harga perlembarnya sebesar Rp.43, pada tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi Rp.125 dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi
Rp.113. PT. Nusantara Infrastructure Tbk dh Metamedia Technologis Tbk pada tahun 2007 harga perlembar sahamnya sebesar Rp.391 pada tahun
2008 mengalami penurunan menjadi Rp.133, pada tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi Rp.183, sedangkan pada tahun 2010 mengalami
penurunan menjadi Rp.147. PT. Rimo Catur Lestari Tbk pada tahun 2007 harga perlembar sahamnya sebesar Rp.180, pada tahun 2008 mengalami
kenaikan menjadi Rp.190, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi Rp.50, dan tahun 2010 tetap sebesar Rp.50. PT. Toko Gunung Agung Tbk
pada tahun 2007 harga perlembar sahamnya sebesar Rp.250, pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi Rp.255, pada tahun 2009 mengalami
penurunan menjadi Rp.250, sedangkan pada tahun 2010 tetap sebesar Rp.250. PT. Triwara Insanlestari Tbk pada tahun 2007 belum menerbitkan
saham, pada tahun 2008 menerbitkan saham dengan harga perlembarnya sebesar Rp.600, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi Rp.115,
dan tahun 2010 mengalami penurunan menjadi Rp.64. PT. Wicaksana Overseas International Tbk pada tahun 2007 harga perlenbar sahamnya
sebesar Rp.86, pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi Rp.50, pada tahun 2009 dan tahun 2010 tetap yaitu sebesar Rp.50.
1.3. Analisis Dan Pengujian Hipotesis.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda.
Untuk mengetahui pengaruh antara variable bebas yang terdiri dari Earning Per Share EPS, Return On Assets ROA, Return On Equity ROE, dan
Net Profit Margin NPM terhadap variabel terikat yaitu Harga Saham pada perusahaan Wholesale and Retail Trade. Dari hasil analisis perhitungan computer
menggunakan program SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 7. Koefisien Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Tolerance
VIF Constant
358.472 126.772
2.828 .008
EPS 14.881
1.654 .879
8.998 .000
.880 1.137
ROA -21.983
33.366 -.106
-.659 .515
.324 3.086
ROE -3.006
4.547 -.074
-.661 .513
.662 1.511
1
NPM 5.446
20.510 .036
.266 .792
.463 2.161
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: hasil olah data Lampiran.
Berdasarkan pada tabel tersebut, dapat diketahui persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4 +
e Y = 358.472 + 14.881 X
1
– 21.983 X
2
- 3.006 X
3
+ 5.446 X
4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari persamaan regresi linier berganda di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Konstanta Artinya tanpa pengaruh dari variabel bebas Earning Per Share X
1
, Return On Assets X
2
, Return on Equity X
3
serta Net Profit Margin X
4
, maka nilai harga saham Y adalah sebesar 358.472 satu satuan rupiah.
b. Koefisien regresi Earning Per Share
β
1
= 14.881 Artinya jika Earning Per Share X
1
mengalami kenaikan 1 maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar 14.881 satu satuan rupiah dengan
asumsi Earning Per Share X
1
, Return On Assets X
2
, Return On equity X
3
serta Net Profit Margin X
4
tetap. c.
Koefisien regresi Return On Assets β
2
= - 21.983 Artinya jika Return On Assets X
2
mengalami kenaikan 1 maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar -21.983 satu satuan rupiah dengan
asumsi variabel Earning Per Share X
1
, Return On Assets X
2
, Return On equity X
3
serta Net Profit Margin X
4
tetap. d.
Koefisien regresi Return On Assets β
3
= -3.006 Artinya jika Return On Equity X
3
mengalami kenaikan 1 maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar -3.006 satu satuan rupiah dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
asumsi variabel Earning Per Share X
1
, Return On Assets X
2
, Return On equity X
3
serta Net Profit Margin X
4
tetap. e.
Koefisien regresi Net Profit Margin β
4
= 5.446 Artinya jika Net Profit Margin X
4
mengalami kenaikan 1 maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar 5.446 satu satuan rupiah dengan
asumsi variabel Earning Per Share X
1
, Return On Assets X
2
, Return On equity X
3
serta Net Profit Margin X
4
tetap.
1.3.2. Analisis Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Sebelum melakukan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian perlu dilakukan
pengujian asumsi klasik yang meliputi : uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Hasil pengujian disajikan sebagai
berikut:
1.3.2.1. Uji Multikolinearitas
Adanya korelasi variabel independen dalam regresi berganda. Deteksi adanya Multikolinier :
a. Besarnya VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
- ika VIF melebihi angka 10, maka variabel tersebut mengindikasikan
adanya multikolinieritas. Gujarati. b.
Nilai Eigenvalue mendekati 0 Singgih Santoso c.
Condition Index melebihi angka 15 Singgih Santoso Dalam pengujian asumsi klasik terhadap analisis regresi linier berganda ini
menyatakan bahwa hasil analisis penelitian ini menunjukkan tidak adanya gejala multikolinieritas pada semua variabel bebas dimana nilai VIF pada semua variabel
lebih kecil dari 10. Syarat terjadi multikolinieritas jika nilai VIF Variance Inflation Factor
10 Cryer,1994 : 681.
Dengan nilai VIF untuk Earning Per Share X
1
= 1.137, Return On Asset X
2
= 3.086, Return On Equity X
3
= 1.511 dan Net Profit Margin X
4
= 2.161.
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinieritas.
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Tolerance
VIF Constant
358.472 126.772
2.828 .008
EPS 14.881
1.654 .879
8.998 .000
.880 1.137
ROA -21.983
33.366 -.106
-.659 .515
.324 3.086
ROE -3.006
4.547 -.074
-.661 .513
.662 1.511
1
NPM 5.446
20.510 .036
.266 .792
.463 2.161
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Tolerance
VIF Constant
358.472 126.772
2.828 .008
EPS 14.881
1.654 .879
8.998 .000
.880 1.137
ROA -21.983
33.366 -.106
-.659 .515
.324 3.086
ROE -3.006
4.547 -.074
-.661 .513
.662 1.511
1
NPM 5.446
20.510 .036
.266 .792
.463 2.161
a. Dependent Variable: HARGA_SAHAM
Sumber: olah data Lampiran
1.3.2.2. Uji Heteroskedasitisitas
Heteroskedastisitas : Varian dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lain mempunyai varian yang berbeda. Jika sama namanya Homoskedastisitas. Model regresi yang baik tidak mempunyai
Heteroskedastisitas. Deteksi Adanya Heteroskedastisitas :
a. Dari Scatter Plot Residual: jika ada pola tertentu seperti titik-titik point-
point yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar kemudian menyempit
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel
X. Hal ini bisa diidentifikasi dengan cara menghitung korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Rumus rank
Spearman adalah :
r
s
= 1 – 6
1 N
N d
2 2
i
Keterangan : d
i
= perbedaan dalam rank antara residual dengan variabel bebas ke-i N = banyaknya data
Pengujian Heteroskedastisitas di sini menggunakan korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dengan hasil
analisis sbb:
Tabel 9. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Nonparametric Correlations
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
EPS ROA
ROE NPM
Unstandar dized
Residual Correlation
Coefficient 1.000
.824 .763
.568 .019
Sig. 2-tailed .
.000 .000
.000 .910
EPS
N 38
38 38
38 38
Correlation Coefficient
.824 1.000
.831 .733
.149 Sig. 2-tailed
.000 .
.000 .000
.371 ROA
N 38
38 38
38 38
Correlation Coefficient
.763 .831
1.000 .444
.089 Sig. 2-tailed
.000 .000
. .005
.594 ROE
N 38
38 38
38 38
Correlation Coefficient
.568 .733
.444 1.000
-.078 Sig. 2-tailed
.000 .000
.005 .
.643 NPM
N 38
38 38
38 38
Correlation Coefficient
.019 .149
.089 -.078
1.000 Sig. 2-tailed
.910 .371
.594 .643
. Spearmans rho
Unstandardiz ed Residual
N 38
38 38
38 38
. Correlation is significant at the 0.01 level tailed.
Sumber: olah data Lampiran. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada variabel X1, X2 ,X3 dan X4,
TIDAK mempunyai korelasi yang signifikan antara residual dengan variabel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bebasnya,nilai Sig lebih besar dari 0,05 maka hasil analisis ini dapat disimpulkan seluruh variabel penelitian tidak terjadi Heteroskedastisitas.
1.3.2.3. Uji Autokorelasi.
Autokorelasi : Adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1 sebelumnya. Jika data di
atas 15
Catatan: Autokorelasi pada sebagian besar data time series. Deteksi Autokorelasi:
a. Besarnya Angka Durbin Watson
Patokan : Angka D-W di bawah –2 ada autokorelasi positif Angka D-W di atas +2 ada autokorelasi negatif
Angka Berada diantara –2 sampai +2 Tidak ada Autokorelasi atau Membandingkan dengan Tabel Durbin Watson
Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva di bawah ini.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada
autokorelasi negatif
dL dU
4 - dU 4 - dL
4 ada
a ut
o
kore la
si pos
it if
daerah keragu
raguan
ada a
ut o
kore la
si ne
ga ti
f daerah
keragu raguan
a. Koefisien determinasi berganda R square tinggi
b. Koefisien korelasi sederhananya tinggi.
c. Nilai F hitung tinggi signifikan
d. Tapi tak satupun atau sedikit sekali diantara variabel bebas yang signifikan.
Untuk asumsi klasik yang mendeteksi adanya autokorelasi di sini dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan hasil bahwa nilai Durbin Watson sebesar
2,017, hal ini menunjukkan adanya gejala autokorelasi, hal ini tidak menjadi masalah yang serius karena data penelitian ini merupakan data pooling gabungan
data time series dan cross section dan bukan data time series.
1.3.2.4. Uji Normalitas
Normalitas : Sebuah model regresi yang variabel Dependen dan
Independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Deteksi Normalitas : Menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan uji ini diperoleh hasil analisis bahwa tidak semua variable yang
diteliti memiliki distribusi yang normal, hanya pada variable ROA dan ROE yang memiliki distribusi normal dimana nilai Asymp. Sig signifikansi lebih
besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan sebagian data tersebut tidak memenuhi asumsi berdistribusi normal. Seperti pada tabel normalitas data
berikut:
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
HRGA_SAHA M
EPS ROA
ROE NPM
N 38
38 38
38 38
Mean 703.1842
30.1595 3.0355
14.8505 1.3395
Normal Parameters
a
Std. Deviation 1141.38825
6.74048E 1
5.50395 2.82589E1
7.49427 Absolute
.299 .317
.134 .189
.325 Positive
.299 .317
.123 .189
.325 Most Extreme
Differences Negative
-.269 -.250
-.134 -.175
-.309 Kolmogorov-Smirnov Z
1.844 1.955
.828 1.163
2.002 Asymp. Sig. 2-tailed
.002 .001
.500 .134
.001 Sumber : Hasil Olah Data
Dari hasil perhitungan didapat nilai mahal distance sebesar 20,515 dengan menggunakan uji ini dapat diperoleh hasil analisis bahwa terdapat outlier
karena nilai mahal. Ketidak normalan dapat diatasi dengan pembuangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
outlier pada data. Dari uji outlier pada lampiran, dihasilkan bahwa terdapat outlier dalam data penelitian sehingga dilakukan eliminasi karena akan
mempengaruhi kevalidan hasil penelitian. Dengan demikian dari 44 data 11 perusahaan x 4 tahun, terdapat outlier karena nilai mahal distance = 39,724
20,515, yaitu pada case No. 7=25,24; 10=20,15; 16=35,27; 33=30,73; 34=24,92; 35=27,64 sehingga dieliminasi. Selanjutnya dilakukan uji outlier
sbb:
Tabel 11. Hasil Uji Outlier
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
N Predicted Value
13.40 48.30
22.50 5.102
44 Std. Predicted Value
-1.784 5.057
.000 1.000
44 Standard Error of Predicted
Value 1.966
12.200 3.896
2.532 44
Adjusted Predicted Value 1.68
83.63 23.48
12.433 44
Residual -19.080
21.623 .000
11.788 44
Std. Residual -1.522
1.724 .000
.940 44
Stud. Residual -1.547
2.027 -.011
1.027 44
Deleted Residual -53.631
40.322 -.979
16.664 44
Stud. Deleted Residual -1.577
2.118 -.008
1.041 44
Mahal. Distance .080
39.724 4.886
8.820 44
Cooks Distance .000
2.886 .117
.461 44
Centered Leverage Value .002
.924 .114
.205 44
a. Dependent Variable: DATA
Sumber : Hasil Olah Data lampiran.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Setelah dilakukan uji outlier diperoleh hasil olah data sebagai berikut :
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
N Predicted Value
6.25 37.97
21.42 5.547
38 Std. Predicted Value
-2.736 2.984
.000 1.000
38 Standard Error of Predicted
Value 2.057
8.841 4.476
2.208 38
Adjusted Predicted Value 8.84
43.35 21.82
6.282 38
Residual -19.477
19.642 .000
11.651 38
Std. Residual -1.555
1.568 .000
.930 38
Stud. Residual -1.590
1.700 -.014
1.001 38
Deleted Residual -21.267
25.362 -.403
13.646 38
Stud. Deleted Residual -1.631
1.754 -.013
1.015 38
Mahal. Distance .024
17.450
4.868 5.320
38 Cooks Distance
.000 .224
.030 .049
38 Centered Leverage Value
.001 .472
.132 .144
38 a.
Dependent Variable: DATA Sumber : Hasil Olah Data lampiran
Tidak terdapat nilai Mahal. Distance Maximum 17,450 yang lebih KECIL dari 20,515.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berarti tidak terdapat outlier pada data tersebut, oleh karena itu data ini mempunyai kualitas yang baik dan dapat dilanjutkan untuk diolah lebih lanjut.
1.3.3. Uji F
Tabel 12. F Test UJI F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 3.486E7
4 8714108.894
21.547 .000
a
Residual 1.335E7
33 404422.671
1
Total 4.820E7
37
a. Predictors: Constant, NPM, EPS, ROE, ROA
b. Dependent Variable: HRGA_SAHAM
Sumber : Data diolah lampiran
Berdasarkan hasil pengujai dengan F test, menunjukkan bahwa nilai signifikansi Sig = 0,000 lebih kecil dari 0,05, hal ini dapat disimpulkan jika
penggunaan model regresi dalam penelitian ini adalah tepat.
1.3.4. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas Earning Per Share, Return On Asset, Return On equity serta Net
Profit Margin terhadap variabel terikat Harga Saham. Pengujian ini dilakukan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan uji dua arah dan menggunakan tingkat signifikan 0,05 uji dua sisi dan df=n-k ; 37 - 4= 33 maka didapat nilai t
tabel
adalah sebesar = 1,65.
Tabel 13. Uji t Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Tolerance
VIF Constant
358.472 126.772
2.828 .008
EPS 14.881
1.654 .879
8.998 .000
.880 1.137
ROA -21.983
33.366 -.106
-.659 .515
.324 3.086
ROE -3.006
4.547 -.074
-.661 .513
.662 1.511
1
NPM 5.446
20.510 .036
.266 .792
.463 2.161
a. Dependent Variable: HRGA_SAHAM
Sumber : Hasil Olah Data lampiran
Dari hasil uji t dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengaruh Secara Parsial Earning Per Share terhadap Harga Saham
Dari uji-t atau t-test dari Variabel X
1
Earning Per Share , didapat t
hitung
adalah 8.998 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan t
tabel
1,65. Karena probabilitas 0,000 dari
α 0,05 atau nilai t
hitung
t
tabel,
sehingga Earning Per
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Wholesale and Retail Trade.
2. Pengaruh Secara Parsial Return On Asset terhadap Harga Saham Dari uji-t atau t-test dari Variabel X
2
Return On Asset, didapat t
hitung
adalah - 0,659 dengan tingkat signifikansi 0,515 sedangkan t
tabel
1,65. Karena probabilitas 0,515 dari
α 0,05 atau nilai t
hitung
t
tabel
, sehingga Return On Assets tidak berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan Wholesale and
Retail Trade. 3. Pengaruh Secara Parsial Return On Equity terhadap Harga Saham
Dari uji-t atau t-test dari Variabel X
3
Return On Equity , didapat t
hitung
adalah -0,661 dengan tingkat signifikansi 0,513, sedangkan t
tabel
1,65. Karena probabilitas 0,513 dari
α 0,05 atau nilai t
hitung
t
tabel
sehingga Return On Equity tidak berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan Wholesale and
Retail Trade. 4. Pengaruh Secara Parsial Net Profit Margin terhadap Harga Saham
Dari uji-t atau t-test dari Variabel X
4
Net Profit Margin, didapat t
hitung
adalah 0,266 dengan tingkat signifikansi 0,792, sedangkan t
tabel
1,65. Karena probabilitas 0,792 dari
α 0,05 atau nilai t
hitung
t
tabel
sehingga Net Profit Margin berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Harga Saham
perusahaan Wholesale and Retail Trade.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1.3.5. Koefisien Determinasi Berganda R
2
.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana variabel- variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat. Dari analisa perhitungan
komputer diperoleh hasil koefisien korelasi berganda R = 0,850 atau sebesar 85 yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Earning Per Share X
1
, Return On Asset X
2
, Return On Equity X
3
, dan Net Profit Margin X
4
dengan
harga saham Y adalah cukup kuat. Koefisien determinasi R
2
= 0,723 berarti variabel harga saham Y dipengaruhi oleh variabel Independent Earning Per
Share X
1
, Return On Asset X
2
, Return On Equity X
3
, dan Net Profit Margin X
4
sebesar 72,30. Sedangkan sisanya sebesar 27,70 dipengaruhi oleh variabel lain selain Variabel Independent Earning Per Share X
1
, Return On Asset X
2
, Return On Equity X
3
, dan Net Profit Margin X
4
yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 14. Hasil R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.850
a
.723 .690
635.94235 2.017
a. Predictors: Constant, NPM, EPS, ROE, ROA b. Dependent Variable: HRGA_SAHAM
Sumber : Hasil Olah Data lampiran
1.4. Pembahasan