Uji Korelatif Hubungan Uji Hipotesis

57 for Liniearty pada program SPSS 20.0. Hubungan dapat dikatakan linier apabila nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 p 0,05 Nurgiyantoro, Gunawan, Marzuki. 2009.

3.8.2 Uji Hipotesis

3.8.2.1 Uji Korelatif Hubungan

Menurut Purwanto, 2007 Analisa koerasi bertujuan untuk mengukur derajat hubungankekuatan asosiasi linier antara dua variabel. Di dalam analisa regresi, anaisa kolerasi juga menunjukkan arah hubungan positif atau negatif antara variabel dependen dengan variabel-variabel independen. Koefisien kolerasi disimbolkan dengan “t”. Jadi koefisien kolerasi dapat memberikan 2 informasi, yaitu: 1 Menunjukan derajatkeeratan hubungan linier antara dua variabel 2 Menunjukkan arah hubungan antara dua variabel Besarnya nilai koefisien kolerasi antara dua variabel adalah ±1. Jika besarnya nilai koefisien kolerasi antara dua variabel adalah nol, bearti antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sebaliknya jika besarnya nilai koefisien kolerasi antara dua variabel adalah +1, bearti dua variabel tersebut memiliki hubungan yang sempurna. Nilai koefisien kolerasi yang semakin besar mendekati+1 maka derajat hubungan tersebut semakin tinggi. Dan sebaliknya, nilai koefisien kolerasi yang semakin rendah bearti derajat hubungan antar dua variabel semakin lemah. Berikut adalah hipotesis yang digunakan dalam uji perbedaan skor Priyatno, 2012: 51: 58 1. H null : tidak ada hubungan antara antara persepsi siswa dengan sikap siswa. 2. H i : ada hubungan antara antara persepsi siswa dengan sikap siswa. Adapun kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu Priyatno, 2012: 51: 3. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Hnull diterima Hi ditolak. Hal tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa. 4. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Hnull ditolak Hi diterima. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa. Menurut Sugiyono 2011 pedoman untuk memberikan interpretasi kategori koefisien korelasi dari hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut : Tabel 3.21 Interpretasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Kategori 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam BAB IV ini akan membahas mengenai pengaruh persepsis siwa kelas V terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR pada sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil penelitian ini berisi mengenai deskripsi implementasi penelitian dan analisis data yang telah diperoleh. Pada bagian penjelasan akan dijelaskan mengenai pengaruh perlakuan dengan diikuti dampak perlakuan.

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Wiratama No. 27 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4-18 Oktober 2016 Tahun Ajaran 20162017.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V B. Objek dari penelitian ini adalah persepsi siswa dan sikap siswa. Penelitian ini adalah berbentuk soal kuisoner, kemudian kuisoner akan diolah dengan cara memasukkan jawaban responden ke tabulasi data yang telah disiapkan. Ada 4 alternati f jawaban yang diberi tanda √ yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Untuk pernyataan yang positif, jawaban responden Sangat Setuju SS skor 5, Setuju S skor 4, Tidak Setuju TS skor 2, Sangat Tidak Setuju STS skor 1. Sebaliknya jika pernyataan negatif, jawaban responden Sangat Setuju SS skor 1, Setuju S skor 2, Setuu S skor 2, Tidak Setuju TS skor 4, Sangat Tidak Setuju STS skor 5.