mengawasi keadaan peserta rehabilitasi secara terus menerus, sehingga kegiatan dalam blok kurang dapat diamati.
Pola penerimaan pegawai untuk ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Sidoarjo tak terlepas dari pola rekrutmen
dan seleksi pegawai yang ditempatkan baik sebagai staf maupun yang menduduki jenjang jabatan. Orang-orang yang diharapkan
dapat menjalani peranan dan fungsi pemasyarakatan perlu diadakan rekrutmen, seleksi dan penempatan sesuai dengan keinginan yang
dapat menjalankan visi, misi dan sasaran Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Sidoarjo.
36
3. Jumlah Penghuni Yang Melebihi Kapasitas Over Capacity.
Peningkatan jumlah narapidana yang cukup signifikan di lembaga pemasyarakatan disetiap minggunya, hal ini menyebabkan
tidak semua narapidana memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti kegiatan pembinaan. Dengan tingginya jumlah penghuni
banyak menimbulkan kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban. Keadaan seperti ini dikatan oleh Kepala Pelaksana
Harian Lapas Klas II A Sidoarjo dapat menyebabkan adanya perbedaan presepsi antara orientasi pembinaan dengan orientasi
keamanan di lembaga pemasyarakatan menyebabkan pelaksanaan pembinaan tidak berjalan optimal. Bagi petugas pemasyarakatan
situasi lembaga pemasyarakatan yang aman dan terkendali akan berpengaruh besar proses berlangsungnya pembinaan. Pembinaan
narapidana dan anak didik pemasyarakatan merupakan tugas utama sistem pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan. Pembinaan
36
Wawancara tanggal 18 Februari 2011, pukul 09.10 WIB, di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo, Narasumber : Agus Dwi Hartanto, Bc.IP, SH
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
hanya akan dapat dilaksanakan bila keamanan dan ketertiban dalam Lembaga Pemasyarakatan berlangsung dengan baik.
4. Masalah-Masalah Lain Yang Berkaitan Dengan Warga
Binaan Pemasyarakatan
Dalam hal ini petugas dituntut untuk mampu mengenal masalah-masalah lain yang berkaitan dengan warga binaan
pemasyarakartan agar dapat mengatasinya dengan tepat. Umumnya masalah itu antara lain :
a. Perbedaan karakteristik yang dimiliki setiap narapidana akan
sangat mempengaruhi hubungan antara narapidana sendiri. Perbedaan itu dikatakan oleh Kepala Pelaksana Harian
Pembinaan Klas II A Sidoarjo biasanya menyebabkan komunikasi antara narapidana tidak berjalan baik. Bahkan jika
hal tersebut sampai menyebabkan pertikaian akan sangat merugikan narapidana yang bersangkutan. Narapidana yang
berkelahi dengan narapidana lain akan dipandang sebagai narapidana yang berkelakuan buruk dan resiko terbesar yang
akan diterima oleh narapidana itu adalah tidak didapatkannya remisi pengurangan masa hukuman dan akan dimasukkan
kedalam ruang isolasi. b.
Hubungan antara narapidana dengan petugas Lembaga Pemasyarakatan juga berpengaruh besar terhadap jalannya
proses pembinaan. Kepala Pelaksana Harian Pembinaan Lapas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kelas II A Sidoarjo mengatakan jika hubungan yang terjalin antara para narapidana dengan petugas Lapas terjalin baik,
niscaya proses pembinaan akan berjalan lancar dan tidak akan menemui hambatan. Dari wawancara dengan beberapa
narapidana dan petugas Lapas dapat diketahui bahwa hubungan yang terjalin antara mereka selama ini berjalan cukup baik, tidak
ada hubungan yang istimewa diantara petugas dengan narapidana dan terjalin hanya sebatas peraturan belaka.
c. Sikap acuh tak acuh keluarga narapidana, karena masih ada
keluarga narapidana yang bersangkutan tidak memperhatikan lagi nasib narapidana tersebut.
d. Partisipasi masyarakat yang masih perlu juga ditingkatkan
karena masih didapati kenyataan sebagian anggota masyarakat masih enggan menerima kembali bekas narapidana.
e. Kerjasama dengan instansi badan tertentu baik yang terkait
secara langsung maupun tidak langsung masih perlu ditingkatkan juga karena masih ada diantaranya yang belum
terketuk hatinya untuk membina kerjasama. f.
Informasi dan pemberitaan-pemberitaan yang tidak seimbang, bahwa cenderung selalu mendiskreditkan lembaga
pemasyarakatan sehingga dapat merusak citra pemasyarakatan di mata umum.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Kondisi Sosial dan Ekonomi Narapidana