42
Variance Extracted = [∑ Standardize Loading] [ [∑ Standardize Loading] + ∑εj]
Sementara εj dapat dihitung denagn formula εj = 1 – [standardize loading]. Secara umum, nilai constuct reliability yang dapat diterima
adalah ≥ 0,7 dan varience axtracted ≥ 0,5 [Hair et.al., 1998]. Standardize Loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat nilai
estimasi setiap constuct regression weights terhadap setiap butir sebagai indkatornya.
3.4.3. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal
Pengaruh langsung [koefisien jalur] diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikasi pembanding nilai CR [Critical
Ratio] atau p [Probability] yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar dari pada t tabel berarti signifikan.
3.4.4. Pengujian model dengan Two-Step Approach
Two-Step Approach to structural equation modelling [SEM] digunakan untuk menguji model yang diajukan pada gambar 3.2. Two-
Step Approach digunakan untuk mengatasi masalah sampel data yang kecil jika dibandingkan denagn jumlah butir instrumentasi yang digunakan
[Hartline Ferrel, 1996], dan keakuratan reliabilitas indikator-indikator terbaik dapat dicapai dalam two-step approach ini. Two-Step Approach
43
bertujuan untuk menghindari interaksi antara model pengukuran dan model struktural pada One Step Approach [Hair et. al., 1998].
Yang dilakukan dalam two-step approach to SEM adalah sebagai berikut :
a. Menjumlahkan skala butir-butir setiap konstrak menjadi sebuah indikator summed-scale bagi setiap konstrak. Jika terdapat skala yang
berbeda setiap indikator tersebut distandardisasi [Z-scores] dengan mean = 0, deviasi standar = 1, yang tujuannya adalah untuk
mengeliminasi pengaruh-pengaruh skala yang berbeda-beda tersebut [Hair et.al., 1998].
b. Menetapkan error [ε] dan lamda [λ] terms, error terms dapat dihitung
dengan rumus 0,1 kali σ² dan lamda terms dengan rumus 0,95 kali σ [Anderson dan Gerbing, 1988]. Perhitungan construct reliability
[α] telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasi standar [σ] dapat
dihitung dengan bantuan program aplikasi statistik SPSS. Setelah error [ε] dan lamda [λ] terms diketahui skor-skor tersebut dimasukan
sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.
3.4.5. Evaluasi Model
Hair et.al., 1998 menjelaskan bahwa pola “confirmatori” menunjukan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas
hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka
44
model dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai suatu “poor fit” dengan
data. Amos dapat menguji apakah model “good fit” atau “poor fit”. Jadi, “good fit” model yang diuji sangat penting dalam penggunaan structural
equation modelling. Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai
kriteria Goodness of Fit, yakni Chi-square, Probability, RMSEA, GFI, TLI, CFI, AGFI, CMINDF. Apabila model awal tidak good fit dengan
data maka model dikembangkan dengan pendekatan two step approach to SEM.
Tabel 3.1. Goodness of Fit Indices
GOODNESS OF FIT
INDEX KETERANGAN
CUT-OFF VALUE
X²-Chi-square Menguji apakah covariance populasi yang diestimasi sama
dengan cova-riance sample [apakah model sesuai dengan data].
Diharapkan Kecil, 1 s.d 5. atau paling
baik diantara 1 dan 2
Probability
Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariance data dan matriks covariance yang
diestimasi Minimum 0,1 atau
0,2 atau ≥ 0,05
RMSEA
Mengkompensasi kelemahan Chi-square pada sample besar.
≤ 0,08
GFI
Menghitung proporsi tertimbang varians dalam matriks sample yang dijelaskan oleh matriks
covariance populasi yang diestimasi [analog dengan R² dalam regresi berganda].
≥
0,90
AGFI
GFI yang disesuaikan terhadap DF. ≥ 0,90
CMINDF
Kesesuaian antara data dan model. ≤ 2,00
TLI
Perbandingan antara model yang diuji terhadap baseline model.
≥ 0,95
CFI
Uji Kelayakan model yang tidak sensitive terhadap besarnya sample dan kerumitan model
≥ 0,94
Sumber : Hair et.al., [1998]
45
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J.C and D.W. Gerbing, 1998, “Structural Equation Modelling in Practice : A Review and Recommended Two-Step Approach.”,
Psycological Bulletin, May, Vol.103, Iss 3, Pg. 411-23.
Bentler, P.M. and C.P. Chou, 1998, “Practical Issue in Structural Equation Modelling”, Sociological Methods and Research. 16 1. 78-117.
Darmawan, Didit dan Erna Ferrinadewi, 2003, Dampak Celebrity endorser sebagai Product endorser Terhadap Brand image, Penerbit Mahardika,
Vol. 2, No. 1, hal 27-33.
Engel, Blackeweel dan Minrard, 1994, Perilaku Konsumen. Jilid I, Binarupa
Aksara, Jakarta.
Ferdinand, Augusty, 2002, Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen, Penerbit BP Undip, Semarang.
Hair, J.F.. et. al., 1998, Multivariate Data Analysis. Fifth Editions, Prentice- Hall
International, Inc, New Jersey.
Hartline, Michael D. and O.C. Ferrell, 1996,”The Management of Customer- Contact Service Employees : An Ampirical Investigation”, Journal of
Marketing. 60 4:52-70.
Howard, John A., 1994, Buyer Behavior in Marketing Strategy. Second Editions,
Prenhallindo- Hall International, Inc., New Jersey.
Jefkins, Frank, 1997, Periklanan. Edisi ke Tiga, Erlangga, Jakarta. Kasali, Renald, 1992, Manajemen Periklanan, Grafiti, Jakarta.
Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol. Jilid I. Edisi Revisi, Prenhallindo, Jakarta. _____________, 2002, Manajemen. Jilid I. Edisi Millennium, Prenhallindo,
Jakarta.
Purwanto, B.M, 2003. Does Gender Moderate The Effect of Role Stress on Salesperson’s Internal States and Performance? An Application of
Multigroup Structural Equation Manajemen MSEM, Jurnal Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan, Buletin Ekonomi FE UPN
“Veteran” Yogyakarta. 6 8:1-20.
46
Rossiter dan Percy, 1987, Advertising and Promotion Management, Mac- Graw
Hill, Inc., USA.
Sembiring, Murpin .J, 2004, Kontribusi Peran Iklan di Era Pasar Bebas,
Penerbit Mahardika,Vol.2, No.3,Hal 35-40.
Setyaningsih dan Didit, 2004, Pengaruh Citra Merek Terhadap Efektifitas Iklan, Penerbit Mahardika. Vol.2, No.3, Hal 41-49.
Shimp, Terence A., 2003, Periklanan dan Pomosi. Jilid I. Edisi ke Lima,
Erlangga, Jakarta.
Sutisna, SE, ME, 2003, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Tabachnick B.G., 1996, Using Multivariate Statistics. Third Editions, Harper
Collins College Publisher.
47
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP PEMBELAJARAN
KONSUMEN KARTU AS
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Oleh :
SYAIFUL ARIF 0612010235 EM
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
JAWA TIMUR 2011
48
USULAN PENELITIAN
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP PEMBELAJARAN
KONSUMEN KARTU AS
Yang diajukan
SYAIFUL ARIF 0612010235 EM
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi
Pembimbing Utama
Wiwik Handayani, SE, MSi
Tanggal………………
Mengetahui Ketua Program Studi
Manajemen
Dr. Muhadjir Anwar, MM NIP. 196509071991031001
49
SKRIPSI
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP PEMBELAJARAN
KONSUMEN KARTU AS
Yang diajukan
SYAIFUL ARIF 0612010235 EM
disetujui untuk Ujian Lisan oleh Pembimbing Utama
Wiwik Handayani, SE, MSi
Tanggal………………
Mengetahui Wakil Dekan I
Drs. Rahman A. Suwaidi, MS NIP. 19600330 198603 1001
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejerah singkat Perusahaan