V. G
C
1
C
2
C
3
G =
18,78
+
41,16
+
51,83
+ 94,28 = 206,05 km VI.
G C
1
C
3
C
2
G =
18,78
+
90,96
+ 51,83 + 50,20 = 211,77 km Dari enam alternatif tersebut, maka yang dipilih adalah alternatif III G
C
3
C
2
C
1
G atau alternatif V G C
1
C
2
C
3
G karena kedua alternatif tersebut mempunyai jarak tempuh terpendek yaitu 206,05 km.
4.2.5 Biaya Distribusi Sesudah Penerapan Metode Savings Matrix
Berdasarkan Permintaan Tahun 2011 - 2012
Untuk menghitung apakah biaya distribusi lebih kecil setelah penerapan metode Savings Matrix, maka kita melakukan perhitungan biaya distribusi setelah
penerapan metode Savings Matrix berdasarkan permintaan tahun 2011-2012 dan Tabel 4.5 Daftar Harga Untuk Biaya Distribusi, yaitu :
1. Biaya Bahan Bakar
Rute A C
4
, C
5
, C
6
menggunakan armada truk = Total jarak tempuh x
6 1
x Harga bahan bakar Solar
= 522,28 x 6
1 x Rp. 4.500,- Liter
= Rp. 391.710,- Minggu = Rp.30.553.380,- 1 ½ Tahun
Rute B C
2
, C
3
, C
1
menggunakan armada truk = Total jarak tempuh x
6 1
x Harga bahan bakar Solar
= 206,05 x 6
1 x Rp. 4.500,- Liter
= Rp. 154.538,- Minggu = Rp. 12.053.925,- 1 ½ Tahun
Jadi, biaya bahan bakar untuk rute baru adalah : Biaya bahan bakar = Rute A + Rute B
= Rp. 30.553.380,- + Rp. 12.053.925,- = Rp. 42.607.300,- 1 ½ Tahun
2. Biaya Retribusi
a. Biaya retribusi tanpa lewat tol untuk rute A
Uang makan = Rp. 30.000,- x 3 hari perjalanan x 1 rute = Rp. 90.000,- Uang parkir = Rp. 5.000,- x 3 kota
= Rp. 15.000,- Biaya retribusi tanpa lewat tol
= Rp. 90.000,- + Rp. 15.000,- = Rp. 105.000,- Minggu
= Rp. 8.190.000,- 1 ½ Tahun b.
Biaya retribusi melewati tol untuk rute B Uang tol = Rp. 9.000,- x 1 rute
= Rp. 9.000,- Uang makan = Rp. 30.000,- x 2 hari perjalanan x 1 rute
= Rp. 60.000,- Uang parkir = Rp. 5.000,- x 3 kota
= Rp. 15.000,- Biaya retribusi lewat tol
= Rp. 9.000,- + Rp. 60.000,- + Rp. 15.000,- = Rp. 84.000,- Minggu
= Rp. 6.552.000,- 1 ½ Tahun
Jadi, biaya retribusi untuk rute baru adalah : Biaya retribusi
= Biaya retribusi tanpa lewat tol + Biaya retribusi lewat tol = Rp. 8.190.000,- + Rp. 6.552.000,-
= Rp. 14.742.000,- Tahun 3.
Biaya Tenaga Kerja Upah supir untuk rute A
= Rp. 150.000,- x 3 hari perjalanan = Rp. 450.000,- Upah supir untuk rute B
= Rp. 150.000,- x 2 hari perjalanan = Rp. 300.000,- Total upah supir = Rp. 450.000,- + Rp. 300.000,-
= Rp. 750.000,- Minggu = Rp. 58.500.000,- 1 ½ Tahun
Upah pendamping supir untuk rute A = Rp. 50.000,- x 3 hari perjalanan = Rp. 150.000,-
Upah pendamping supir untuk rute B = Rp. 50.000,- x 2 hari perjalanan = Rp. 100.000,-
Total upah pendamping supir = Rp. 150.000,- + Rp. 100.000,-
= Rp. 250.000,- Minggu = Rp. 19.500.000,- 1 ½ Tahun
Jadi, biaya tenaga kerja untuk rute baru adalah : Biaya tenaga kerja = Total upah supir + Total upah pendamping supir
= Rp. 58.500.000,- + Rp. 19.500.000,- = Rp. 78.000.000,- 1 ½ Tahun
Total Biaya Distribusi = Biaya bahan bakar + Biaya retribusi + Biaya tenaga kerja
= Rp. 42.607.300,- + Rp. 14.742.000,- + Rp. 78.000.000,- = Rp. 135.349.300,- per 1 ½ Tahun
Penghematan = Rp. 179.603.300,- – Rp. 135.349.300,-
= Rp. 44.254.000,- per 1 ½ Tahun = 24,64
4.2.6 Peramalan Permintaan Forecasting