Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif Ciri

20 mengobservasi perbuatan siswa yang spontan, yang meunjukkan perkembangan nilai kemanusiaan. Guru mencatat peristiwa yang cukup mencolok. Perlunya observasi karena ciri khas nilai kemanusiaan adalah kebebasan dan siswa berbut dari kemanuannya sendiri.

2.1.3.2 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif

Tim PPR Kanisius 2010:3 membagi tujuan PPR menjadi dua bagian yaitu bagi para pendidik dan bagi siswa. Penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif sangat bermanfaat untuk guru yaitu : guru semakin bisa memahami siswa, guru bersedia mendampingi perkembangan siswa dalam proses pembelajaran, guru lebih dalam menyajikan materi ajarnya, mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan. Adapun manfaat penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif bagi siswa : membantu peserta didik untuk menjadi manusia bagi sesame, menjadi manusia yang utuh, menjadi manusia yang sanggup mencintai dan dicintai, menjadi manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dan pelayanannya pada orang lain.

2.1.3.3 Ciri

– ciri PPR Paradigma Pedagogi Reflektif mempunyai ciri – ciri khas sesuai dengan pendidikan Jesuit PPR, 2010 :65 yaitu : a. Paradigma Pedagogi Reflektif dapat diterapkan kepada semua kurikulum. Paradigma ini tidak menuntut tambahan apapun selain pendekatan baru pada cara kita mengajarkan mata pelajaran yang ada. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 b. Paradigma Pedagogi Reflektif fundamental untuk proses belajar mengajar. Ranah akademik dan non-akademik bukan penghalang diterapkannya model Paradigma Pedagogi Reflektif ini seperti : Ekstrakurikuler, Olah raga, Retret, dan sebagainya. Dalam bidang studi Sejarah, Matematika, Bahasa, Sastra, Fisika dan Kesenian paradigm ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam mempersiapkan pengajaran, memilih bahan dan kegiatan – kegiatan lainnya. c. Paradigma Pedagogi Reflektif menjamin para pengajar menjadi pengajar yang lebih baik. Paradigma ini membantu guru untuk memperkaya isi materi maupun susunan kegiatan yang diajarkan dan memotivasi siswa untuk menghubungkan apa yang mereka pelajari dalam pengalaman mereka. d. Paradigma Pedagogi Reflektif mempribadikan proses belajar dan mendorong siswa merefleksikan makna dan arti dari apa yang dipelajari. Pengalaman sisw akan membantu mereka lebih berpikir kritis dalam proses belajar mengajar serta meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. e. Paradigma Pedagogi Reflektif menekankan dimensi sosial belajar maupun mengajar. Pengalaman yang paling mendalam timbul dari hubungan manusiawi dengann sesame dan pengalaman bersama orang lain. Refleksi harus selalu mengantar siswa untuk semakin menghargai orang lain. 22

2.1.4 PKn sebagai Pendidikan Nilai