3. Investor yang tidak suka terhadap resiko Merupakan investor yang lebih suka mengambil investasi dengan resiko kecil.
Investor ini cenderung selalu mempertimbnagkan secara matang dan terencana atas keputusan investasinya.
2.2.4. Return Saham
Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari pengembalian yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Retrun bagi pemengang
saham bisa berupa defiden tunai atau adanya perubahan harga saham pada suatu periode Ross: 2002. Retrun suatu saham merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengqan mengabaikan defiden.
Menurut Brigham et all 1999:192, Pengertian dari Retrun adalah “Measure The Financial Performance Of An Investment”. Pada penelitian ini, return hanya
digunakan pada suatu investasi untuk mengukur keuangan suatu perusahaan. Menurut Home dan Wachovizet 1998:26 mendefinisikan Return sebagai “ Return
as Benefit wich Related with owner that includes cash diffidend last year wich is paid, together with marked cost appreciation or capital gain wich is realization in
the end of the year”. Berdasarkan pengertian Return, bahwa Return suatu saham adalah hasil atau
pendapatan yang berhak diperoleh investor, karena menginvestasikan dana dalam bentuk saham, maka dapat ditulis rumus Jogiyanto,2003:108
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
P
t
- P
t-1
R
i
= P
t-1
Keterangan: R
\i
= Return saham P
t
= harga saham pada periode t P
t-1
= harga saham pada periode t- 1
2.2.5. Analisis Fundamental
Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai landasan yang kuat yang disebut nilai intristik yang dapat ditentukan melalui suatu
analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan prospeknya dimasa mendatang. Nilai intrinsic merupakan suatu fungsi faktor-faktor
perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu keuntungan return yang diharapkan dengan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut. Nilai inilah yang
diestimasikan para pemodal atau analisis dan hasil estimasi ini dibandingkan dengan nilai pasar sekarang sehingga dapat diketahui saham-saham yang overprice maupun
yang underprice Natarsyah, 2000 : 294 Umumnya faktor- faktor fundamental yang diteliti adalah nilai intrinsic, nilai
pasar, Return On Assets ROA, Return On Investment ROI, Return On Equity
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ROE, Price to Book Value PBV, Net Profit Margin NPM, Debt Equity Ratio DER, Deviden Earning, Price Earning Ratio
PER, Deviden Payout Ratio DPR, Deviden Yield, dan likuiditas saham. Pada hakekatnya analisis fundamental mempunyai dua tujuan Nairbahu, 1991 :
86 yaitu : 1. Untuk mengetahui financial performance suatu perusahaan ditinjau dari
segi : 1 Perbandingan dengan performance masa lalu.
2 Perbandingan dengan performance perusahaan lain dalam kategori sejenis.
3 Pebandingan dengan performance ekonomi secara global. Untuk mengetahui financial performance suatu perusahaan beberapa
faktor yang dipertimbangkan antara lain : rasio yang digunakan dalam analisis laporan dengan maksud untuk mengetahui hubungan timbal
balik yang ada antara Asset,Liabilitas dan Capital. Selanjutnya akan diketahui Likuiditas,Solvabilitas dan Rentabilitas dari segi resiko
usaha yang akan dihadapi oleh emiten yang timbul untuk masing- masingkegiatannya. Indikator diatas sangat diperlukan bagi berbagai
pihak yang bersangkutan dalam pengambilan keputusan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Untuk mengetahui apakah haga suatu saham overvalued atau undervalued dibandingakan dengan harga yang wajar intrinsic value. Apabila harga
saham overvalued, maka saatnya untuk menjual sebaliknya apabila harga saham undervalued maka saatnya untuk membeli.
Ada beberapa keunggulan atau manfaat dari analisis laporan keuangan analisis fundamental Nairbahu, 1991 : 87.keunggulan tersebut adalah:
1 Dengan menggunakan analisis fundamental dapat mengukur kinerja dari menejemen emiten, dimana pergerakan harga saham merupakan
refleksi dari kinerja performance dari menejemen. 2 Analisis fundamental diharapkan akan dapat memberikan informasi
yang lengakap dan akurat dalam rangka pengambilan investasi jangka panjang.
2.2.6. Return On Asset