jumlah sales selama periode tertentu berkurang, tetapi oleh karena disertai dengan berkurangnya operating expense yang lebih sebanding maka
akibatnya ialah bahwa profit marginya makin besar.
2.3. Hubungan Antar Variabel
2.3.1. Pengaruh Earning Per share EPS Terhadap Harga Saham.
Earning Per Share EPS adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik
perusahaan. Menurut Jogiyanto 2000:49 Earning Per Share merupakan rasio dari laba bersih terhadap jumlah lembar saham biasa yang beredar. Hal ini berarti
pendapatan per lembar saham memberi ukuran tingkat hasil pengembalian investasi tersebut ada dua yaitu berupa deviden dan capital gain. Bila harga saham
lebih kecil dari pada harga beli saham maka ini merupakan capital loss dan sebaliknya jika harga jual saham lebih besar dari pada harga beli saham maka
disebut capital gain. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih
perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan
harapan akan memperoleh dividend atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividend dan kenaikan nilai saham dimasa datang.
Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan Prastowo dan Julianty, 2002. Apabila Earnings per Share
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
EPS perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi Dharmastuti, 2004, hal
tersebut mengidentifikasikan bahwa adanya pengaruh yang positif antara EPS dengan harga saham.
Sebagaimana penelitian yang pernah dilakukan oleh Indriana dengan judul Pengaruh DER, BOPO, ROA, dan EPS Terhadap Harga Saham Di Bursa
Efek Indonesia Pada Bank Devisa yang menyebutkan dalam penelitianya hasil dari uji-t diketahui bahwa EPS terhadap harga saham memiliki pengaruh yang
signifikan dan hubungan positif. Saat laba bersih naik dan jumlah lembar biasa turun maka EPS akan naik itu berarti semakin besar EPS semakin tinggi
kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya, mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dilakukannya
sehingga pengembalian yang akan diterima investor semakin tinggi dan investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itu menyebabkan harga pasar
saham cenderung naik.
2.3.2. Pengaruh Return On Assets ROA Terhadap Harga Saham.
Return On Assets ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan laba secara
keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut
dari segi penggunaan asset Wijaya, 2003:120. Dengan semakin baiknya posisi perusahaan dari segi penggunaan asset hal ini menunjukan bahwa kinerja
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keuangan perusahaan yang baik pula sehingga akan mempengaruhi kenaikan ataupun penurunan harga saham. Sehingga jika kinerja keuangan baik maka harga
saham akan naik dan sebaliknya. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara kinerja keuangan dalam hal ini adalah ROE dengan harga sahm.
Menurut Lestari dan Sugiharto 2007: 196 ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan
aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya
akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena
tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan semakin
meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.ini berarti menunjukan adanya hubungan yang positf antara ROA dengan harga
saham pada perusahaan. Penelitian yang dilakuakan oleh Nurmalasari 2009 dapat diketahui
bahwa ROA terhadap harga saham mempunyai pengaruh yang signifikan dan hubungan positif. saat laba sebelum bunga dan pajak naik dan total aktiva turun
maka ROA akan naik, semakin besar ROA semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan. ini menunjukan bahwa manajemen dapat menggunakan
total aktiva perusahaan dengan baik aktiva lancar dan aktiva tetap dan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan sehingga menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan LQ45.
Return On Assets ROA merupakan “earning power” dari asset perusahaan. Jika earning power dari perusahaan semakin tinggi maka akan
semakin efisien perputaran asset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan dan implikasinya akan meningkatkan nilai perusahaan.
meningkatnya nilai perusahaan maka secara tidak langsung akan berpengaruh dengan harga saham perusahaan tersebut Natarsyah, 2000:307.
2.3.3. Pengaruh Return On Equity ROE Terhadap Harga Saham.
Return On Equity ROE adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal modal inti perusahaan. Rasio ini menunjukkan tingkat persentase yang
dapat dihasilkan Riyadi, 2006: 155. ROE sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor, karena ROE yang tinggi berarti para pemegang saham
akan memperoleh dividen yang tinggi pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan saham.
Menurut Harahap 2007: 156 ROE digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Angka tersebut
menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham. ROE diukur dalam satuan persen. Tingkat ROE memiliki hubungan yang
positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar, karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian
yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cendrung naik.
Return on Equity ROE adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan Fara Dharmastuti,
2004. ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang mejadi hak pemilik modaln sendiri saham. ROE adalah rasio
yang memberikan informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan
menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROE maka tingkat pengembalian yang di harapkan investor juga besar. Semakin besar nilai ROE maka perusahaan
dianggap semakin menguntungkan oleh sebab itu investor kemungkinan akan mencari saham ini sehingga menyebabkan permintaan bertambah dan harga
penawaran dipasar sekunder terdorong naik Chastina Yolana dan Dwi Martani, 2005. Pernyataan tersebut di perkuat oleh hasil penelitian Puji Astuti 2002,
yang menyatakan bahwa ROE mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
2.3.4. Pengaruh Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham.
Menurut Bastian dan Suhardjono 2006: 299 Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar NPM, maka
kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Menurut Syamsuddin 2007:62, mendefinisikan Net profit margin NPM
adalah merupakan rasio antara laba bersih Net Profit yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expense termasuk pajak dibandingkan dengan
penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik operasi suatu perusahaan”. Dengan demikian menunjukan adanya pengaruh yang positif antara NPM dengan harga
saham. Simamora 2000:432 menyatakan bahwa: “Profit Margin menunjukan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba setiap penjualan bersih. Bila laba perusahaan tinggi akan mempengaruhi minat investor untuk menambahkan
modalnya di dalam perusahaan, hal ini berdampak pada kenaikan harga saham di pasar modal”. Dalam hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara
NPM dengan harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan Hartono dengan judul Analisis Hubungan
Profitabilitas Dengan Pergerakan Harga Saham Pada Sektor Usaha Perbankan Di Bursa Efek Indonesia dengan hasil perhitungan didapatkan angka probabilitas
sebesar 0.172 yang menunjukkan bahwa adanya korelasi antara NPM dengan harga saham. Dimana korelasi positif itu sebesar 0.499, yang menunjukkan bahwa
jika nilai NPM yang dihasilkan semakin besar maka semakin besar pula pergerakan harga sahamnya begitu juga sebaliknya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4. Kerangka Konseptual