Peneliti Terdahulu A TINJAUAN PUSTAKA

bawah -1,77 MR . Daerah B adalah daerah di luar ± 13 2,66 MR = ± 0,89 MR di atas + 0,89 MR dan di bawah -0,89 MR . Daerah C adalah daerah di atas atau di bawah garis tengah. Gambar 2.2 Kriteria di Luar Kendali Uji kondisi di luar kendali kendali, adalah : a. Dari titik-titik berturut-turut, ada dua atau lebih titik yang berada di daerah A. b. Dari lima titik-titik berturut-turut ada empat atau lebih titik yang berada di titik yang berada di daerah B. c. Ada delapan titik berturut-turut titik yang berada di salah satu sisi di atas atau di bawah garis tengah.

2.6 Peneliti Terdahulu A

B C A B C Out of Control E R R O R UCL = 2,66 MR A = 23 UCL B= 13 UCL C= Sentral B= 13 LCL A = 23 LCL LCL = -2,66 MR Out of Control PERIODE Beberapa peneliti terdahulu dengan menggunakan metode Savings Matrix, antara lain :

1. Christian Hari T 2010

Judul : “Penjadwalan Distribusi Karung Dengan Metode Saving Matrix Di PT. Perkebunan Nusantara XI PERSERO PK. Rosella Baru Surabaya” Ringkasan : PT. Perkebunan Nusantara XI PERSERO PK. Rosella Baru Surabaya dituntut untuk merancang kinerja pengiriman yang efisien. Tetapi terdapat beberapa keterbatasan dalam pendistribusian barang yang tepat untuk menentukan jalur distribusi produk ke customer. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Savings Matrix. Dari pengolahan data dan pembahasan permasalahan pada bab 4 dapat disimpulkan bahwa rute yang ditentukan meliputi rute A sampai dengan F. jalur rute distribusi yang diperoleh untuk melayani permintaan karung plastik berdasarkan kapasitas alat angkut tahun 2010, yaitu : Rute A : urutan kunjungan dari Gudang – Probolinggo-Lumajan-Bondowoso- Madiun-Ngawi-Jember-Situbondo-Magetan-Gudang total jarak perjalanan 1119,36 km. Rute B : urutan kunjungan dari Gudang-Pasuruan-Mojokerto-Gudang- total jarak perjalanan 217,46 km. Biaya transportasi dengan metode awal sebesar Rp. 9.637.202,- dengan 7 rute pengiriman barang dan biaya transportasi dengan metode saving matrix sebesar Rp. 4.392.615,- dengan 2 rute pengiriman barang. Dengan menggunakan metode saving matrix bisa menghasilkan penghematan biaya transportasi sebesar Rp. 5.424.587,- atau dengan penghematan biaya transportasi sebesar 54,42.

2. Onny Setyono 2006

Judul : “Perancangan Sistem Rute dan Penjadwalan Pengiriman Barang di PT. Karya Mandiri Kencana Surabaya “ Ringkasan : PT. Karya Mandiri Kencana merupakan distributor produk tinta yang memiliki jaringan pendistribusian yang sangat kompleks dan luas di seluruh Jawa Timar, permasalahan perencanaan rute dan jadwal pengiriman barang merupakan permasalahan operasional yang harus dihadapi. Dengan menggunakan metode Savings Matrix dapat ditentukan suatu rute yang optimal sehingga meminimalkan biaya dan waktu pengiriman. Rute dan penjadwalan ini disusun dengan mengeliminasi total perjalanan, yaitu berapa jarak dan biaya perjalanan dengan tetap memenuhi permintaan pelanggan. Untuk mendapatkan hasil rute dan penjadwalan yang terbaik diperlukan data-data yang spesifik, seperti jarak antar node serta data kecepatan kendaraan yang sesuai dengan realita yang ada. Selain itu, riset ini perlu dilakukan secara berkala agar perubahan yang terjadi dapat diamati dengan baik. Data Savings Matrix dipergunakan untuk menentukan langganan mana yang akan terlebih dahulu dimasukkan ke dalam sebuah rute pengiriman, diikuti dengan langganan-langganan lain yang memiliki rute yang lebih pendek. Dari contoh data pengiriman untuk wilayah Gresik pada tanggal 6 Desember 2005 maka dapat dibuat suatu rute pengiriman barang sebagai berikut; Truk 1 DC-BJ-AC-AE-BM-AZ-BV-AX-BS-DC dengan total muatan sebesar 770 kg dan jumlah tempuh 44 km, sehingga biaya yang timbal sebesar 3.28. Truk 2 DC-AW-BA-DB-DC dengan total muatan sebesar 715 kg dan jarak tempuh 30 km, sehingga biaya yang timbal biaya pengiriman barang selama bulan Desember adalah sebesar Rp.2.658.000 yang mana jauh lebih rendah daripada biaya pengiriman sebelumnya.

3. Julianus Hutabarat 2006

Judul : “Penentuan Jalur Distribusi Pada rantai Supply Dengan Metode Savings Matriks.” Ringkasan : Lemahnya Manajemen Transportasi pada suatu perusahaan bisa berakibat pada tingginya biaya transportasi. Hal ini ditandai dengan lemahnya perencanaan untuk menentukan jenis alat angkut transportasi apa yang akan digunakan, berapa jumlahnya serta jalur mana saja yang akan dilalui, ingá sampai ke consumen. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap Manajemen Transportasi yang dilakukan saat ini. PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kertas, mempunyai kapasitas produksi sebesar 14.000 ton kertas per bulan, yang dihasilkan dari PM 1 sebesar 5000 ton kertas PM 2 sebesar 9000 ton kertas. Hasil produksi PT. X adalah Paper Roll dan Paper Tub. Penelitian di PT. X diawali dengan penentuan rute jalur distribusi pabrik ke konsumen dengan metode Savings Matriks. Dengan kombinasi perhitungan matrik jarak dan jumlah permintaan kertas tiap konsumen diperoleh matrik penghematan atau Savings Matriks. Dengan metode Savings Matriks diperoleh alokasi customer pada tiap truk yang disesuaikan dengan kapasitas truk. Jumlah truk yang semula 7 unit untuk melayani Pulau Jawa menjadi 4 unit truk dengan rute A DC-C14-C15-C16-C12-C13-DC, rute B DC-C10-C11-DC, rute C DC-C5-C6-C7-C8-C9-DC, rute D DC-C1-C2-C3-C4-DC. Dan diperoleh penghematan jarak sebesar 33,39 atau sepanjang 1693,69 km, sehingga didapatkan penghematan biaya transportasi sebesar 29,98 atau sebesar Rp 47.435.143,8 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT.Surya Multi Indopack, yang beralamat Jl. Rungkut Industri XIV No. 4 Surabaya. Penelitian tersebut dilakukan untuk mendukung permasalahan yang dibahas ini yang dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan data yang diperlukan sudah mencukupi.

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu indikator yang berupa variabel yang ada pada metode yang digunakan dalam suatu penelitian yang kemudian dijalankan dalam penelitian tersebut. Mengacu pada judul penelitian, maka dapat diidentifikasikan variable-variabel yang berhubungan dengan permasalahan dan nantinya akan dianalisa adalah sebagai berikut : 1. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Yang termasuk variabel terikat di sini adalah Total biaya distribusi yang minimum

Dokumen yang terkait

RUTE DISTRIBUSI POWER TRANSMITION DAN MATERIAL HANDLING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. XYZ SURABAYA.

0 0 11

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. SENTRATEK ADIPRESTASI SURABAYA.

1 2 106

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OLIE DRUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT KAMADJAJA LOGISTICS SURABAYA.

5 13 139

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA.

3 2 117

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA.

2 5 119

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA

0 1 18

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA

0 1 16

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OLIE DRUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT KAMADJAJA LOGISTICS SURABAYA

0 0 20

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI FLEKSIBEL KEMASAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. SURYA MULTI INDOPACK SURABAYA

0 0 21

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. SENTRATEK ADIPRESTASI SURABAYA

0 0 17