Berdasarkan data pada Tabel 4.8 Matriks Jarak, dapat dihitung penghematan jarak Savings Matrix sebagai berikut :
Contoh perhitungan penghematan jarak dari lokasi C1 PT. Santos Jaya Abadi dan C2 PT. Angel:
2 ,
1 2
, 1
, 2
, 1
C C
J C
G J
C G
J C
C S
− +
= = 18,78 km + 50,20 km – 41,16 km = 72,82 km
Untuk perhitungan penghematan jarak selanjutnya antara satu customer ke customer lainnya dapat dilihat pada lampiran E.
Tabel 4.9 Matriks Penghematan
C1 C2
C3 C4
C5 C6
C1 C2
27,82 C3
22,10 92,65
C4 14,61
78,71 171,13
C5 12,68
84,66 178,35
277,21 C6
36,74 83,75
98,04 82,15
113,87
Sumber : Data Primer yang diolah
4.2.4.2 Pengalokasian Customer Pada Kendaraan Dan Rute Baru Periode
Januari 2011-Juni 2012
Pengalokasian customer pada kendaraan dan rute baru tahun 2011-2012 : 1.
Iterasi 1 Tiap customer dialokasikan seperti pada rute awal Tabel 4.3 yang
memiliki 6 rute pendistribusian produk, sehingga pada iterasi 1 diperoleh 6
rute dalam pendistribusian produk ke customer dapat dilihat pada Tabel 4.9 Matriks Penghematan.
2. Iterasi 2
Dari Tabel 4.9 Matriks Penghematan, didapat penghematan tertinggi yaitu 277,21= S C
4
, C
5
dengan mengkombinasikan rute untuk C
4
dan C
5
dalam satu rute yaitu rute A. Kemudian dilakukan pengecekkan apakah pengkombinasian tersebut layak atau tidak dengan berdasarkan nilai total
beban order customer tersebut dan kapasitas armada yang ada Truk. Untuk perhitungan beban dari tiap customer dilihat berdasarkan Tabel 4.2, dengan
perhitungan beban rute sebagai berikut : Beban untuk rute A
= Beban order Customer 4+ Customer 5 = 412 + 120
= 532
750
Layak
Hasil dari iterasi 2 dapat dilihat pada Tabel 4.10 Iterasi 2. Tabel 4.10 Iterasi 2
Rute C1
C2 C3
C4 C5
C6 C1
II C2
III 27,82
C3 IV
22,10 92,65
C4 A
14,61 78,71
171,13 C5
A 12,68
84,66 178,35
277,21 C6
V 36,74
83,75 98,04
82,15 113,87
Sumber : Data Primer yang diolah
3. Iterasi 3
Pada iterasi 3 didapat penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 178,35= SC
3
,C
5
tetapi karena Customer 3 sudah masuk rute A sehingga pada tahap
ini dilakukan pengecekkan apakah Customer 3 dapat ditambahkan pada rute A, dengan perhitungan beban rute sebagai berikut :
Beban untuk rute A = Beban order Customer 4+ Customer 5+ Customer 3 = 412 + 120 + 222
= 754
750
Tidak layak Beban untuk rute A dinyatakan tidak layak jika ditambahkan dengan
beban order Customer 3. Maka dicari penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 171,13= SC
3
,C
4
tetapi karena Customer 3 sudah dilakukan pengecekkan dan
hasilnya tidak layak, maka dicari penghematan tertinggi selanjutnya yaitu
113,87= SC
4
,C
6
tetapi karena Customer 6 sudah masuk rute A sehingga pada tahap ini dilakukan pengecekkan apakah Customer 6 dapat ditambahkan pada
rute A, dengan perhitungan beban rute sebagai berikut : Beban untuk rute A = Beban order Customer 4+ Customer 5+ Customer 6
= 412 + 120 + 181 = 713
750
Layak
Hasil dari iterasi 3 dapat dilihat pada Tabel 4.11 Iterasi 3. Tabel 4.11 Iterasi 3
Rute
C1 C2
C3 C4
C5 C6
C1
II
C2
III
27,82 C3
IV
22,10 92,65
C4
A
14,61 78,71
171,13 C5
A
12,68 84,66
178,35 277,21
C6
A
36,74 83,75
98,04 82,15
113,87
Sumber : Data Primer yang diolah
4. Iterasi 4
Pada iterasi 4 didapat penghematan tertinggi selanjutnya yaitu 98,04 = SC
3
,C
6
tidak bisa dikombinasikan ke rute A,karena rute A sudah penuh berdasarkan kapasitas armada yang ada Truk.Kemudian di cari penghematan
tinggi selanjutnya yaitu 92,65 = SC
2
,C
3
dengan perhitungan beban rute sebagai berikut :
Beban untuk rute B = Beban order Customer 2 +Customer 3
=
233
+ 222 = 455
750
Layak
Hasil dari iterasi 4 dapat dilihat pada Tabel 4.12 Iterasi 4. Tabel 4.12 Iterasi 4
Rute
C1 C2
C3 C4
C5 C6
C1
II
C2
B
27,82 C3
B
22,10 92,65
C4
A
14,61 78,71
171,13 C5
A
12,68 84,66
178,35 277,21
C6
A
36,74 83,75
98,04 82,15
113,87
Sumber : Data Primer yang diolah
5. Iterasi 5
Pada iterasi 5 didapat penghematan tertinggi selanjutnya yaitu
27,82
= SC
1
,C
2
tetapi karena Customer 1 sudah masuk rute B sehingga pada tahap ini dilakukan pengecekkan apakah Customer 2 dapat ditambahkan pada rute
B, dengan perhitungan beban rute sebagai berikut : Beban untuk rute B = Beban order Customer 2 + Customer 3+ Customer 1
=
233
+ 222 +
259
= 714
750
Layak
Hasil dari iterasi 5 dapat dilihat pada Tabel 4.13 Iterasi 5. Tabel 4.13 Iterasi 5
6.
Rute
C1 C2
C3 C4
C5 C6
C1
B
C2
B
27,82 C3
B
22,10 92,65
C4
A
14,61 78,71
171,13 C5
A
12,68 84,66
178,35 277,21
C6
A
36,74 83,75
98,04 82,15
113,87
Sumber : Data Primer yang diolah
7. Iterasi 6
Berdasarkan iterasi 1 sampai 5, sehingga pada iterasi 6 diperoleh 2 rute baru yaitu :
a. Rute A = C
4
– C
5
– C
6
Beban rute A = 713 roll Armada yang digunakan adalah Truk Milik sendiri
b. Rute B = C
2
– C
3
– C
1
Beban rute B = 714 roll Armada yang digunakan adalah Truk Milik sendiri
4.2.4.3 Mengurutkan Customer Dalam Rute Baru Tahun 2011-2012