Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis dan Sumber Data Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 1. Uji Kualitas Data

1.Perusahaan manufaktur kategori food and baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2009. 2.Perusahaan yang telah menyampaikan laporan keuangan tahun 2006 – 2009. 3.Perusahaan yang datanya tersedia lengkap dari tahun 2006 – 2009. Berdasarkan kriteria – kriteria diatas, perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian dibatasi sebanyak 10 perusahaan manufaktur kategori food and baverages , selama tahun 2006 – 2009, perusahaan tersebut adalah: 1.PT.Cahaya Kalbar Tbk. 2.PT.Fast Food Indonesia Tbk. 3.PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. 4.PT.Mayora Indah Tbk. 5.PT.Multi Bintang Indonesia Tbk. 6.PT.Prashida Aneka Niaga Tbk. 7.PT.Sekar Laut Tbk. 8.PT.Siantar Top Tbk. 9.PT. Sierad Produce Tbk. 10.PT.Ultra Jaya Milk Industri Tbk. 3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa nilai atau angka. Ditinjau dari sisi sumber, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. data penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder biasanya dikumpulkan oleh suatu lembaga tertentu dan diterbitkan secara berkala untuk kepentingan umum. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dan diperoleh langsung dari Bursa Efek Indonesia BEI Data sekunder yang digunakan berupa: 1. Data nama perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia 2. Data laporan keuangan tahunan auditan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006-2009. 3.3.2. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah dokumentasi yang diambil meliputi laporan keuangan terutama laporan arus kas, laporan laba rugi dan neraca serta harga saham masing – masing perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, juga teori –teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Prosedur pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini mengumpulkan data sekunder dari Bursa Efek Indonesia. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Kualitas Data

3.4.1.1. Uji Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel bebas independent variabel dan variabel terikat dependent variabel mempunyai distribusi normal atau tidak. Regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal, dapat diuji menggunakan metode Kolmogorov Smirnov Test, yaitu dengan melihat angka probabilitas. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residulnya. Dasar pengambilan keputusan Sumarsono, 2004: 43 :  Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya 5 , maka distribusi adalah tidak normal.  Jika nilai signifikasi nilai probabillitasnya 5 , maka distribuasi adalah normal.

3.4.2. Uji Asumsi Model Klasik

Perasamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE Best Linier Unbrased Estimator, artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk memperoleh persamaan regresi yang dapat dipertanggungjawabkan maka asumsi klasik sebagai berikut harus dipertimbangkan : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1.Non multikolinearitas 2.Non autokorelasi 3.Non heteroskedasitas 1.Multikolineritas Tujuan dari multikolinearitas adalah untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi diantara variabel bebas independen Ghozali, 2006: 95. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolonearitas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. VIF ini dapat dihitung dengan rumus : VIF = 1. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai tolerance yang umum dipakai adalah 0,01 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolonearitas. Apabila nilai VIF lebih tinggi dari 10 maka akan terjadi multikolonearitas. 2.Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai ” korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil waktu tertentu data cross – sectional ” Gujarati, 1995:201. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat kriteria Durbin Watson sebagai berikut Ghozali, 2006 : 99 Tabel x.x Deteksi adanya autokorelasi dengan criteria Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dl d 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du d 4 – di Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak ditolak du d 4 – du Sumber: Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Tiga, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 3.Heteroskedasitas Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel X. Hal ini bisa didefinisikan dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas . Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan korelasi Rank Spearman antara residual dengan variabel independen, adalah : a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas. b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastis Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.3. Teknik analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier berganda. Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesa adalah ” Analisis Regresi Linier Berganda” dengan pendekatan levels. Model levels untuk menguji hipotesa adalah sebagai berikut: Y= β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + ei Anonim, 2003:L-20 Keterangan: Y: Harga saham X 1 :Laba akuntansi X 2 :Total aliran kas X 3 : Arus kas dari aktivitas operasi X 4 : Arus kas dari aktivitas investasi X 5 : Arus kas dari aktivitas pendanaan Β : Konstanta Β 1 - β 5 : Koefisien variabel independen ei: Kesalahan baku Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3.4.4. Uji Hipotesis 3.4.4.1 Uji F Uji F digunakan untuk menguji kococokan model regresi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, dengan prosedur sebagai berikut : a.Hipotesis H : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = 0 Model regresi tidak cocok H 1 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 ≠ 0 Model regresi cocok jika tingkat signifikan p – value 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima.

3.3.4.2 Uj

hadap variabel dependen, ji t dengan prosedur sebagai berikut : ara parsial tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap ara parsial terdapat pengaruh positif variabel bebas tehadap b. Level of signifikan α = 0,05 c. Ketentuan pengujian : 1 Jika tingkat signifikan p – value 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. 2 i t Uji t dapat digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh antara variabel independen secara parsial ter digunakan u a.Hipotesis H : β i = 0 sec variabel terikat. H 1 : β i ≠ 0 sec variabel terikat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. = 0,05 ditolak. Jika tingkat signifikansi p – value 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Keterangan I = 1,2,3,4 b. Level of Signifikan α c. Ketentuan pengujian : 1 Jika tingkat signifikansi p – value 0,05 maka H diterima dan H 1 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia

3 82 75

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 89 104

Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 62 111

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Pengembalian Atas Modal Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Industri Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 2 1

Pengaruh faktor fundamental dan aliran kas bebas terhadap harga saham pada industri telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 1

Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Aliran Kas Bebas Terhadap Harga Saham Pada Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 1

PENGARUH LABA BERSIH, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 1 19

PENGARUH INFORMASI LABA, ALIRAN KAS DAN KOMPONEN ALIRAN KAS TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20

PENGARUH RELEVANSI LABA DAN ALIRAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

Pengaruh Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Periode 2010 – 2012)

0 0 14