Jawa Tengah menyebutkan bahwa ada hubungan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, jumlah anak, faktor makanan, dan
faktor stres terhadap jenis hipertensi Sigarlaki, 2006. Tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan kejadian hipertensi Suparto, 2010 dan antara penghasilan
dengan hipertensi Oliveira et al., 2014, tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat penghasilan dengan hipertensi Mendes et al., 2013.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan antara tingkat penghasilan dengan kesadaran hipertensi yaitu responden dengan penghasilan tinggi
lebih aware terhadap hipertensi, sedangkan untuk tingkat pendidikan tidak ditemukan adanya hubungan dengan kesadaran hipertensi Ahn et al., 2013. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kesadaran hipertensi dengan kategori pekerjaan de Gaudemaris et al., 2002.
Dalam sebuah penelitian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dan penghasilan dengan terapi hipertensi Morenoff et al., 2007. Begitu
juga dengan kategori pekerjaan yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara proporsi subjek hipertensi yang melakukan pengobatan dengan
kategori pekerjaan de Gaudemaris et al., 2002.
D. Pengukuran Tekanan Darah
Instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan darah ada beberapa jenis yaitu sphygmomanometer merkuri, sphygmomanometer aneroid, dan
sphygmomanometer digital elektronik. Sphygmomanometer merkuri masih
menggunakan cairan merkuri sedangkan sphygmomanometer aneroid tidak menggunakan
cairan merkuri
tetapi menggunakan
pengukur aneroid.
Sphygmomanometer digital menggunakan sensor tekanan dan layar elektronik
MHRA, 2013. Pengukuran tekanan darah responden dengan menggunakan sphygmomanometer
digital dilakukan oleh Deyot 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Belghazi et al. 2007 menyatakan bahwa hasil validasi empat jenis alat untuk
mengukur tekanan darah otomatis telah memenuhi kriteria berdasarkan rekomendasi dari protokol internasional ESH.
E. Profil Tempat Penelitian
Berdasarkan Rekapitulasi Pendataan Desa Madurejo Tahun 2012, Dukuh Sembir memiliki 7 Rukun Tetangga RT dengan 281 Kepala Keluarga KK. Jumlah
keseluruhan penduduk adalah 972 orang dengan 502 orang laki-laki dan 470 orang perempuan. Berdasarkan rekomendasi dari Bapak Dukuh, data penduduk di Dukuh
Sembir terbaru adalah data dari Komisi Pemilihan Umum Tahun 2014. Jumlah penduduk dengan umur ≥40 tahun adalah sebanyak 402 orang. Responden penelitian
merupakan penduduk yang be rusia ≥40 tahun karena pada usia tersebut prevalensi
hipertensi tinggi Setiati and Sutrisna, 2005. Jumlah responden yang datanya akan dianalisis sebanyak 30 karena untuk penelitian yang menggunakan analisis data
statistik, ukuran sampel minimumnya adalah 30 Arifin, 2008. Dukuh Sembir, Madurejo merupakan salah satu dukuh di daerah Sleman dengan prevalensi hipertensi
yang tinggi. Berdasarkan data hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan pada bulan
Juni 2013, dari 100 pasien sebanyak 18 orang menderita hipertensi stadium I dan 19 orang menderita hipertensi stadium II BEMF, 2013.
F. Landasan Teori