yang rendah dengan akses informasi dan pelayanan kesehatan yang kurang memadai. Berdasarkan data hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan pada bulan Juni 2013,
dari 100 pasien sebanyak 18 orang menderita hipertensi stadium I dan 19 orang menderita hipertensi stadium II BEMF, 2013. Berdasarkan uraian di atas, perlu
dilakukan penelitian mengenai prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir dengan kajian faktor sosio-ekonomi. Penelitian ini diharapkan
mampu menjadi prediktor awal untuk mengetahui prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi dengan kajian faktor sosio-ekonomi.
1. Rumusan masalah
a. Berapa proporsi prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran akan hipertensi, dan
terapi hipertensi responden di Dukuh Sembir? b.
Apakah terdapat pengaruh faktor sosio-ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi penyakit hipertensi di
Dukuh Sembir?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi dengan kajian faktor sosio-ekonomi yang telah dipublikasikan antara lain:
a. Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of Hypertension among Saudi
Adult Population: A National Survey Saeed, Al-Hamdan, Bahnassy, Abdalla,
Abbas, and Abuzaid, 2011. Penelitian dilakukan pada 4.758 subjek dewasa usia 15-64 tahun dengan teknik pengambilan sampel secara multistage stratified
cluster random sampling . Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi
keseluruhan hipertensi adalah 22,5. Hanya 44,7 dari penderita yang menyadari hipertensi, 71,8 dari mereka menerima farmakoterapi, dan hanya
37,0 yang hipertensinya terkendali. Kesadaran berhubungan signifikan dengan jenis kelamin, umur, lokasi geografis, dan pekerjaan. Terapi obat secara
signifikan lebih diterapkan pada pasien dengan usia lebih tua, tetapi pada pasien dengan usia lebih muda dan pasien dengan tingkat aktivitas yang tinggi secara
signifikan melakukan pengontrolan. b.
Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of High Blood Pressure: A Population-Based Survey in Thai Nguyen, Vietnam
Ha, Goldberg, Allison, Chu, and
Nguyen, 2013. Penelitian dilakukan pada 2.368 partisipan dewasa di pedesaan usia
≥25 tahun, dengan teknik pengambilan sampel secara multistage stratified cluster random sampling
, hasil yang diperoleh adalah prevalensi hipertensi sebesar 23. Usia yang lebih tua, jenis kelamin laki-laki dan obesitas
berhubungan erat dengan hipertensi, sedangkan level pendidikan yang tinggi kurang berhubungan dengan hipertensi. Dari penderita hipertensi hanya 34 yang
menyadari hipertensi, 43 menyadari hipertensi dan melakukan terapi, dan 39 hipertensi yang terkendali.
c. Risk Factors of Hypertension at UNRWA Primary Health Care Centers in Gaza
Governorates Abed and Abu-Haddaf, 2013. Pengaruh hipertensi terhadap umur
dan jenis kelamin dapat dilihat dari penelitian ini. Penelitian dilakukan pada 240 responden yang didiagnosis menderita hi
pertensi BP≥14090, responden usia 30 tahun atau lebih baik laki-laki maupun wanita. Teknik pengambilan sampel secara
proportional systematic random sampling . Hasil penelitian menunjukkan bahwa
wanita memiliki risiko hipertensi yang lebih besar 66,7 dibandingkan dengan laki-laki 33,3. Penyakit hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia.
Kelompok usia lebih tua cenderung lebih sering menderita hipertensi dibanding dengan yang usianya lebih muda. Hampir 56,7 dari semua kasus hipertensi jika
dibandingkan dengan kontrol 39,2 menunjukkan bahwa hipertensi terjadi pada kelompok usia yang lebih tua 50-81 tahun.
d. Sosioeconomic Inequlity in Blood Pressure and Its Determinants: Cross-Sectional
Data from Trinidad and Tobago Gulliford, Mahabir, and Rocke, 2004.
Penelitian dilakukan pada subjek dewasa usia 25 tahun ke atas, dengan teknik pengambilan sampel secara random. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kaitan
antara faktor sosio-ekonomi dengan penyakit hipertensi adalalah berpengaruh secara negatif dalam hal penghasilan dan latar belakang pendidikan. Namun
pengaruh ini hanya diamati pada wanita karena pada pria tidak ditemukan adanya pengaruh yang konsisten.
e. Systolic Blood Pressure, Sosioeconomic Status, and Biobehavioral Risk Factors
in a Nationally Representative US Young Adult Sample Brummett, Babyak,
Siegler, Shanaham, Harris, Elder, et al., 2011. Penelitian dilakukan pada 15.000 responden dewasa. Pendapatan yang lebih tinggi dan sudah menikah berkaitan
dengan tekanan darah sistolik yang lebih rendah. Hasil penelitian menunjukkan tingkat sosio-ekonomi yang rendah merupakan faktor risiko penyakit hipertensi.
f. Education as an Important Risk Factor for The Prevalence of Hypertension and
Elevated Blood Pressure in Chinese Men and Women Wang, Chen, Wang, and
Edwards, 2006. Penelitian dilakukan pada 42.751 partisipan usia 20-74 tahun, dengan teknik pengambilan sampel secara multistage stratified cluster sampling.
Kategori pendidikan dibagi menjadi tiga tingkat yaitu pendidikan rendah 0-6 tahun sebanyak 33,36, pendidikan menengah 7-9 tahun sebanyak 30,34,
dan pendidikan tinggi 10 tahun sebanyak 36,3. Prevalensi hipertensi yang diperoleh adalah 29,7 subjek dengan pendidikan rendah, 18,8 subjek dengan
pendidikan menengah, dan 15,8 subjek dengan pendidikan tinggi. g.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Responden
penelitian adalah penduduk dewasa dengan usia ≥40 tahun. Penelitian ini membahas pengaruh faktor sosio-ekonomi yang terdiri dari pendidikan,
pekerjaan, dan penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi.
3. Manfaat penelitian