarana dan prasarana yang terbatas, yang
belum sesuai dengan standar minimum bagi pelaksanaan program rehabilitasi. Kekurangan sarana dan fasilitas baik dalam jumlah
maupun mutu telah menjadi kendala bagi pelaksanaan pembinaan bahkan menjadi salah satu penyebab rawannya
keamananketertiban.
35
Adalah menjadi tugas dan kewajiban petugas pemasyarakatan, untuk memelihara dan merawat semua
saranafasilitas yang ada dan mendayagunakannya secara optimal. Sarana dan prasarana lain seperti anggaran merupakan faktor yang
sangat penting dalam pelaksanaan pembinaan narapidana
35
. Wawancara tanggal 18 Februari 2011, pukul 09.05 WIB, di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo, Narasumber : Agus Dwi Hartanto, Bc.IP, SH
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penyalahgunaan narkotika. Mengingat biaya rehabilitasi bagi pecandu narkoba baik jenis narkotika dan psikotropika memerlukan
biaya yang sangat besar. Sekalipun dirasakan kurang mencukupi kebutuhan seluruh program pembinaan, namun hendaklah
diusahakan memanfaatkan anggaran yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna. Menurut peneliti, bangunan Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo perlu diperluas untuk dapat memberikan kenyamanan bagi narapidana dan memudahkan
pengamanan oleh petugas. Letak bangunannya kurang startegis, karena berada di tengah-tengah kota Sidoarjo.
2. Kurangnya Sumber Daya Manusia Yyang Mendukung
Kualitas petugas dapat mampu menjawab tantangan- tantangan dan masalah-masalah yang selalu ada dan muncul di
lingkungan lembaga pemasyarakatan disamping penguasaan terhadap tugas-tugas rutin. Kekurangan dalam kualitasjumlah
petugas hendaknya dapat diatasi dengan peningkatan kualitas dan pengorganisasian yang rapi, sehingga tidak menjadi kendala atau
bahkan menjadi ancaman bagi pembinaan dan keamananketertiban. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Pelaksana
Harian Pembianaan Lapas Klas IIA Sidoarjo mengatakan kurangnya tenaga profesional seperti tenaga ahli di bidang psikologi, tenaga
kesehatan, pengajar dan pelatih ketrampilan bagi narapidana membuat proses pembinaan kurang berjalan secara efektif.
Keterbatasan SDM yang berkualitas dan benar-benar memahami pelaksanaan program pembinaan narapidana penyalahgunaan
narkotika dapat dilihat dari kurangnya motivasi petugas yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengawasi keadaan peserta rehabilitasi secara terus menerus, sehingga kegiatan dalam blok kurang dapat diamati.
Pola penerimaan pegawai untuk ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Sidoarjo tak terlepas dari pola rekrutmen
dan seleksi pegawai yang ditempatkan baik sebagai staf maupun yang menduduki jenjang jabatan. Orang-orang yang diharapkan
dapat menjalani peranan dan fungsi pemasyarakatan perlu diadakan rekrutmen, seleksi dan penempatan sesuai dengan keinginan yang
dapat menjalankan visi, misi dan sasaran Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Sidoarjo.
36
3. Jumlah Penghuni Yang Melebihi Kapasitas Over Capacity.