BAB III METODE PENELITIAN
1.1. Definisi Operasional
Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variable yang akan dianalisis dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Dependen Variabel Y
Dependen Variabel dalam penelitian ini adalah harga saham tiap tahun perusahan sample penelitian, dengan periode waktu penelitian dari tahun 2007-
2010. Harga saham menurut Tandeililin 2001:211 merupakan “Cerminan dari ekspektasi investor terhadap faktor-faktor earning, aliran kas dan tingkat return
yang diisyaratkan investor.” Harga saham merupakan indikator nilai perusahaan yang memasyarakatkan
sahamnya di BEI. Indikator pengukuran menggunakan satuan rupiah. Skala pengukuran adalah rasio.
2. Independen Variabel X
a. Earning Per Share EPS
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Earning Per Share adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik
perusahaan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut Harahap : 2007 : Laba Bersih
EPS =
Jumlah Lembar Saham
b. Return On Assets ROA
Return On Assets adalah rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dari total asset
yang digunakan untuk operasional perusahaan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut Lestari dan Sugiharto : 2007:
Laba bersih ROA
= x
100 Total Aktiva
c. Return On Equity ROE
ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham
Mardiyanto, 2009:196. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan. Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut Lestari dan Sugiharto : 2007 : Laba Setelah Pajak
ROE =
x 100
Total Modal d.
Net Profit Margin NPM
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Net Profit Margin NPM adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
bersih setelah dipotong pajak Alexandri, 2008:200. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut Bastian dan Suhardjono : 2006 :
Laba Bersih Setelah Pajak NPM
= x
100 Penjualan
1.2. Populasi dan Sampel