Landasan Sosio-Antropologi 27 Konsep Pengeb Kurikulum PAUD Berbasis Alam

Naskah Akademik Pengembangan Model Kurikulum Inovatif PAUD 18 Sesudah kelahiran, kegiatan otak dipengaruhi dan tergantung pada kegiatan neuron dan cabang-cabangnya dalam membentuk bertriliun-triliun sambungan antar neuron. Melalui persaingan alami, otak akan memusnahkan sambungan sinapsis yang jarang digunakan. Pemantanpan sambungan terjadi apabila neuron mendapatkan informasi yang mampu menghasilkan letupan-letupan listrik. Letupan tersebut merangsang bertambahnya produksi myelin yang dihasilkan oleh zat perekat glial. Semakin banyaknya zat myelin yang diproduksi maka semakin banyak dendrit- dendrit yang tumbuh, sehingga akan semakin banyak synap yang berarti lebih banyak neuron-neuron yang menyatu membentuk unit-unit. Kualitas kemampuan otak dalam menyerap dan mengolah informasi tergantung dari banyaknya neuron yang membentuk unit-unit. Synap akan bekerja secara cepat sampai usia anak lima-enam tahun. Banyaknya jumlah sambungan tersebut mempengaruhi kualitas kemampuan otak sepanjang hidupnya. Pertumbuhan jumlah jaringan otak dipengaruhi oleh pengalaman yang didapat anak pada awal-awal tahun kehidupannya, terutama pengalaman yang menyenangkan. Pada fase perkembangan ini anak memiliki potensi yang luar biasa dalam mengembangkan berbagai kemampuannya yang meliputi kemampuan berbahasa, kognitif, motorik, sosialisasi dan sebagainya. Bila anak tidak mendapat lingkungan yang merangsangnya, maka perkembangan otaknya tidak akan berkembang dan anak akan menderita. Penelitian terbaru menemukan bahwa apabila anak-anak jarang diajak bermain atau jarang disentuh, perkembangan otaknya 20 atau 30 lebih kecil daripada ukuran normalnya pada usia itu.

D. Landasan Sosio-Antropologi

Manusia adalah makhluk sosial yang eksistensinya selalu dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan sosial budaya. Proses saling mempengaruhi berkaitan dengan perkembangan sosio kultural masyarakat di tingkat lokal, nasional, dan global yang antara lain berupa universalisasi nilai budaya, demokratisasi, perkembangan teknologi, pelaksanaan hak-hak asasi manusia, regionalisasi dan internalisasi kehidupan ekonomi. Naskah Akademik Pengembangan Model Kurikulum Inovatif PAUD 19 Bab 3 MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD Pendidikan anak usia dini early childhood education merupakan suatu disiplin ilmu pendidikan yang secara khusus memperhatikan, menelaah dan mengembangkan berbagai interaksi edukatif antara anak usia dini dengan pendidik untuk mencapai tumbuh kembang potensi anak secara optimal. Studi literatur menunjukkan bahwa ilmu pendidikan anak usia dini menyajikan berbagai kajian akademik tentang berbagai model dan proses pendidikan yang dapat diberikan dan dikembangkan pada anak usia dini. Uraian pada bab 3 telah memberikan beberapa model yang dapat diterapkan dan dikembangkan oleh para akademisi dan praktisi pendidikan anak usia dini pada berbagai seting kelembagaan. Sebagai rumpum keilmuan, pendidikan anak usia dini memiliki kerangka ontologis, epistimologis dan aksiologis yang merupakan dasar suatu ilmu. Kerangka ontologis pendidikan anak usia dini mencakup berbagai interaksi edukatif pada wilayah situasi pendidikan keluarga, masyarakat dan sekolah. Kajian ontologis ini memberikan keluasan wilayah terapan dan pengembangan ilmu pendidikan anak usia dini sehingga akan memiliki nilai guna aksiologis yang luas untuk berbagai kepentingan dan tujuan. Pendidikan anak usia dini secara akademik dan praksis yang dapat dipelajari, ditelah dan diterapkan serta dikembangkan dalam seting keluarga. Interaksi edukatif antara anak usia dini dengan orang dewasa dalam keluarga merupakan salah satu bentuk kajian khusus yang memberikan gambaran tentang isi dan proses pendidikan yang dapat diterapkan dan dikembangkan dalam seting keluarga. Nilai aksiologis dari gambaran isi dan proses pendidikan anak usia dini dalam keluarga dapat dijadikan panduan dan perbandingan bagi orangtua maupun calon orangtua untuk membimbing dan membina tumbuh kembang anak secara optimal dalam lingkungan keluarga. Ilmu pendidikan anak usia dini juga memberikan gambaran akademis dan praksis tentang isi dan proses pendidikan yang terjadi antara anak usia dini dengan lingkungan masyarakat. Pada lingkungan masyarakat sudah mulai muncul berbagai lembaga pendidikan non formal yang memberikan perhatian khusus pada pengembangan anak usia dini, seperti Bina Keluarga Balita, Posyandu, Taman Bermain, Sanggar Kreatvitas anak dan Taman Pengasuhan Anak. Lembaga semi formal tersebut sudah tentu perlu dan harus mempelajari dan menerapkan berbagai isi dan proses pendidikan pada anak usia dini dengan benar sesuai dengan rujukan akademis yang secara khusus mempelajari hal-hal tersebut. Disamping itu, rumpun ilmu pendidikan anak usia dini dapat memberikan gambaran akademis dan praksis tentang isi dan proses pendidikan dalam seting persekolahan. Paradigma sekolah pada anak usia dini telah dipelajari, diteliti dan dikembangkan oleh para ahli dengan menggunakan kerangka filosofis, model dan pendekatan yang beraneka ragam. Keragaman tersebut dapat memberikan pilihan model untuk diterapkan dan dikembangkan oleh para akademisi dan praktisi Naskah Akademik Pengembangan Model Kurikulum Inovatif PAUD 20 pendidikan anak usia dini yang bekerja pada seting sekolah seperti Taman Kanak- kanak dan Sekolah Dasar Kelas awal primary grade. Dari sudut epistimologi, kajian tentang metodologi pembelajaran anak usia dini telah dikembangkan dengan acuan filosofis, pendekatan dan model yang beraneka ragam, termasuk didalamnya adalah kajian tentang model kurikulum untuk anak usia dini. Sesuai dengan kerangka landasar filsafat pada bab 2, pengembangan kurikulum untuk anak usia dini secara garis besar dikelompokan dalam tiga model. Pendekatan pertama dilakukan dengan model proses pematangan maturitional models. Pendekatan ini didasarkan pada teori yang dikembangkan oleh Gessel, Freud dan Erikson. Pendekatan kedua dikenal dengan model tingkah laku-lingkungan yang didasarkan pada teori Skinner, Baer, Bijou dan Bandura. Pendekatan ketiga dilakukan dengan menggunakan model interaksi yang didasarkan pada teori Piaget dan Vygotsky. Ketiga pendekatan tersebut dapat dijelaskan secara global sebagai berikut :

A. Pendekatan Model Pematangan Maturations Models